Anda di halaman 1dari 29

Pengaruh Kuantitas Discount

Terhadap EOQ
Hartono Tanto
Contoh soal 1 :
• RS. ABC menggunakan Antibiotika A
sebesar 5.000 box per tahun. Biaya
pemesanan Rp. 49.000,- setiap kali
pemesanan dan biaya penyimpanan
Rp.1.000/box/tahun.
• Seorang supplier menawarkan harga
discount seperti tabel di bawah ini. Apakah
kebijakan pemesanan perlu diubah dengan
adanya tawaran supplier tersebut? Jika perlu
diubah, bagaimana seharusnya kuantitas
pemesanan yang baru?
Contoh soal 1 :

Kuantitas Pemesanan Harga per unit

0-999 Rp. 5.000,-

1.000-2.499 Rp. 4.850,-

2.500-lebih Rp. 4.750,-


Contoh soal 1 :
• Untuk menjawab kedua pertanyaan di atas,
ada dua langkah sederhana yang dapat
digunakan, yaitu :
1. Hitung EOQ berdasarkan keadaan sekarang
(tanpa potongan harga). Jika EOQ masuk
dalam kategori discount, maka EOQ akan
dipertahankan dan harga discount dapat
dimanfaatkan. EOQ tersebut dapat dihitung
sebagai berikut :
Contoh soal 1 :

EOQ = V2CR/H

EOQ = V2(5.000)(49.000)/1.000 = 700 box


Contoh soal 1 :
• Untuk menjawab kedua pertanyaan di atas,
ada dua langkah sederhana yang dapat
digunakan, yaitu :
2. Hitung total biaya tahunan termasuk di
dalamnya nilai harga berdasarkan EOQ.
Kemudian hitung total biaya tahunan untuk
kuantitas minimum dalam kategori discount
yaitu Q1 = 1.000 box dan Q2 = 2500 box.
Nilai Persediaan (Total Biaya) dapat dihitung
dengan persamaan sebagai berikut :
Contoh soal 1 :

TC (Q) = PR+CR/Q +HQ/2

Di mana P = harga/box
Kemudian dihitung Nilai Persediaan atau
Total Biaya untuk ketiga kuantitas
pemesanan sebagai berikut :
Contoh soal 1 :
1. EOQ = 700 box
NP (TC) =
(5.000*5.000)+(5.000/700*49.000)+(700/2*1000) = Rp.
25.700.000,-
2. Q = 1.000 box
NP (TC) =
(5.000*4.850)+(5.000/1.000*49.000)+(1.000/2*1000) =
Rp. 24.995.000,-
3. Q = 2.500 box
NP (TC) =
(5.000*4.750)+(5.000/2.500*49.000)+(2.500/2*1000) =
Rp. 25.098.000,-
Contoh soal 2 :

• Selama satu tahun digunakan 250


unit bahan, biaya pemesanan
Rp.5.000,- dan biaya penyimpanan
20% dari nilai bahan. Harga
discount diberikan untuk tingkat
kuantitas sebagai berikut :
Contoh soal 2 :

Kuantitas Pemesanan Harga per unit

1-50 Rp. 1.500,-

51-100 Rp. 1.350,-

101-lebih Rp. 1.000,-


Contoh soal 2 :
EOQ 1=V2(250)(5.000)/0,20(1.500)=91 unit
EOQ 2=V2(250)(5.000)/0,20(1.350)=96 unit
EOQ 3=V2(250)(5.000)/0,20(1.000)=112 unit

Dengan menggunakan persamaan dapat


dihitung Nilai Persediaan (Total Biaya)
untuk ketiga EOQ sebagai berikut:
Contoh soal 2 :
1. EOQ 1 = 91 unit
NP (TC) =
(250*1.350)+(250/91*5.000)+(91/2*300) = Rp.
368.882,-
2. EOQ 2 = 96 unit
NP (TC) =
(250*1.350)+(250/96*5.000)+(96/2*270) = Rp.
363.480,-
3. Q = 112 unit
NP (TC) =
(250*1.000)+(250/112*5.000)+(112/2*200) =
Rp. 277.960,-
Contoh soal 3
• Sebuah perusahaan kue setiap tahun memerlukan 2400
kuintal tepung terigu. Kebutuhan tepung terigu ini
sepanjang tahun relatif stabil. Kalau pembelian kurang
dari 500 kuintal, maka harga beli tepung terigu setiap
kuintal Rp.20.000,-
• Tetapi kalau pembelian lebih besar atau sama dengan
500 kuintal, harga belinya hanya Rp. 18.500,- setiap
kuintal. Biaya pemeliharaan barang di gudang setiap
kuintal Rp.400. Biaya setiap melakukan pemesanan
sebesar:
• A. Rp. 35.000,-
• B. Rp. 10.000,-
Contoh soal 3
• Jadi EOQ = V 2.(2.400)(35.000)/400 = 648,07
kuintal
• Karena > 500 kuintal tidak ada masalah.
• Bila biaya setiap pemesanan menjadi
Rp.10.000, maka :
• EOQ = V2.(2.400)(10.000)/400 = 346,41
kuintal
• Karena hasil < 500 kuintal, maka Nilai
Persediaan (NP) keduanya harus
dibandingkan sbb :
Contoh soal 3
• 1) EOQ = 346,41 kuintal
• NP = 2.400 *(20.000)+2.400/346,41*
(10.000) +346,41/2* (400) =
Rp.48.138.564,06
• 2) Q = 500 kuintal
• NP = 2.400 *(18.500)+2.400/500* (10.000)
+500/2* (400) = Rp.44.548.000
• Jadi yang optimal 500 kuintal
Lanjutan Contoh soal 3
• PR/Homework :
– Bagaimana bila biaya pemesanan tetap
Rp.35.000/kali pesan, sedangkan biaya
pemeliharaan barang-barang yang semula
Rp.400 menjadi Rp.26.000 setiap kuintal
per tahun, hitunglah seperti di atas.
Homework/Soal PR
RS membutuhkan 3.000 botol darah per tahun.
Biaya penyimpanan per unit/tahun Rp.
5.000,-
Hitung : Berapa botol darah yang harus
disediakan setiap kali pemesanan ?
Biaya pemesanan = Rp.50.000,-/kali pesan
Biaya pembelian per botol Rp.10.000,-
Homework/Soal PR
1. Ternyata kebutuhannya bukan 3.000, tetapi
4.500, berapa kerugian akibat kesalahan
perencanaan ini?
2. Kalau :
Kuantitas discount
Pemesanan
300 5%
400 15%
500 20%

Pilih yang mana?


Model Backorder
Dalam model dasar EOQ diasumsikan tidak
diperkenankan adanya backorder.
Setelah ini akan dipelajari model persediaan
yang mengijinkan adanya rencana
backorder.
Backorder terjadi ketika permintaan
pelanggan tidak dapat dipenuhi dari
persediaan yang ada dan pelanggan
menyetujui untuk menunggu pengiriman
pesanan berikutnya.
Model Backorder
Berarti perusahaan tidak kehilangan
penjualan.
Dalam beberapa bisnis, backorder mungkin
jarang terjadi atau bahkan tidak pernah
terjadi, sebab dapat menghilangkan
penjualan apabila pelanggan tidak bersedia
menunggu pengiriman berikutnya.
Backorder akan menyebabkan biaya sebesar K
rupiah per tahun
Model Backorder
Biaya K rupiah tersebut terdiri dari 2
komponen :
• Tambahan biaya untuk melakukan
pemesanan kembali (biasanya lebih tinggi)
penanganan khusus, pengiriman lebih
cepat, tenggang waktu lebih pendek, harga
lebih mahal, dsb
• Biaya nama baik (sulit untuk dihitung)
Model Backorder
Jika tidak ada biaya untuk melakukan
backorder, perusahaan tidak akan
memiliki persediaan.
Tetapi jika biaya backorder cukup besar,
maka perusahaan tidak akan pernah
melakukan backorder.
Model Backorder

Lt
Lt
Q
ROP ROP
M/R M/R
0
Q-J waktu
Pemesanan Pemesanan
J

Terima pemesanan

Satu siklus
Model Backorder
Gambar menunjukkan tingkat persediaan
dalam model backorder, di mana
kekurangan persediaan adalah J unit dan
persediaan maksimum adalah M atau Q-J.
Jika permintaan per hari adalah R, maka
persediaan maksimum hanya dapat
memenuhi permintaan selama M/R hari.
 Setelah itu backorder terjadi, sebab
permintaan tak dapat dipenuhi dari
persediaan
Model Backorder
Jumlah maksimum backorder adalah J unit.
Siklus persediaan akan menjadi Q/R hari.
 Sebelum tingkat persediaan mencapai J
unit, pemesanan dilakukan untuk
menerima sebesar Q unit dan tingkat
persediaan akan naik sebesar Q unit dari J
hingga titik M.
Model Backorder
Jumlah J unit pertama dalam pemesanan
digunakan untuk memenuhi permintaan
konsumen yang belum terpenuhi.
Rata-rata persediaan adalah M/2.
Waktu kehabisan persediaan adalah M/R,
dengan demikian biaya simpan per siklus
adalah H(M/2)(M/R) = HM2/2R
Dengan kata lain  biaya backorder atau K =
(rata-rata backorder)(periode backorder)
Model Backorder
Maksimum persediaan adalah M = Q-J,
dengan demikian  rata-rata persediaan
adalah (Q-J)/2.
Periode backorder = Q/R – M/R atau (Q-M)/R
Biaya backorder per siklus dapat dihitung
dengan cara sbb:
K[(Q-J)/2][(Q-J)/R] = K(Q-J)2/2R
Jumlah siklus per tahun = R/Q
Model Backorder
Total biaya tahunan (TAC) =
PR+(RC/Q)+H(Q-J)2/2Q+KJ2/2Q atau

PR+(RC/Q)+H(M)2/2Q+K(Q-M)2/2Q
Di mana :
TAC = (biaya pembelian)+(biaya pesan)+
(biaya simpan)+(biaya backorder)
Model Backorder
Keterangan :
R = jumlah unit kebutuhan per tahun
P = biaya pembelian per unit atau harga beli per unit
C = biaya pesan setiap kali pemesanan
H = biaya simpan per unit per tahun
Q = jumlah unit setiap kali pemesanan
J = jumlah unit maksimum backorder
K = biaya backorder per unit per tahun
M = maksimum persediaan backorder

Anda mungkin juga menyukai