Anda di halaman 1dari 29

GARIS BESAR TENTANG

STANDAR KOMPETENSI
MANAJEMEN SDM
Magister Manajemen - UKI
Jakarta, 1 Maret 2018
By Yunus Triyonggo, PhD., CAHRI.
Percepatan
penerapan SKKNI
perlu dilakukan
segera
Sinergi antara
Pakar dan Universitas
Universitas belum Pemerintah
Universitas belum mengacu
terjalin secara Kemnaker mendorong percepatan
pada standar kompetensi
baik penerapan standar kompetensi
dalam menyusun kurikulum
perkuliahan profesi MSDM

Keterlibatan dan BNSP menggunakan


kontribusi Pakar masih standar kompetensi
belum tampak nyata profesi MSDM sebagai
acuan dalam pemberian
BNSP
Pakar MSDM lisensi kepada LSP
Standar Kompetensi
standar kompetensi
baru diterbitkan 2014 Keterkaitan standar kompetensi
sebagai referensi dengan kurikulum-silabus-
pengembangan modul pelatihan berbasis
Konsultan MSDM kompetensi kompetensi belum ada
Proses
Melakukan transfer pengetahuan pemberian
namun terbatas kontrak bisnis Program pelatihan lisensi BNSP
MSDM berbasis masih dalam
kompetensi masih proses
beragam dan belum finalisasi
mengacu pada standar Lembaga
kompetensi
Pelatihan
Peranan Asosiasi Praktisi MSDM MSDM
dalam pengembangan Program sertifikasi profesi
kompetensi MSDM MSDM belum ada, sehingga
masih terbatas, lebih Praktisi MSDM masih belum ada pengakuan
ke kode etik profesi belum memberikan kompetensi profesi
layanan sesuai
ekspektasi pengguna

Lembaga Sertifikasi
Profesi MSDM
Asosiasi Profesi MSDM Asosiasi Industri
2
n=250

Triyonggo, 2016
Analisis Situasional

Urgensi Pengembangan Kompetensi Pentingnya Pengembangan


Praktisi MSDM Kompetensi Praktisi MSDM

TIDAK MENGISI
4% 2% 1% 1%
2%
SANGAT URGENT
Sangat Tidak Penting
URGENT Tidak Penting
Agak Tidak Penting
AGAK URGENT
Agak Penting
46% 44%
AGAK TIDAK URGENT Penting
Sangat Penting
TIDAK URGENT Tidak mengisi

SANGAT TIDAK URGENT

0% 10% 20% 30% 40% 50%

n=250

Triyonggo, 2016
n=250
Kesempatan mendapatkan program pengembangan kompetensi
MSDM di Indonesia

n=250

Triyonggo, 2016
n=250

Triyonggo, 2016
PROSES PENGEMBANGAN SKKNI

RIP SKKNI
PEMETAAN
KEBUTUHAN SKKNI

KAJI ULANG SKKNI PERUMUSAN RSKKNI

PENERAPAN SKKNI VERIFIKASI RSKKNI = RSKKNI 1

VALIDASI > PRA KONVENSI


KOMITE SKKNI = RSKKNI 2
PENETAPAN SKKNI

PEMBAKUAN > KONVENSI =


RSKKNI - 3 VERIFIKASI – RSKKNI 2

PERMENAKERTRANS NOMOR 8 TAHUN 2012


Signing SK
Milestones Menakertrans
9 Sept 14

KONVENSI
NASIONAL
21 Juli 14

SK Tim Perumus
& Tim Verifikasi
Penyerahan 23 Des 13
Surat PMSM
11-12-13
Core
Team Pra-Konvensi
29-30 April 14

Pelatihan & Penyusunan


SKKNI 28 Feb – 4 Mar 14
SISTEM STANDARDISASI KOMPETENSI KERJA NASIONAL

Akreditasi LDP
Penerapan
Standar

SKKNI, SDM
Standar Khusus, Profesional
Standar Internasional MRA
Kompeten
Kompetitif
Kerjasama
Harmonisasi
Standardisasi

Pembinaan dan Pengendalian

PERMENAKER NOMOR 2 TAHUN 2016


PEMETAAN KOMPETENSI RMCS
(Regional Model Competency Standards) KUK

BATASAN VARIABEL + PANDUAN PENILAIAN


KUK
ELEMEN
SUMBER
KUK
40 QUESTIONS ON
LABOUR COMPETENCIES
Fungsi Dasar
(Judul Unit KUK
ELEMEN
Kompetensi) KUK

KUK
ELEMEN
Tujuan Fungsi Fungsi KUK

Utama Kunci Utama


KUK

BATASAN VARIABEL + PANDUAN PENILAIAN


KUK
ELEMEN
WHAT FOR KUK
Fungsi Dasar
(Judul Unit KUK
ELEMEN
Kompetensi) KUK

WHAT NEEDS TO BE KUK

DONE, HOW ELEMEN


KUK
10
SKKNI
MSDM
No 307
Sumber: http://jdih.kemnaker.go.id/media.php?module=kompetensi&halthn=2&semuatahun=2014
SKKNI Manajemen SDM

Praktisi MSDM
Sumber: Kepmenakertrans No. 307 Tahun 2014
PENERAPAN SKKNI

Pelatihan Kerja Sertifikasi Kompetensi

Pengembangan
program pelatihan Pengembangan
(disusun Instansi skema sertifikasi Lisensi Lembaga
Teknis) Akreditasi lembaga kompetensi Sertifikasi Profesi
pelatihan kerja
(oleh BNSP)
(oleh LALPK)

Asesmen Surveilans
Pengembangan kompetensi pemegang sertifikat
kurikulum, silabus kompetensi
Evaluasi hasil
dan modul
pelatihan

Pedoman penerapan SKKNI SKKNI dapat digunakan oleh perusahaan atau


dalam kaitannya dengan organisasi untuk acuan evaluasi dan asesmen
sertifikasi kompetensi, kompetensi tenaga kerja, baik dalam kaitannya dengan
disusun oleh BNSP. rekrutmen, pengembangan karier maupun remunerasi.
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI)
Profesi Manajemen SDM
di Indonesia
KERANGKA KUALIFIKASI
NASIONAL INDONESIA
KKNI
9
8 Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang
selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka
7
penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat
6 menyandingkan, menyetarakan dan
5 mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan
bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja
4
dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi
3 kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di
2 berbagai sektor
1
Sumber: Perpres Nomor 8 Tahun 2012
Summary Jenjang Kualifikasi Profesi MSDM
Jenjang Stratifikasi Sikap Kerja
Kualifikasi Jabatan Tanggung Jawab Peran Kerja (Berdasarkan SKKNI
MSDM)
7 Director/GM/VP Strategis Puncak Membuat Puncak
Strategi
6 Head/Senior Strategis Membuat Utama
Manager/Ahli/ Kebijakan
Konsultan
5 Manajer Taktis Membuat Madya
Sistem
4 Supervisor/ Operasioal Menjalan SOP Muda
Officer/
Koordinator/
Superintendent/
Spesialis/Analis
3 Staf/Assisstant/ Administratif Melaksanakan Muda
Clerk Instruksi Kerja
MEKANISME PEMAKETAN DAN PENJENJANGAN

Membandingkan hasil pemaketan dengan deskripsi pada KKNI


Penjenjangan

Menyelaraskan rincian tugas


Menyelaraskan kualifikasi
berdasarkan level kualifikasi KKNI
dengan menggunakan kata kerja dari menggunakan kata kerja dari
tugas sesuai dengan tingkatan tugas judul unit utama
dan kewajiban

PENULISAN RUMUSAN JENJANG KUALIFIKASI

VERIFIKASI

KONSENSUS

PENETAPAN JENJANG KUALIFIKASI OLEH KEMENTERIAN/LEMBAGA TEKNIS


Penulisan Rumusan Jenjang Kualifikasi
Format penulisan yang berisi:
Kodefikasi dan kualifikasi jenjang KKNI;
Penjelasan deskripsi jenjang KKNI;
Sikap kerja;
Peran kerja;
Kemungkinan jabatan;
Aturan pengemasan
- Unit kompetensi inti
- Unit kompetensi pilihan
PENERAPAN SKKNI MANAJEMEN SDM
UNTUK TINGKATKAN DAYA SAING
Asumsi Strategis Pengembangan Kompetensi Praktisi
MSDM di Indonesia
7

(7)-(6)
-Menjalankan pekerjaannya secara
6
sepenuh hati sesuai dengan budaya
organisasi
-Standar kompetensi profesi MSDM
5 sebagai referensi
-Peran program sertifikasi profesi

4
(6)-(6):
-Kemajuan teknologi informasi
-Antusiasme praktisi MSDM (7)-(5):
3
-Sharing perusahaan yang maju -Dukungan Atasan
-Peran Asosiasi Profesi -Kesiapan menghadapi MEA
-Peran Asosiasi Industri -Regulasi pemerintah
-Peran Lembaga Pendidikan dan -Pemahaman bisnis
2
-Peran pemerintah
Pelatihan
-Peran pakar MSDM -Integritas LSP MSDM
1
1 2 3 4 5 6 7
Tidak penting 21 Penting Triyonggo, 2016
Analytical Hierarchy Process
Fokus
Model Pengembangan Kompetensi Profesi MSDM di Indonesia

Faktor Ketersediaan Ketersediaan Kesadaran dan Keberpihakan Pimpinan Kelembagaan


Standar
Kompetensi
Regulasi
Pengembangan
Minat Praktisi Organisasi dalam dalam Faktor terpenting:
MSDM dalam pengembangan Praktisi Pengembangan
Profesi
MSDM
Kompetensi mengembangkan MSDM berbasis standar Kompetensi Kesadaran dan minat praktisi MSDM dalam
Profesi kompetensinya kompetensi Profesi
(0.203)
3
(0.114)
4 (0.373) 1 (0.210) 2 (0.099) 5 mengembangkan kompetensinya

Aktor

Praktisi
MSDM di
Indonesia
Pakar
MSDM di
Indonesia
Memperbaiki
Pemerintah
(0.126)
Pengguna
Praktisi MSDM
(Perusahaan/
Lembaga
Pendidikan
&Pelatihan
Lembaga
Sertifikasi
Profesi
Asosiasi
Profesi
MSDM
Industri
(0.112) 3 Aktor terpenting :
Asosiasi Profesi, Pengguna Praktisi MSDM,
(0.126)
4
(0.124)

5
Kualitas
4
Institusi)
(0.133)
2
(0.106)

7
(0.128)
3
(0.145)
1 6 LSP
Lemdiklat
Tujuan
Peningkatan
Kompetensi
Praktisi MSDM
MSDMPemerataan
Kesempatan
Pengembangan
Peningkatan Nilai
Tambah/Produktivi
Peningkatan Daya Saing
Perusahaan/Organisasi di
Tujuan terpenting:
tas SDM di Indonesia
Kompetensi
(0.313)
1
MSDM di seluruh
Indonesia
(0.252) 2
(0.203)
4
Meningkatkan kompetensi praktisi MSDM
Indonesia
(0.232) 3

Alternatif Strategi

Memperbaiki Memperbanyak Menerapkan Memperkuat Melaksanakan Melaksanakan


Kualitas
Lemdiklat
Jumlah
Lemdiklat di
Standar
Kompetensi
keberadaan
Kelembagaa
Program
Transformasi
Edukasi ke
Perusahaan/
Strategi terpenting:
MSDM yang
Selaras
Daerah-daerah
dan selaras
Profesi
MSDM
ndan
Regulasi
Pola Pikir
Praktisi
Owner/
Pimpinan
Meningkatkan kualitas Lemdiklat MSDM
dengan dengan Standar secara Standarisasi MSDM tentang
Standar Kompetensi konsekuen kompetensi melalui Standarisasi
Kompetensi MSDM dengan dengan Asosiasi Kompetensi
MSDM (0.130) sanksi yang sanksi yang Profesi Praktisi
(0.211) 1 6 tegas tegas (0.156) 4 MSDM
(0.201) 2 (0.132) 5 22 (0.170) 3
STRATEGI PENGEMBANGAN KOMPETENSI PRAKTISI
MSDM BERBASIS STANDAR KOMPETENSI NASIONAL
DI INDONESIA

Kepmenakertrans nomor 307 tahun 2014

KKNI Kepmenakertrans nomor 346 tahun 2014


Kepmenaker nomor 435 tahun 2015
SKKNI

LEMBAGA LEMBAGA
DIKLAT SERTIFIKASI
PROFESI PROFESI
MSDM MSDM
Sistem Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK)

PEMETAAN OFF THE JOB


AREA TUGAS TRAINING UK, EK, KUK, IUK

PEMETAAN
KOMPETENSI ASKERA
PROGRAM PELATIHAN

PENGELOMPOKAN
PEMBUKTIAN
UNIT KOMPETENSI
UNJUK KERJA
MENURUT ON THE JOB
JENJANG TRAINING
JABATAN
TENAGA KERJA
KOMPETEN
LEGITIMASI LSP MSDM INDONESIA
Nama Lembaga LSP MSDM Indonesia

Lisensi BNSP SK BNSP No: 925 tgl 1 Desember 2015

Akta Notaris No 18 Tanggal 29 September 2014

SK Menkumham No AHU-07408.50.10.2014 Tanggal 09 Oktober


2014

NPWP 72.467.841.2.018.000

SK Domisili 1470/27.1.0/31.74.02.1005/1.824/2015, Kecamatan


Setiabudi
Proses Sertifikasi Profesi MSDM
Percepatan Penerapan SKKNI MSDM
Buku Standar Kompetensi MSDM

Penulis:
Yunus Triyonggo, PhD.

Anda mungkin juga menyukai