Anda di halaman 1dari 19

Struktur Balok Beton

dan Plat Nindya Kirana


D100190084 / 5F
FIRST THIRD
SECTION SECTION
TABLE OF CONTENTS

Provisi Keamanan Diagram Tegangan Tekan


terhadap Gaya Luar Beton
dan Gaya Dalam

SECOND FOURTH
SECTION SECTION
Perencanaan Lentur Tulangan Rangkap Belum
Balok Leleh
01
SECTION
Provisi Keamanan terhadap
Gaya Luar dan Gaya Dalam
Jelaskan secara singkat konsep provisi keamanan
terhadap gaya luar dan gaya dalam! Sertakan pula
SOAL 1

penjelasan provisi keamanan ini sesuai peraturan


yang berlaku (SNI 2847 : 2013)!
U = 1,2D + 1,6(Lr atau R) + (1,0L atau 0,5W)
U = 1,2D + 1,0W + 1,0L + 0,5(Lr atau R)
U = 0,9D + 1,0W
U = 1,4 D
Kombinasi Beban Mati (D),
Hanya Menahan Beban Beban Hidup (L), dan Beban
Mati (D) Angin (W)

02 04
Gaya Luar
( Faktor Beban)
01 03
Kombinasi Beban Mati Pengaruh Beban
(D) dan Beban Hidup Gempa (E)
(L)
U = 1,2D + 1,0E + 1,0L
U = 1,2D + 1,6L + 0,5 (Lr atau R)
U = 0,9D + 1,0E
Struktur dengan
Penampang Terkendali
Tarik Geser dan Torsi
Φ = 0,90 Φ = 0,75

Gaya Dalam
(Faktor Reduksi Struktur Tulangan
Kekuatan) Spiral Tumpuan pada Beton
Φ = 0,75 Φ = 0,65

Struktur Tulangan
Lainnya
Φ = 0,65
02
SECTION
Perencanaan Lentur Balok
Jelaskan konsep perencanaan lentur balok dan
SOAL 2

hubungannya dengan grafik pengujian tekan beton


dan tarik baja!
- f’c = kuat tekan beton pada umur 28
hari

- Beton mulai retak ada tegangan 0,003 ,


maka tegangan beton turun menjadi
0,85.f’c

Grafik Pengujian
Tekan Beton dan
Tarik Baja
Fy adalah besar tegangan yang terjadi
ketika baja mulai leleh.

Fu adalah besar tegangan yang terjadi


ketika baja mencapai titik puncak.
Konsep Perencanaan Lentur Balok

Asumsi dasar perhitungan lentur balok


• Penampang tegak lurus sumbu lentur berupa bidang datar sebelum
lentur = setelah lentur.
• Regangan pada tulangan dan beton diasumsikan berbanding lurus
dengan jarak dari sumbu netral.
• Beton runtuh saat Ɛ’c mencapai Ɛ’cu = 0,003
• Tegangan pada baja tulangan < Fy, harus diambil sebesar Es x Ɛs.
• Regangan Ɛs > Ɛy, Fs diambil = Fy.
• Perhitungan kekuatan lentur penampang, kuat tarik beton diabaikan.
• Hubungan tegangan regangan diasumsikan berbentuk persegi,
trapesium, parabola, atau lainnya yang perkiraannya cukup baik
dibanding hasil pengujian tekan.
Jenis Kerusakan Lentur Balok

Over
Balance Under Reinforce
Reinforce
- Kelebihan tulangan - Ideal, seimbang - Tulangan kurang
- Tanda-tanda lendutan - Beton retak dan baja - Ada tanda-tanda
tidak ada leleh bersamaan lendutan
03
Diagram Tegangan Tekan Beton
SECTION
Mengapa diagram tegangan tekan beton semula berbentuk
polynomial, lalu dirubah menjadi blok persegi? Jelaskan
SOAL 3

koefisien apa yang harus digunakan dalam mengubah diagram


tersebut dan tuliskan sesuai peraturan yang berlaku (SNI 2847 :
2013)!
Alasan Diagram Polinomial Diubah menjadi Blok
Persegi

Hal ini dikarenakan dalam perhitungan, diagram berbentuk polynomial sulit


untuk dicari luasan diagramnya. Sehingga, karena hal ini akhirnya bentuk
tersebut diekivalenkan ke dalam bentuk persegi, yang mana nilai c pada
diagram di ekivalenkan ke dalam nilai a (terjadi pemendekan blok tekan).
Koefisien untuk Mengubah Diagram

1
Faktor pembentuk tegangan beton tekan persegi
ekivalen, bergantung pada mutu beton. a
f’c = 17-28 MPa
Tinggi blok tegangan beton tekan persegi
- 1 = 0,85
ekivalen.
f’c = 28-56 Mpa
- 1 = 0,85 – (0,05(f’c – 28) / 7)
Dirumuskan :
f’c > 56 Mpa
a = 1 . c
- 1 = 0,65
04
SECTION
Tulangan Rangkap Belum Leleh
Dalam perencanaan tulangan rangkap, penting kita memastikan
kelelehan tulangan tekan dan tarik. Apa konsekuensi jika
SOAL 4

tulangan tidak leleh? Hubungkan dengan grafik pengujian tarik


tulangan.
Tulangan Tarik
Regangan tulangan terdalam belum leleh – terluar
belum tentu leleh maksimal – hasil belum tentu baik
untu perencanaan

Tulangan Tekan

Kekuatan balok berkurang dalam mendukung


beban yang bekerja.

Konsekuensi jika Tulangan Belum


Leleh
THAN
K YOU
!

Anda mungkin juga menyukai