Anda di halaman 1dari 14

Pemanfaatan

INGPS MAPPING
Dalam Pemetaan Partisipatif
Wilayah Mangrove
Digunakan untuk apa hasil
PEMETAAN PARTISIPATIF ?

• Penetapan dan Penegasan Batas Desa


• Dasar Perencanaan Ruang Desa/Perdesaan
• Batas Kawasan Lindung dengan Budidaya
Pemetaan PARTISIPATIF Hasil
Pemetaan PARTISIPATIF
SPASIAL SOSIAL

• Peta Wilayah Desa • Profil Wilayah Desa


• Peta Wilayah • Peraturan
Mangrove • Kelembagaan
• Peta Potensi SDA
• Masyarakat yang hidup dan memanfaatkan
ruangnya secara langsung, memiliki pengetahuan Integrasi & Sinkronisasi
mendalam tentang wilayahnya
• Masyarakat memiliki pengetahuan, aturan,
kearifan tradisional dalam menentukan batas-
batas wilayah, mengelola ruang dan sumber daya
alamnya secara turun temurun Kebijakan Ruang
• Masyarakat yang memiliki pandangan hidup,
harapan dan cita-cita di masa depan tentang
wilayahnya
DASAR HUKUM PENGELOLAAN MANGROVE

Undang – Undang No. 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah


Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Rehabilitasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (ditindaklanjuti dalam
Peraturan Presiden No. 121 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Kelautan
dan Perikanan No. 4 tahun 2016)

Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2020 tentang Rehabilitasi dan


Reklamasi Hutan
Rehabilitasi hutan termasuk hutan mangrove
Keputusan Presiden Nomor 32 tahun 1990 tentang Pengelolaan Kawasan
lindung
Perlindungan terhadap kawasan pantai berhutan bakau (Pasal 26 dan 27)

Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang Nomor 17 Tahun 2016 tentang
Penataan Pertanahan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil

Tanah timbul merupakan tanah yang dikuasai langsung oleh negara (pasal
15). Apabila luasan maksimal tanah timbul adalah 100 meter persegi, tanah
tersebut adalah milik pihak yang tanahnya berbatasan langsung, sementara
untuk yang luasannya di atas 100 meter persegi harus mendapat
rekomendasi Kementerian ATR/BPN dan tak boleh menyalahi peruntukan
tata ruang baik Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) maupun Rencana
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP3K
DASAR PELAKSANAAN

Keputusan Kepala BIG Nomor 19 Tahun 2013, IGT Mangrove bagian


dari Pemetaan Sumberdaya Pesisir, Laut dan Pulau - Pulau Kecil.
Perpres 39 Tahun 2019 tentang Satu Data Indonesia Hanya ada satu
informasi geospasial tema tertentu yang disepakati antar stakeholder
dan digunakan secara nasional. Satu Referensi, Satu Standar, Satu
Database, Satu Geoportal
Keputusan Kepala BIG No. 54 Tahun 2015 jo Keputusan Kepala BIG
No.27 Tahun 2019 Wali Data Informasi Geospasial Tematik Ekosistem
Mangrove adalah Dit. Konservasi Tanah dan Air, Kementerian LHK
Permenhut No.P28/Menlhk/Setjen/KUM.1/2/2016 Jaringan
Informasi Geospasial Lingkup KLHK
Persiapan Teknis
Menyiapkan Peta Dasar
Pembuatan Peta Sketsa
Tahapan Pemetaan
Pelatihan untuk Fasilitator Tingkat Kampung
(Spasial dan Sosial)
Tahapan Pemetaan

SIG
Memindahkan peta
manual ke peta
berskala
Tahapan Pemetaan
Diskusi
• Batas Administrasi
• Batas Kawasan Lindung (Mangrove)
dengan Kawasan Budidaya
• Potensi Sumber Data
• Simbol-simbol
• Penamaan
Hasil Pemetaan

SIG
Hasil Pemetaan
Pemanfaatan SIG
PROSES
Lebih Cepat

Kebutuhan
AKURASI Mengakomodir Nilai
PARTISIPASI
Pengolahan Data
LEBIH MUDAH

Berbagi Data
LEBIH MUDAH
Adakah Sebuah Cara Untuk
Melakukan Yang Lebih Baik? TERIMA KASIH
Temukanlah !

(Thomas A. Edison)

Anda mungkin juga menyukai