Anda di halaman 1dari 12

SAMBUTAN PEMBUKAAN

RAPAT EVALUASI PELAKSANAAN


PERATURAN PEMERINTAH NO. 12
TAHUN 2022 TENTANG FORUM
KOORDINASI PIMPINAN DI DAERAH
Oleh :
Sri Handoko Taruna, S.STP, M.Si

Direktur Kewaspadaan Nasional


Ditjen Politik dan PUM

Kabupaten Sukaharjo, 21 Septembar 2023


PENDAHULUAN
RAKORNAS FORKOPIMDA 17 JANUARI 2023
ARAHAN PRESIDEN
Pemilu Serentak 2024 merupakan bagian dari reformasi politik untuk menjawab
tuntutan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan Pemilu, sehingga pada akhirnya
hanya ada dua bentuk Pemilu di Indonesia yaitu Pemilu Nasional untuk legislatif dan
Presiden/Wakil Presiden, dan Pemilu lokal untuk memilih Gubernur/Wakil Gubernur,
Bupati/Wakil Bupati dan Walikota/Wakil Walikota.
TANTANGAN PADA SAAT INI
ARAHAN PRESIDEN
1. Forkopimda memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam
membangun pola hubungan yang harmonis DITUNTUT antar unsur
UNTUKpimpinan di daerah
guna mendukung pelaksanaan MENGOPTIMALKAN
program kebijakanSINERGITAS ANTARpemerintah,
prioritas K/L
pembangunan nasional, menjamin iklim investasi yang kondusif, memelihara
stabilitas politik dan keamanan di daerah serta sinergitas hubungan pemerintah
pusat dan daerah;
3
2. Mutlak bagi Pemerintah dan Pemda untuk memberikan dukungan terhadap
pelaksanaan Pemilu sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 7 tahun
2017 tentang pemelihan umum;
3. Pemerintah dan Pemerintah Daerah memiliki tugas untuk memberikan bantuan
dan fasilitas untuk kelancaran penyelenggaraan Pemilu sebagai upaya mencapai
Pemilu yang demokratis
2
PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN
(UU No 23/2014)
Pasal 10 Ayat (2)
Urusan Penyelenggaraan urusan pemerintahan absolut:
Pemerintahan (a) Melaksanakan Sendiri
ABSOLUT (b) Melimpahkan wewenang kepada Instansi Vertikal
(Urusan Pemerintahan yang ada di Daerah atau GWPP berdasarkan asas
yang
sepenuhnya menjadi
Dekonsentrasi
kewenangan Gubernur
Pemerintah Pusat ) Pasal 19 Ayat (1) sebagai Wakil Pemerintah Pusat

Penyelenggaraan urusan pemerintahan konkuren: Pasal 91 ayat (1)


(a) Sendiri oleh Pemerintah Pusat; Dalam melaksanakan pembinaan dan
(b) Dengan cara melimpahkan wewenang Gubernur pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan
BAB IV URUSAN Pemerintahan
PEMERINTAHAN sebagai WPP atau kepada instansi Vertikal yang
ada di daerah dengan asas dekonsentrasi; atau yang menjadi kewenangan Daerah
Pasal 9 Ayat (1) Urusan
Pemerintahan terdiri atas (c) dengan cara menugasi Daerah berdasarkan kabupaten/kota dan Tugas Pembantuan oleh
urusan pemerintahan
asas Tugas Pembantuan. Daerah kabupaten/kota,
absolut, urusan Presiden dibantu oleh gubernur sebagai wakil
pemerintahan
pemerintahan konkuren, Pemerintah Pusat
Urusan dan urusan pemerintahan
Pemerintahan umum Urusan Pemerintahan
UMUM KONKUREN
(Urusan Pemerintahan (Urusan Pemerintahan yang Pasal 91 ayat (5)
yang dibagi antara Pemerintah
Pusat dan Daerah provinsi dan Pendanaan pelaksanaan tugas dan wewenang
menjadi kewenangan
Presiden sebagai Daerah kabupaten/kota) gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
kepala pemerintahan) Pasal 25 Ayat (2) dibebankan pada APBN
Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum:
ilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota di wilayah kerja
masing-masing 3
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM
PELAKSANAAN

INSTANSI
VERTIKAL DIBANTU KDH BIAY APBN
A

1. Pembinaan wawasan kebangsaan dan ketahanan nasional dalam rangka memantapkan pengamalan Pancasila, pelaksanaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pelestarian Bhinneka Tunggal Ika serta pemertahanan dan pemeliharaan
keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia;
2. Pembinaan persatuan dan kesatuan bangsa; pembinaan kerukunan antarsuku dan intrasuku, umat beragama, ras, dan golongan lainnya
guna mewujudkan stabilitas kemanan lokal, regional, dan nasional;
3. Penanganan konflik sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Koordinasi pelaksanaan tugas antarinstansi pemerintahan yang ada di wilayah Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota untuk
menyelesaikan permasalahan yang timbul dengan memperhatikan prinsip demokrasi, hak asasi manusia, pemerataan, keadilan,
keistimewaan dan kekhususan, potensi serta keanekaragaman Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
5. Pengembangan kehidupan demokrasi berdasarkan Pancasila;
6. Pelaksanaan semua Urusan Pemerintahan yang bukan merupakan kewenangan Daerah dan tidak dilaksanakan oleh Instansi Vertikal.

Pasal 25 U U 4
MENUNJANG PELAKSANAAN TUGAS
URUSAN PEMERINTAHAN UMUM

Dibentuk Forkopimda

FORKOMPIMDA PROVINSI KABUPATEN/KOTA KECAMATAN

BUPATI/
GUBERNUR (KETUA) CAMAT (KETUA)
WALIKOTA
(KETUA)
PIMPINAN DPRD PIMPINAN DPRD PIMPINAN KEPOLISIAN

PIMPINAN KEWILAYAHAN
PIMPINAN KEPOLISIAN PIMPINAN KEPOLISIAN
TNI KECAMATAN

PIMPINAN KEJAKSAAN PIMPINAN KEJAKSAAN

PIMPINAN SATUAN PIMPINAN SATUAN


TERITORIAL TNI TERITORIAL TNI
Pasal 26 U U
23/2014 5
PERAN PENTING FORKOPIMDA
P P N O M O R 1 2 TA H U N 2 0 2 1

01 Membangun pola hubungan yang harmonis antar


unsur pimpinan di daerah
02 Membangun keselarasan langkah dan tindakan dalam
penyelesaian permasalahan di daerah
03 Menyusun tahapan Pemilu dan Pemilihan dengan
memperhatikan implikasi tahapan yang beririsan

04 Membahas berbagai permasalahan guna


pengembalian tindakan tertentu dalam keadaan
mendesak dan membangun cipta kondisi secara
bersama dalam rangka menjaga stabilitas sosial politik
dan penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri di
daerah
6
KOORDINASI TUGAS FORKOPIMDA

Menteri (MDN) melaksanakan fasilitasi,


pembinaan, dan pengawasan bagi kelancaran
(Pasal 2)
pelaksanaan tugas Forkopimda secara nasional
• Menunjang kelancaran pelaksanaan
urusan pemerintahan umum; sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan (pasal 26)
FORKOPIMDA • Pelaksanaan kebijakan dalam
penyelenggaraan pemerintahan,
pembangunan, dan pelayanan publik;
• Peningkatan keselarasan langkah dan Pasal 27
Forkopimda provinsi, • Camat menyampaikan laporan pelaksanaan
tindakan dalam pelaksanaan tugas Forkopimcam kepada Bupati/Wali Kota;
Forkopimda penyelesaian permasalahan;
kabupaten/kota dan • Bupati/wali kota menyampaikan laporan
• Penyelesaian berbagai permasalahan pelaksanaan tugas Forkopimda
Forkopimcam Kabupaten/Kota dan Forkopimcam kepada
melalui pengambilan tindakan tertentu;
bersifat koordinatif Gubernur;
• Pemeliharaan stabilitas sosial politik dan
dan fungsional • Gubernur menyampaikan laporan pelaksanaan
Penyelenggaraan pemerintahan
(pasal 23) Tugas Forkopimda Provinsi, Forkopimda
dalam negeri
Kabupaten/Kota kepada Menteri.

Forkopimda diperlukan dalam rangka mendukung efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan di
daerah serta membangun sinergitas hubungan antarunsur pimpinan di daerah guna mendukung pelaksanaan
kebijakan dan penyelesaian permasalahan di daerah (konsideran menimbang)

7
SINERGITAS PELAKSANAAN PROGRAM
Tugas dan Kegiatan Hubungan Kerja
melakukan koordinasi, fasilitasi, pemantauan  Hubungan kerja Forkopimda
dan evaluasi pelaksanaan urusan pemerintahan Forkopimda kab/kota dan Forkopimcam
provinsi,
umum melalui kegiatan: bersifat koordinatif dan fungsional untuk
 pengambilan kebijakan dalam keadaan sinergitas pelaksanaan tugas masing-masing.
mendesak  pelaksanaan pengambilan keputusan di
 pengambilan keputusan strategis guna wilayahnya masing-masing wajib dipimpin
menjaga stabilitas daerah, PELAKSANAAN Ketua Forkopimda
masalah dalam penanganan FORKOPIMDA  Forkopimda dan Forkopimcam dapat
pemerintahan penyelenggaraan mengundang pimpinan instansi vertikal,
 deteksi dini, cegah dini, dan penanganan dini instansi terkait lainnya, dan/atau unsur
 Kegiatan lain berdasarkan masyarakat sesuai dengan masalah yang
putusan dibahas.
Forkopimda
Pendanaan Pelaporan
 Forkopimda provinsi dari APBD Provinsi Pelaporan dilaksanakan secara
 Forkopimda kab/kota dari APBD kab/kota ”Mendagri
berjenjang
 Pendanaan Forkopimcam dari melaksanakan fasilitasi,
 Camat kepada bupati/wali
APBD kab/kota pembinaan, dan
kota.
 Pendanaan juga dapat bersumber pengawasan bagi
 Bupati/wali kota kepada
dari kelancaran pelaksanaan
gubernur.
APBN untuk menunjang pelaksanaan tugas Forkopimda secara  Gubernur kepada Mendagri
urusan PUM sesuai ketentuan nasional” 8
P e n d a n a a n F O R K O M P IM D A T A 2 0 2 3 Terkait Pemilu 2024 berdasarkan
Permendagri No 84 Tahun 2022 Ttg Pedoman Penyusunan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2023

DALAM LAMPIRAN PERMENDAGRI NO. 84 TAHUN 2022

Pemerintah Daerah menyediakan alokasi anggaran yang memadai TA 2023 pada perangkat daerah Kesatuan
Bangsa dan Politik yang melaksanakan unsur Pemerintahan Umum di daerah dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dan memelihara stabilitas politik dalam negeri. Kegiatan antara lain:
1. Pendidikan politik bagi partai politik dan masyarakat;
2. Pembinaan forum kerukunan umat beragama;
3. Gerakan kemitraan bersama organisasi kemasyarakatan sipil dan perguruan tinggi mensukseskan pemilu
serentak tahun 2024;
4. Pembinaan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dan Forum Koordinasi Pimpinan di Tingkat
Kecamatan (FORKOPIMCAM) sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2022 tentang Forum
Koordinasi Pimpinan di Daerah;
5. Pembumian nilai-nilai Pancasila dan wawasan kebangsaan bagi masyarakat mendukung Pemilu Serentak
dan Pilkada Serentak tahun 2024;
6. Forum komunikasi sosial politik dalam rangka sukses Pemilu dan Pilkada Serentak 2024;

9
I S U S T RA T EG I S T ERKA I T PE RA N FORK OPI MDA
P A DA S A A T I N I
1. Pemilihan Presiden dan juga Pilkada pada tahun 2024;
(Total daerah yang akan melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak tahun 2024 sebanyak 548
daerah dengan rincian 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 98 kota).
2. Aksi unjuk rasa diberbagai daerah yang dilatar belakangi oleh permasalahan Poleksosbud, SARA,
Batas Wilayah serta Sengketa Sumber Daya Alam dan juga Distribusi Sumber Daya Alam;
(Tahun 2020 jumlah peristiwa konflik sosial 71 peristiwa, tahun 2021 berjumlah 138 peristiwa,
tahun 2022 berjumlah 167 peristiwa dan tahun 2023 berjumlah 77 peristiwa konflik sosial).
3. Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak;
(Pilkades di Kabupaten Garut, Pilkades di Pemkab Bangkalan, Pilkades Kelampaian, Kecamatan
Rantau Alai, Kabupaten Ogan Ilir).
4. Penyalahgunaan dan Peredaran Minuman Keras dan Narkotika dikalangan pelajar/Generasi Muda;
5. Isu Radikalisme, Terorisme dan Ekstremisme di beberapa daerah;
6. Pembinaan Forum Kerukunan Umat Beragama;
7. Organisasi Kemasyarakatan Ormas Asing dan Lembaga Asing.
10
P EN U T U P

1. Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dapat memberikan dukungan penyediaan


alokasi anggaran dalam APBD yang memadai dalam meningkatkan partisipasi
masyarakat dan memelihara stabilitas politik dalam negeri antara lain Pembinaan
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dan Forum Koordinasi
Pimpinan di Tingkat Kecamatan (FORKOPIMCAM);
2. Sub Kegiatan Pembinaan FORKOPIMDA dianggarkan pada SKPD Kesatuan Bangsa dan
Politik sedangkan Forum Koordinasi Pimpinan di Tingkat Kecamatan (FORKOPIMCAM)
yang dianggarkan Pada SKPD Kecamatan;
3. Dalam rangka peningkatan peran Forkopimda menuju sukses Pemilu 2024, perlu membangun
pola hubungan yang harmonis antar unsur Pimpinan di daerah, membangun keselarasan
langkah dan tindakan dalam penyelesaian permasalahan di daerah, membahas berbagai
permasalahan guna pengambilan tindakan tertentu dalam keadaan mendesak; dan
membangun cipta kondisi secara bersama dalam rangka menjaga stabilitas sosial politik dan
penyelenggaraan pemerintahan dalam negeri di daerah.

11
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai