Anda di halaman 1dari 24

Kebutuhan Rasa Aman

(NYERI)
B
Y
:
Arif Budiwibowo, S.Kep., Ns., MMR
Pengertian
Nyeri merupakan perasaan tak nyaman dan
sensasi yang sangat individual yang tidak dapat
dibagi dengan orang lain.
Fisiologi Nyeri
Munculnya nyeri berkaitan erat dgn reseptor dan
adanya rangsangan. Reseptor nyeri yang di maksud
adalah nociceptor, merupakan ujung-ujung saraf
sangat bebas dan memiliki sedikit yang tersebar pada
kulit dan mukosa, khususnya pada visera(organ
berongga), persendian. Reseptor nyeri dapat
memberikan respon akibat adanya stimulasi atau
rangsangan. Stimulasi yg diterima oleh reseptor tsb di
transmisikan berupa impuls-impuls nyeri ke sumsum
tulang belakang.
Macam-Macam Nyeri
Klasifikasi nyeri secara umum yaitu:
Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul
secara mendadak dan cepat menghilang yang
tidak melebihi 6 bulan
Nyeri kronis merupakan nyeri yang timbul

secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung


dalam waktu cukup lama yaitu lebih dari 6
bulan
Manajemen Nyeri

1. Farmakologis
2. Nonfarmakologis
Farmakologis
Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia,
parenteral (IM, IV, SC) untuk mengurangi nyeri secara
cepat
Non Farmakologis
1. Stimulasi dengan pijatan
Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi,
sensasi tidak nyeri memblokir menurunkan transmisi
nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.

2. Kompres Es dan Hangat


Es : menurunkan sensitivitas reseptor nyeri kuat,
menghambat inflamasi (pembengkakan)
Hangat : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang
Lanjutan……
3. Distraksi
`Suatu metode yang digunakan untuk
menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan
perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien
akan lupa terhadap nyeri yang di alami.
Trik-trik :
Memfokuskan sesuatu selain nyeri
Persepsi nyeri berkurang
Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau
keluarga, permainan, aktivitas tertentu (misal : catur)
4. Relaksasi
Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi
lambat, berirama
Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan
Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar
Perlu latihan dulu.
Pengkajian nyeri dapat dilakukan dengan
cara PQRST:
P (pemicu), yaitu faktor yang memengaruhi
gawat atau ringannya nyeri
Q (quality), dari nyeri seperti apakah rasa

tajam, tumpul, tersayat


R (region), yaitu daerah perjalanan nyeri

S (severity) adalah keparahan atau intensitas

nyeri
T (time) adalah lama/waktu serangan atau

frekuensi nyeri
Pelaksanaan / tindakan keperawatan
Memodifiaksi stimulus nyeri dengan
menggunakan teknik-teknik seperti:
 Teknik latihan pengalihan/distraksi

 Menonton tv

 Berbincang-bincang dengan orang lain

 Mendengarkan musik

 Membaca koran

 menganjurkan pasien untuk menarik

napas dalam dan mengisi paru dengan


udara, din ulangi terus menerus hingga
dapat rasa nyaman, tenang, dan rileks
 Stimulus
nyeri
 Menggosok dengan halus pada daerah

nyeri
 Menggosok punggung

 Menggunakan air hangat dan dingin

 Memijat dengan air mengalir

Pemberian obat analgetik


Faktor-faktor yg mempengaruhi nyeri
pengalaman nyeri pd seseorang dpt dipengaruhi oleh beberapa hal,
diantaranya adalah :
1. Arti Nyeri. Di pengaruhi oleh berbagai faktor, seperti usia, jenis
kelamin, latar belakang sosial budaya, lingkungan, dan pengalaman.
2. Persepsi Nyeri. Dipengaruhi oleh faktor yg dpt memicu stimulasi
3. Toleransi Nyeri. Sdgkn yg menurunkan Peningkatan nyeri
dipengaruhi oleh alkohol,obat-obatan,hipnotis,gesekan atau
garukan, pengalihan perhatian, dll.
Toleransi dipengaruhi oleh kelelahan, rasa marah, bosan, cemas,
nyeri yg tidak kunjung hilang, dll.
4. Reaksi terhadap Nyeri. Respon seseorg terhdp nyeri, seperti
ketakutan ,gelisah, cemas, menangis, dan menjerit.
Asuhan Keperawatan Nyeri
A. Pengkajian
Pengkajian dapat dilakukan dgn cara PQRST :
P (pemacu), yaitu faktor yg mempengaruhi
gawat/ringannya nyeri
Q (quality) dr nyeri, spti apakah rasa tajam, tumpul,
atau tersayat
R (region),yaitu daerah perjalanan nyeri
S (severity) ad/ keparahan/intensitas nyeri
T (time) ad/ waktu serangan atau frekuensi nyeri
Mengkaji Persepsi Nyeri
Deskripsi Verbal ttg nyeri :
Intensitas nyeri (skala nyeri)
Karakteristik nyeri, termsk letak,
durasi,irama,kualitas..
Faktor-faktor yg meredakan nyeri
(mis;gerakan,krg bergerak,istirahat,obat-
obatan bebas,dsbnya)
Efek nyeri terhdp aktivitas kehidupan sehari-
hari (mis: tidur,nafsu makan,konsentrasi,
interaksi dgn org lain)
Kekhawatiran individu ttg nyeri (mis; beban
ekonomi, prognosis, pengaruh terhdp
peran,dll)
Skala Nyeri
Skala intensitas nyeri deskriptif sederhana
0 = tdk ada nyeri
1 = Nyeri ringan
2 = Nyeri sedang
3 = Nyeri hebat
4 = Nyeri sangat hebat
5 = Nyeri paling hebat
Respons perilaku terhdp nyeri

Pernyataan verbal,perilaku vokal, ekspresi


wajah, gerakan tubuh,kontak fisik dgn org,atau
perubahan respon terhadap lingkungan.
Individu yg mengalami nyeri akut dpt
menangis, merintih, merengut, tdk
menggerakkan bagian tubuh, mengepal, atau
menarik diri.
Diagnosis Keperawatan yg Mungkin
Muncul
Nyeri Akut berhubungan dgn cedera fisik ( fraktur
panggul )
Nyeri kronis berhubungan dgn arthritis/peradangan
Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dgn nyeri pd
ekstremitas
Kurang perawatan diri berhubungan dgn nyeri
Cemas berhubungan dgn stress (ancaman
peningkatan nyeri)
Perencanaan Keperawatan
 Mengurangi dan membatasi faktor-faktor yg
menambah nyeri

Menggunakan berbagai teknik tekhnik untuk


mengurangi/mengalihkan nyeri yg dialami

Menggunakan cara-cara untuk mengurangi nyeri yg


optimal, seperti memberikan analgesik sesuai dgn
program yg ditentukan
Tindakan keperawatan
1. Mengurangi faktor yg dpt menambah nyeri, mis :
 Ketidakpercayaan (pengakuan perawat akan rasa nyeri yg
diderita psn dpt mengurangi nyeri)
 Kesalahpahaman.(Dgn memberitahu psn bahwa nyeri yg
dialaminya sgt individual & hanya psn yg tahu secara pasti
ttg nyerinya
 Ketakutan (memberi informasi yg tepat dpt mengurangi
ketakutan psn)
 Kelelahan (kelelahan dpt memperberat nyeri)
 Kebosanan (dpt meningktkn rasa nyeri),dpt digunakan
pengalih perhatian yg terapeutik. Mis: aktif mendgrkn
musik,membayangkan hal-hal yg menyenangkan,dll.
Lanjutan tindakan keperawatan
2. Memodifikasi stimulus nyeri dgn menggunakan teknik
spti :
Teknik latihan pengalihan : menonton tv,
berbincang-bincang dgn org lain, mendengarkan
musik
Teknik relaksasi : menganjurkan psn utk menarik
nafas dlm dan mengisi paru-paru dgn udara,
menghembuskan secara perlahan, melemaskan otot2
sambil terus berkonsentrasi hingga didpt rasa
nyaman, tenang dan rileks
Stimulasi kulit : menggosok dgn halus pd daerah
nyeri,menggunakan air hangat dan dingin.
Lanjutan tindakan keperawatan
3. Pemberian obat analgetik, yg dpt dilakukan untuk
memblok transmisi stimulus agar terjadi perubahan
persepsi dgn cara mengurangi kortikal terhdp nyeri.
Jenis obat analgetik yg paling byk di kenal
masyarakat ad/ aspirin, asetaminofen,.Golongan
aspirin digunakan utk memblok rangsangan pd
sentral dan perifer, kemungkinan menghambat
sintesis prostagladin yg memiliki khasiat 15-20 menit
dgn efek puncak obat sekitar 1-2 jam.
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi terhadap masalah nyeri dilakukan dgn
menilai kemampuan dlm merespons rangsangan
nyeri, diantaranya hilangnya perasaan nyeri,
menurunnya intensitas nyeri, adanya respons
fisiologis yg baik, dan mampu melakukan aktivitas
sehari-hari tanpa keluhan nyeri.
Sekian dan Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai