Anda di halaman 1dari 22

KESEIMBANGAN EKOSISTEM

Oleh

Drs. Sudrajat,S.U.
FMIPA UNMUL
2007

11/15/23 1
11/15/23 2
11/15/23 3
Homeostasis Ekosistem

Dalam fisiologi, untuk bisa bertahan


hidup, kita harus mampu mengelola
kondisi internal tubuh kita seperti suhu
dan tekan darah di dalam batas-batas yang
dapat ditoleransi.

11/15/23 4
Homeostasis Ekosistem
Keadaan keseimbangan yang dinamis
ini dinamakan homeostasis;
yakni suatu keadaan pengelolaan
lingkungan internal tubuh melawan
tekanan fluktuasi lingkungan luar.

11/15/23 5
Ekosistem memiliki sifat mampu mengatur keseimbangan
diri yang dinamis (homeostasis). Artinya ekosistem
tersebut memiliki kemampuan untuk menahan berbagai
perubahan yang mengenai lingkungan tersebut.

Mekanisme keseimbangan tersebut diatur oleh berbagai


faktor yang rumit.
Mekanisme ini terdiri atas :
a. Pengontrolan laju energi yg masuk ke ekosistem
b. Pengontrolan laju siklus bahan kimia di dalam ekosistem
c. Pengelolaan keanekaragaman hayati dan jaring-jaring
makanan

11/15/23 6
Oleh karena ekosistem memiliki kemampuan
untuk mengatur keseimbangannya, maka
ekosistem memiliki sifat sibernetiks
(KYBERNETES : PANDU/MENGATUR ).
Fungsi sibernetika adalah untuk
mengendalikan faktor-faktor ekosistem agar
berada dalam keadaan seimbang yang
dinamis.

Fungsi ini dapat dikerjakan oleh beberapa jenis


komponen lingkungan berupa jaringan
interaksi dan interdependensi di antara
komponen-komponen tersebut dengan arus
materi dan arus energi . Hal ini memungkinkan
adanya sifat stabilitasi suatu ekosistem.
11/15/23 7
Kembali ke menu
Karbon dioksida

Awan
Cahaya Oksigen
matahari

Wap air

Daun gugur

Humus

Nutrien Air bawah tanah

KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Kembali ke menu
11/15/23 10
Komponen biotik dalam suatu
ekosistem dapat merespon ekosistem
dengan jalan membangun kembali
secara terus menerus sebagai akibat
terhadap gangguan yang menimpanya
baik akibat kejadian alami maupun
gangguan oleh faktor eksternal antara
lain api, banjir, erosi, pertanian,
industrialiasi, polusi dan urbanisasi.

11/15/23 11
11/15/23 12
Mekanisme kontrol ( sibernetika ekosistem) berbeda
dengan sibernetika pada organisme atau mesin. Dalam
servomekanism ( organisme dan mesin) memiliki titik setelan yang
jelas ( mis. Termostat untuk AC dan kelenjar hipotalamus untuk
tubuh manusia).
Pada ekosistem, besarnya kontrol diatur oleh proses
aliran/siklus materi dan aliran energi bersama umpan balik di
antara subsistem-subsistemnya. Jadi memperbaiki diri suatu
ekosistem dilakukan melalui proses umpan balik dari
subsistem, namun tidak ada kontrol atau tujuan.
Selain itu lebih satu spesies atau komponen lain mampu
melakukan fungsi tertentu yang akan menstabilkan ekosistem.

11/15/23 13
11/15/23 14
11/15/23 15
Ikatan energi dan informasi kimia yang sangat
banyak di dalam ekosistem merupakan faktor
pengontrol. Organisme tertentu secara dramatis akan
merespon turunnya kadar hara dan sebaliknya .

11/15/23 16
Aliran energi yg rendah menghasilkan
pengaruh berenergi tinggi dalam terdapat dimana-
mana dalam ekosistem. Kualitas energi dan posisi
topografi dalam jaringan pakan sering lebih penting
dibandingkan kuantitas energi.
Contoh. Status organisme pemangsa dan
parasit dapat merupakan bagian kecil saja dalam
metabolisme total ekosistem, namun berdampak
kepada herbivora atau bahkan mengontrol aliran
energi primer total.

11/15/23 17
Organisme, populasi, komunitas dan Ekosistem
memiliki kemampuan untuk menahan berbagai
perubahan atau tekanan lingkungan tersebut sepanjang
tidak terlalu berat.
Dengan kata lain, mereka memiliki tingkat
stabilitas ( degree of stability).
Stabilisasi ini hanya dikelola oleh perubahan yang
dinamis dalam batas-batas yang dapat ditoleransi.
Walaupun organisme gagal mempertahankan
kehidupannya sepanjang masa, namun di dalam sistem
itu akan berlangsung secara terus menerus pengikatan
dan perpindahan energi. Misalnya dalam hutan tropika,
jika ada kayu yang mati maka akan diuraikan oleh
komponen lainnnya. Beberapa spesies akan hilang,
kerapatan berubah, hal ini tetap akan dapat digantikan
oleh organisme baru.
11/15/23 18
• Fungsi sibernetika dalam suatu ekosistem
dikerjakan oleh adanya SIFAT
STABILITASNYA.
• Derajat stabilitas suatu ekosistem
bervariasi, tergantung kepada hambatan-
hambatan lingkungan dan efisiensi dari
pengendalian di alam.
• Ada 2 jenis stabilitas :
a. STABILITAS RESISTENSI
b. STABILITAS RESILIENSI
19
2.STABILITAS DALAM EKOSISTEM :

 INERTIA/ PERSISTENSI,
Kemampuan suatu sistem kehidupan untuk menahan
gangguan atau tekanan yang datang pada dirinya.
 KONSTANSI
Kemampuan sistem kehidupan ( mis. Populasi)
untuk menjaga ukuran jumlahnya dalam batas-batas
tertentu.
 RESILEINSI
Kemampuan sistem kehidupan untuk memulihkan
diri kepada kondisi semula setelah mengalami gangguan
luar yang tidak terlalu drastis.

11/15/23 20
Kemampuan Inertia, Konstansi dan Resileinsi tersebut
adalah kemampuan-kemampuan yang tidak dapat
ditemukan dalam waktu yang sama.

Misalnya. Pada hutan rawa yang banyak pohonnya


memiliki kulit yang tebal, biasanya tahan api. Namun sekali
hutan itu terbakar, maka akan sulit pulih. Dapat kita
katakan bahwa hutan tersebut memiliki Inertia yang tinggi,
namun resiliensinya rendah.

Sebaliknya, Padang Ilalang memiliki stabilitas inertia


yang rendah sebab mudah terbakar. Namun ilalang ini akan
segera tumbuh kembali dengan cepat, fenomena ini dapat
kita katakan ekosistem ilalang memiliki stabilitas persistensi
yang rendah namun resiliensinya tinggi.
11/15/23 21
Meskipun suatu ekosistem mempunyai daya
tahan yang besar sekali terhadap perubahan, tetapi
biasanya batas mekanisme homeostasis dengan mudah
dapat diterobos oleh kegiatan manusia. Jika masalah ini
berlangsung,MAKA HAL INI AKAN MENYEBABKAN
TERJADINYA KERUSAKAN LINGKUNGAN.

11/15/23 22

Anda mungkin juga menyukai