IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. Sidin
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 72 Tahun
Agama
: Islam
Alamat
: kebon paron
Masuk RS
: 16 nov 2014
Keluar RS
: 19 nov 2014
No.MR
: 178286
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Tidak bisa buang air kecil
RPS
Pasien datang ke IGD dengan keluhan tidak bisa BAK sejak 1
hr SMRS. Keluhan disertai dengan air kencing yang keluar
disertai dengan darah. Sebelumnya pada saat BAK air
kencing yang keluar tidak lancar dan pancarannya lemah dan
terkadang hanya menetes, pasien selalu merasa tidak puas
ketika BAK. Pasien juga mengeluh nyeri perut tembus
pinggang beberapa hari terakhir ini.
Pasien menyangkal adanya demam saat munculnya keluhan
sulit buang air kecil. Pasien juga tidak mengeluh adanya
gangguan dalam buang air besar.
ANAMNESIS SISTEM
Cerebrospinal
Respirasi
Kardiovaskular
Gastrointestinal
Urogenital
(+)
Integumentum
muskuloskeletal
STATUS UMUM
KU
: Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Kepala
: normocephal, sianosis (-)
Mata
: konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Hidung
: napas cuping hidung (-), rhinorea (-)
Leher
: PKGB (-)
Tanda Vital
Tekanan Darah
: 120/70 mmHg
Nadi
: 80 x/menit, isi cukup, reguler
Pernafasan
: 20 x/menit, pernapasan normal
Suhu
: 36,2oC
Dada (Thorak)
Inspeksi
: sikatrik (-), bekas operasi (-)
Palpasi
: Fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiri
Perkusi
: Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Perut (Abdomen)
Inspeksi : Datar, simetris, tidak terlihat massa
Palpasi
: Nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba
pembesaran
Perkusi
: Timpani (+)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
STATUS LOKALIS
Regio suprapubis : kateter sistostomi terpasang
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
17 NOVEMBER 2014
WBC
Lymph#
Mid#
Gran#
Lymph%
Mid%5.8
Gran%
HB
RBC
HCT
MCV
MCH
MCHC
PLT
PCT
7.5
2.0
0.4
5.1
27.1
3.0-9.0
67.1
11.3
3.81
34.2
89.9
29.6
330
190
0.157
4.0-10.0
0.8-4.0
0.1-0.9
2.0-7.0
20.0-40.0
50.0-70.0
11.0-16.0
3.50-5.50
37.0-50.0
82.0-95.0
27.0-31.0
320-360
100-300
0.108-0.282
1.1
47
L:0.6-1, P:0.5-0.9
10-50 mg/dl
PEMERIKSAAN PENUNJANG
URETEROGRAFI
FOTO POLOS
tampak opasitas setinggi ramus superior
URETEROGRAFI
kontras water soluble dimasukkan lewat OUE, lewat kateter
Tampak kontras mengisi pars bulbosa, pars membranacea,
pars prostatika dan vesika urinaria
Tampak penyempitan pada pars bulbosa dengan tepi irreguler
Tampak pula kontras mengisi vena
KESAN
Penyempitan pars bulbosa
Intravasasi kontras
DIAGNOSIS
DIAGNOSA BANDING
Retensi urin e.c striktur uretra
Retensi urin e.c BPH
Retensi urin e.c batu buli-buli
DIAGNOSA KERJA
Retensi urin e.c striktur uretra
TERAPI
Infus RL 20 tpm
Inj.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: dubia at bonam
Quo ad fungsionam : dubia at bonam
Quo ad sanationam : dubia at bonam
STRIKTUR URETRA
adalah penyempitan lumen uretra karena fibrosis
pada
dindingnya.
Penyempitan
lumen
ini
disebabkan karena dindingnya mengalami fibrosis
ETIOLOGI
Kelainan kongenital, misalnya kongenital meatus
stenosis, klep uretra posterior
Operasi rekonstruksi dari kelainan kongenital
seperti hipospadia, epispadia
Trauma
Post operasi
Infeksi
Pars membranacea
Pars bulbosa
Meatus
Penyebab
PATOFISIOLOGI
Striktur uretra terdiri dari lapisan mukosa dan lapisan sub
mukosa. Lapisan mukosa pada uretra merupakan
lanjutan dari mukosa buli-buli, uereter dan ginjal.
Apabila terjadi perlukaan pada uretra, maka akan terjadi
penyembuhan cara epimorfosis, artinya jaringan yang
rusak diganti oleh jaringan lain (jaringan ikat) yang tidak
sama dengan semula. Jaringan ikat ini menyebabkan
hilangnya elastisitas dan memperkecil lumen uretra,
sehingga terjadi striktur uretra
GEJALA KLINIS
CONT
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologi : uretrografi
untuk melihat letak penyempitan dan besarnya penyempitan
uretra.
Teknik pemeriksaan uretrogram adalah pemeriksaan radiografi
ureter dengan bahan kontras.uretra.
Instrumentasi
Pada pasien dengan striktur uretra dilakukan percobaan
dengan memasukkan kateter Foley ukuran 24 ch, apabila ada
hambatan dicoba dengan kateter dengan ukuran yang lebih
kecil sampai dapat masuk ke buli-buli.
Apabila dengan kateter ukuran kecil dapat masuk menandakan
adanya penyempitan lumen uretra.
TERAPI
Dilatasi
Uretroplasti atau rekonstruksi uretra
Uretrotomi (endoscopic internal urethrotomy or
incicion)
Uretrotomi Eksterna
DILATASI (BOUGIE)
KOMPLIKASI
Trabekulasi, sakulasi dan divertikel
Residu urin
Refluks vesiko ureteral
ISK dan gagal ginjal
Infiltrat urin, abses dan fistula
MATURNUWUN