Anda di halaman 1dari 45

OLEH :

I MADE KARIASA, SKp.,MM.,MKep.,PG.Cert


STAF PENGAJAR FIK UI
Bidang Keilmuan Keperawatan Medikal Bedah
Masalah Keperawatan sistem
neurologi
Keperawatan melihat masalah sebagai akibat dari
perubahan fisiologi sistem manusia yang berakibat
pada gangguan pemenuhan kebutuhan dasar manusia

Berbagai berdekatan dapat digunakan untuk melihat


adanya maalah :
Hirarkhi Maslow
14 Kebutuhan dasar menurut Henderson
MASALAH KEPERAWATAN

 Bersihan jalan nafas tidak efektif


 Ggn perfusi cerebral
 Risiko aspirasi
Gangguan mobilisasi fisik
Gangguam komunikasi
 Ggn nutrisi :kurang dari kebutuhan tubuh
 Risiko volume cairan kurang
 Risiko trauma
 Defisit perawatan diri
MASALAH RISIKO AKIBAT
IMMOBILISASI

 Pneumoni hipostatik
 Kerusakan integritas kulit
 Perubahan eliminasi
 Kontraktur
 Disuse atropi (otot)
 Kehilangan kemampuan untuk
proteksi diri
Ggn perfusi cerebral b/d edema cerebral, TIK ,
oklusi aliran drh cerebral
Signs and symptom :
Kes menurun , reflex pupil lambat,
unisokor,midriasis, tanda vital labil, tanda TIK,
perubahan sensorik-motorik tiba-tiba, babinzki
(+), st scan tampak lesi perdarahan/ edema
cerebral, gangguan saraf kranial mendadak

Gangguan perfusi berarti ada interupsi aliran


darah ke otak karena : oklusi, edema, perdarahan
cerebral
Mekanisme
OKLUSI PEMBULUH DARAH CEREBRAL : TROMBUS,
EMBOLI, SPASME CEREBRAL
EDEMA CEREBRAL :
VASOGENIK EDEMA
SITOGENIK EDEMA
INTERSTITIEL EDEMA
PERDARAHAN CEREBRAL :
EPIDURAL HEMATOM
SUB DURAL HEMATOM
SUBARAKHNOID HEMATOM
INTRACEREBRAL HEMORAGIK
MEKANISME OKLUSI :

Oklusi

Iskemia

Hipoxia Cerebral

Met. Anaerob

Defisit Ggn keseimbangan


Neurologis Asam basa &
elektrolit

TIK
Edema sitogenik
St Can
Lesi Hiperdens (hematom)
Lesi Hipodens (Sumbatan)
MEKANISME EDEMA
VASOGENIK EDEMA
Terjadi sebagai akibat dari peningkatan tekanan hidrostatik yg
menimbulkan peningkatan permiabilitas dinding pembuluh
darah, cairan plasma pindah ke jaringan interstitiel.
FaKTOR YANG MEMPERBERAT :
CO2 YANG MENINGKAT
PH YANG MENURUN
TEMPERATUR
Terjadi : sekitar tumor, infark cerebral, abses, meningitis, trauma
kepala
MEKANISME EDEMA
 SITOGENIK EDEMA
Sebagai akibat dari gangguan ATP dependent pompa
Kalium – Natrium, cairan terakumolasi di intra cell.

berhubungan erat dengan :


- hipoksia
- Asidosis lokal
- intoksikasi air, hiponatremia, sindrome ADH
Mekanisme edema
INTERSTITIEL EDEMA :
Sebagai akibat dari tekanan intraventrikular lebih
tinggi dari kemampuan dari sell epindema untuk
mengisi CSF dalam ventrikel otak
Yang terjadi adalah hidrocepalus
Perdarahan intrakranial
 perdarahan cerebral sering diakibatkan :

- Pecahnya aneorisma cerebral


- Stimulus tekanan darah yang terlalu tinggi
- Trauma kepala dengan penyerta perdarahan:
1. epidural hematom
2. Subdural Hematom
3. Sub arakhnoid Hematom
4. Intracerebral Hemoragik
St Scan
Akibat yang timbul :
Peningkatan TIK

Interupsi terhadap perfusi jaringan cerebral

CPP = MAP – TIK


TD sistemik meningkat

Volume darah ke otak


Meningkat

Ektravasasi edema lasogenik

TTIK Perfusi cerebral

Defisit neurologis progressive


Bersihan jalan nafas tidak efektif b/d kehilangan reflek
menelan, GAG, batuk, penurunan kesadaran

Signs and symptoms


kesadaran menurun , ronchi +, stridor, lidah jatuh,
parese n.XII, ngorok,RR meningkat, sesak, lemah

Mekanisme :

akumolasi sekret pada jalan napas sebagai akibat


kesulitan dalam pengeluaran karena kesadaran menurun
(lihat mekanisme dx 1), lemah, kehilangan reflek menelan
(kerusakan n. IX dan X), lidah jatuh (kerusakan n. XII)
Ggn mobilisasi fisik b/d kerusakan neuromuskular,
kelemahan (hemiparese)
80 % terjadi pada kasus stroke
umumnya rigidity dan kejang pada meningitis

Signs and symptom


Hemiplegia, lemah, kekuatan otot menurun, ROM menurun, gangguan koordinasi .
gangguan reflek, kesadaran menurun

Mekanisme :
gangguan pada motor kortek
Primary motor kortek adalah area 4
Pre motor kortek adalah area 6 dan 8
Gangguan komunikasi (verbal)

Terjadi pada 35 % kasus stroke


Tanda dan gejala:
Tidak mampu bicara, kelemahan motorik bicara, apasia dan atau disartria

Mekanisme :
Kerusakan pada area broca.s (apasia motorik)
kerusakan area wernich (apasia sensorik)
Kerusakan pada artikulasi kata (kerusakan saraf kranial 5, 7,9,10,
12
di sebut disartria
Gangguan sensori (spesifik) : memory,
intelektual,
Signs and symptom :

disorientasi, perubahan perilaku, konsentrasi buruk

Mekanisme :
kerusakan pada lobus frontalis dominan
Risiko Aspirasi b/d hilang proses menelan,
Penurunan kesadaran

Signs and symptom :

Mekanisme :
Gangguan Nutrisi b/d kesadaran menurun,
hilang fungsi menelan

signs and symptom :

Mekanisme :
Risiko atau volume cairan
sign and symptom :

Mekanisme :
Risiko trauma b/d kes
Immobilisasi, aktifitas kejang

Signs and symtom :

Mekanisme :
Risiko gangguan integritas kulit
b/d immobilisasi/kes
Signs and symptom :

Mekanisme :

Anda mungkin juga menyukai