Paparan GWPP Sulbar Rokum 3 Maret

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 38

PELAKSANAAN TUGAS DAN

WEWENANG GUBERNUR SEBAGAI


WAKIL PEMERINTAH PUSAT
TAHUN ANGGARAN 2020

Direktorat Dekonsentrasi, Tugas Pembantuan dan Kerja Sama


Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan
Kemendagri
UU NO.23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

BAB IV URUSAN
PEMERINTAHAN Pasal 10 Ayat (2)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan
Pasal 9 Ayat (1) Urusan
Pemerintahan terdiri atas
urusan pemerintahan

absolut:
absolut, urusan
pemerintahan pemerintahan
konkuren, dan urusan

(a) Melaksanakan Sendiri


pemerintahan umum

(b)Melimpahkan wewenang kepada Instansi


Vertikal yang ada di Daerah atau GWPP
berdasarkan asas Dekonsentrasi Gubernur
Urusan Pemerintahan
UMUM
sebagai Wakil Pemerintah Pusat
(Urusan Pemerintahan
yang Pasal 19 Ayat (1)
Pasal 91 ayat (1)
menjadi kewenangan
Presiden sebagai
kepala pemerintahan) Penyelenggaraan urusan
pemerintahan konkuren: Dalam melaksanakan pembinaan dan
(a)Sendiri oleh Pemerintah Pusat; pengawasan terhadap penyelenggaraan Urusan
(b) Dengan cara melimpahkan Pemerintahan yang menjadi kewenangan
wewenang Gubernur sebagai WPP Daerah kabupaten/kota dan Tugas Pembantuan
atau kepada instansi Vertikal yang oleh Daerah kabupaten/kota, Presiden dibantu
ada di daerah dengan asas oleh gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat
dekonsentrasi; atau
(c) dengan cara menugasi Daerah
berdasarkan asas Tugas Pembantuan.
Urusan Pemerintahan
KONKUREN
Urusan Pemerintahan
ABSOLUT
Pasal 91 ayat (5)
Pendanaan pelaksanaan tugas dan
(Urusan Pemerintahan (Urusan Pemerintahan
yg dibagi antara yang
Pemerintah Pusat dan sepenuhnya menjadi

wewenang gubernur sebagai wakil


Daerah provinsi dan kewenangan
Daerah kabupaten/kota) Pemerintah Pusat )

Pemerintah Pusat dibebankan


pada APBN
Pasal 25 Ayat (2)
Penyelenggaraan urusan pemerintahan umum:
ilaksanakan oleh gubernur dan bupati/wali kota di
wilayah kerja masing-masing
KEDUDUKAN DAN PERAN GUBERNUR
GUBERNUR

DAERAH WILAYAH PENYELENGGARA URUSAN


OTONOM ADMINISTRATIF PEMERINTAHAN UMUM
(Pasal 25 ayat (2) dan Pasal 26
ayat (2))

Gubernur SWPP

Gub sbg Kepala Daerah

1. Binwas Penyelenggaraan Urusan


Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan
Kab/Kota
2. Pembinaan dan pengawasan TP
1.Penyelenggara Urusan Otonomi
Daerah
2.melaksanakanTP K/L
Dibantu
INSTANSI
VERTIKAL
Perangkat Gubernur
SKPD Koordinasi
PP 33/ 2018 Pasal 4
Pasal 1
Dalam melaksanakan pembinaan dan 1) Pendanaan pelaksanaan tugas dan
pengawasan terhadap menjadi wewenang gubernur sebagai wakil
urusan pemerintahan yang Pemerintah Pusat dibebankan pada
kewenangan daerah kabupaten/kota anggaran pendapatan dan belanja
dan tugas pembantuan Presiden negara dengan memperhatikan
dibantu Pemerintah Pusat. kemampuan keuangan negara.
2) Pendanaan merupakan bagian dari
anggaran kementerian yang
Pasal 2 menyelenggarakan urusan
1) Gubemur dalam Pelaksanaan pemerintahan dalam negeri melalui
mekanisme dekonsentrasi,
menyelenggarakan tugas dan Tugas dan
wewenang sebagai wakil
Pemerintah Pusat dibantu oleh
Wewenang
perangkat gubernur; GWPP
2) Perangkat Gubernur dilaksanakan Pasal 5
oleh Perangkat Daerah Provinsi Gubemur sebagai wakil Pemerintah
3) Perangkat Gubernur dipimpin pusat pelaksanaan tugas dan
oleh Sekretaris Gubernur wewenang kepada presiden melalui
menteri yang menyelenggarakan
Pasal 3 urusan pemerintahan dalam negeri
1) Perangkat Gubernur terdiri dari
Sekretariat dan 5 Unit Kerja
TUGAS DAN WEWENANG GWPP

BINWAS Non BINWAS


Tugas GWPP: Tugas dan Wewenang GWPP:
1. Mengkoordinasikan penyelenggaraan TP di kab/kota 1. Menyelaraskan perencanaan pembangunan antar kab/kota dan
2. Melakukan monev dan supervisi penyelenggaraan pemda Kab/Kota antara provinsi dan kab/kota di wilayahnya
3. Memberdayakan dan memfasilitasi kab/kota di wilayahnya 2. Mengkoordinasikan kegiatan pemerintahan dan pembangunan
4. Melakukan evaluasi rancangan perda Kab/Kota ttg RPJPD, RPJMD, APBD, antara daerah provinsi dan kab/kota dan antar-daerah kab/kota di
perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata ruang, pajak wilayahnya
daerah dan retribusi daerah 3. Memberikan rekomendasi kepada Pemerintah Pusat atas usulan
5. Melakukan pengawasan perda kab/kota DAK kab/kota di wilayahanya
6. Melaksanakan tugas lainnya sesuai per-UU-an 4. Melantik bupati/walikota
5. Memberikan persetujuan pembentukan instansi vertikal di wilayah
provinsi (kecualai instansi vertikal utk pelaksanaan urusan
Wewenang GWPP: pemerintahan absolut dan oleh kementerian yang sudah
1. Membatalkan perda kab/kota dan peraturan bup/wali disebutkan UUD RI 1945)
2. Memberikan penghargaan atau sanksi kepada bup/wali terkait 6. Melantik kepala instansi vertikal dari K/L yang ditugaskan di
penyelenggaraan pemda wilayah provinsi (kecuali kepala instansi vertikal yang
3. Menyelesaikan perselisian dalam penyelenggaraan fungsi pemerintahan melaksanakan urusan pemerintahan absolut dan yang dibentuk
antar kab/kota dalam 1 provinsi olehe kementerian yang sudah ditetapkan UUD RI 1945)
4. Memberikan persetujuan terhadap rancangan perda kab/kota ttg
pembentukan dan susunan perangkat daerah kab/kota
5. Melaksanakan wewenang lain sesuai per-UU-an
TUGAS DAN WEWENANG GWPP LAINNYA
DALAM UU NOMOR 23 TAHUN 2014
1. Menerima pertanggungjawaban Bupati/Wali Kota dlm melaks 11. Membatalkan keputusan Bupati/Wali Kota ttg pengangkatan
urusan pemerintahan umum utk diteruskan kpd Menteri; camat yg tidak sesuai dengan ketentuan;
2. Memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kpd 12.Mengangkat dan/atau melantik Kepala Perangkat Daerah
Bupati/Wali Kota yg tidak menyampaikan laporan Kab/Kot yang diatolak diangkat dan/atau dilantik oleh
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; Bupati/Wali Kota;
3. Memberikan teguran dan sanksi tertulis kpd Bupati/Wali Kota 13.Memberikan nomor register terhadap Raperda
atas laporan DPRD terkait tidak diterimanya diterimanya Kabupaten/Kota yang diajukan oleh Bupati/Wali Kota;
penjelasan Kepala Daerah terhadap penggunaan hak interpelasi;; 14.Menyampaikan laporan Perda Kabupaten/Kota yang telah
4. Mengusulkan pemberhentian Bupati/Walikota kpd Menteri atas mendapat nomor register secara berkala kepada Menteri;
laporan dari DPRD Kab/Kota; 15.Memberikan sanksi kepada Penyelenggara Pemerintahan
5. Mengusulkan penjabat Bupati/Wali Kota kpd Menteri apabila Daerah Kabupaten/Kota yang masih memberlakukan Perda
Bupati/Wali Kota Kota diberhentikan sementara dan tidak ada yang telah dibatalkan;
Wakil Bupati/Wali Kota; 16.Memberi sanksi kpd Bupati/Wali Kota yang tidak
6. Menyampaikan usul pemberhentian anggota DPRD Provinsi kpd menyebarluaskan Perda dan Perkada yg telah diundangkan;
Menteri dan memberhentikan anggota DPRD Kab/Kota atas usul 17. Melakukan pengendalian atas defisit APBD Kab/Kota dgn
pimpinan DPRD Kab/Kota; berdasarkan batas maksimal defisit APBD dan batas maksimal
7. Menyampaikan nama anggota DPRD provinsi yg diberhentikan jumlah kumulatif pinjaman Daerah;
dan nama calon pengganti antarwaktu kpd Menteri, serta 18.Memberikan sanksi administrasi berupa teguran tertulis kpd
meresmikan pemberhentian anggota DPRD Kabupaten/Kota dan Bupati/Wali Kota yg tidak mengumumkan informasi tentang
pengangkatan pengganti antarwaktu anggota DPRD Kab/Kota; pelayanan publik;
8. Melakukan pembinaan dan pengendalian penataan Perangkat 19.Memberikan sanksi administratif kpd Bupati/Wali Kota yg
Daerah Kab/Kota; tidak memberikan pelayanan perizinan;
9. Menunjuk penjabat SEKDA Prov atas persetujuan Menteri dan 20.Melakukan evaluasi kinerja pelayanan publik yang
menyetujui penjabat SEKDA Kab/Kota yg ditunjuk Bupati/Walkot; dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota;
10.Mengajukan Perda Kabupaten/Kota tentang pembentukan
kecamatan kepada Menteri utk mendapat persetujuan;
Lanjutan….Tugas dan Wewenang GWPP lainnya
Dalam UU nomor 23 Tahun 2014
21. Mengoordinasikan pelaks pembangunan kawasan perbatasan berdasarkan pedoman yg ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat;
22. Melakukan pemantauan dan evaluasi thd kerjasama yg dilakukan daerah Kab/Kota dlm satu provinsi;
23. Melakukan fasilitasi khusus kpd penyelenggaraan PEMDA Kab/Kota yg telah dibina namun tidak
menunjukkan perbaikan kinerja;
24. Memberikan sanksi administratif kpd Bupati/Wali Kota yg tidak melaksanakan program strategis
nasional;
25. Memberikan sanksi administratif kpd Bupati/Wali Kota yg tidak mengumumkan informasi pembangunan
Daerah dan informasi keuangan Daerah;
26. Meresmikan Ketua, Wakil Ketua dan Keanggotaan DPRD Kab/Kota;
27. Melakukan pembinaan dan pengawasan umum dan teknis thd penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Kab/Kota;
28. Melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dgn ketentuan per-UU.
29. melakukan evaluasi thd rancangan perda Kab/Kota ttg rencana pembangunan industri serta
pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan/atau perubahan status desa mjd kelurahan/kelurahan
mjd desa. (Permendagri 80 tahun 2015)
ORGANISASI PERANGKAT GUBERNUR
Perangkat Daerah
Pasal 3 ayat (4) PP
33/2018
GUBERNU
Sekretariat dan unit kerja
dilaksanakan oleh R
perangkat daerah provinsi
yang memiliki tugas dan
fungsi bersesuaian. Perangkat Sekretariat Daerah
Sekretaris Gubernur
Gubernur

Mendukung pelayanan
administrasi keuangan, Memimpin pelaksanaan tugas dan
perencanaan, dan umum fungsi perangkat gubernur
Sekretariat
Inspektor
Dinas Badan
at Daerah
Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja Unit Kerja
Bidang Bidang Hukum Bidang Bidang Bidang
Pemerintahan dan Organisasi Keuangan Perencanaan Pengawasan
membantu pelaksanaan tugas dan wewenang
gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat pada
bidang masing-masing
MEKANISME PELAKSANAAN TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT GUBERNUR

melaporkan
PRESIDEN
pelaksanaan tugas dan
MENDAGR wewenang
I
GUBERNUR
Sekretaris Gubernur
Perangkat Gubernur Perangkat Daerah
APBN
Melaksanakan tugas APBD
dan fungsi Biro Pemerintahan Sekretariat
Daerah

Biro Hukum dan Organisasi


Sekretariat Daerah

Sekretariat Badan Keuangan Daerah

Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah

Unit Kerja Inspektorat Daerah


Unit Kerja Unit Unit Kerja Unit Kerja
Bidang
Bidang Kerja Bidang Bidang
Hukum
Pemerinta Bidang Perencana Pengawas
dan
han Organisasi Keuangan an an
STRUKTUR ORGANISASI PERANGKAT GWPP
(MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI)
SEKRETARIS GUBERNUR SEKRETARIAT
(EX-OFFICIO SEKDA) (Biro Pemerintahan)

UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA BIDANG
PEMERINTAHAN KEUANGAN HUKUM DAN ORGANISASI PERENCANAAN PENGAWASAN
(Bappeda) (Inspektorat)

Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota


 Biro Pemerintahan  Biro Administrasi  Biro Organisasi  Biro, Badan dan Dinas  Biro, Badan dan
dan Otonomi Daerah Perekonomian dan  Biro Umum yang dianggap Dinas yang dianggap
 Biro Kesejahteraan Sumber Daya Alam  Biro Protokol, Kerjasama berkaitan dengan tusi berkaitan dengan
-Rakyat  Biro Pengadaan Barang dan Komunikasi Publik tusi
 Badan dan Dinas dan Jasa  Biro Hukum (diambil dr
yang dianggap  Biro Administrasi As I)
berkaitan dengan tusi Pembangunan dan  Badan dan Dinas yang
Infrastruktur dianggap berkaitan
 BPKAD dengan tusi
 Badan dan Dinas yang
dianggap berkaitan
dengan tusi
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI PERANGKAT GWPP
(RANCANGAN PERMENDAGRI)

SEKRETARIAT PERANGKAT GWPP (Biro


Pemerintahan)

TUGAS FUNGSI:
a. koordinasi dan penyusunan program dan
memberikan pelayanan anggaran dengan seluruh Divisi pada
Perangkat Gubernur;
administratif dan teknis b. pelaksanaan pengelolaan keuangan;
kepada semua unsur di c. pengelolaan tata usaha serta pengelolaan data
lingkungan perangkat dan informasi;
d. penyusunan laporan kinerja dan keuangan.
gubernur. e. Melaksanakan tugas lain dari pimpinan.
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI (RANCANGAN PERMENDAGRI)
UNIT KERJA BIDANG PEMERINTAHAN

FUNGSI:
a. memberikan rekomendasi persetujuan pembentukan instansi vertikal
di wilayah provinsi
b. koordinasi kegiatan pelantikan kepala instansi vertikal yang
TUGAS: ditugaskan di daerah provinsi
melaksanakan c. membantu pelantikan bupati/wali kota
sebagian tugas d. memberikan rekomendasi penyelesaian perselisihan dalam
penyelenggaraan fungsi pemerintahan antar Daerah kabupaten/kota
gubernur pada dalam 1 (satu) Daerah provinsi.
bidang Fungsi lainnya (11):
pemerintahan a. menerima pertanggungjawaban urusan pemerintahan umum
bupati/wali kota
b. rekomendasi pemberhentian bupati/wali kota kepada Menteri atas
laporan dari DPRD kabupaten/kota
c. Melaksanakan fungsi lainnya
d. memberikan rekomendasi penjabat bupati/wali kota kepada Menteri apabila bupati/wali kota kota diberhentikan
sementara dan tidak ada wakil bupati/wali kota
e. memberikan rekomendasi pemberhentian anggota DPRD provinsi kepada Menteri dan pemberhentian anggota
DPRD kabupaten/kota atas usul pimpinan DPRD kabupaten/kota

f. penyampaian nama anggota DPRD provinsi yang diberhentikan dan nama calon pengganti antarwaktu kepada
Menteri, serta rekomendasi pengangkatan pengganti antarwaktu anggota DPRD kabupaten/kota

g. memberikan rekomendasi peresmian ketua, wakil ketua dan keanggotaan DPRD kabupaten/kota

h. memberikan rekomendasi penunjukan penjabat sekretaris daerah provinsi untuk persetujuan Menteri dan
persetujuan penjabat sekretaris daerah kabupaten/kota yang ditunjuk bupati/wali kota

i. memberikan rekomendasi pengangkatan dan/atau pelantikan kepala perangkat daerah kabupaten/kota yang
ditolak diangkat dan/atau dilantik oleh bupati/wali kota
j. membantu pemantauan dan evaluasi terhadap kerjasama yang dilakukan Daerah kabupaten/kota dalam
satu provinsi
k. melaksanakan fungsi lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI (RANCANGAN PERMENDAGRI)
UNIT KERJA BIDANG KEUANGAN

FUNGSI:
a. evaluasi terhadap rancangan perda kabupaten/kota tentang APBD,
perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata ruang
daerah, pajak daerah dan retribusi daerah sesuai peraturan
perundang-undangan
b. rekomendasi atas usulan DAK pada Daerah kabupaten/kota di
TUGAS: wilayahnya
melaksanakan c. membantu pemberdayaan dan memfasilitasi Daerah kabupaten/kota
sebagian tugas
gubernur di bidang
keuangan Fungsi lainnya (3):
a. membantu melakukan fasilitasi khusus kepada kabupaten/kota yang
telah dibina yang menunjukkan perbaikan kinerja
b. membantu melakukan pengendalian atas defisit APBD kabupaten/kota

c. melaksanakan fungsi lain


URAIAN TUGAS DAN FUNGSI (RANCANGAN PERMENDAGRI)
UNIT KERJA BIDANG HUKUM DAN ORGANISASI
FUNGSI:
a. Melakukan evaluasi rancangan perda Kab/Kota ttg RPJPD, RPJMD,
APBD, perubahan APBD, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, tata ruang, pajak
daerah dan retribusi daerah
b. Rekomendasi pembatalan peraturan bupati/wali kota
c. persetujuan Raperda kabupaten/kota tentang pembentukan dan susunan perangkat
daerah kab/kota
TUGAS: d. membantu melakukan pengawasan terhadap perda kabupaten/kota
melaksanakan
e. pembinaan dan pengendalian penataan perangkat daerah kabupaten/kota
sebagian tugas
gubernur pada Fungsi lainnya (6):
bidang hukum dan a. memberikan rekomendasi perda pembentukan kecamatan kepada Menteri
organisasi b. pembatalan keputusan bupati/wali kota tentang pengangkatan camat yang tidak sesuai
ketentuan
c. mengevaluasi kinerja pelayanan publik kabupaten/kota
d. memberikan nomor register kepada Raperda kabupaten/kota
e. menyampaikan laporan nomor register secara berkala
f. melaksanakan fungsi lain
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI (RANCANGAN PERMENDAGRI)
UNIT KERJA BIDANG PERENCANAAN (BAPPEDA)
FUNGSI
a. penyelarasan perencanaan pembangunan antar daerah kabupaten/kota
dan provinsi
b. pengoordinasian kegiatan pemerintahan dan pembangunan antar
daerah kabupaten/kota dan provinsi

TUGAS: c. evaluasi terhadap rancangan perda kabupaten/kota tentang RPJPD dan


melaksanakan RPJMD
sebagian tugas d. Binwas penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah
gubernur di bidang Kabupaten/Kota
perencanaan Fungsi lainnya (3):
a. pengoordinasian pelaksanaan pembangunan kawasan perbatasan

b. pengoordinasian teknis pembangunan antar daerah kabupaten/kota dan


provinsi
c. melaksanakan fungsi lain
URAIAN TUGAS DAN FUNGSI (RANCANGAN PERMENDAGRI)
UNIT KERJA BIDANG PENGAWASAN (INSPEKTORAT)
FUNGSI:
a. memberikan penghargaan atau sanksi kepada bupati/wali kota terkait dengan
penyelenggaraan pemerintahan daerah
b. membantu melakukan monitoring, evaluasi dan supervisi terhadap
penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota yang ada diwilayahnya

Fungsi lainnya (9):


TUGAS:
a. Memberikan sanksi kepada Bupati/Wali Kota , karena:
melaksanakan 1) tidak menyampaikan LPPD.
sebagian tugas 2) laporan DPRD terkait tidak diterimanya penjelasan Kepala Daerah.
gubernur di bidang 3) memberlakukan Perda yang telah dibatalkan.
4) Tidak menyebarluaskan Perda dan Perkada yang telah diundangkan
pengawasan 5) tidak mengumumkan informasi pelayanan publik.
6) tidak memberikan pelayanan perizinan.
7) tidak melaksanakan program strategis nasional.
8) tidak mengumumkan informasi pembangunan Daerah dan informasi
keuangan Daerah

b. melaksanakan fungsi lain


PENDANAAN

Pasal 91 UU No. 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah Pasal 4 PP 33 Tahun 2018
(1) Pendanaan pelaksanaan tugas dan wewenang
(5) Pendanaan pelaksanaan tugas dan wewenang gubernur gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat dibebankan
sebagai wakil Pemerintah Pusat dibebankan pada APBN. pada anggaran pendapatan dan belanja negara
(8) Ketentuan mengenai pelaksanaan tugas dan wewenang serta dengan
hak keuangan gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat memperhatikan kemampuan keuangan negara.
diatur dengan Peraturan Pemerintah. (2) Pendanaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bagian dari anggaran kementerian yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam
negeri melalui mekanisme dekonsentrasi.

MUATAN RANCANGAN PERMENDAGRI


(MEKANISME PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN)
 Pendanaan (bottom up)
• Memuat pendanaan GWPP melalui APBN dengan mekanisme dekonsentrasi Kementerian Dalam Negeri.
• Penyusunan Program, Kegiatan dan anggaran dimulai dari setiap anggota unit kerja.
• Dokumen perencanaan disampaikan kepada Sekretariat Gubernur untuk dikompilasi dan diinventarisir.
• Dokumen perencanaan selanjutnya disampaikan kepada Kementerian Dalam Negeri c.q Ditjen Bina Administrasi
Kewilayahan.
• Ditjen Bina Administrasi Kewilayahan memproses dokumen perencanaan sesuai ketentuan yang berlaku. 18
PELAPORAN GWPP
Pasal 5
GWPP melaporkan pelaksanaan tugas dan
wewenang kepada Presiden melalui
Menteri Dalam Negeri. Presiden
Laporan tersebut ditembuskan kepada
Menteri PPN/Kepala Bappenas dan Menteri PPN/Kepala
Menteri Keuangan dan K/L terkait. Bappenas
Mendagri K/L terkait
Menkeu
Pasal 6
Evaluasi bersama
Menteri Dalam Negeri melakukan evaluasi melaporkan

terhadap laporan GWPP setiap tahun


dengan melibatkan K/L terkait. Bidang
Pengawasan

Pasal 7
Ketentuan lebih lanjut mengenai laporan
dan evaluasi pelaksanaan tugas GWPP
diatur dalam Permendagri.

19
PELAPORAN DAN EVALUASI

1. Dalam kedudukannya sebagai wakil pemerintah, 1. Evaluasi yang dilaksanakan Menteri meliputi
gubernur bertanggungjawab kepada Presiden perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan dengan
melalui Menteri. melibatkan kementerian dan lembaga pemerintah
nonkementerian terkait dan Sekretariat Bersama
2. Gubernur menyampaikan laporan kepada Presiden
pembinaan GWPP
melalui Menteri.
2. Hasil evaluasi dilaporkan Menteri kepada Presiden
3. Laporan gubernur meliputi aspek manajerial
sebagai bahan pengambilan kebijakan lebih lanjut
(pelaksanaan tugas dan wewenang) serta aspek
akuntabilitas (keuangan).
4. Laporan gubernur disampaikan paling lambat 2
(dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
5. Laporan gubernur disusun berdasarkan format dan
instrumen yang telah ditetapkan oleh Menteri

20
BINWAS/TEKNIS PELAKSANAAN GWPP
Ditjen Otonomi Daerah
1. Jumlah Perda dan Ranperda yang direview (Terutama yang terkait dengan
investasi daerah, PDRD, RDTR, pelayanan dasar, dan SDA

01
2. Jumlah Daerah yang difasilitasi/Bimtek harmonisasi regulasi
Ditjen Administrasi Kewilayahan
1. Peningkatan kapasitas daerah dan hubungan pusat-daerah

1 2. Jumlah perizinan dan kewenangan yang didelegasikan ke PTSP Mantap

02
berbasis elektronik.
3. Jumlah realisasi kesepakatan kerjasama antar daerah
4. Sekber GWPP Dekon + TP
Ditjen Keuangan Daerah

03
1. Peningkatan pendapatan daerah.
2. Belanja daerah yang berkualitas.
3. Tata kelola keuangan daerah yang efektif dan efisien.
Ditjen Pembangunan Daerah

04 1. Percepatan Penerapan SPM di Daerah.


2. Sinkronisasi dan Sinergi Dokumen Perencanaan antara RPJMN/D dan RKP/D).
3. Integrasi indikator SPM dan Penerapan SPM dalam Dokumen Perencanaan.
4. Monev terpadu dalam penerapan SPM
Inspektorat Jenderal
05 1. Binwas Pemerintahan Daerah Kab/Kota
DEKONSENTRASI GWPP
TAHUN ANGGARAN 2020
KEGIATAN DEKON GWPP TA 2020

• Tahun Anggaran 2020, dialokasikan anggaran sebesar Rp.


109.837.404.000,- untuk membiayai tugas dan wewenang
GWPP;
• Anggaran dialokasikan untuk membiayai tugas dan
wewenang GWPP yang dianggap prioritas dan Sekretariat
GWPP.
KEGIATAN DEKON GWPP TA 2020
Delapan Tugas dan Wewenang yang dibiayai, meliputi:
1. Monitoring dan evaluasi kerjasama yang dilaksanakan daerah kabupaten/kota dalam satu provinsi;
2. Evaluasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (ELPPD) daerah kabupaten/kota;
3. Memberikan rekomendasi atas usulan DAK kabupaten/kota di wilayah provinsi.
4. Pengawasan terhadap Peraturan Daerah kabupaten/kota;
5. Koordinasi pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas pembantuan di daerah
kabupaten/kota;
6. Koordinasi kegiatan pemerintahan dan pembangunan antar daerah provinsi dan daerah
kabupaten/kota dan antar daerah kabupaten/kota di wilayah satu provinsi (Pembinaan penerapan
SPM);
7. Monitoring, evaluasi dan supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintahan kabupaten/kota yang
ada di wilayah satu provinsi (Pengawasan capaian SPM );
8. Evaluasi kinerja pelayanan publik pemerintah daerah kabupaten/kota terkait penyelenggaraan
perizinan dan nonperizinan.
KEGIATAN DEKON GWPP TA 2020

• Kegiatan Dekon GWPP TA 2020 dilaksanakan oleh Unit


Kerja Perangkat Gubernur dan dikoordinasikan oleh
Sekretariat Gubernur;
• Pelaksanaan masing-masing tugas dan wewenang
mengacu pada Permendagri tentang Pelaksanaan PP 33
Tahun 2018 (Tahap Finalisasi);
• Masing-masing tugas dan wewenang GWPP akan dibina
oleh Komponen lingkup Kemendagri yang memiliki tusi
bersesuaian
KEGIATAN DEKON GWPP TA 2020
SEKRETARIS GUBERNUR SEKRETARIAT
(EX-OFFICIO SEKDA) (Biro Pemerintahan)

UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA BIDANG UNIT KERJA BIDANG
PEMERINTAHAN BIDANG HUKUM DAN PERENCANAAN PENGAWASAN
KEUANGAN ORGANISASI (Bappeda) (Inspektorat)

1. Monitoring dan evaluasi 1. Pengawasan Perda


kerjasama yang dilaksanakan
daerah Kabupaten/Kota dalam
Kabupaten/Kota
1. Mengoordinasikan pembinaan
satu provinsi. 2. Mengevaluasi dan pengawasan 1. Monev dan Supervisi
2. Evaluasi LPPD kinerja pelayanan penyelenggaraan Tugas terhadap
Kabupaten/KotaMengoordinasika publik Pemerintah Pembantuan di Daerah penyelenggaraan
n kegiatan pemerintahan dan
pembangunan antara Daerah Daerah Kabupaten/Kota pemerintahan
provinsi dan Daerah kabupaten/kota 2. Memberikan rekomendasi Kabupaten/Kota
kabupaten/kota dan antar terkait kepada pemerintah pusat atas (Pengawasan
Daerah kabupaten/kota yang ada usulan DAK pada daerah capaian SPM )
penyelenggaraan Kabupaten/Kota di wilayahnya
di wilayahnya
perizinan dan
nonperizinan
Monitoring dan evaluasi kerjasama yang dilaksanakan daerah Kabupaten/Kota dalam
1 satu provinsi

SASARAN
SASARAN Kerja sama daerah kab/kota di 33 Provinsi

OUTPUT
OUTPUT Laporan dan rekomendasi kerja sama daerah Kabupaten/Kota
1. pemetaan kerja sama di daerah kab/kota
OUTCOME
OUTCOME 2. meningkatkan kualitas kerja sama daerah Kab/Kota
3.Mengoptimalisasi potensi kerja sama kab/kota

LANGKAH
LANGKAH 1. Inventarisasi kerja sama daerah Kabupaten/Kota
2. Analisis potensi, permasalahan dan solusi kerja sama daeraH
3. Asistensi kerja sama daerah kab/kota
4. Penyusunan laporan dan rekomendasi

PEMBINA Subdit Kerja Sama dan Penyelesaian Perselisihan, Ditjen ADWIL

PELAKSANA Biro Pemerintahan atau Biro Kerjasama


2 Evaluasi LPPD Kabupaten/Kota

SASARAN
SASARAN LPPD Kabupaten/Kota

OUTPUT
OUTPUT Laporan hasil evaluasi LPPD dan rekomendasi

OUTCOME 1. meningkatkan kualitas LPPD Kab/Kota


OUTCOME
2. menjadi Big Data penyelenggaraan pemerintahan seluruh Kab/Kota

LANGKAH 1. Inventarisasi LPPD daerah antar Kabupaten/Kota


LANGKAH 2. Evaluasi LPPD Kab/Kota
3. konfirmasi dan verifikasi hasil evaluasi
4. Penyusunan laporan dan rekomendasi

PEMBINA Dit Evaluasi Kinerja dan Peningkatan Kapasitas Daerah, Ditjen OTDA

Biro Pemerintahan atau Biro Otda


PELAKSANA
Memberikan rekomendasi kepada pemerintah pusat atas usulan DAK pada daerah
3 Kabupaten/Kota di wilayahnya

SASARAN
SASARAN Usulan DAK Kabupaten/Kota di 33 Provinsi

OUTPUT
OUTPUT Laporan dan rekomendasi atas usulan DAK Kabupaten/Kota

OUTCOME 1. Sinergitas dalam perencanaan DAK


OUTCOME
2. Meningkatkan kualitas usulan DAK Kab/Kota

LANGKAH 1. Sosialisasi arah kebijakan perencaanaan DAK


LANGKAH 2. Identifikasi dan analisis usulan DAK Kab/Kota
3. Finalisasi rekomendasi usulan DAK
4. Penyusunan laporan

PEMBINA Ditjen Bina Bangda

PELAKSANA Bappeda Provinsi


4 Pengawasan Perda Kabupaten/Kota

SASARAN
SASARAN Perda Kabupaten/Kota di 33 Provinsi

OUTPUT
OUTPUT Laporan hasil Pengawasan Perda dan rekomendasi

OUTCOME 1. Meningkatnya kualitas Perda Kab/Kota


OUTCOME
2. Teridentifikasinya Perda yang bermasalah

LANGKAH 1. Inventarisasi Perda Kabupaten/Kota


LANGKAH 2. Identifikasi dan analisis Perda Kabupaten/Kota
3. Monitoring dan evaluasi Perda ke Kab/Kota
4. penyusunan laporan dan rekomendasi

PEMBINA Dit Produk Hukum Daerah, Ditjen OTDA

PELAKSANA Biro Hukum


5 Mengevaluasi kinerja pelayanan publik Pemerintah Daerah kabupaten/kota terkait
penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan

SASARAN kinerja pelayanan publik Kab/Kota terkait penyelenggaraan perizinan dan


SASARAN
nonperizinan di 33 Provinsi
OUTPUT
OUTPUT Laporan dan data evaluasi
1. meningkatkan kualitas pelayanan publik terkait perizinan dan non perizinan di
OUTCOME
OUTCOME Kab/Kota
1. Identifikasi dan inventarisasi data penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan
LANGKAH
LANGKAH kab/kota
2. koordinasi penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan kab/kota
3. Asistensi penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan kab/kota
4. penyusunan laporan dan rekomendasi

PEMBINA Subdit Pelayanan Umum, Ditjen Bina ADWIL

PELAKSANA DPMPTSP
6 Mengoordinasikan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Tugas Pembantuan
di Daerah Kabupaten/Kota

SASARAN
SASARAN TP Kabupaten/Kota di 34 Provinsi

OUTPUT
OUTPUT Laporan Binwas Tugas Pembantuan Kab/kota dan rekomendasi
1. termonitornya pelaksanaan TP di kab/kota agar berjalan sesuai ketentuan
OUTCOME
OUTCOME
1. Inventarisasi TP di Kabupaten/Kota
LANGKAH
LANGKAH 2. Analisis pelaksanaan TP di Kab/Kota
3. Monitoring dan evaluasi pelaksanaan TP Kab/Kota
4. Penyusunan laporan dan rekomendasi

PEMBINA Subdit Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, Ditjen Bina ADWIL

PELAKSANA Bappeda
Mengoordinasikan kegiatan pemerintahan dan pembangunan antara Daerah provinsi
7 dan Daerah kabupaten/kota dan antar Daerah kabupaten/kota yang ada di wilayahnya
(Pembinaan Penerapan SPM)

SASARAN
SASARAN Capaian SPM Kab/Kota di 33 Provinsi

OUTPUT
OUTPUT Laporan penerapan SPM dan rekomendasi

1. meningkatkan penerapan dan sinergitas pelaksanaan SPM di Kab/Kota


OUTCOME
OUTCOME

LANGKAH 1. koordinasi dan fasilitasi penerapan SPM (dari perencanaan hingga


LANGKAH
pelaporan)
2. Asistensi penerapan SPM di Kab/Kota
3. Penyusunan laporan dan rekomendasi

PEMBINA Ditjen Bina Bangda

PELAKSANA Biro Pemerintahan


8 Monev dan Supervisi terhadap penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten/Kota
(Pengawasan capaian SPM )

SASARAN Terselenggaranya pengawasan terhadap capaian SPM (6 urusan wajib


SASARAN
pelayanan dasar)
OUTPUT
OUTPUT Laporan pengawasan SPM dan Rekomendasi
1. monitoring kondisi pelaksanaan SPM di Kabupaten/Kota
OUTCOME
OUTCOME 2. menemu kenali potensi dan hambatan pada masing2 Kab/Kota untuk
dirumuskan solusinya
1. Pengawasan teknis penyelenggaraan SPM di Kab/Kota
LANGKAH
LANGKAH 2. Pengolahan dan analisa data penyelenggaraan SPM di Kab/Kota
3. Monitoring dan evaluasi capaian SPM ke Kabupaten/Kota
4. Penyusunan Laporan dan rekomendasi hasil pengawasan

PEMBINA Inspektorat Jenderal

PELAKSANA Inspektorat Provinsi


9 Sekretariat Perangkat gubernur sbg Wakil Pemerintah Pusat)

SASARAN Terselenggaranya dekonsentrasi peran Gubernur sebagai Wakil


SASARAN
Pemerintah Pusat di 33 Provinsi sesuai juklak
OUTPUT
OUTPUT 1. Laporan hasil pelaksanaan dekonsentrasi GWPP 5 unit kerja;
2. Laporan akhir pelaksanaan tugas GWPP
1. meningkatnya peran GWPP terhadap pembinaan dan pengawasan
OUTCOME
OUTCOME pemerintahan daerah Kabupaten/Kota sesuai UU Nomor 23 Tahun 2014
2. kinerja GWPP dapat memberikan input bagi Pemerintah Pusat dalam
menentukan arah dan menyusun kebijakan lebih lanjut
1. membentuk susunan pengelola anggaran
LANGKAH
LANGKAH 2. membentuk susunan Perangkat Gubernur yang terdiri dari OPD lingkup
Pemerintah Provinsi yang melaksanakan tugas dan wewenang GWPP
3. Koordinasi pelaksanaan dekonsentrasi tugas dan wewenang GWPP
PEMBINA Ditjen ADWIL dan Sekretariat Bersama
PELAKSANA Biro Pemerintahan
UPAYA KEMENDAGRI MENDUKUNG OPTIMALISASI
DEKON GWPP 2020

1. Menyusun Permendagri tentang Pelaksaan PP Nomor 33 Tahun 2018, sebagai


pedoman teknis pelaksanaan tugas dan wewenang perangkat Gubernur;
2. Menyusun instrumen pelaksanaan 8 ( delapan) tugas dan wewenang Gubernur
sebagai Wakil Pemerintah Pusat;
3. Menyusun instrumen penilaian kinerja GWPP;
4. Membentuk forum koordinasi (Sekretariat GWPP) yang terdiri dari Komponen lingkup
Kemendagri yang memiliki tusi pembinaan terhadap 8 (delapan) Tugas dan
Wewenang yang dibiayai di Tahun 2020;
5. Menyampaikan Surat Sekretaris Jenderal Nomor 906/9238/SJ Tanggal 10 September
2019 perihal Kesanggupan dan Penyampaian Usulan Kegiatan Dekonsentrasi
Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat TA. 2020
CATATAN

1. Menyerahkan Surat Kesangggupan pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi GWPP


Tahun Anggaran 2020;
2. Melakukan koordinasi dengan SKPD yang memiliki Tusi bersesuaian dengan
Perangkat Gubernur;
3. Penguatan komitmen pelaksanaan 8 Jenis Tugas dan Wewenang GWPP yang
dibiayai melalui mekanisme Dekonsentrasi GWPP Tahun Anggaran 2020;
4. Kesepakatan terkait terkait mekanisme teknis pelaksanaan Dekonsentrasi GWPP
TA 2020.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai