Anda di halaman 1dari 15

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

‫الَّس َالُم َع َلْيُك ْم َو َر ْح َم ُة ِهللا َو َبَر َك اُتُه‬


Madzhab Behaviorisme dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam
Mata Kuliah : Filsafat Pendidikan Islam

2022 SABRINA S RIYADI


NPM : 22.0406.0006

JUDI ANTONO
NPM : 22.0406.0008.

DOSEN :
Dr. IMAM WAWARDI, M.Ag

PRODI : MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM ( S2 ) - FAKULTAS AGAMA ISLAM


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
Madzhab Behaviorisme
dalam Perspektif Filsafat
Pendidikan Islam
Oleh : Sabrina S Riyadi (22.0406.0006)
J. Antono (22.0406.0008)
Pokok Bahasan:

Pengertian teori belajar Kekurangan dan kelebihan


01 behaviorisme
03 teori behaviorisme

Pengembangan Teori Penerapan teori


02 Behaviorisme menurut 04 behaviorisme dalam
para tokoh filsafat pendidikan Islam
01 Pengertian
Teori Belajar Behaviorisme
a Belajar

Menurut Skinner belajar adalah suatu proses adaptasi atau


penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif.
Kemudian Reber membatasi belajar dengan dua macam definisi.
Pertama, belajar adalah proses memperoleh pengetahuan. Kedua,
belajar adalah suatu perubahan kemampuan bereaksi yang relatif
langgeng sebagai hasil praktik yang diperkuat (Syah 2010).
01 Pengertian
Teori Belajar Behaviorisme
b Behaviorisme

Behaviorisme merupakan salah satu aliran psikologi yang memandang


individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek-
aspek mental.
Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa
sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Teori behaviorisme
sangat menekankan perilaku atau tingkah laku yang dapat diamati.
01 Pengertian
Teori Belajar Behaviorisme
c Teori Belajar Behaviorisme

Teori belajar behaviorisme ini dikenal dengan sebuah teori yang


dicetuskan oleh Gage dan Berliner tentang perubahan tingkah laku
sebagai hasil dari pengalaman. Menurut teori behaviorisme, belajar
adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi
antara stimulus dan respon. Dengan kata lain belajar merupakan bentuk
perubahan yang dialami siswa dalam hal kemampuannya untuk
bertingkah laku dengan cara yang baru sebagai hasil interaksi antara
stimulus dan respon.
Pengembangan Teori Behaviorisme
Menurut Beberapa Tokoh
1. Edward Lee Thorndike
02
 Teori connectionism, disebut juga dengan trial and error
 Belajar merupakan proses interaksi antara Stimulus (S) dan Respon (R) yang juga berupa
pikiran, perasaan atau gerakan.
 Tercapainya hubungan antara stimulus dan respon, perlu adanya kemampuan untuk memilih
respon yang tepat serta melalui usaha-usaha atau percobaan-percobaan ( trial ) dan kegagalan-
kegagalan ( error ) terlebih dahulu. Bentuk paling dasar dari belajar adalah Trial and Error
 Belajar adalah asosiasi antara kesan panca indera dan implus untuk bertindak atau terjadinya
hubungan antara stimulus dan respon disebut Bond, sehingga dikenal dengan teori S–R Bond
Pengembangan Teori Behaviorisme
Menurut Beberapa Tokoh
1. Edward Lee Thorndike
02
 Tiga hukum belajar menurut teori Edward Lee Thorndike:
1. Law of readiness (hukum kesiapan), belajar akan berhasil apabila subjek memiliki kesiapan untuk
belajar.
2. Law of exercise (hukum latihan), belajar akan berhasil apabila banyak latihan atau ulangan.
3. Law of effect, yaitu jika respon menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan antara
stimulus dan respon akan semakin kuat. Sebaliknya, jika respon menghasilkan efek yang tidak
memuaskan, maka semakin lemah hubungan antara stimulus dan respon tersebut
Pengembangan Teori Behaviorisme
Menurut Beberapa Tokoh
2. Ivan Petrovich Pavlov
02
 Teori Classical Conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan reflek
baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks
tersebut.
 Teori ini dihasilkan berdasarkan pada eksperimen terhadap anjing.
 Teori belajar pengkondisian klasik merujuk pada sejumlah prosedur
pelatihan karena satu stimulus dan rangsangan muncul untuk
menggantikan stimulus lainnya dalam mengembangkan suatu respon.
Pengembangan Teori Behaviorisme
Menurut Beberapa Tokoh
3. Burrhus Frederic Skinner
02
 Teori Operant Conditioning (Pembiasaan Perilaku Respon)
 Teori yang dihasilkan melalui eksperimen terhadap tikus
 Respon terjadi tanpa didahului oleh stimulus, melainkan oleh efek yang
ditimbulkan oleh reinforcer.
 Reinforcer adalah stimulus yang meningkatkan kemungkinan timbulnya
sejumlah respon tertentu.
Kekurangan dan Kelebihan
03 Teori Behaviorisme

• Memandang belajar sebagai asosiasi


belaka, antara stimulus dan respon
• Mengabaikan pengertian belajar sebagai
Kelebihan
unsur pokok

 Guru terbiasa untuk jeli dan peka • Proses belajar berlangsung secara teori

pada kondisi belajar


 Siswa memperoleh kemampuan dan Kekurangan
pembiasaan yang mengandung unsur-
unsur seperti: kecepatan,
spontanitas, kelenturan, refleksi,
daya tahan, dan sebagainya.
Penerapan teori behaviorisme
dalam filsafat pendidikan Islam
Pendidikan agama Islam dalam realitanya menjadi tameng yang
paling utama dalam mengatasi segala macam masalah akhlak.
Sebagaimana sabdanya: “Sesungguhnya aku diutus (ke muka
bumi ini) untuk menyempurnakan akhlak” (HR. al-Bukhari), teori
belajar behaviorisme sangat cocok untuk direalisasikan karena
dengan adanya teori ini dapat dimanfaatkan untuk memudahkan
pendidik (Guru) dan Peserta didik (Siswa).
Penerapan teori behaviorisme
dalam filsafat pendidikan Islam

Memunculkan teori belajar terpadu yang selaras dengan idealisme Islam


yang tetap bersumber kepada Alquran dan as-Sunah dan khazanah
intelektual muslim dan mengambil segi positif dari Barat serta membuang
hal-hal yang tidak sesuai dengan idealisme Islam. Hal ini pada akhirnya
berimplikasi pada proses pembelajaran yang efektif dan efisien yang dapat
mengantarkan peserta didik dapat mencapai tujuan belajar bahkan tujuan
hidupnya.
Terima kasih
‫ًر ا‬ ‫ْك‬ ‫ُش‬
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik
used by : Sabrina S Riyadi & J. Antono

Anda mungkin juga menyukai