UNGGULAN DAN
PEMBERDAYAAN UMKM
PROVINSI SUMATERA
UTARA
Prof. Dr. Elisabet Siahaan, SE., M.Ec
• Sedangkan pertahun Angkatan kerja bertambah sekitar 2,59 juta, ditambah lagi dengan kasus covid yang telah
berlangsung yang mengakibatkan sekitar 5-6 juta orang terkena PHK sehingga totalnya sampai 15-16 juta
• Jumlah Angkatan kerja yang direkrut langsung oleh pemerintah melalui TNI, POLRI, ASN, BUMN, dan lain-lain tidak
lebih dari 1 juta, Jadi yang menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak adalah para Bpk/Ibu wirausaha.
• Generasi Muda Harus Ciptakan Lapangan Kerja, Bekal wawasan untuk menjadi pelaku usaha perlu ditanamkan
kepada generasi muda, terutama di daerah. Mereka harus bisa menciptakan lapangan kerja, untuk mengubah nasib
sekaligus berperan menekan angka pengangguran.
Menciptakan
Bagaimana Agar Lapangan Pekerjaan
Angka Pengangguran
tidak terjadi kenaikan
di masa yang akan
datang?
Bagaimana
Strateginya?
Ayo tonton
video be rikut
2 Strategi besar dalam menciptakan lapangan pekerjaan
Pertama, strategi yang kita sebut sebagai dorongan besar
yaitu keberpihakan kepada UMKM. 97% lapangan kerja kita
ditopang oleh UMKM, dan ini masih belum tersentuh dari
segi kemudahan dalam berusaha, perizinan, pelatihan,
pendampingan, dan juga yang berkaitan dengan pemasaran
dan akses permodalan.
4
Prof. Dr. Elisabeth Siahaan, SE., M.ec
UMKM perlu terus diberdayakan karena
merupakan fondasi dan basis perekonomian
nasional sebab pada tahun 2020 ketika Indonesia
dilanda pandemi COVID-19, UMKM mampu
menopang perekonomian karena mampu
menciptakan daya beli masyarakat dengan
produk-produk yang dibutuhkan masyarakat
dengan proses bisnis online, sehingga menjadi
alasan untuk memfokuskan tetap pemberdayaan
UMKM pada tahun 2023.
Kedai Ucok Kesawa Soto RM Mie Aceh Nasi Goreng Lontong Kak
Durian n Sinar Pagi Titi Bobrok Wak Ribut lin
Square
Wisata Kuliner Viral 2023 Kota Medan
Warung Wak M
Wisata Kuliner Viral 2023
Kota Medan
Warung Wak M Japaness souffle Rich Mango Thai
pancake medan
(simpang tempuling)
Sektor Perikanan
Produksi Perikanan
• Laut 25.727,39 Ton
• Umum 353,46 Ton
Kopi Karo
Tenun Karo
Minyak Karo
Wedang Karo
Produk Unggulan Kabupaten Langkat Pada Sektor UMKM
PENGOLAHAN MINYAK GORENG DAN INDUSTRI PARIWISATA
Keindahan dan potensi alam yang ada di kabupaten langkat
OLEOKIMIA
Pengolahan minyak goreng dan oleokimia dikenal di dalam maupun luar negeri seperti Bukit Lawang, Lau
(mentega, minyak goreng) dipilih sebagai bidang Kulap, Tangkahan, Air Terjun Semelir, dll. Pengembangan objek
usaha yang layak dikembangkan karena di wilayah wisata sekitarnya yang sangat potensial akan mendorong
kabupaten Langkat terdapat banyak kebun dan pengembangan daerah sekitarnya menjadi suatu kawasan
pabrik pengolahan kelapa sawit. agrowisata yang baik
Inclusive
Agile
Tidak Berperan sebagai
Cepat dan jeli dalam
seorang “Boss” namun
beradaptasi dan
dapat berperan sebagai
responsive terhadap
leader, mentor dan teman
perubahan
Contoh Usaha yang (Brave To Different ) dan Viral di
Tahun 2023
1. Bucket Uang, Bucket 2. Dessert Box- 3. Cakes and Dessert The Enok - Berbahan Dasar Ubi
Snack, Bucket Bunga Bittersweet By Najla
Minyak Kakao Pasta Cokelat Keripik Kepiting Amplang Bakso Udanhg Kerupuk Udang
Kepiting
Kue Cokelat Bubuk Cokelat Bakso Kepiting Abon Kepiting Abon Udang Nugget Udang
Liontin Kalung
Kokoa Butter Dimsum Sumpia Udang
Program UMKM Go Online berkolaborasi dengan sejumlah marketplace, fintech, dan
kementerian atau lembaga, di antaranya:
Marketplace Platform berbasis
Fintech
sharing economy
Belanja.co
BliBli.com Gofood Cloud
m AirBnB Gojek Grab OVO Gopay Linkaja Dana
Kitchen
UMKM dan UKM mempunyai kesempatan dalam Kelebihan usaha ini adalah bisa lebih fokus pada bidang yang sedang
mengeksekusi ide yang baru dan unik, karena cara anda geluti. Misalkan anda sedang menjalankan bisnis kuliner, maka
operasionalnya tak serumit perusahaan besar. usaha anda tersebut akan lebih mudah orang kenal. Sehingga akan
mendapatkan pelanggan setia dengan cukup mudah.
Mudah Untuk Memulai
Fleksibilitas Operasional
Modal kecil adalah salah satu kelebihan dari usaha ini.
Sehingga, dengan modal yang seadanya, cukup untuk
Usaha kecil menengah biasanya dikelola oleh tim kecil yang masing-
membuka usaha yang menguntungkan.
masing anggotanya memiliki wewenang untuk menentukan keputusan.
Struktur Biaya Rendah Hal ini membuat UMKM lebih fleksibel dalam operasional
kesehariannya. Kecepatan reaksi bisnis ini terhadap segala perubahan
Kebanyakan usaha kecil menengah tidak punya ruang kerja khusus di (misalnya: pergeseran selera konsumen, trend produk, dll.) cukup
kompleks-kompleks perkantoran. Sebagian dijalankan di rumah tinggi, sehingga bisnis skala kecil ini lebih kompetitif.
dengan anggota keluarga sendiri sebagai pekerjanya. Hal ini
mengurangi biaya ekstra (overhead) dalam operasinya. Lebih jauh lagi,
usaha menengah kecil juga menerima sokongan dari pemerintah,
organisasi non-pemerintah, dan bank dalam bentuk kemudahan pajak,
donasi, maupun hibah. Faktor ini berpengaruh besar bagi pembiayaan
dalam pembentukan dan operasional mereka.
Kelemahan UMKM
1. Permodalan yang sangat terbatas. Permodalan 2. Masih kurangnya sumber daya manusia yang
memang satu hambatan kinerja UMKM. Para pelaku UMKM berkualitas. Secara umum, praktik manajemen sumberdaya manusia
sebagian besar tidak memiliki anggunan yang biasanya diminta secara professional tidak diterapkan usaha kecil apalagi mikro.
oleh Lembaga keuangan/ perbankan manakala mereka Rekrutmen sumberdaya manusia, misalnya hanya sekedar memberikan
mengajukan kredit modal usaha. Terlebih bagi usaha mikro yang pekerjaan pada anggota keluarga atau lingkungan sekitar tanpa melihat
notabene adalah usaha perorangan dan bersifat informal. komptensi yang dimiliki. Selain itu, mereka menganggap manajemen
sumberdaya manusia hanya cocok diterapkan di perusahaan besar.
3. Kurangnya channel untuk mendistribusikan
barang. Dalam maketing mix, ketepatan menentukan jalur Kepemilikan badan hukum yang jelas dan perizinan.
distribusi agar produk sampai ke tangan konsumen. Sebagian 4.
Pelaku UMKM enggan untuk mendaftarkan usahanya untuk
besar UMKM lebih senang bertransaksi langsung dengan memperoleh aspek legal/ badan hukum dengan alasan birokrasi berbelit
konsumen tanpa mediasi pihak lain. Memperluas jalur distribusi dan biaya proses yang tinggi. Alasan lain kekhawatiran terkena pajak
menjadi penting dalam upaya memperluas target/ pangsa pasar. usaha sebagai badan hukum.
5. Kesulitan dalam menghitung omset penjualan Tidak mengantisipasi perkembangan teknologi/ strategi
karena pembukuan yang masih manual. Manajemen produksi
dan keuangan menjadi kelemahan tersendiri UMKM. Inventory control dilakukan secara
6.
digital melalui pemasaran online. Proses bisnis yang dilakukan
konvensional sehingga muncul masalah dalam supply chain management. sebagian besar UMKM bersifat konvensional. Tidak memanfaatkan
Ktidakmampuan menjaga suplai bahan baku, misalnya lebih dikarenakan keengganan sentuhan teknologi dalam mengungkit kinerja usaha.
untuk mengikat kontrak jangka Panjang dengan pihak pemasok bahan baku.
Kelemahan UMKM
7. Masih belum maksimalnya kemampuan UMKM dalam merespon peluang 8. Masih belum maksimal UMKM dalam melakukan penelitian dan memonitor
keuntungan yang kompetitif. Rendahnya agilitas pelaku UMKM menyembabkan lambat pasar, pelanggan dan pesaing dalam menjalankan bisnis. Hal ini dikarenakan masih
merespon cepatnya perubahan lingkungan. Latarbelakang pendidikan yang rendah dari pemilik adanya anggapan bahwa ide-ide cemerlang kurang didukung oleh pimpinan dan hanya menambah
UMKM menjadi kendala tersendiri terkait rendahnya agilitas organisasi UMKM. pekerjaan yang baru dan merasa terbebani untuk diimplementasikan dalam
10.
perusahaan.
9. Masih kurangnya penilaian kualitas produk dan kualitas pelayanan. UMKM belum maksimal memanfaatkan jejaring kerja untuk membangun
hubungan yang baik dengan pelanggan, mitra dan lembaga pemerintah. Jejaring
Pelaku UMKM kerap abai terkait kualitas produk. Mereka beranggapan menjaga kualitas
bisnis belum dianggap penting pelaku UMKM. Membina hubungan baik dengan para pengampu
produk berkorelasi dengan biaya tinggi. Pengusaha UMKM belum mampu melihat peluang
kepentingan mampu menjaga keberlangsungan usaha di masa datang.
bahwa kualitas produk berkaitan dengan meningkatnya kepuasan pelanggan dalam jangka
panjang. Bukankah, lebih baik mendapatkan konsumen yang loyal dibandingkan konsumen
yang sekali beli produk dan tidak pernah kembali lagi. 12. Masih kurangnya komitmen dalam implementasi visi dan misi perusahaan.
Usaha mikro dan kecil seringkali tidak peduli apakah mereka harus memiliki visi dan misi. Mereka
11. Kurangnya kemampuan UMKM dalam berinovasi baik inovasi beranggapan bahwa pernyataan visi dan misi hanya untuk usaha skala menengah dan besar dimana
struktur organisasinya telah stabil. Padahal sekecil apapun jenis usaha kita, sudah semestinya
proses, inovasi produk, inovasi pemasaran dan inovasi manajemen. Pelaku
memiliki visi dan misi sebagai panduan dalam melangkah kedepan.
UMKM enggan untuk berinovasi dengan pertimbangan tinggi biaya untuk melakukan
research and development. Tanpa inovasi diberbagai bidang, sulit untuk mewujudkan UMKM
naik kelas – sebagaimana harapan pemerintah. 14. Masih belum maksimal UMKM dalam melakukan perubahan dalam
menyesuaikan dengan tantangan perkembangan lingkungan yang dinamis.
13. Belum maksimalnya UMKM dalam mengelola aset sehingga Sebagian besar UMKM acuh terhadap perubahan lingkungan yang dicirikan volatile, uncertain,
complex dan ambiguity – atau sering dikenal dengan VUCA. Rendahnya kemampuan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Para pelaku UMKM biasanya terjebak memprediksi perubahan yang akan terjadi dimasa datang, menjadi tantangan tersendiri bagi UMKM
pada euphoria ketika keuntungan bisnis meningkat pesat. Perilaku konsumtif sering di tanah air.
mendominasi dibandingkan perilaku produktif. Membeli asset yang tidak produktif dan tidak
terkait untuk menunjang kinerja usaha.
Ancaman UMKM
2. Kebijakan Bank Indonesia untuk menjaga inflasi dan mata uang dengan menaikkan suku bunga menaikkan biaya UMKM untuk mengambil kredit UMKM.
3. UMKM yang mendukung sektor manufaktur susah mendapat pesanan jika krisis berlanjut dan jika terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) secara massal
yang
Peluang UMKM
Perubahan
Perilaku
Produk yang Perkembangan konsumen
Membuat Menjalin Menjalin Toko
unik dan Ekonomi memberikan
Jaringan Pasar Kemitraan Online
berbeda Kreatif peluang pasar
bagi pelaku
UMKM
1. Percepatan Digitalisasi UMKM
UMKM harus beralih ke digitalisasi
1. Target pemerintah di tahun 2024 2. 40 % dari belanja negara 3. Mulai dari membangun kapasitas
adalah 30 juta UMKM onboarding harus diberikan kepad building, kapasitas produksi dan di
digital dan bertahan serta UMKM atau a jaga kualitas produk agar pembeli
memenangkan persaingan. 400
setara
Triliun, dengan datang kembali untuk membeli
sehingga harus bisa bertahan dan
bersaing
Kementerian/Lembaga
1. Dinas Koperasi 5. Kementerian Keuangan
2. Dinas Perindustrian dan Perdagangan 6. Kementerian Perindustrian
3. Kementerian Koperasi dan UMKM 7. Kementerian Badan Usaha Milik Negara
4. Kementerian Perdagangan 8. Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo)
Tantangan Digitalisasi
UMKM
Kendala yang dihadapi UMKM untuk masuk ke ranah digital berdasarkan
Komunikasi dan Informatika adalah sebagai berikut:
Laporan Kinerja Kementerian
1. Kesenjangan digital dan tingkat literasi digital yang berbeda di setiap daerah. Sehingga tingkat literasi pelaku
UMKM terkait teknologi dan digitalisasi usaha belum merata.
2. Tantangan yang kedua adalah meningkatkan keinginan UMKM untuk go digital. Saat pengetahuan dan
peluangnya sudah ada, tidak semua UMKM berani untuk mencoba. Pelaku UMKM masih memiliki keraguan
dan ketakutan untuk mencoba.
3. Kurangnya partisipasi aktif pemerintah daerah untuk membantu proses pendampingan.
pendampingan yang intensif untuk meningkatkan jumlah “active seller” dan transaksi penjualan pelaku UMKM.
Perlunya
4. Perubahan dari Segi Layanan yang Diberikan, Setiap bisnis memiliki pelanggan setia yang terus membeli
karena pengalaman positif yang mereka rasakan. Hal yang sama juga berlaku dalam sektor UMKM. Digitalisasi
kemungkinan besar akan mengubah sejumlah cara bisnis dalam melayani pelanggannya. Misalnya, perubahan
basis bisnis dari offline menjadi online.
5. Strategi Pemasaran Digital, Strategi pemasaran digital atau digital marketing juga jadi salah satu tantangan
yang harus dihadapi UMKM dalam perjalanan transformasinya. Sebenarnya, bila pelaku usaha sudah memiliki
pengetahuan lebih terhadap teknologi dan telah menentukan platform digital yang digunakan sesuai persona
konsumennya, mereka akan lebih mudah menentukan strategi pemasaran.
2. UMKM Harus Naik Kelas (Usaha Mikro harus naik kelas ke usaha kecil, usaha
kecil
harus naik kelas ke kelas menengah)
Di antaranya dengan cara
1.Pelaku UMKM harus mampu melihat
peluang, pelaku UMKM harus tau Dimana terdapat peningkatan
produk Unggulan Daerah. Misalnya alokasi pengeluaran rumah
Kota Medan dengan salah satu produk tangga untuk leisure activity,
unggulannya adalah macam macam salah satunya untuk aktivitas
Keripik, Produk berbahan Kulit, dan makan di luar, dari 27% pada Q2
2021 menjadi 30% dari total
Saran:
• Pemerintah harus mengusahakan agar usaha
mikro naik kelas ke usaha kecil.
• fokus mendampingi usaha kecil dan
menengah agar semakin banyak bertumbuh
• penyerapan tenaga kerja semakin meningkat
3. Agar naik kelas maka
dengan semakin banyak UMKM yang naik
UMKM harus memiliki kelas.
daya saing dan • Diseleksi usaha mikro yang sukses dan
bertarung dengan didampingi dan dibantu agar naik kelas.
produk-produk • DIberikan bantuan kredit perbankan untuk
import naik hingga di atas 30% pada tahun 2024.
• UMKM di arahkan untuk menghasilkan
produk berbasis kretivitas dan produknya
berbasis inovasi teknologi,
• UMKM diarahkan untuk ambil bagian di
rantai pasok industri nasional dan global.
2. UMKM Harus Naik Kelas (Usaha Mikro harus naik kelas ke usaha kecil, usaha kecil
harus naik kelas ke kelas menengah)
Untuk dapat naik kelas maka UMKM harus mampu memenuhi 2 (dua)
indikator tersebut. Persoalannya adalah bagaimana UMKM mampu
mencapai omzet yang tinggi yaitu untuk kelompok Mikro harus mampu
mencapai paling banyak Rp. 2 Milyar, kelompok Kecil mencapai Rp. 2-15
Milyar dan kelompok Menengah mencapai omzet Rp. 15-50 Milyar.
Tujuannya adalah :
• UMKM tidak lagi foku ke hulu, tetapi sdh terlibat sampai ke hilir.
• Apakah sebagai rantai pasoknya
• Pembuat komponen barang setengah jadi atau membuat costom-costum produk
tsb.
4. Menyelenggarakan program edukasi UMKM secara sistematis dan
konsisten, dan fokus pada Literasi keuangan dan peningkatan skala
usaha melalui fasilitas pembiayaan Pemerintah
Pentingnya Perencanaan Keuangan bagi UMKM
4. Menyelenggarakan program edukasi UMKM secara sistematis dan
konsisten, dan fokus pada Literasi keuangan dan peningkatan skala
usaha melalui fasilitas pembiayaan Pemerintah (Lanjutan)
Pentingnya
Perencanaan
Keuangan bagi UMKM
4. Menyelenggarakan program edukasi UMKM secara sistematis dan
konsisten, dan fokus pada Literasi keuangan dan peningkatan skala
usaha melalui fasilitas pembiayaan Pemerintah
7. Melalui pahlawan
5. Melalui Model Desa ekonomi sebagai
cerdas sebagai solusi wujud komunitas
6. Badan Usaha miliki
mentransformasikan sosial dalam
Desa bisa dijadikan mitra
teknologi di Desa sehingga memberdayakan dan
pengembangan
bisa menekan memfasilitasi pelaku
ekonomi digital sebagai
kesenjangan digital UMKM menuju
lembaga sosial dalam
merangkul pelaku usaha ekonomi digital
menuju digitalisasi
Strategi Pemberdayaan UMKM Sumatera Utara
UMKM NASIONAL UMKM EXPORT
UMKM RINTISAN UMKM
FokusREGIONAL
pemberdayaan pada Fokus pemberdayaan pada Fokus Pemberdayaan pada Fokus pemberdayaan pada
pengenalan berbagai jenis meningkatkan produktifitas meningkatkan daya saing meningkatkan daya saing
alternative usaha dan dari skala usaha. dan akses pasar dan akses pasar
membuka akses pada Alternatif kegiatan: Alternatif Kegiatan internasional. Alternatif
distributor/akses bahan baku 1. Bantuan 1. Bantuam Kegiatan :
produksi yang murah. perizinan/legalitas usaha perijinan/legalitas usaha 1. Bantuan serifikasi
Alternatif Kegiatan: 2. Sinergi kemitraan 2. Sinergi kemitraan 2. Pelatihan peningkatan
1. Pelatihan produksi dengan BUMN dengan BUMN kualitas produk
2. Pendampingan/Kemitraan 3. Program onboarding 3. Program onboarding 3. Pengembangan
3. Pembiayaan UMKM pada platform e- pada platform e- hubungan ekosistem
commerce skala regional commerce skala regional UMKM Eksport
(Grabfood, Gofood, (Grabfood, Gofood, 4. Sinergi kemitraan
Shopeefood, Shopeefood, dengan kedutaan besar
Lazada,BliBli,Tokopedia,d Lazada,BliBli,Tokopedia,d 5. Bantuan penjaminan
ll) ll)
4. Pembiayaan KUR 4. Pembiayaan KUR
Mari membeli Produk
Lokal
Masyarakat berperan aktif membeli produk lokal UMKM
kolaborasi dengan pihak pemerintah untuk mengedukasi para pelaku UMKM
Perencanaan usaha yang baik akan membawa pelaku UMKM ke hasil yang baik
selama satu tahun kedepan. Langkah apa saja yang perlu disiapkan?
1. Persiapan
1.Riset pasar untuk melihat peluang dan
mempelajari bisnis kompetitor. Pebisnis
harus sudah tahu mau menjual produk
apa
2. Mencari SDM
3.Mengurus perizinan dan legalitas Dalam melakukan riset bisnis bisa dilakukan
lainnya dengan bantuan teknologi digital. Misalnya
4.Memilih penyedia bahan baku yang dengan mencari kata kunci melalui Google
Trend untuk mengerahui Trend bisnis pada
akan digunakan terus-terusan suatu lokasi melalui persentase dan angka
5.Menyediakan peralatan pencarian informasi tertinggi
yang dibutuhkan di tempat usaha Prof. Dr. Elisabet.
Gunakan Sosmed Atau E Commerce
Untuk Pemasaran secara online
2. Pemasaran
1. Membuat akun media sosial
untuk
pemasaran secara online
2.Branding menggunakan
banner, spanduk, brosur, dan lainnya
3.Mendaftarkan usaha pada layanan
4.Menentukan
pesan antar onlinekonsep interior dan
eksterior desain.
5.Memberikan promo atau menjadi
sponsorship sejumlah acara
4. Merencananakan Estimasi Modal Kerja 1 Bulan
Contoh:
Memiliki Mindset
dan Karakter yang
tepat
Prof. Dr. Elisabet. Siahaan, SE.M.Ec
1. Meningkatkan Kompetensi
Seseorang yang memiliki
kompetensi mampu
memutuskan sesuatu.
Sehingga dibutuhkan
pengetahuan, skills,
pengalaman, leadership,
untuk menjadikan seseorang
menjadi kompeten
entrepreneur harus
menentukan deadline pelaksanaan,
merancang prioritas, serta mengatur
waktu dengan cermat. Prof. Dr. Elisabet. Siahaan, SE.M.Ec
2. ATTITUDE
5 ATTITUDE WIRAUSAHA YANG HARUS DIMILIKI OLEH WIRAUSAWAN
Sudah sewajarnya kalau seorang
Dalam pebisnis selalu dituntut untuk memenuhi
kebutuhan orang yang menjadi konsumennya, Seorang wirausaha yang produktifwirausaha itu berani mengambil Langkah
tentunya menyadari pentingnya besar untuk kesuksesan, tidak merasa
setidaknya seorang wirausaha bisa menempatkan di waktu takut dengan persaingan
posisi sebagai konsumen