Anda di halaman 1dari 20

KELOMPO

K 4
SISTEM IMUNITAS
NON SPESIFIK/BAWAAN
Anggota Kelompok
1.Nindita Meilandini 7. Khanza Nabila Putri
NIM: P1337420123029 NIM: P1337420123062
2. Rizki Efrin Tamara 8. Muhammad Alif H
NIM: P1337420123032 NIM: P1337420123068
3. Nabila Rosyidatul Ilma 9. Annisa Safiinatunnajah
NIM: P1337420123039 NIM: P1337420123074
4. Nicken Cahya Pramesti 10. Almas Fitria
NIM: P1337420123047 NIM: P1337420123083
5. Najma Al Karim 11. Sabrina Salsabila Maurelia
NIM: P1337420123060 NIM: P1337420123078
6. Roselyn Widya Pangestika 12. Latifah Nurhasanah
NIM: P1337420123061 NIM: P1337420123087
Apasih Sistem Imunitas
Non-Spesifik Itu?
Sistem imun non spesifik merupakan pertahanan terdepan tubuh terhadap
mikroorganisme dan benda-benda asing yang akan masuk dalam tubuh. Pada
sistem imun non spesifik terdapat sel yang berperan penting, ialah sel
makrofag.
Proses Sistem Imun non
spesifik
Nah, Sebelum masuk lebih dalam mengenai materi Sistem imun non
spesifik, berikut istilah-istilah yang kerap digunakan dalam
imunologi:
1.Patogen adalah agen yang menyebabkan penyakit misalnya virus bakteri fungi cacing dan lain-
lain

2.Antigen adalah bagian dari patogen yang bisa menimbulkan respon imun

3.Hematopoiesis adalah proses pembentukan sel-sel darah dari sel punca. kita akan melihat bahwa
sel-sel darah ini banyak berperan dalam respon imun
Hematopoiesis
pada gambar di samping adalah proses hematopoiesis atau pembentukan
sel-sel darah dari sel punca.
sel punca (multipotencial hematopoietic stem cell) akan mengalami
diferensiasi lebih lanjut menjadi sel-sel eritrosit,trombosit,basofil
neurotrofil, makrofag, dendritik, limfosit T, dan sel plasma.

Sel darah putih


sel-sel darah putih dalam darah berperan dalam respon imun. di dalamnya banyak jenis sel
yang memiliki cara kerja masing-masing dalam mengeliminasi patogen dalam tubuh.
sel darah putih terdiri dari dua kelompok besar yaitu sel-sel granulosit dan sel-sel
agranulasit. perbedaannya adalah ada atau tidaknya granula pada sitoplasmanya. granula
adalah protein berukuran kecil yang juga berfungsi dalam melawan patogen dengan cara
menghasilkan enzim untuk merusak patogen tersebut. sel-sel granulosit antara lain adalah
neurotrofil, eosinofil, dan basophil. sedangkan sel-sel agranulosit adalah monosit dan
limfosit.
Leukosit Granular
Terdiri dari :
1.Eosinofil
2.Neutrofil
3.Basofil
1. Sel Eosinofil

sel eosinofil merupakan sel granulosit yang juga berperan


dalam respon imun. eosinofil dapat mengeluarkan protein
yang toksik terhadap patogen selain itu sel eosinofil juga
berperan dalam peradangan bersama-sama dengan sel
mast dan basofil.
2. Sel Neutrofil

Sel neutrofil merupakan sel granulosit yang memiliki


lobus atau inti sebanyak 2 sampai 5 lobus pada selnya
netrofil merupakan salah satu sel yang pertama kali
sampai di tempat infeksi.
3. Sel Basofil

Sel darah putih basofil berfungsi untuk menyimpan dan


melepaskan heparin, yaitu zat pengencer darah yang
berperan dalam mencegah pembekuan darah. Zat ini akan
dilepaskan oleh basofil ketika tubuh mengalami luka atau
infeksi.
Agranulasit
Limfosit
Berperan dalam proses pembentukan antibodi
Macam-macam limfosit:
1. Sel B yaitu lapisan kedua pertahanan
tubuh yang mengukat patogen dan
menghancurkan.
2. Sel T Lapisan ketiga pertahanan yang
beraksi ketika patogen sudah masuk ke dalam
sel

Monosit
Monosit adalah makrofag setelah
meninggalkan aliran darah.
KOMPONEN SISTEM
IMUN NON SPESIFIK
kita telah mengetahui bahwa patogen adalah agen yang dapat
menyebabkan penyakit. Kemampuannya menyebabkan penyakit ini
disebut dengan patogenesis. Patogen itu bisa berupa virus, bakteri
fungi, protozoa dan cacing.
infeksi patogen ini bisa terjadi setiap saat. Tetapi tubuh kita tidak
selalu sakit, hal ini karena terdapat komponen sistem imun yang
paling awal dan mampu menghilangkan sumber infeksi dalam
waktu singkat. inilah yang disebut respon imun non spesifik.
komponen respon imun non spesifik:
1. Sel Epitel
2. Sel-sel Fagostik
3. Sel Mast
4. Sel NK (Natural Killer)
5. Protein Komplemen
• Sel Epitel(Sebagai lapisan
pertahanan pertama
bagian ini merupakan bagian pertama kali
yang akan menghalangi masuknya
patogen ke dalam tubuh bagian ini bisa
memberikan perlindungan secara kimiawi
biologi dan mekanis. sel-sel ini terdapat
pada kulit, saluran pencernaan, paru-paru,
mata hidung, dan mulut.
2. Sel-sel Fagostik (lapisan
pertahanan kedua)

termasuk di dalam kelompok ini adalah


sel-sel makrofag, dendritik dan neutrofil.
sel-sel ini dapat menelan patogen
kemudian menghancurkannya dalam sel.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang sel
makrofag, dendrotik, dan netrofil.
A. Makrofag

makrofag adalah hasil diferensiasi sel monosit. sel ini


terdapat pada semua jaringan tubuh memiliki beberapa
kemampuan dalam melawan patogen diantaranya dapat
menembus jaringan pembuluh darah sehingga dapat
mengejar patogen. sel-sel ini juga menghasilkan sitokin
untuk merekrut sel-sel imun lain menuju ke tempat
infeksi (signaling pathway). makrofag juga berperan
dalam membantu terjadinya proses peradangan atau
inflamasi.
B. Sel Dendritik

sel ini seperti dendrit pada sel saraf. sifat fagositnya


makropinositosis yang berarti dapat menelan molekul
besar selain itu terdapat fungsi utama dari sel dendritik
yaitu sebagai antigen presential atau APC.
terdapat dua macam sel dendritik dalam tubuh kita yaitu:
1. sel dendritik myeloid(mDC)
2. sel dendritik plasmasitoid (pDC)
3. Sel Mast 4. Sel Natural Killer
Sel mast sangat dikenal peranannya dalam
proses alergi titik sel-sel ini banyak terdapat sel NK ini cara kerjanya adalah membunuh sel
pada tempat-tempat yang sering berhubungan terinfeksi dengan cara melepaskan perforin
dengan lingkungan luar seperti kulit dan yang dapat merusak membran sel serta
saluran pernafasan. greenzine yang dapat merusak sel dan
mengakibatkan kematian sel.
5.Protein Komplemen

selain sel terdapat protein yang berperan


dalam mekanisme respon imun salah satunya
adalah protein komplemen.
Respon imun non spesifik
inflamasi
Inflamasi adalah reaksi kekebalan alami yang dimiliki
tubuh untuk melawan berbagai serangan penyakit atau
mikroorganisme jahat. Inflamasi pada tubuh bisa terjadi
akibat berbagai hal. Contohnya ketika jaringan tubuh
mengalami infeksi, panas, cedera, atau terkena racun.
Sel-sel yang rusak tersebut melepaskan zat kimia
histamin, bradikinin, dan prostaglandin. Ketiganya
berfungsi agar pembuluh darah melebar, sehingga darah
dan sel darah putih dapat mengalir lebih banyak ke area
tersebut.
Terima Kasih
Ada Pertanyaan silahkan ditanyakan,
ada perasaan silahkan diungkapkan:)

Anda mungkin juga menyukai