OLEH
APT, ZHULHAJSYIRAH, S.Si.,M.Si
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
CURRICULUM VITAE
Obat yang konsentrasinya Obat yang berisiko tinggi Obat-obat yang (Nama Obat,
tinggi dan dapat menyebabkan dampak yang Rupa dan Ucapan
menyebabkan terjadi tidak diinginkan (adverse Mirip/NORUM, atau Look-
kesalahan/error dan/atau outcome).Contohnya, Insulin, Alike Sound-Alike / LASA),
kejadian sentinel (sentinel Metformin, Heparin, Contohnya,
event). Contohnya elektrolit Glibenklamid, glimepirid glYBURIde dan glipiZIde
pekat (KCl 7,46%, D40%,
MgSO4 40 %, NaCl 3%,dll
ELEKTROLIT PEKAT
hidraALAzine = hidrOXYzine
ceLEBRex = ceREBYx
vinCRIStine = vinBLASTin
chlorproMAZINE = chlorproPAMIDE
glYBURIde = glipiZIde
dOXOrubicine = DAUNOrubicine
Look A like Sound A like
Cara untuk mengurangi atau mengeliminasi KTD:
Membuat Daftar obat-obat yang perlu diwaspadai berdasarkan data yang ada di rumah sakit
Mengidentifikasi area mana saja yang membutuhkan elektrolit konsentrat, seperti di IGD atau
kamar operasi
Pemberian label secara benar pada elektrolit konsentrat khusus sehingga membatasi akses
untuk mencegah pemberian yang tidak disengaja / kurang hati-hati.
PENGGUNAAN OBAT SECARA RASIONAL DAN TEPAT
Penggunaan obat secara rasional
dalam Pemberian Obat
Untuk menjamin penggunaan obat yang tepat, semua
profesional kesehatan harus mewaspadai delapan hal
yang harus tepat dalam pemberian obat yaitu: “Tepat
pasien, tepat obat, tepat dosis, tepat indikasi, tepat rute
pemberian, tepat waktu pemberian, tepat
dokumentasi,dan tepat informasi serta waspada efek
samping”. Dalam manajemen risiko, semua hal yang
harus tepat ini diubah/ dibalik menjadi
kategori medication error.
TEPAT PASIEN
A. TABLET
1.Tablet minum tablet yang langsung diminum dengan air putih (jangan diminum
dengan susu )
2.Tablet Kunyah : Tablet yang harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan
untuk memberikan efek terapi. Contohnya, antasida (obat maag) dan aspilet 80
mg (anti platelet).
3.Tablet Hisap : Tablet yang diletakkan dibawah lidah (sub lingual). Atau di
antara gusi dan pipi
( bukal ) contohnya, ISDN
4. Tablet dispersible:Tablet yang harus dilarutkan terlebih dahulu dengan air.
Contohnya, Zinc tablet
1. Sirup : Bentuk sediaan obat berbentuk larutan, dengan rasa manis,
diminum tanpa harus dikocok terlebih dahulu. Contohnya, Parasetamol
sirup
2. Sirup kering : bentuk sediaan obat cair yang mana harus
ditambahkan air terlebih dahulu,dengan rasa manis dan jika akan
diminum harus dikocok terlebih dahulu. Contohnya, amoxicillin sirup,
cefadroxil syr, dan Cefixim sirup.
3. Suspensi: bentuk sediaan cair yang mengandung partikel padat
tidak larut, yang jika akan diminum harus dikocok terlebih dahulu.
Contohnya, Sucralfat sirup, Antasida sirup, dan Ibuprofen sirup
4. Emulsi : sediaan yang mengandung bahan obat cair atau
larutan obat, yang terdispersi dalam cairan pembawa. Contohnya,
Scott Emulsion, Curcuma Plus.
2. PARENTERAL
• AC : ANTE COENAM
(SEBELUM MAKAN) • PAGI
• DC : DURANTE COENAM
(SAAT MAKAN)
• SIANG
• PC : POST COENAM • MALAM
(SESUDAH MAKAN)
TEPAT DOKUMENTASI OBAT
(PASIEN RAWAT INAP OLEH PERAWAT/BIDAN)
1. LEMBAR KONTROL
PEMBERIAN OBAT (KPO)
2. BUKU PEMBERIAN OBAT
TEPAT INFORMASI OBAT
1. NAMA OBAT
2. INDIKASI
3. DOSIS
4. EFEK SAMPING
5. CARA PEMBERIAN
6. HAL-HAL YANG HARUS
DIHINDARI, CONTOH :
MAKANAN, OBAT
KESIMPULAN
1. Keamanan penggunaan obat di rumah sakit
meliputi : Pemberian obat secara tepat dan
rasional dan pengelolaan yang tepatuntuk obat-
obat high alert ( obat-obat yang perlu diwaspadai)
2. Pemberian obat secara tepat dan rasional meliputi
8T DAN 1W,YAITU: “Tepat pasien, tepat obat,
tepat indikasi, tepat dosis, tepat rute pemberian,
tepat waktu pemberian,tepat dokumentasi, dan
tepat informasi serta waspada efek samping.”
3. Dibutuhkan pengelolaan danketelitian terhadap obat-
obat high alert. .
http://www.free-powerpoint-templates-design.com
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH