Executive Summary of Marketing Plan Infographics by Slidesgo
Executive Summary of Marketing Plan Infographics by Slidesgo
SGD 1
ANATOMI
renal
pinggang dan dapat
menjalar ke seluruh perut,
ke daerah inguinal, testis,
atau debris yang berasal
dari ginjal dan turun ke
ureter
ETIOLOGI
Bertambah parahnya
nyeri bergantung pada
derajat dan tempat terjadinya
Batu ginjal obstruksi; bukan pada keras,
ukuran, atau sifat abrasi batu
ginjal
1. Laboratorium
• pemeriksaan darah dan urin : adanya infeksi atau ada kelainan fungsi
ginjal
• Pada urin biasanya dijumpai hematuria dan kadang-kadang kristaluria
• Hematuria biasanya terlihat secara mikroskopis, dan derajat hematuria
bukan merupakan ukuran untuk memperkirakan besar batu atau
kemungkinan lewatnya suatu batu
• Pada pemeriksaan sedimen urin, jenis kristal yang ditemukan dapat
memberi petunjuk jenis batu
• Pemeriksaan pH urin < 5 menyokong suatu batu asam urat, sedangkan
bila terjadi peningkatan pH >7 menyokong adanya organisme pemecah
urea seperti Proteus sp, Klebsiella sp, Pseudomonas sp dan batu
struvit
2. Radiologi
d. USG
• dilakukan bila pasien tidak mungkin menjalani pemeriksaan IVP, yaitu
pada keadaan-keadaan : alergi terhadap bahan kontras, faal ginjal yang
menurun dan pada wanita yang sedang hamil. USG ginjal merupakan
pencitraan yang lebih peka untuk mendeteksi batu ginjal dan batu
radiolusen daripada foto polos abdomen. Cara terbaik untuk mendeteksi
BSK (Batu Saluran Kemih) ialah dengan kombinasi USG dan foto polos
abdomen. USG dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun di
dalam kandung kemih dan adanya tanda-tanda obstruksi urin
e. Radioisotop
• Untuk mengetahui fungsi ginjal secara satu persatu, sekaligus adanya
sumbatan pada gagal ginjal
Diagnosis Batu
Ya
Gawatdarurat: urosepsis, Konsultasi ke Spesialis
anuria, dll Urologi
Ya
Pertimbangkan rawat inap: Konsultasi ke Spesialis
nyeri berulang, mual Urologi
berulang
Batu uretra < 5mm Batu ginjal atau uretra> Rujuk ke Spesialis Urologi
5mm
Terapi konservatif
Pmx. radiologis
PCNL
PENCEGAHAN
1. Pencegahan Primer
• Tujuan : untuk mencegah agar penyakit tidak terjadi,
dengan mengendalikan faktor penyebab suatu penyakit
• Pencegahan primer penyakit BSK seperti konsumsi air
putih minimal 2 liter per hari akan mencegah pembentukan
kristal urin yang dapat menyebabkan terjadinya batu
• Pengaturan pola makan yang dapat meningkatkan risiko
pembentukan BSK seperti, membatasi konsumsi daging,
garam dan makanan tinggi oksalat (sayuran berwarna
hijau, kacang, coklat), dan sebagainya
• Aktivitas fisik seperti olahraga juga sangat dianjurkan,
terutama bagi yang pekerjaannya lebih banyak duduk.
PENCEGAHAN
2. Pencegahan Sekunder
• Tujuan : untuk mengurangi keparahan penyakit dengan
melakukan diagnosis dan pengobatan dini
• Pemeriksaan urin dan darah dilakukan secara berkala,
bagi yang pernah menderita BSK sebaiknya dilakukan
setiap tiga bulan atau minimal setahun sekali. Tindakan
ini juga untuk mendeteksi secara dini apabila terjadi
pembentukan BSK yang baru.
• Untuk pengobatan, pemberian obat-obatan oral dapat
diberikan tergantung dari jenis gangguan metabolik dan
jenis batu
• Pengobatan lain yang dilakukan yaitu melakukan
kemoterapi dan tindakan bedah (operasi).
PENCEGAHAN
3. Pencegahan Tersier
• Tujuan mencakup pembatasan terhadap segala
ketidakmampuan dengan menyediakan rehabilitasi
saat penyakit, cedera atau ketidakmampuan sudah
terjadi dan menimbulkan kerusakan
• Kegiatan yang dilakukan meliputi rehabilitasi (seperti
konseling kesehatan) agar orang tersebut lebih
berdaya guna, produktif dan memberikan kualitas
hidup yang sebaik mungkin sesuai dengan
kemampuannya.
REFERENSI
● Hernandez N, Mozafarpour S, Song Y, et al. Cessation of Ureteral Colic Does Not Necessarily Mean That
Ureteral Stone Has Been Expelled, The Journal of Urology. 2018;199:1011-1014.
● Boyce CJ, Pickhardt PJ, Lawrence EM. Prevalence of Urolithiasis in Asymptomatic Adults: Objective
Determination Using Low Dose Noncontrast Computerized Tomography. J Urol. 2010;183(3):1017-21.
● Marchini GS, Vicentini FC, Monga M, et al. Irreversible Renal Function Impairment Due to Silent Ureteral
Stones. J Urol. 2016;93:33-39.
● Salter CA, et al. Anuria Secondary to Bilateral Obstructing Ureteral Stone in the Absence of Renal Colic. J
Endo Uro Case Rep. 2016;2(1):93-5.
TERIMA KASIH
^^