HUKUM PERKAWINAN
DI INDONESIA
Oleh:
Ane Fany Novitasari
NIM. 217010101111001
2 Salah satu putusan permohonan perceraian yang peneliti dapatkan, yaitu Putusan Nomor: 4296/Pdt.G/2021/PA.JS, Pemohon berusia
20 tahun dan Termohon usia 21 tahun. Dimana usia pemohon dan termohon masuk dalam kategori usia diperbolehkan melakukan
perkawinan, namun pada usia tersebut mereka sudah memohon untuk bercerai. Hal ini juga bisa saja terjadi dikarenakan pengetahuan
keberagamaan yang kurang cukup
3 Kedewasaan bukan semata-mata usia yang sudah matang, tetapi pikiran dan mental merupakan hal yang
terpenting dalam menjalankan bahtera rumah tangga
4 Seorang Psikolog bernama Marc dan Angel mengemukakan bahwa kedewasaan seseorang bukanlah terletak pada
ukuran usianya saja, tetapi juga pada sejauh mana tingkat kematangan emosional yang dimilikinya
PROBLEMATIKA
Filosofis Yuridis
Sosiologis
Peneliti mendapatkan banyak putusan
Teoritis pengadilan agama yang mengabulkan pemohon
untuk mengajukan permohonan perceraian
dikarenakan beberapa hal
Mewujudkan kemanfaatan karena tanpa
adanya kemanfaatan maka suatu norma
hukum tidak berjalan sebagaimana mestinya
Rumusan Masalah dan Tujuan
Rumusan Tujuan
Masalah Penelitian
1. Menemukan dan merumuskan
1. Apa hakikat kedewasaan dalam hakikat kedewasaan dalam
perkawinan di Indonesia? perkawinan di Indonesia
2. Bagaimana pengaturan kedewasan 2. Menemukan dan merumuskan
menurut hukum perkawinan di pengaturan kedewasaan menurut
Indonesia? hukum perkawinan di Indonesia
3. Bagaimana konsep kedewasaan 3. Menemukan dan merumuskan
dalam hukum perkawinan di konsep kedewasaan dalam hukum
Indonesia yang akan datang? perkawinan di Indonesia yang akan
datang
Orisinalitas Penelitian
Nama Peneliti Persamaan Perbedaan
Membahas tentang hukum
Zackery Buttler (2021)
perkawinan
Metode Pengumpulan
Penelitian Hukum Normatif Bahan Hukum
Studi Pustaka (library research)
digunakan untuk mengumpulkan
bahan hukum primer, sekunder, dan
tersier
Pendekatan Penelitian
• Pendekatan filosofis
• Pendekatan perundang- Metode Analisis
undangan
• Pendekatan konseptual Bahan Hukum
Analisis Preskriptif
Bahan Hukum
Ada beberapa aspek yang perlu Konsep kedewasaan dalam hukum perkawinan
menjadi pertimbangan dalam Teori Kepastian Hukum
di Indonesia yang akan dating masih perlu
penentuan kedewasaan dalam adanya peningkatan batas usia perkawinan
hukum perkawinan di menjadi 20 (dua puluh) tahun sampai dengan
Indonesia. Teori Kemanfaatan
21 (dua puluh satu) tahun sebagai batas usia
minimal perkawinan karena usia kronologis ini
Teori Kedewasaan ideal, yang dinilai telah mampu atau cakap
secara jiwa dan raga dalam melangsungkan
perkawinan jika dianalisis dari beberapa aspek.
Kesimpulan
• Suatu keadaan dimana seseorang siap untuk melangsungkan
perkawinan dengan mempertimbangkan beberapa aspek, yaitu
aspek hukum, aspek psikologi, aspek biologis, dan aspek
01 sosial.
• Aspek hukum maka seseorang harus cakap, artinya dewasa
dan memiliki kemampuan bertindak atau tidak sedang
diletakan dibawah pengampuan, serta mengetahui hak dan
kewajiban suami istri.
• Aspek psikologi maka suatu keadaan dimana seseorang
memiliki kematangan psikologis yang memenuhi indikator
utama, yaitu sosial, emosi, dan kognitif. Indikator dari segi
sosial artinya ada indikasi matang, dapat memahami norma
dan dapat menyesuaikan kebutuhan masyarakat.
• Aspek biologis, alat reproduksinya sudah berkembang dengan
baik sehingga kesehatan reproduksi tidak boleh kurang dari 18
tahun. Sedangkan dari aspek sosial maka semua hal yang ada
dan melekat di dalam masyarakat itu sendiri
• Pengaturan kedewasaan menurut Undang-undang • Pengaturan kedewasaan dalam hukum
Nomor 16 tahun 2019 tentang Perubahan atas perkawinan di Indonesia yang akan datang
Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang
02 Perkawinan tidak mengatur secara detail karena 03 tidak hanya diatur mengenai usia kronologis
tetapi juga mempertimbangkan aspek
hanya dari sisi usia kronologis saja tidak
hukum, aspek psikologi, aspek biologis, dan
mempertimbangkan aspek hukum, aspek psikologi,
aspek sosial.
aspek biologis, dan aspek sosial.
• Ketentuan batas usia perkawinan di Indonesia sesuai • Sedangkan kedewasaan dalam aspek filosofis
dengan Undang-undang terbaru yaitu Undang-undang mengharapkan agar para mempelai menjadi
Nomor 16 tahun 2019 tentang Perubahan atas pribadi yang utuh dalam menghadapi
Undang-undang Nomor 1 tahun 1974 tentang tantangan hidup dalam rumah tangga, baik
Perkawinan, sebagaimana pada batas usia yang bersifat semu maupun nyata. Melalui
perkawinan yang diatur sebelumnya, bagi perempuan jalan perkawinan yang sah, pergaulan laki-
16 tahun dan laki-laki usia 19 tahun, telah diubah laki dan perempuan terjadi secara terhormat
menjadi 19 tahun antara usia laki-laki maupun untuk memenuhi kebutuhan hidup jasmani
perempuan, hal ini sesuai dengan bunyi Pasal 7 ayat dan rohani juga sekaligus untuk membentuk
(1) yang menegaskan bahwa perkawinan hanya
keluarga dan memelihara serta meneruskan
diizinkan apabila pria dan wanita sudah mencapai
keturunan.
umur 19 (sembilan belas) tahun
TERIMA
KASIH