Anda di halaman 1dari 8

*Hasil riset adalah jawaban dari pokok masalah..

apakah pokok masalah itu sudah di jawab dengan benar atau tidak

*Deskriftif analitik .. penelitian yang bertujuan menyelesaikan masalah dengan cara mendeskripsikan masalah melalui pengumpulan,
penyusunan dan penganalisaan data kemudian dijelaskan

* Pokok masalah adalah sebuah pertanyaan

* Pendekatan Yuridis berguna untuk mengetahui masalah yang diteliti yang berdasar pada perundang-undangan yang berlaku di Indonesia
(hukum positif) yakni Undang-Undang Perkawinan , Kompilasi Hukum Islam

* Pendekatan normatif yuridis “ pendekatan berdasarkan pada norma-norma atau kaidah-kaidah hukum islam yang berdasarkan al-Qur’an, al-
Hadis, kaidah-kaidah fikih, kaidah-kaidah ushul fikih serta pemikiran-pemikiran ulama
PENULIS JUDUL POKOK MASALAH PENDEKATAN KERANGK HASIL RISET
A TEORI
Nurul Hasanah Pernikahan Dini dan 1. Bagaimana perbandingan Pendekatan 1. 3 Responden menyatakan bahwa
Pengaruhnya Terhadap pendapat para Kiai Pondok Normatif Yuridis pernikahan dini adalah pernikahan atau
Keharmonisan Pesantren al-Fatah perkawinan yang perempuannya berusia
Keluarga ( Studi Banjarnegara tentang dibawah umur 16 tahun dan laki-laki
Hukum Islam Terhadap pernikahan dini dengan UU berusia dibawah umur 19 tahun,
Pandangan Kiai-Kiai No. 1 Tahun 1974? sedangkan 1 responden mengatakan
Pondok Pesantren Al- 2. Bagaimana tinjauan hukum pernikahan dini adalah seseorang menikah
Fatah Banjarnegara) islam terhadap pendapat para pada usia sekolah dan berusia dibawah
kiai Pondok Pesantren al- umur 20 tahun. Menurut mereka
Fatah mengenai pengaruh hendaknya perkawinan itu dilangsungkan
pernikahan dini terhadap apabila kedua belah pihak secara lahir
keharmonisan dalam maupun batin. Sedangkan dalam UU. No.
keluarga? 1 Tahun 1974 ada salah satu asas-asas dan
prinsip-prinsip perkawinan yaitu
perkawinan menganut prinsip bahwa
calon suami itu telah masak jiwa raganya
untuk mendapatkan keturunan yang baik
dan sehat, untuk itu harus dicegah adanya
perkawinan antara calon suami istri yang
masih dibawah umur. Jadi pendapat para
kiai tersebut dengan UU No. 1 Tahun
1974 tidak jauh berbeda, Cuma UU No. 1
Tahun 1974 lebih kearah peraturan yang
sudah formalitas
2. Tinjauan keharmonisan menurut para kiai
al- Fatah dibagi menjadi dua, yaitu :
a) Keharmonisan bisa tercapai apabila
laki-lakinya lebih dewasa. Ini seperti
contoh dari pernikahan Nabi
Muhammad dan Aisyah
b) Apabila kedua pihak masih sama-
sama belia, sangat sulit untuk tercapai
keharmonisan
Jadi keharmonisan dalam keluarga
bersifat relatif. Sedangkan dari hukum
islam sendiri, terdapat kaidah fiqh yang
menyatakan bahwa segala perbuatan
tergantung niatnya. Apabila seseorang
berniat dengan baik dan ikhlas , insya
Allah sebuah keluarga yang harmonis
akan mudah tercapai karena niat sangat
penting dalam menentukan kualitas
ataupun makna perbuatan seseorang
Asep Dandi Pernikahan Dini Dalam 1. Apa pandangan ulama Pendekatan 1. a). 4 responden menyatakan pernikahan
Mulyana Perspektif Ulama majalengka terhadap praktek Normatif Yuridis dini itu boleh dilakukan dan sah apabila
Majalengka pernikahan dini di syarat dan rukunnya terpenuhi, terkait
majalengka? umur tidak ada batasan yang penting sudah
2. Apa faktor penyebab dan balig
dampak yang ditimbulkan b). 2 reponden menyatakan pernikahan itu
dari pernikahan dini menurut boleh dilakukan selama alasannya untuk
pandangan ulama menghindari perbuatan zina
majalengka? c). 3 responden menyatakan pernikahan
3. Bagaimana tinjauan normatif dini tidak boleh dilakukan karena lebih
terhadap pandangan ulama banyak madharatnya daripada maslahatnya
majalengka tentang d).1 responden menyatakan pernikahan
pernikahan dini diniitu bukan masalah boleh atau tidak
boleh namun sebaiknya dihindari
2. a). rendahnya pendidikan, faktor perzinaan
akibat lemahnya pemahaman agama, faktor
ekonomi, hamil sebelum nikah dan
menghindari perzinaan
b). Dampak positifnya adalah terhindar
dari perbuatan maksiat atau zina,
meringankan beban orang tua,
menumbuhkan kedewasaan dengan
sendirinya dan menyelamatkan kehormatan
orang tua
c). Dampak negatifnya adalah
terabaikannya pendidikan,tingkat
kedewasaan belum matang, rumah tangga
tidak harmonis, beban tambahan bagi
orang tua, kesehatan reproduksi dan rentan
terhadap perceraian
3. jika pernikahan dini untuk menghindari
perzinaan itu yang diutamakan, tetapi jika
pernikahan dini tidak diperlukan dan lebih
baik mendahulukan kepentingan masa
depan seperti melanjutkan sekolah maka
lebih baik pernikahan tersebut ditunda,
apabila dalam suatu perkara terdapat
maslahat dan kerusakan meka menolak
kerusakan harus didahulukan atas
pengambilan mamfaat jadi sebaiknya
pernikahan itu harus dicegah

Irine W. Faktor-faktor yang 1. Apa faktor yang 1. Adapun faktor-faktor yang berhubungan
Desiyanti berhubungan terhadap berbuhungan dengan dalam pernikahan dini :
pernikahan dini pada pernikahan dini pada usia - Pendidikan pelaku nikah dini
pasangan usia subur di muda atau subur? - Pendidikan orang tua
Kecamatan Mapangel 2. Mengapa pendidikan orang - Peran orang tua
Kota Manado tua dan pelaku pernikahan - Pola Asuh orang tua/bentuk keluarga
dini menjadi salah satu faktor 2. Pendidikan Orang Tua:
yang mempengaruhi Orang tua yang memiliki pemahaman
pernikahan usia dini? rendah terhadap berkeluarga dengan
memandang bahwa dalam kehidupan
keluarga akan tercipta suatu hubungan
silaturahmi yang baik sehingga
pernikahan yang semakin cepat maka
merupakan solusi utama bagi orang
tua.
Pendidikan Pelaku Nikah Dini:
Tingkat pendidikan maupun
pengetahuan anak yang rendah dapat
menyebabkan adanya kecenderungan
melakukan pernikahan di usia dini.
Karena pendidikan individu akan
medapat pengethauan yang nantinya
membentuk sikapnya dalam hal
mengambil keputusan.
Mubasyaroh Analisis Faktor 1. Apa faktor penyebab 1. Faktor Penyebab pernikahan dini :
Penyebab Pernikahan pernikahan dini? - Ekonomi
Dini dan Dampaknya 2. Apa dampak pernikahan dini - Orang Tua
bagi Pelaku bagi pelakunya? - Kecelakaan ( Marride by accident )
- Melanggengkan Hubungan
- Tradisi Keluarga
- Kebiasaan dan Adat setempat
2. Dampak pernikahan dini bagi pelakunya :
- Remaja yang hamil akan lebih mudah
menderita anemia selagi hamil dan
melahirkan, yang menjadi salah satu
penyebab tingginya kematian ibu dan
bayi.
- Kehilangan kesempatan mengecap
pendidikan yang lebih tinggi
- Interaksi dengan lingkungan dan
teman sebaya berkurang.

Anda mungkin juga menyukai