Anda di halaman 1dari 29

Pengutan Kader

Posyandu
Puskesmas Waplau
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah kegiatan
yang dilaksanakan oleh, dari dan untuk masyarakat
yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat pada umumnya serta kesehatan ibu dan
anak pada khususnya.
SASARAN POSYANDU

Ibu dan anaknya Ibu


hamil

Wanita usia subur



Wanita yang telah
mengalami
haid/menstruasi

Ibu menyusui
ISU GLOBAL

Menurut WHO, Indonesia berada pada peringkat ketiga dengan kasus stunting
tertinggi di Asia. Berdasarkan Riset Dasar (Riskesdas) tahun 2007 prevalensi
stunting di Indonesia mencapai 36,8%, kemudian pada tahun 2010 sebesar
35,6%, pada tahun 2013 prevalensi stunting naik menjadi 37,2%, dan pada
tahun 2018 sebesar 30,8% Sedangkan menurut Kementrian Kesehatan, pada
tahun 2019 prevalensi stunting di Indonesia turun menjadi 27,67%
(KementrianKesehatan, 2019).
PRIORITAS DAN TERGET

Percepatan penurunan stunting pada Balita adalah program prioritas


Pemerintah sebagaimana termaktub dalam RPJMN 2020-2024.
Target nasional pada tahun 2024, prevalensi stunting HARUS turun
hingga 14%
Masalah stunting menjadi masalah yang besar, karena pada anak stunting bukan hanya
pertumbuhan fisiknya saja yang terganggu, tetapi juga pertumbuhan otaknya.
Stunting berdampak pada

 Tingkat kecerdasan
 Kerentanan terhadap penyakit
 Penurunan produktifitas

Kondisi tersebut akan berdampak pada produktifitas sumber daya manusia,


mengahambat pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kesenjangan
Posyandu dapat mencegah anak terkena berbagai faktor risiko
stunting
Kader posyandu merupakan penggerak utama
dalam pelaksanaan kegiatan posyandu. Kader
posyandu memiliki peranan yang sangat penting
dalam kegiatan posyandu. Dalam pelaksanaan
kegiatan posyandu, kader dituntut untuk aktif
dalam kegiatan promotif dan preventif, serta
motivator bagi warga masyarakat.
Apa itu makanan
bergizi dan seimbang ?
 Makanan yang beraneka ragam
 Mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan
mineral
 Bentuk dan porsi makanan disesuaikan dengan daya
terima, toleransi, dan keadaan anak
MENGAPA
MAKANAN
BERGIZI DAN
SEIMBANG
PENTING?
balita  kelompok rawan  gizi baik 
pertumbuhan dan perkembangan optimal 
meningkatkan prestasi  kualitas hidup
meningkat

• Karena balita masih dalam masa pertumbuhan dan


perkembangan
• Pemberian makanan yang sesuai dengan kebutuhan
balita
• Memberikan aktivitas fisik yang cukup
Masalah gizi pada anak
1. MARASMUS
Penyebab :
 Kurang
asupan makan
(energi,
protein)
 Adanya
infeksi
 Bayi lahir
prematur
 2. KWASHIORKOR
 Penyebab :
• Kekurangan zat gizi
kronis khususnya
protein
• Adanya infeksi
• Kondisi lingkungan
yang tidak higienis
 3. MARASMIK-
KWASHIORKOR
  merupakan
gabungan dari kedua
penyebab dan gejala
pada masalah gizi
yang telah disebutkan
sebelumnya
Kebutuhan zat gizi
1. ENERGI  didapatkan dari makronutrien (protein,
lemak, karbohidrat)
 Basal metabolisme
 Pertumbuhan
 aktivitas
 2. PROTEIN
• Diperlukan untuk
pertumbuhan
• Pemeliharaan jaringan
• Sumber : hewani dan
nabati
 3. LEMAK
• Penghasil energi setelah karbohidrat
• Zat pembangun/pembentuk susunan tubuh
• Pengatur suhu tubuh
• Pelarut vitamin larut lemak (vit A, D, E, K)
• Pelumas persendian
• Sumber : hewani dan nabati
 4. KARBOHIDRAT
• Sumber energi utama
• Mencegah penggunaan
protein sebagai
penghasil energi
• Membantu metabolisme
lemak dan protein
• Beberapa jenis
karbohidrat mempunyai
fungsi tertentu : laktosa
 penyerapan kalsium
• Karbohidrat yang
memiliki serat berguna
untuk pencernaan
 5. VITAMIN DAN MINERAL
• Fungsi utamanya yakni sebagai kofaktor dalam reaksi
metabolisme
• Jenis vitamin ada 2 : vitamin larut lemak (A,D,E,K) dan
vitamin larut air (B, C)
Persyaratan Jenis dan Bentuk Makanan
1. Makanan tambahan diutamakan berbasis bahan makanan atau makanan lokal. Jika bahan
makanan lokal terbatas, dapat digunakan makanan pabrikan yang tersedia di wilayah
setempat dengan memperhatikan kemasan, label dan masa kadaluarsa untuk keamanan
pangan.
2. Makanan tambahan diutamakan adalah makanan rumahan bukan berupa makanan dalam
kemasan
3. Makanan tambahan diberikan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita sasaran.
4. PMT merupakan tambahan makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi balita dari
makanan keluarga.
5. Jenis bahan makanan beranekaragam. Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun jenis
bahan makanan yang lengkap zat gizinya, oleh karena itu dalam pembuatan makanan
tambahan disarankan menggunakan jenis bahan makanan yang beragam sehingga zat gizi
masing-masing bahan makanan tersebut dapat saling melengkapi.
6. Bumbu yang digunakan dapat sesuai resep, tanpa bahan pengawet, pewarna dan pemanis
buatan.
7. Bentuk makanan tambahan yang diberikan kepada balita dapat disesuaikan dengan pola
makanan sebagaimana table 1. Sedangkan bentuk makanan tambahan untuk lansia
Cara pengolahan

Anda mungkin juga menyukai