2) Jenis Kayu
2) Jenis Kayu
BAHAN BANGUNAN-
BAHAN BANGUNAN
Jati Sengon
Bengkirai Kempas
Kamper Pulai
Keruing Ulin
Meranti Merah Mindi
Meranti Putih Pinus
Meranti Kuning Johar
Nangka Kenari
Durian Merbau
Wiyu Nyatoh
Waru Damar
Mahoni
Warna : coklat muda
Tekstur : agak kasar dan serat kayu kelihatan jelas pada jati
yang sudah tua
Sifat : tahan rayap dan tahan air
Kelas kuat : I
Keawetan: 30-40 tahun
Kegunaan : cocok untuk segala konstruksi karena awet dan
kuat
Harga : Rp 4.000.000- Rp 20.000.000
Warna : coklat kuning kemerahan
Tekstur : agak kasar dan tidak merata
Sifat : kayu padat dan kuat, kuat terkena panas dan hujan.
Tetapi sekali pecah seluruh bagian ikut rusak dan pecah
semua
Kelas kuat : I-II
Keawetan : sampai 20 tahun
Kegunaan : kusen, konstruksi atap, konstruksi jembatan,
penutup atap/gording, reng, usuk, pintu dan plafon
Harga : Rp 6.400.000-Rp. 7.000.000/m3
Warna : coklat muda
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : Serat paling lembut diantara kayu kalimantan, kayunya
wangi. Tidak tahan rayap
Kelas kuat : II-IV
Keawetan : 10-15 tahun
Kegunaan : konstruksi, kusen, daun pintu, jendela, reng, usuk,
perabot.
Harga : Rp 5.500.000 – Rp 6.000.000
Warna : coklat muda
Tekstur : kasar
Sifat : selalu mengeluarkan getah walau sudah
dioven
Kelas kuat : I-II
Kelas awet : III
Kegunaan : konstruksi bangunan, lantai, papan
dinding, kayu lapis
Harga : Rp 4.500.000
Warna : coklat kemerahan
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : tidak tahan rayap, air dan teter
Kelas kuat : II-IV
Keawetan : sampai 10 tahun
Kegunaan : kayu lapis, rangka, balok, pintu,
jendela, dinding dan lantai
Harga : Rp 3.000.000-Rp. 3.500.000/m3
Warna : keputihan
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : tidak tahan rayap dan teter
Kelas kuat : II-IV
Keawetan : sampai 10 tahun
Kegunaan : Lantai, kayu lapis, bangunan, dan
venir.
Harga : Rp. 3.000.000 - Rp.3.500.000/m3
Warna : kekuningan
Tekstur : agak kasar dan rata
Sifat : tidak tahan rayap dan reter
Kelas kuat : II – IV
Keawetan : sampai 10 tahun
Kegunaan : Lantai, pemakaian utama adalah untuk
kayu lapis, baik untuk venir, bangunan perumahan,
panil.
Harga : Rp. 3.000.000 – Rp 3.500.000/ m3
Warna : Jika muda berwarna putih jika tua
berwarna kuning
Tekstur : halus
Kelas kuat : II
Keawetan : sampai 30 tahun
Kegunaan : bahan perabot, mebel, kusen, pintu,
jendela, tiang-tiang pada bangunan
Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
Warna : coklat kekuningan
Tekstur : agak kasar dan tiidak merata
Kelas kuat : II-III
Kelas awet : IV-V
Kegunaan : kontruksi-kontruksi terlindung,
kusen, daun pintu atau jendela
Harga : Rp 1.500.000- Rp 2.000.000/m3
Warna : coklat kemerahan
Tekstur : padat lembut
Sifat : Bebas hama
Kelas kuat : III-IV
Keawetan : sampai 15 tahun
Kegunaan : mebel, konstruksi atap, plavon
Harga : Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000
Warna : putih
Tekstur : kasar dan serat jarang
Sifat : Lentur, kayu tidak bisa lurus, mudah pecah
Kelas kuat : IV
Keawetan : tidak terlalu lama
Kegunaan : untuk papan, balok, usuk dan reng
Harga : Rp 900.000 – Rp 1.000.000
Warna : coklat
Tekstur : agak halus
Sifat : tidak tahan terhadap hama bubuk
Kelas kuat : II-III
Kegunaan : tiang-tiang konstruksi bangunan,
pintu, kusen, lapisan dinding kedap air, lantai,
plafon,mebel
Harga : Rp 2.000.000- Rp 2.500.000
Warna : putih kekuningan
Tekstur : agak halus
Sifat : ringan dan empuk, serat beradul
Keawetan : 8 thn, bisa lebih lama jika tidak
terkena air
Kegunaan : atap, usuk, kuda-kuda
Harga : Rp 1.800.000 – Rp 2.000.000
Warna : kemerahan
Tekstur : kasar dan tidak rata
Sifat : sangat keras tetapi keawetannya rendah
Kelas kuat : III-IV
Keawetan : rendah
Kegunaan : karena sifat & keawetannya yg rendah,
maka kempas jarang digunakan sebagai bahan
bangunan
Harga : Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000
Warna : putih kekuningan
Tekstur : kasar
Sifat: keras
Kelas kuat : IV-V
Keawetan: rendah
Kegunaan : bingkai, dan kayu lapis
Harga : Rp. 3.000.000
Warna : kuning, cokelat, cokelat kelabu kehitaman,
bila terkena hujan menjadi hitam.
Tekstur : kasar
Kelas kuat : I
Keawetan : sampai 20 tahun
Kegunaan: konstruksi di dalam air, tiang bangunan,
papan lantai, jembatan, bantalan kereta api
Harga: Rp. 4.000.000 – Rp. 5.000.000
Warna : kuning
Tekstur : cukup halus
Sifat : keras, padat, lurus, hampir menyerupai
bengkira
Keawetan : 15-20 tahun
Kegunaan : mebel, konstruksi
Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
Warna : kuning keputihan
Tekstur : agak kasar
Sifat : tidak tahan lembab, jika terkena lembab,
warna berubah menjadi hitam, tidak terlalu keras
Kelas kuat : IV-V
Kegunaan : papan cor
Harga : Rp 750.000
Warna : coklat muda
Tekstur : kasar dan berserat
Sifat : kuat, padat, cukup berat
Kelas kuat : I,II
Keawetan : bisa sampai 20 tahun
Kegunaan : bangunan, mebel, lantai, papan
dinding
Harga : Rp 3.500.000
Warna : coklat
Tekstur : agak kasar
Sifat : kuat, padat, cukup berat
Kelas kuat : IV
Keawetan : 15 tahun
Kegunaan : kayu lapis, lantai, papan dinding,
rangka pintu dan jendela
Harga : Rp 3.500.000
Warna : coklat kemerahan
Tekstur : kasar
Sifat : padat dan kuat, jika pecah bisa pecah
semua
Kelas kuat : I,,II
Keawetan : 10-12 tahun
Kegunaan : dipakai untuk balok, tiang dan papan
pada perumahan dan jembatan
Harga : Rp 3.000.000 – Rp 3.500.000
Warna : coklat muda
Tekstur : terlihat halus
Sifat : semakin kering semakin ringan dan
biasanya gampang patah
Kelas kuat : II,III
Keawetan : 8-10 tahun
Kegunaan : kayu lapis, papan perumahan, papan
lantai rangka pintu dan jendela
Harga : Rp 4.000.000
Warna :
Tekstur :
Sifat :
Kelas kuat : IV
Keawetan : 10 tahun
Kegunaan : konstruksi bangunan, kayu lapis,
mebel, rangka pintu dan jendela
Harga : Rp 1.500.000
Pengeringan kayu terdiri dari dua macam:
Pengeringan Alami
Pengeringan Buatan
Proses pengeringan alami dilakukan hanya
dengan menjemur kayu kurang lebih antara 2
minggu sampai 1 bulan agar kadar air yang
terdapat dalam kayu dapat berkurang sesuai
dengan ambang kadar air yang diinginkan.
•Biaya
Biaya relative
relative murah
murah
•Pelaksanaan
Pelaksanaan mudah
mudah
•Pengeringan
Pengeringan dengan
dengan tenaga
tenaga alam/matahari
alam/matahari
•Kapasitas
Kapasitas kayu
kayu tidak
tidak terbatas
terbatas
Waktunya lama karena tergantung cuaca
Memerlukan lapangan yang cukup luas
Memerlukan persedian kayu yang lebih banyak
Cacat yang timbul sulit diperbaiki
Kadar air akhir umumnya masih cukup tinggi
Pengeringan Buatan menggunakan sumber panas
berupa uap panas melalui ketel uap.
Uap panas dialirkan melalui radiator menuju kiln
atau kamar pengeringan
Waktu pengeringan sangat singkat
Kadar air dapat diatur
Kelembaban udara, temperature, dan sirkulasi udara
dapat diatur
Cacat kayu dapat dihindari
Kontinuitas tidak terganggu dan tidak perlu
persediaan kayu yang banyak
Tidak membutuhkan tempat yang luas
Kualitas hasil jauh lebih baik
Modal besar
Butuh tenaga ahli
Sortimer kayu yang akan dikeringkan tertentu
Tujuan:
Untuk memperbesar keawetan kayu sehingga kayu
yang mulanya umur pakainya tidak panjang, jadi
lebih panjang.
Memanfaatkan pemakaian jenis-jenis kayu yang
keawetannya rendah.
a. Metode rendaman
b. Metode pencelupan
c. Metode pemulasan
d. Metode pembalutan
e. Metode vakum dan tekanan
Metode rendaman: