Kes (Epid)
SKRINING EPIDEMIOLOGI
Screening is defined as the presumptive identi-
fication of recognized diseases or defect by the
aplication of test, examinations, or other
prosedures which can be applied rapidly to sort
out of those who to probably have a diseases
from those who probably do not.
Skrining dilakukan pada orang yang tampaknya
masih sehat tapi yg berhub. dg ciri perorangan
dan kondisi lingkungan-fisik, biologi, sosial, dll
yg mempy. peluang utk terjadinya penyakit
tanpa/dg sign and symptoms
Skrining untuk pengendalian penyakit adalah pemeriksaan
orang-orang asimptomatik untuk mengklasifikasikan mereka
ke dalam katagori yang perkirakan mengidap atau diperkira-
kan tidak mengidap penyakit (as likely or unlikely to have
the disease) yg menjadi obyek skrining.
early deteksi
diseases biasa
SPESIFISITAS
Tidak ada Penyakit Perjalanan
Penyakit Asimtomatik klinis
SENSITIFITAS SPESIFISITAS
POSITIF a b a+b
NEGATIF c d c+d
SENSITIFITAS
SENSITIFITASTINGGI
TINGGI ++SPESIFISITAS
SPESIFISITASTINGGI
TINGGI
((VALIDITAS
VALIDITASOPTIMAL
OPTIMAL))
TUJUAN SCREENING TEST
SELECTIVE
SELECTIVE Sasarannya hanya pada
SCREENING
SCREENING HIGH RISK GROUP
KEBIASAAN MEROKOK
OR
RR BERAT BADAN
A (AI) B C D
Awitan Saat Kematian
biologis diagnosis karena
(gejala) penyakit
b. Skrining dilakukan, deteksi terjadi lebih awal pada titik
BI, tetapi efek pengobatan dini tidak ada sehingga sakit
parah tetap terjadi pada titik C dan kematian karena
penyakit pada titik D
Deteksi
oleh uji
skrining
A (BI) B C D
Awitan Tidak ada efek pengobatan dini terhadap
biologis perjalanan penyakit
c. Skrining dilakukan, manfaat pengobatan dini
mengakibatkan tertundanya sakit parah dan kematian
karena penyakit
Deteksi
oleh uji
skrining
A (BI) C D
Awitan Tertundanya sakit
biologis parah dan kematian
karena penyakit
d. Skrining dilakukan, manfaat pengobatan dini bermanfaat
sehingga sakit parah dan kematian karena penyakit tidak
terjadi sama sekali
Deteksi
oleh uji
skrining
A (BI) Kematian
karena
Awitan
penyakit lain
biologis
Kelayakan suatu program skrining ditentukan oleh
jawaban terhadap beberapa pertanyaan :
1. Apakah pengobatan dini dapat menurunkan morbiditas
atau mortalitas penyakit ?
2. Seberapa besar efek skrining ?
3. Apakah biaya program skrining masuk akal ?
4. Apakah program skrining cukup praktis untuk
dikerjalkan ?
Uji Diagnostik
• Uji yg digunakan untuk membantu penentuan diagnostik
pasien dalam keadaan ketidakpastian.
• Contoh : hub. atr. hasil uji diagnostik dg kejdan penyakit
PENYAKIT
Positif Positif
Positif a b
Benar Palsu
UJI
Negatif Negatif
Negatif c d
Palsu Palsu
Positif Positif a
Positif a b a+b PV+ = -----------
Benar Palsu a+b
UJI
Negatif Negatif d
Negatif c d c+d PV- = -----------
Palsu Palsu c+d
a+c b+d a+b+c+d
a d a+c
Se = ----------- Sp = ----------- P = -----------------
a+c b+d a+b+c+d
a c
----------- -----------
a+c a+c
LR+ = ----------------- LR- = -----------------
b d
----------- -----------
b+d b+d
• Sensitivitas (Se) : proporsi yang hasil ujinya positif
diantara yang sakit
• Spesifisitas (Sp) : proporsi yang hasil ujinya negatif
diantara yang tidak sakit.
• Nilai prediksi positif (PV+) : proporsi yang sakit diantara
yang hasil ujinya positif
• Nilai prediksi negatif (PV-) : proporsi yang tidak sakit
diantara yang hasil ujinya negatif.
• P : prevalensi
Sensitivitas
• Rasio likelihood positif (LR+) = ----------------------
1 - Spesifisitas
1 - Sensitivitas
• Rasio likelihood positif (LR+) = ----------------------
Spesifisitas