Anda di halaman 1dari 15

TUGAS BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA

DISUSUN OLEH:
Kelompok 1
Prodi : Ekonomi Manajemen
Semester III

Universitas tompotika luwuk


Kelompok 1
1. Afnice Kandulus 17. Murtan Saleh
2. Anastasyah Paware 18. Niken Safitri Tato
3. Apriandi 19. Nur Mutakim
4. Cyintia Febrianti 20. Nurul Aeni Liona
5. Desi Irene Rotensulu 21. Panca Anggraeni A. Padama
6. Fadlia Saoda 22. Putu Ray Christiani
7. Fradi Graldo Taluku 23. Rita M. Paulitan
8. Handoko Sarimin 24. Sahra Fadila Entending
9. Hasrina 25. Sherly Mussry
10. I Putu Andre Juliana 26. Sinta Supriadi Baharun
11. Ismail A. Raharusun 27. Sri Ayu Sinta
12. Jenly Tiono 28. Sri Mariyana Sompoh
13. Jultika Jabar 29. Sukmawati Mantega
14. Linda P. Kulendeng 30. Uriyani Babutung
15. Megawati Silo 31. Violita
16. Muh. Buyung Makarao 32. Yelci Dadung
33. Febriani
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .
Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,untuk ke
depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Luwuk, 7 November 2018

Penyusun
Daftar Isi
1. Halaman Judul ....................... ....................................................1
2. Kata Pengantar ....................... ....................................................2
3. Daftar Isi ................................ ....................................................3
4. Bab I Pendahuluan ................ ....................................................4
A. Latar Belakang ........... ....................................................4
B. Rumusan Masalah ...... ....................................................5
C. Tujuan......................... ....................................................5
5. Bab II Pembahasan ................ ....................................................6
A. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat ..............................6
B. Sejarah Munculnya Bank Perkreditan Rakyat ................7
C. Struktur Bank Perkreditan Rakyat ..................................10
D. Sistem Bank Perkreditan Rakyat ....................................11
E. Prodak Bank Perkreditan Rakyat ....................................12
6. Bab III Penutup ...................... ....................................................13
A. Kesimpulan ................ ....................................................13
B. Saran ........................... ....................................................13
7.Daftar Pustaka ......................... ....................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan - permasalahan seputar kondisi ekonomi kian hari kian meningkat, sifatnya pun
semakin komplek, seperti permasalahan akan pengiriman uang ke berbagai daerah, kebutuhan akan
jasa penyimpanan uang dan barang berharga lainnya, kebutuhan akan penyedia jasa peminjaman
uang, dan lain-lain. Berlatarbelakang persoalan-persoalan kebutuhan tersebut, muncullah suatu bentuk
badan usaha berupa bank ataupun lembaga keuangan lainnya yang memberikan jasa seputar kegiatan
perekonomian. Dengan adanya bank tersebut perekonomian semakin berkembang pesat, hal ini
karena perkembangan perekonomian tidaklah lepas dari suatu bank. Bank sendiri adalah suatu badan
usaha yang kegiatan usahanya menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana
tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam penyaluran
dananya, tidak semata-mata memperoleh keuntungan sebesar-besarnya bagi pemilik bank tetapi juga
kegiatannya itu harus pula diarahkan pada peningkatan taraf hidup masyarakat.
B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa pengertian, sejarah dan perkembangan Bank Perkreditan Rakyat?

2. Bagaimana struktur Bank Perkreditan Rakyat?

3. Bagaimana penjelasan sistem Bank Perkreditan Rakyat?

4. Apa saja prodak Bank Perkreditan Rakyat?

C. TUJUAN

5. Mengetahui pengertian, sejarah dan perkembangan Bank Perkreditan Rakyat.

6. Mengetahui Struktur Bank Perkreditan Rakyat.

7. Mengetahui Sistem yang ada di Bank Perkreditan Rakyat.

8. Serta mengetahui Prodak apa saja yang ada di Bank Perkreditan Rakyat.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN, SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

A. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat


Bank Perkreditan Rakyat atau yang biasa disebut dengan BPR adalah salah satu
jenis bank yang dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah.
Pengertian Bank Perkreditan Rakyat sendiri adalah bank yang kegiatan
usahanya dilakukan secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Hal ini sesuai
dengan Undang-Undang No. 7 tahun 1992 pasal (1) tentang Perbankan yaitu Bank
Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya.
B. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat
 Sejarah bank perkreditan rakyat dimulai pada masa kolonial Belanda pada abad ke-19 dengan dibentuknya
Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, dan Bank Dagang Desa, dengan tujuan membantu para petani, pegawai,
dan buruh untuk melepaskan diri dari jerat pelepas uang (rentenir) yang memberikan kredit dengan bunga tinggi.
Pasca kemerdekaan Indonesia, didirikan beberapa jenis lembaga keuangan kecil dan lembaga keuangan di
pedesaan seperti Bank Pasar, Bank Karya Produksi Desa (BKPD), dan mulai awal 1970an, Lembaga Dana Kredit
Pedesaan (LDKP) oleh Pemerintah Daerah. Pada tahun 1988, Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober
1988 (PAKTO 1988) melalui Keputusan Presiden RI No.38 yang menjadi momentum awal pendirian BPR-BPR
baru. Kebijakan tersebut memberikan kejelasan mengenai keberadaan dan kegiatan usaha “Bank Perkreditan
Rakyat” atau BPR. Dengan dikeluarkannya Undang-Undang No.7 tentang Perbankan tahun 1992 (UU No.7/1992
tentang Perbankan), BPR diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu jenis bank selain Bank Umum.

 Sesuai UU No.7/1992 tentang Perbankan, Lembaga Keuangan Bukan Bank yang telah memperoleh izin
usaha dari Menteri Keuangan dapat menyesuaikan kegiatan usahanya sebagai bank. Selain itu, dinyatakan juga
bahwa lembaga-lembaga keuangan kecil seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN,
LPD, BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD, dan lembaga-lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat
diberikan status sebagai BPR dengan memenuhi persyaratan dan tata cara yang ditetapkan dengan Peraturan
C. Perkembangan Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan salah satu jenis bank yang
dikenal melayani golongan pengusaha mikro, kecil dan menengah. BPR
merupakan lembaga perbankan resmi yang diatur dalam Undang-Undang
Perbankan yang berfungsi tidak hanya sekedar menyalurkan kredit dalam bentuk
kredit modal kerja, investasi maupun konsumsi tetapi juga melakukan
penghimpunan dana masyarakat dalam bentuk deposito berjangka, tabungan dan
bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
Sebagaimana halnya dengan Bank Umum, masyarakat yang menyimpan
dana di BPR juga dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), selama
penempatan yang dilakukan tersebut memenuhi kriteria yang telah ditentukan LPS.
Sebagai perbandingan, dari bulan Oktober 2012 hingga Maret 2013, jika LPS
menjamin simpanan dalam rupiah pada Bank Umum dengan tingkat bunga 5,5%
maka untuk BPR, LPS menjamin hingga tingkat bunga 8%. Hal ini membuat
deposito berjangka yang ditawarkan BPR memiliki tingkat bunga yang lebih
D. Struktur Bank Perkreditan Rakyat
Struktur Organisasi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mengacu pada SK Direksi Bank Indonesia No.26/KEP/DIR
tanggal 29 Mei 1999 tentang Bank Perkreditan Rakyat berdasarkan Prinsip Konvensional maupun syariah.

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)


merupakan lembaga tertinggi pada
organisasi internal Bank Perkreditan Rakyat
(BPR). RUPS merumuskan kebijakan
strategis yang akan diambil oleh bank.
Dewan Komisaris mewakili pemilik Bank
untuk melakukan pengawasan terhadap
organisional oprasional bank, agar sesuai
dengan keputusan RUPS dan rambu-rambu
Undang-Undang dan Ketentuan yang
berlaku. No.32/36/KEP/DIR masing-masing
tanggal 12 Mei 1999 tentang Bank
Perkreditan Rakyat dan Bannk Perkreditan
Rakyat Syariah. Jumlah Direksi BPR dan
BPR Syariah sekurang-kurangnya 2 (dua)
orang. Pada BPR dengan volume usaha yang
besar, Direksi BPR dibantu oleh Kepala
Bagian Oprasional.
E. Sistem Bank Perkreditan Rakyat
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan yang dapat
berupa deposito berjangka, tabungan, dan bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu, kecuali simpanan giro. Simpanan giro ini
merupakan larangan usaha bagi BPR.
2) Memberikan kredit kepada masyarakat.
3) Bank Perkreditan Rakyat, memiliki tugas pokok diantaranya memberikan
kredit kepada masyarakat. Umumnya kredit ini diberikan kepada petani,
pedagang, dan lain sebagai nya yang memiliki ekonomi yang lemah.
4) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
5) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau tabungan pada bank lain.
F. Prodak Bank Perkreditan Rakyat
a. Tabungan
Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak
dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu.
b. Deposito
Deposito atau yang sering juga disebut sebagai deposito berjangka, merupakan produk bank
sejenis jasa tabungan yang biasa ditawarkan kepada masyarakat. Dana dalam deposito dijamin
oleh pemerintah melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan persyaratan tertentu.
c. Kredit
Kredit merupakan suatu fasilitas keuangan yang memungkinkan seseorang atau badan usaha
untuk meminjam uang untuk membeli produk dan membayarnya kembali dalam jangka waktu
yang ditentukan. UU No. 10 tahun 1998 menyebutkan bahwa kredit adalah “penyediaan uang
atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”. Jika seseorang
menggunakan jasa kredit, maka ia akan dikenakan bunga tagihan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk
deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, dan
sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 tahun 1998.

B. SARAN
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) semakin banyak berdiri dimasyarakat kita, idealnya semakin
bergairah pula dunia usaha kecil dan menengah sehingga BPR benar-benar berperan penting
dalam meningkatkan roda perekonomian masyarakat kecil. Dewasa ini telah muncul juga
BPRS yang melaksanakan operasionalnya berdasarkan pada prinsip syariah sehingga
semakin beragam pilihan masyarakat untuk memanfaatkan fasilitas kredit yang dapat diambil
untuk mengembangkan usahanya. Masyarakat kita terutama ekonomi lemah masih
mengalami kekurangan secara structural tentang permodalan, modal adalah masalah klasik
yang terus menghantui dan menjadi barang mewah bagi mereka, maka solusi terbaik adalah
bagaimana BPR dapat melaksanakan program yang dapat membantu secara riil usaha
masyarakat ekonomi lemah dengan pengelolaan yang professional.
Daftar Pustaka
Mintardjo.R. Praktek Akuntansi Bank. Erlangga

Noor, Faizal. Henry.Ekonomi Publik

Mintardhjo. Administrasi Bank. Erlangga

Kanntor BPR, PALU ANUGRAH. Cabang Luwuk

Jl. D.I. Panjaitan No. 08


THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai