Anda di halaman 1dari 15

BANTUAN HUKUM BAGI

MASYARAKAT KURANG
MAMPU
Dosen Pengampu:
Syaifullah Yopi Ardianto, S.H., M.H.

Disusun Oleh:
Shintia Novariani Putri (2109112516)
Fitria Laila Ramadhani (2109111431)
Pinehas Shallomta Barus (2109112138)
Tengku Falqih Muhammad Alif (2109112717)
Muhammad Firdaus Eriyan (2109112147)
DAFTAR ISI

MASALAH BANTUAN
01 PENGERTIAN 04 HUKUM DI INDONESIA

SOLUSI PERMASALAHAN
02 SEJARAH 05 BANTUAN HUKUM

TUGAS DAN FUNGSI


03 ADVOKAT
01
PENGERTIAN
BANTUAN HUKUM
Dua istilah bantuan hukum yaitu Legal Aid dan Legal Assistance.
Legal Aid menunjukkan pengertian bantuan hukum dalam arti
sempit berupa pemberian jasa di bidang hukum kepada seorang yang
terlibat suatu perkara secara gratis bagi mereka yang kurang mampu.
Sedangkan Legal Assistance menunjukkan pengertian bantuan
hukum oleh para Advokat yang mempergunakan honorarium.

Pasal 1 (1) UU No. 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum


mengatakan bahwa bantuan hukum adalah jasa hukm yang diberikan
oleh pemberi bantuan hukum secara Cuma-Cuma kepada penerima
bantuan hukum.
Merupakan hak dari orang miskin yang dapat diperoleh tanpa bayar
(pro bono publico) sebagai persamaan hak di hadapan hukum.
02
SEJARAH
BANTUAN HUKUM
DI INDONESIA
Gerakan bantuan hukum oleh para advokat diawali dengan
berdirinya beberapa lembaga atau biro bantuan hukum dalam bentuk
konsultasi, antara lain biro bantuan hukum di rechtshoge school
jakarta pada tahun 1940 oleh prof. Zeylemaker, yang salah satu
tujuannya untuk memberikan sahchat hukum kepada mereka yang
tidak mampu.

Tahun 1953 muncul lembaga bantuan hukum dari perguruan


tionghoa bernama Sim Ming Hui atau tjandra naya. Biro ini
terbentuk pada tahun 1954 di bawah pimpinan prof. Ting swan tiong.
Namun hanya terbatas memberikan konsultasi hukum untuk
golongan tertentu saja.
Tahun 1963, berdiri beberapa biro hukum seperti di UI dan Unpad,
selanjutnya kegiatan bantuan hukum untuk masyarakat miskin di
Indonesia diawali bulan November 1978 ketika lokakarya hukum se
Indonesia

Pada tahun 1998, pemerintah Indonesia mulai mengambil langkah


untuk memperbaiki sistem bantuan hukum. UU No. 18 Tahun 2003
tentang Advokat adalah salah satu kunci. UU ini membentuk
Perhimpunan Advokat Indonesia (PERADI) yang memiliki peran
penting dalam penyediaan bantuan hukum. Selain advokat swasta,
beberapa lembaga bantuan hukum berdiri, seperti Lembaga Bantuan
Hukum (LBH) yang berfungsi memberikan bantuan hukum gratis
kepada masyarakat yang membutuhkan, terutama yang tidak mampu
secara finansial.
03
TUGAS DAN
FUNGSI ADVOKAT
DI INDONESIA
TUGAS DAN FUNGSI ADVOKAT DI INDONESIA

Pengawal konstitusi Memperjuangkan Melaksanakan kode Memegang sumpah


dan HAM HAM etik advokat advokat

Mengutamakan Melindungi Meningkatkan mutu Menangani perkara


idealisme kemandirian, pelayanan sesuai kode etik
kebebasan, dan
martabat
Mencegah Memelihara Menjaga hubungan Memelihara
pengalahgunaan kepribadian advokat baik kesatuan advokat
keahlian

Memberikan Membela Memberi bantuan


pelayanan hukum kepentingan klien hukum
04
MASALAH
BANTUAN HUKUM
DI INDONESIA
MASALAH BANTUAN HUKUM DI INDONESIA

Keterbatasan koordinasi
01 Keterbatasan aksebilitas 04 antar lembaga

Keterbatasan pemahaman
02 Kualitas bantuan hukum 05 hukum

Keterbatasan Pengetahuan
03 Masyarakat
05
SOLUSI
PERMASALAHAN
BANTUAN HUKUM
DI INDONESIA
SOLUSI PERMASALAHAN BANTUAN HUKUM DI INDONESIA

Meningkatkan peran
01 Meningkatkan aksebilitas 04 pemerintah daerah

Meningkatkan peran
02 Meningkatkan Kualitas 05 paralegal

Meningkatkan pengetahuan
03 masyarakat
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai