Anda di halaman 1dari 25

I K

T R
I S
L
A R
S
DAS A R I
A NM A
U
HA P R
I

TA
GE M 120
O
N 11

N : 15
PEA M A :
A
S
2

N
IM IT
N IL
T
U
TEORI ATOM
Berikut ini beberapa penjelasan tentang atom .
Molekul
Bagian terkecil dari suatu benda yang tidak dapat di pecah lagi yang masih mempunyai
sifat asli dari benda tersebut.
Atom
Hasil penguraian dari molekul yang sudah tidak dapat diuraikan lagi dan sudah tidak
mempunyai sifat yang sama dengan sifat benda aslinya.
Proton
Bagian inti atom yang bermuatan positif.
Electron
Bagian kulit atom yang bermuatan negative.
Neutron
Bagian inti atom yang tidak bermuatan/netral.
Bagian dari atom yang dapat berpindah/bergerak adalah electron bebas, yaitu electron
yang berada pada kulit atom yang tidak berikatan dengan proton. Bergeraknya electron
inilah yang disebut sebagai arus listrik dan pengendalian gerak electron inilah yang
menjadi pokok dari elektronika.
TEORI ELEKTRON

Electron yang berada pada lapisan terluar (orbit) disebut


electron bebas.
Sebuah atom terdiri dari bagian kulit dan inti. Kulit atom diisi
oleh sejumlah elektron yang bermuatan negatif. Elektron-elektron ini
bergerak mengelilingi inti atom dalam satu atau lebih lintasan yang
berbentuk lingkaran. Lintasan-lintasan ini hanya dapat diisi sejumlah
elektron dalam aturan tertentu, yaitu setiap lintasa adalah 2n2
(n=banyaknya lintasan yang dimulai dari lintasan yang terdekat
dengan inti).
Bila elektron memiliki tenaga listrik negatif, maka inti atom
ditetapkan memiliki tenaga listrik positif. Dalam suatu inti atom
terdapat proton dan neutron.
GERAKAN ELEKTRON BEBAS
1. Arah gerakan bebas yang tidak beraturan

Arah gerakan elektron bebas kadang-kadang tidak beraturan, sehingga


tidak memberi kesan adanya perpindahan elektron-elektron dari satu
tempat ketempat lain secara teratur. Selain daripada itu gerakan elektron
bebas yang tidak teratur tersebut tidak mengakibatkan perubahan
apapun juga pada keadaan atom-atom netral yang bersangkutan .
2. Arah gerakan yang beraturan

Pada gerakan elektron bebas yang teratur akan nampak suatu


perpindahan elektron dari satu atom ke atom yang lain
disampingnya secara estafet dan terus-menerus. Gerakan
elektron bebas yang beraturan ini disebut aliran elektron. Proses
perpindahan elektron-elektron dari satu atom ke atom yang lain
disebut electrification
DAYA ELEKTROMOTORIS

Untuk mendorong suatu benda diperlukan tenaga. Begitu pula


untuk menggerakan elektron-elektron agar dapat bergerak
sebagaimana yang diperlukan,memerlukan pula suatu tenaga.
Tenaga yang dapat menggerakan elektron-elektron dalam suatu
penghantar disebut daya elektromotoris (electromotive force)
disingkat emf. Daya elektromotoris sering pula disebut gaya gerak
listrik (ggl).

Suatu alat yang dapat menghasilkan gaya gerak listrik (daya


elektromotoris) disebut sumber aliran elektron atau sumber listrik.
ARUS LISTRIK

mengalirnya elektron secara terus menerus dan


berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan
jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah
elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal


negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri
dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke
terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan
dengan arah gerakan elektron.
Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)

1 (satu) Coulomb = 6,28 x 1018 electron

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

Reaksi dari arus listrik

Arus listrik akan bereaksi jika mengalir. Itu termasuk panas, magnetic
dan gerak kimiawi. Dan disebut three action dari aliran listrik.
CONTOH SOAL

Jika sebuah kawat penghantar listrik sebesar 360 C dalam waktu 1 menit,
maka besar arus yang mengalir ?

Diketahui : Q = 360 C

t = 1 menit = 60 detik

Ditanya : I......?

Jawab : I= Q = 360 = 6 Ampere

t 60
TEGANGAN LISTRIK

Suatu sumber listrik menghasilkan tegangan listrik yang disingkat


dengan huruf E (electromotive force). Tegangan listrik di dalam suatu
sumber listrik terjadi karena perbedaan potensial antara kedua kutub-
kutubnya. Potensial yang tertinggi dinyatakan dengan tanda + (positif) dan
potensial yang terendah dinyatakan dengan tanda – (negatif).

Tegangan Listrik dinyatakan dengan notasi V ( Volt ) atau Voltage


dan juga dinyatakan dengan huruf E dari EMF yaitu singkatan Electro Motive
Force ( gaya gerak listrik ) dan satuan tegangan Listrik adalah Volt. Alat yang
digunakan untuk mengukur tegangan listrik adalah volt meter

Tegangan listrik atau Potensial listrik yaitu energi atau tenaga yang
menyebabkan muatan-muatan negatif (elektron-elektron) mengalir dalam
suatu penghantar.
Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb
HAMBATAN LISTRIK

tahanan (R) adalah hambatan pada aliran listrik dan ditunjukkan dengan symbol (R)
dan menghitung dalam satuan Ohm.

1 Ohm adalah harga dari hambatan yang memperbolehkan arus listrik 1 ampere untuk
mengalir dibawah tegangan 1 volt.

tahanan, merupakan suatu kemampuan untuk menahan arus listrik di dalam benda
itu. Arus listrik yang mengalir melalui kawat pijar di dalam lampu dan kawat-kawat
penghantar listrik lainnya juga mengalami hambatan/tahanan, yang besarnya
tergantung dari:

Sifat-sifat logam yang dipakai

- Panjangnya kawat.

- Besarnya penampang kawat


Tahanan yang lebih besar mengakibatkan berkurangnya
aliran listrik.
alat pengukurannya adalah Ohmmeter.
Hubungan antara E,I,dan R ini dinyatakan
hukum Ohm yakni :

E = I x R.

R = menunjukan banyaknya hambatan listrik ()


I = menunjukan banyaknya aliran arus listrik (A)
E = menunjukan banyaknya tegangan listrik di dalam rangkaian
tertutup (V)
DAYA HANTAR

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan


penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai
tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar
atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus
listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap


daya hantar arus.

Dimana :
R = Tahanan kawat listrik [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus [Y/mho]
Tahanan pengahantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas
penampangnya.

Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan penampang q serta tahanan jenis
ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah :

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
𝓁 = panjang kawat [meter/m]
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]
DAYA LISTRIK

Laju hantaran energi listrik dalam rangkaian listrik. Satuan SI daya


listrik adalah watt. Arus listrik yang mengalir dalam rangkaian
dengan hambatan listrik menimbulkan kerja.

mengkonversi kerja ini ke dalam berbagai bentuk yang berguna,


seperti panas (seperti pada pemanas listrik), cahaya (seperti pada
bola lampu), energi kinetik (motor listrik), dan suara (loudspeaker).
Listrik dapat diperoleh dari pembangkit listrik atau penyimpan
energi seperti baterai.
TENAGA LISTRIK

Sejumlah daya listrik dapat berupa tenaga atau energi. Dengan


tenaga listrik kita bisa mendapatkan panas, cahaya, gerakan dan
lain-lain. Terjadinya tenaga listrik bila ada elektron-elektron bebas
yang didorong pada suatu penghantar. Akibat adanya tekanan listrik
maka terbentuklah potensial listrik.
Satuan jumlah daya listrik dinamai Watt (Watt). Apabila tenaga
listrik (W) yang dapat menimbulkan daya listrik (P) dalam waktu
tertentu (t), maka besarnya tenaga listrik dapat ditulis dengan
rumus:

W = P x t
W = Tenaga listrik dalam kilowatt hour (KWh)
P = Daya listrik dalam kilowatt (KW)
T = Waktu dalam jam (hour)
RAPAT ARUS
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm²
luas penampang kawat”.untuk menghitung besarnya
rapat arus, kuat arus dan penampang kawat.
Digunakan rumus :

Dimana :
S = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
q = luas penampang kawat [ mm²]
RANGKAIAN LISTRIK
Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui
beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R
dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir
arus pada suatu rangkaian harus tertutup.
HUBUNGAN SERI
Rangkaian seri terdiri dari dua atau lebih beban listrik yang dihubungkan ke satu
daya lewat satu rangkaian.

Rangkaian seri dapat berisi banyak beban listrik dalam satu rangkaian. Contoh dari
beberapa beban rangkaian dihubung seri adalah lampu pohon Natal. ( kurang lebih
20 lampu dalam rangkaian seri ). Karena semua elemen disusun seri, maka jaringan
tersebut disebut rangkaian seri. Dalam rangkaian seri, arus yang lewat sama besar
pada masing-masing elemen yang tersusun seri.

Gambar. Pemasangan hubungan seri pada sel


dan bagan arah arus menurut
perjanjian
Dalam hubungan seri masing-masing bagian yang dilalui arus listrik
merupakan penghantar bagi bagian yang lainnya. Oleh karena itu bila tiga lampu
yang dihubungkan secara seri dengan sebuah sel, salah satu lampunya putus atau
dilepas, maka terputuslah hubungan seri itu sehingga lampu-lampu lainnya pun
akan ikut tidak menyala.
Di dalam rangkaian tertutup yang dihubungkan secara seri aliran arus di
sembarang tempat dalam rangkaian adalah sama. Sedangkan jumlah tegangan dan
jumlah hambatan dapat berubah-ubah. Untuk mengetahui besarnya jumlah
tegangan dan jumlah hambatan pada rangkaian seri, dapat menggunakan rumus :
Jumlah tegangan : E total = E1 + E2 + E3 + ……..
Jumlah hambatan : R total = R1 + R2 + R3 + ……..
Keterangan :
E total = Jumlah semua sumber listrik yang mengakibatkan
tegangan
R total = Jumlah semua hambatan
E1 / E 2 / E 3 = Tegangan setiap komponen
R1 / R 2 / R 3 = Hambatan setiap komponen
En = Tegangan pada n buah komponen
HUBUNGAN PARALEL

salah satu rangkaian listrik yang disusun secara berderet (paralel). Lampu yang
dipasang di rumah umumnya merupakan rangkaian paralel. Rangakain listrik paralel
adalah suatu rangkaian listrik, di mana semua input komponen berasal dari sumber
yang sama. Semua komponen satu sama lain tersusun paralel. Hal inilah yang
menyebabkan susunan paralel dalam rangkaian listrik menghabiskan biaya yang lebih
banyak (kabel penghubung yang diperlukan lebih banyak). Selain kelemahan tersebut,
susunan paralel memiliki kelebihan tertentu dibandingkan susunan seri. Adapun
kelebihannya adalah jika salah satu komponen dicabut atau rusak, maka komponen
yang lain tetap berfungsi sebagaimana mestinya
Gambar. Rangkaian paralel tiga lampu dengan baterai dan
bagannya
CARA PEMASANGAN ALAT UKUR.

Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban,
karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere
meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah
amperemeter”
TERIMAKASIH..........

Anda mungkin juga menyukai