Anda di halaman 1dari 23

ASPEK HUKUM

DALAM OPINI
PUBLIK
PENGERTIAN OPINI
(SUNARJO, 1997)

Pengertian opini dapat Ciri-ciri opini publik


dinyatakan melalui adalah :
perilaku, sikap tindak, • Selalu diketahui dari
mimik muka atau bahasa pernyataan-pernyataanya
tubuh atau berbentuk • Merupakan sintesa atau
kesatuan dari banyak
simbol-simbol tertulis dan pendapat
makna sebuah warna • Mempunyai pendukung
tertentu. dalam jumlah besar
OPINI PUBLIK
OPINI PUBLIK : PREFERENSI
KOMPLEKS YANG DINYATAKAN
SEJUMLAH ORANG YANG
BERHUBUNGAN ATAS SUATU ISU
YANG SANGAT PENTING (CUTLIP)

OPINI PUBLIK : KONSENSUS YANG


DIHASILKAN DARI PANDANGAN
YANG DINYATAKAN DALAM
KELOMPOK TENTANG SESUATU
ISU/MASALAH
4 TAHAP PROSES TERBENTUKNYA OPINI PUBLIC
(CUTLIP DAN CENTER )

Munculnya beberapa
Ada masalah yang
alternatif
perlu dipecahkan
memungkinkan
sehingga orang
terjadinya diskusi
mencari alternatif
untuk memilih
pemecahan.
alternative

Untuk melaksanakan
Dalam diskusi
keputusan,
diambil keputusan
disusunlah program
yang melahirkan
yang memerlukan
kesadaran
dukungan yang lebih
kelompok.
luas.
 “..Publik opinion refers to
people’s attitudes on an
LEONARD. W. DOOB issue when they are
members of the same sosial
group”.
Dapat merupakan
Masalah tersebut
Dibuat berdasarkan reaksi terhadap
disepakati untuk
fakta, bukan kata-kata masalah tertentu, dan
dipecahkan
reaksi itu diungkapkan

KARAKTERISTIK Dapat dikombinasikan


Yang menjadi opini
Opini publik membuka
publik hanya pendapat
OPINI PUBLIK dengan kepentingan
pribadi
dari mayoritas anggota
kemungkinan adanya
tanggapan
masyarakat

Partisipasi anggota
masyarakat sebatas
Memungkinkan adanya
kepentingan mereka,
kontra-opini.
terutama yang
terancam.
MAKNA PUBLIK

Public internal & public eksternal


• Public internal adalah public yg berada dlm
organisasi : karyawan, pemegang saham.
• Public eksternal adl public yg berada diluar
perusahaan yg memiliki kepentingan thd organisasi

Publik primer, sekunder dan marjinal


• Public primer adalah public yg paling penting dalam
organisasi
• Public sekunder adalah public yang kurang penting
bagi organisasi
• Public marjinal adalah public yang bisa diabaikan
organisasi
Public tradisional & public masa depan
• Public tradisional adalah public yang pd saat ini sedang &
masih dimiliki organisasi / perusahaan.
• Public masa depan adalah public yang dapat
mempengaruhi organisasi dimasa depan

Proponents, Opponents dan Uncommitted


• Proponent public adalah public yang mendukung organisasi
• Opponents public adalah public yang menentang organisasi
• Uncommitted public adalah public yang tidak peduli terhadap
organisasi.

Silent Majority & vocal Minority


• Silent Majority Public adalah public yang pasif tetapi
jumlahnya cukup besar
• Vocal minority public adalah public yang aktif
menyuarakan pendapatnya namun jumlahnya kecil
PUBLIK BERDASARKAN AKTIVITAS
(GRUNIG, 1992)

1. All issue publics, yakni publik yang aktif pada keseluruhan masalah.
2. Apathetic publics, yakni publik yang tidak tertarik (tidak aktif) pada
keseluruhan masalah.
3. Single issue publics, yakni publik yang aktif pada bagian bagian tertentu
dari suatu masalah, mereka memiliki kepentingan yang berbeda beda.
4. Hot issue publics, yakni publik yang aktif pada satu isu tertentu
menyangkut kepentingan umum. Publik ini biasanya mendapat dukungan
dari media massa.
Predisposisi
personal lingkungan

Internal dinyatakan
Masalah Sikap Opini
kelompok
indivvidu Diskusi/debat

konsensus
Persepsi
Personal / lingkungan
dimensi

berkembang
Citra Opini
Banyak & abstrak
Publik
Pelatihan Bank Bukopin Jakarta
KETERBUKAAN &
KONSISTENSI  LANGKAH YG FAIR 
KEYAKINAN GOODWILL

KOMUNIKASI DUA
KOMUNIKASI YG ARAH 
JUJUR  MENCEGAH
KREDIBILITAS KETERASINGAN &
MEMBANGUN
HUBUNGAN

PRINSIP-PRINSIP UNTUK MENJALANKAN HUBUNGAN YG HARMONIS


R.P ABELSON 1. Kepercayaan mengenai sesuatu (belief)
(RUSLAN, 2007: 66) 2. Apa yang sebenarnya dirasakan atau menjadi sikapnya
MENYATAKAN (attitude)

BAHWA UNTUK 3. Persepsi (perception), yaitu suatu proses memberikan


makna, yang berakar dari beberapa faktor, yakni:
MEMAHAMI OPINI a. Latar belakang budaya, kebiasaan dan adat-istiadat yang
SESEORANG, dianut seseorang atau masyarakat.
BUKANLAH b. Pengalaman masa lalu seseorang/kelompok tertentu menjadi
landasan atas pendapat atau pandangan.
PERKARA MUDAH
c. Nilai-nilai yang dianut (moral, etika, dan keagamaan yang
KARENA dianut atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat).
MEMPUNYAI d. Berita-berita,dan pendapat-pendapat yang berkembang yang
kemudian mempunyai pengaruh terhadap pandangan
KAITAN YANG seseorang.bisa diartikan berita-berita yang dipublikasikan
ERAT DENGAN: itu dapat sebagai pembentuk opini masyarakat
RUDI PANUJU
1. Faktor Psikologis Tidak ada kesamaan antara individu yang satu dengan lainnya,
yang ada hanya kemiripan yang memiliki banyak perbedaan. Perbedaan antar
individu berbeda bentuk dan cara merepon stimulus atau rangsangan yang 23
menghampirinya. Perbedaan faktor psikologis menyebabkan pemaknaan terhadap
kenyataan yang sama bisa menghasilkan penyandian yang berbeda-beda. (DALAM OLII,
2. Faktor Sosiologi Politik 2011: 18)
MENEGASKAN
a. Opini publik menunjukkan citra superioritas
b. Opini publik menunjukkan keikutsertaan individu ke kejadian

c.
tertentu
Opini publik berhubungan dengan citra, rencana, dan operasi (action)
PERGESERAN
d. Opini publik sesuai dengan kemauan orang banyak YANG TERJADI
3.
e. Opini publik identik dengan hegemoni ideology
Faktor Budaya Budaya adalah seperangkat nilai yang digunakan mengelola,
DALAM OPINI
memelihara hidupnya, menjaga dari gangguan internal maupun eksternal, dan
mengembangkan kehidupan manusia. Nilai-nilai yang terhimpun dalam sitem PUBLIK
budaya itu oleh individu dijadikan identitas sosialnya atau dijadikan ciri-ciri
keanggotaannya dikomunitas budaya tertentu. DISEBABKAN
4. Faktor Media Massa Interaksi antara media dan institusi masyarakat menghasilkan
produk berupa isi media (media content). Oleh aundience, isi media diubah menjadi OLEH BEBERAPA
gugusan-gugusan makna. Apakah yang dihasilkan dari proses penyandian pesan itu
ditentukan oleh norma yang berlaku dalam masyarakatnya, penngalaman individu
yang lalu, kepribadian individu, dan selestivitas penafsiran
FAKTOR:
CIRI-CIRI OPINI
PUBLIK
Astrid 1975 (dalam Olii, 2011:
23) menyatakan opini publik
bersifat umum dan disampaikan Menghadapi persoalan tertentu
oleh kelompok sosial secara
kolektif dan tidak permanen.

Istilah “publik” mengacu ke


Berbeda opini mengenai
kelompok manusia yang
persoalan tertentu dan berusaha
berkumpul secara spontan
mengatasinya
dengan syarat-syarat :

Mencari jalan keluar melalui


diskusi karena setiap publik
memiliki persoalan yang
menuntut perhatian maka dengan
sendirinya terbentuk banyak
publik
FAKTOR-FACTOR PEMICU OPINI PUBLIK
(BERNARD HENNESY 1990 (DALAM OLII, 2011: 22)

1 2 3 4 5

Ada isu (presence of an Ciri publik (nature of Pilihan yang sulit Pernyataan opini Jumlah orang yang
issue). publik). (complex of prefences). (expression of prefences). terlibat (number of
Harus terdapat konsensus Harus ada kelompok yang Faktor ini mengacu ke Berbagai pernyataan persons involved).
yang sesungguhnya, opini dikenal dan berkepentingan totalitas opini para anggota bertumpuk disekitar isu Opini publik mensyaratkan
publik berkumpul disekitar dengan persoalan itu. masyarakat tentang suatu tertentu. Pernyataan besarnya msayarakat yang
isu tertentu. Isu dapat isu. biasanya disampaikan menaruh perhatian terhadap
didefenisikan sebagai melalui kata-kata yang isu tertent
situasi kontemporer yang diucapkan atau dicetak dan
mungkin tidak terdapat sewaktu-waktu melalui
kesepakatan. Paling tidak gerakgerik, kepalan tinju,
ada unsure kontroversi lambaian tangan dan tarikan
terkandung didalamnya dan napas panjang.
isu mengandung konflik
kontemporer.
SELAIN BERFUNGSI a. The cognitive function
KEKUATAN DALAM Berarti opini publik memberikan pengertian. Dengan adanya pengertian
KEHIDUPAN itu seseorang dapat objektif dalam menanggapi persoalan atau masalah
BERNEGARA OPINI yang merebak dalam masyarakat. Fungsi itu penting karena individu
PUBLIK JUGA sebagai manusia seringkali diliputi dan dikuasai oleh sifat curiga dan
langsung memberi vonis sebelum memahami betul suatu masalah.
MEMPUNYAI FUNGSI
DALAM KEHIDUPAN b. The identification function
SOSIAL DAN Berarti opini publik berfungsi memperkenalkan pendapat-pendapat
INDIVIDU. yangmerupakan kesepakatan kelompok dan individu-individu anggotanya.
Hal itu dilakukan karena individu cenderung untuk berbuat sama dengan
SOLA (DALAM yang dilakukan oleh kelompoknya.
ARIFIN, 2011: 22)
OPINI PUBLIK c. The resolving of the internal function
MEMILIKI TIGA Berarti opini berfungsi untuk memecahkan persoalan internal suatu
FUNGSI BAGI kelompok. Fungsi itu diperlukan untuk membantu memecahkan
ketegangan individu-individu yang bergabung dalam suatu kelompok,
SESEORANG YAITU : antara lain dengan melakukan tugas antar sesama anggota kelompok.
KAITAN
HUKUM DAN
OPINI PUBLIK
 Cecille Galiano (1978) menyatakan, ada hubungan antara hukum

HUKUM VS OPINI 
sebagaimana yang dinyatakan dalam keputusan Mahkamah Agung dan opini
publik.
Demikian pula, penelitian Lee Epstein dan Andrew D. Martin (2012)

PUBLIK
menemukan adanya hubungan antara suasana hati masyarakat dan putusan
pengadilan. Hakim-hakim cenderung sensitif terhadap kemungkinan reaksi
balik publik atas putusan yang tak senada dengan opini publik.

Menurut Kristen Rosano (2014) ada dua penjelasan untuk hal tersebut,
(1) penjelasan dari perspektif perilaku strategis (the strategic behavior
explanation), hakim dengan sengaja memperhatikan opini publik untuk
menjaga legitimasi mereka di mata publik; dan
(2) penjelasan dari sisi perubahan sikap (the attitudinal change
explanation), hakim cenderung memilih bersama publik hanya karena
mereka tunduk pada kekuatan sosial yang sama. Rosano menegaskan,
U.S. Supreme Court bukanlah penafsir hukum yang tidak bias dan
robotik. Ia mirip cairan tubuh yang dapat merespons situasi dunia
nyata, seperti halnya manusia sungguhan.
PENGARUH OPINI PUBLIK

Lebih lanjut, jika pemberitaan media efektif


membangun opini publik, Thomas
Ciesielka (2016) dalam presentasinya, Can
Menarik juga yang dikemukakan Matthew Public Opinion Sway Court Decisions?
Hall (2015), putusan U.S. Supreme Court menyebut sebuah studi di Universitas
dipengaruhi dan menuruti opini publik, Stanford menemukan fakta bahwa ketika
terutama pada kasus dimana hakim sebuah kasus yang mendapatkan sejumlah
khawatir jika putusannya tidak dilaksanakan besar pemberitaan media, membuat hakim
atau mendapat penolakan. cenderung menjatuhkan hukuman lebih keras
ketimbang jika kasusnya kurang
dipublikasikan.
Dari praktik domestik, sebuah penelitian di Universitas
PENGARUH OPINI Hasanuddin (2014) yang dilakukan Wiwie Heryani, dkk,
menunjukkan bahwa opini publik yang mempersesuasi
dan paling berpengaruh signifikan, langsung atau tidak
PUBLIK langsung, terhadap putusan hakim adalah opini publik
melalui :
 Demonstrasi, baik berupa
tekanan-tekanan/presure selama persidangan
maupun demonstrasi yang anarkhis dianggap
membahayakan jiwa keselamatan hakim
 Media cetak maupun media elektronik.
 Jadi, dari ranah empirik dapat dikatakan, opini publik tampak jelas
memiliki efek nyata bagi hakim dan putusan pengadilan. Dalam bahasa
Bagir Manan (2009), hakim-hakim dengan putusan demikian sangat
mungkin menganut konsep atau teori yang dipengaruhi pandangan
sosial mengenai hukum. Menurut mereka, hakim yang baik adalah
hakim yang memutus sesuai tuntutan sosial dalam masyarakat yang
KONTROVERSI umumnya tercermin dalam opini publik. Menurut pandangan ini,
ketentuan hukum harus dinomorduakan. Tidak dibenarkan hakim
KEPUTUSAN memutus hanya berdasarkan peraturan perundang-undangan.
HUKUM Hal yang terutama ialah putusan harus sebesar mungkin mencerminkan
keinginan, kenyataan, atau kepentingan publik. Hakim yang
menekankan kepastian hukum tidak mendapatkan ruang di sini. Hakim
yang memutus menurut hukum dan memahami bahwa hukum adalah
hukum, terlepas dari penilaian baik atau buruk, menjadi “lawan” laten
yang harus ditolak keberadaannya.
 Hakim harus mengabdi pada keadilan,
BAGAIMANA yang itu tercermin dalam putusannya
yang bertanggungjawab, yang didasarkan
HUKUM HARUS pada tumpuan konsep, dasar hukum,
alasan, dan pertimbangan hukum dan
DITEGAKKAN non-hukum yang kesemuanya kuat.
 Untuk betul-betul mengabdi pada
keadilan, hakim tak boleh terbawa,
apalagi menghamba buta pada opini
publik.
BAGAIMANA
KAITANNYA DENGAN
PROFESI
PUBLIC RELATIONS ?

Anda mungkin juga menyukai