Anda di halaman 1dari 9

KIMBERLITE : “SAMPEL DARI MANTEL BUMI”

YANG TERBENTUK OLEH PROSES


ULTRAMETASOMATISME

Oleh :
Rinaldi Pratama
12009036

Referensi utama :
Bailey D. K., ( tahun tidak diketahui ), Kimberlite : “The Mantel Sample”
formed by Ultrametasomatisme.
KERANGKA PERSENTASI

 Pendahuluan
 Partial Melting
 Magma Kimberlite dan Metasomatisme
 Kontaminasi Kerak Bumi
 Kimberlite Grup I dan Grup II
 Kesimpulan
Pendahuluan
Kimberlite
Kimberlite beradamerupakan batuanbumi,
di dalam kerak bekudiultrabasa
suatu zonayang
yangsecara
disebutkimiawi kaya
“pipa kimberlite”,
akan,
dimana pipabesi, magnesium
kimberlite dan penghasil
merupakan rendah intan
kandungan silika.saatMagma
yang utama ini. yang
Pipamembentuk
kimberlite kimberlite pun kayaakibat
tersebut terbentuk akan H 2O dan
proses CO2 dari magma kimberlite yang
intrusif
banyak mengandung CO2 dan H2O.
Jika Kimberlite merupakan
proses intrusif tersebutbatuan
sampaibeku yang berbeda
ke permukaan, akandiantara
diikuti batuan beku yang
oleh letusan
lainnya.
bersifat Perbedaan
eksplosif dan tersebut
berulang dapat
- ulangdilihat
di pada variasi bumi,
permukaan mineralnya
hinggayangakhirnya
berarti pembentukan
membentuk suatu jalur yangkimberlite dipengaruhi oleh komposisi kimia yang
disebut diatrema.
berbedaterhadap
Penelitian pula dibandingkan
kimberlite dengan batuan bahwa
menunjukkan beku lainnya. Mineral
kimberlite - mineral
terbentuk di dalam
tersebut seperti potassic richterite, piroksen,
mantel bumi, sekitar 150 - 450 km di bawah permukaan bumi. spinel, magnesian ilmenite,
garnet dan pyrope yang tidak biasa ditemukan di dalam kerak bumi

Kimberlite
( Guide to Rocks and Minerals, 1988 )

Pipa Kimberlite
(
http://geonewcarbon.blogspot.com/2011/07/intan-dia
mond.html
Partial Melting
Menurut penelitian yang telah dilakukan, magma pembentuk kimberlite dapat
terbentuk oleh partial melting dari lherzolite yang kaya akan karbonat dan garnet
pada P > 5 GPa ( Whyllie, 1980, 1987; Eggler, 1987; Kesson et al., 1994; Dalton
& Presnall, 1998; Wyllie & Lee, 1999 )
Studi yang dilakukan oleh Dalton dan Presnall ( 1998 ), menunjukkan bahwa pada
kedalaman ~200 km, peleburan mulai terjadi dan memberikan sumber magma
baru untuk membentuk batuan yang lain.
Magma yang terbentuk ini disebut magma primer, dengan kandungan Fe yang
tinggi dan SiO2 yang rendah.

Proses Partial Melting


(
http://faculty.weber.edu/bdattilo/shknbk
/notes/htsptplm.htm
)
Magma Kimberlite dan Metasomatisme

Tingginya kandungan CO2 - H2O - Cl di dalam fluida yang terdapat di dalam


mantel bumi, memungkinkan adanya proses metasomatisme.
Terjadi penambahan kandungan piroksen dan garnet pada fluida magmatik, yang
zona rekahan akibat proses
disebut mantle fertilization. Piroksen dan garnet ini terdapat pada mantel
mantle fertilized dan mantle
peridotite, diantara litosfer dan astenosfer. defertilized.
Akibat penambahan kandungan piroksen dan garnet tersebut, mineral olivine yang
Zona metasomatisme
tingkat solubilitasnya lebih rendah daripada piroksen dan garnet, tertinggal dan
akhirnya membentuk zona dunite. Proses penambahan olivine tersebut disebut
mantle defertilization.
Akibat proses mantle defertilization, viskositas magma menjadi rendah. Dengan
tingkat viskositas yang rendah dan kandungan volatile yang tinggi, magma
tersebut mempunyai daya yang cukup kuat untuk menembus batuan diatasnya
sampai menuju permukaan bumi.

Pada tahap pertama, fluida magma yang kaya akan CO 2 terbentuk di dalam fluid pocket. Fluida
Diatrema
tersebut berinteraksi dengan batuan disekitarnya, dan terjadi penambahan
(http://blog.unsri.ac.id/kaskuserr/mrdetail/6238 ) piroksen dan garnet.
Pada tahap kedua, akibat tekanan yang sangat tinggi dan viskositas magma yang rendah, fluida
tersebut membuat rekahan di dalam litosfer dan bergerak menuju permukaan ( Arndt et al, 2010 ).
Kontaminasi Kerak Bumi
 Karakteristik utama dari kebanyakan magma kimberlite adalah banyaknya
fragmen - fragmen xenoliths dan fragmen - fragmen dari kerak bumi.
Fragmen - fragmen tersebut terbawa pada saat magma kimberlite berjalan
dari mantel sampai ke permukaan bumi.
 Selama perjalanan tersebut, mgma tersebut berinteraksi dengan batuan
sampingnya dan berasimilasi. Asimilasi tersebut berpengaruh pada geokimia
magma kimberlite.
 Kandungan SiO2 pada magma kimberlite akan meningkat, karena kerak bumi
didominasi oleh komposisi SiO2. Bukti yang lain adalah anomali Pb yang
positif ( Pb >> 1 ). Secara umum, kandungan Pb di dalam batuan kerak bumi,
itu lebih banyak dibandingkan kandungan Pb yang berada dalam magma
kimberlite yang bersifat ultrabasa.
Terdapat peningkatan kadar SO2, sebagai penciri adanya kontaminasi komposisi
kimia dari kerak bumi ( Arndt et al, 2010 ).
1.
4. Spinel
Phlogopite
Kimberlite Grup I dan Grup II
Sistem
Sistem
Warna
: Isometrik
: Pink,
Monoklin
colourless, biru
Warna
Kekerasan : 8Coklat terang - kuning
• Kimberlit grup Kilap
1 merupakan
Kekerasan 2.5 - batuan
: Luster 3 beku ultramafik yang kaya akan CO 2 dan
Transparansi
Kilap : Transparan – Translucent
: Pearly - luster
rendah MgO, danGoresdidominasi
Transparansi :: Putih oleh mineral - mineral seperti forsterit, ilmenite,
Transparan
Lingkungan : Terdapat di lingkungan suhu & tekanan tinggi, zona metamorfik
pyrope, almandine,
Spinel
diopside,
Lingkungan
ini bisa digunakan
phlogopite
: Berasosiasi dengan pipa
untuk semi batu
dan
mulia,
enstatite.
kimberlite
yaitu ruby spinel.
Mineral - mineral
Digunakan untuk kepentingan Industri.
tersebut berperan sebagai fenokris di dalam batuan kimberlite, dengan ukuran
5. 10 mm - 200 mm. Sedangkan untuk massa dasarnya, dengan ukuran 0.5 - 10
2. Ilmenite
Perovskite
mm, didominasi oleh forsterite, pyrope garnet, diopside, ilmenite dan spinel.
Sistem : Orthorombic
Sistem : Hexagonal
Warna : Kuning kecoklatan
Warna
Kekerasan
:: 5.5
Coklat kemerahan
• Kimberlite grupKilap
II atau yang
Kekerasan : 5 - 6 biasa disebut orangeites adalah batuan beku
: Submetalik
Kilap
Transparansi :: Translucent
Submetalik
ultrapotassik, dengan kandungan
Transparansi
Gores :: Kuning
Opak muda volatile yang tinggi ( H 2O ) dan tinggi MgO.
Karakteristik dari kimberlite
Lingkungan
Lingkungan grup
: Terdapat
Berasosiasi II ini zona
dengan
di lingkunganadalah phlogopite
suhumetamorf,
& tekanansuhu &zona
tinggi, berperan
tekanan sebagai
tinggi dan
metamorfik batuan
fenokris denganBijih utama untuk titanium
ultrabasa
Bijih untuk rare earthmika,
massa dasar element. phlogopite, mineral grup spinel, ilmenite
dan rutile.
3. Intan
6. Pyrope

Sistem : Isometrik
Isometric
Warna : Colourless
Merah kehitaman
Kekerasan : 10 6.5 – 7.5
Kilap : Adamantine
Luster
Transparansi : Transparan
Translucent
Lingkungan : Berasosiasi dengan kimberlite
pipa kimberlite
Digunakan
Untuk Batumulia
untuk batumulia
KESIMPULAN

 Magma awal pembentukan kimberlite terbentuk pada


kedalaman ~200 km pada tekanan P > 5GPa, dengan
kandungan Fe tinggi dan SiO2 yang rendah.
 Proses metasomatisme dan tingginya kandungan -
kandungan volatile di dalam mantel sangat berperan
dalam pembentukan kimberlite.
 Dalam perjalanan menuju permukaan, terdapat
kontaminasi terhadap magma asal kimberlite oleh kerak
bumi.
 Menurut karakteristiknya, kimberlite terbagi 2, yaitu
kimberlite gup I dan kimberlite grup II.
Terima Kasih

Ada Pertanyaan ? ?

Anda mungkin juga menyukai