TUA(PROTO) KELOMPOK 1 TIARA,DAHLAN,FADHAL,ERLANGGA 01 ASAL USUL PENGHUNI PERTAMA
Peninggalan-peninggalan prasejarah di Sumatera Utara memenunjukkan, bahwa
penduduk yang tertua mempunyai ciri-ciri Austro Melanesoid. Berdasarkan jenis-jenis artefak yang ditemukan, terbukti bahwa penyebaran mereka berlangsung pada masa prasejarah, yaitu di zaman Mesolitikum (Zaman Batu Tengah). Sumatralith Kulit kerang Replika Austro melanesoid Ialah kapak genggam Ialah merupakanbagian dari Mereka ialah penduduk Sumatra yang di temukan sebuah bukti kerrang atau tertua pada zaman tersebar di pantai timur kjokkenmondinger dilangkat,ini mesoloidtikum(zaman batu Sumatera Utara, yaitu di merupakan kerang yang mereka tengan) Langsa, Lhok Seumawe, dan konsumsi yang menisakan Binjai (Tamiang). cangkang yang menumpuk akhir nya membentuk bukit 02 Suku suku asli Orang Batak tinggal di pedalaman yaitu di sekitar Danau Toba.Di daerah Sumatera Timur suku bangsa Melayu mendiami empat daerah kabupaten sepanjang pesisir timur, Suku Nias mendiami pulau Nias, yaitu salah satu kabupaten di Sumatera Utara dengan ibukotanya Gunung Sitoli. Suku Melayu Suku Angola Mandiling Suku Batak Toba Suku Pakpak Suku yang menempati Suku yang menempati Orang toba umum nya bermukim Suku ini bermukim di Kawasan pesisir timur. sisi Selatan Sumatra di daerah Tapanuli yang kini merupakan wilayah utara . Utara,Hubanghasuriduta,Toba kabupaten pakpak samosir dan samosi . barat,kabupaten dairi,bahkan hingga ke wilayahsingkil maupun subussalam aceh. Suku Karo Suku Nias Suku karo menempati Kawasan Suku Nias berkemukiman di pulau tinggi karo seperti daerah pancur nias (palo nias) dan pulau-pulau batu,berastagi,kabanjahe tiga kecil di Pantai barat sumatra. lingga,merak,tiga panah,tiga binangga sampai perbatasan kuta cane dan sekitar nya. 03 Rumah Adat Suku suku Dari setiap suku pada masa itu memiliki beberapa perbedaan dalam rumah-rumah adat mereka yang menjadi ciri khas suku-suku tersebut . Rumah tradisional Batak Rumah tradisional Rumah tradisional Rumah tradisional Rumah tradisional Toba Pak Pak Nias Utarsa Sapo Page (Karo) Melayu
Rumah tradisional Rumah tradisional
Simalungun (Rumah Bagas Godang adat Bolon) (Mandaileng) 04 Mata Pencarian Bertani dan beternak adalah mata pencaharian yang makin lama makin penting sejak abad Pertama Masehi. Suku-suku Batak yang termasuk Proto Melayu sejak dari tanah asal di daratan Asia Tenggara telah mengenal pertanian dan berternak. Pertanian Di pedalaman, suku karo kebanyakan bermata pencarian bertani sayur sayuran.Pada abad ke 16, pertanian di pedalaman sumatra timur berkembang pesat seperti di tanah karo, dataran tinggi toba sampai ke tapanuli Selatan karena adanya perdagangan yang dilakukan di pesisir. Hal itu membuat kehidupan pertanian semakin berkembang dan ada beberapa alat pertanian pada masa itu seperti berikut : • Tenggala (Karo) : untuk menggemburkan tanah • Topi (Nias) : dipakai keladang untuk melindungi Kepala • Sisir (BatakToba) : Alat pembersih rumput atau meratakan tanah di ladan/ sawah • Keben (Karo) : Alat untuk meletakan padi yang sudah di panen • Fregi imbalo (Nias) : Alat untuk memotong padi di sawah • Kisa (Nias) : Alat untuk penggiling padi • Parlibeng (Simalungun) : Alat untuk melubangi tanah saat menanam bibit • Hudali ( Batak Toba) : Alat untuk menggemburkan tanah • Pedati (Karo) : Alat transfortasi untuk mengangkut hasil pertanian Perternakan Beternak merupakan mata pencarian hidup yang dilakukan oleh sebagian masyarakat tradisional di sumatra utara.Binatang yg di ternakan adalah ayam,kambing,babi,lembu dan kerbau. Pada umumnya pemeliharaan ternak d lakukan di sekitar tempat tinggal atau ladang. Hasil ternak digunakan untuk konsumsi sehari hari maupun keperluan upacara adat dan dapat membantu mengerjakan lahan pertanian maupun alat transportasiada beberapa alat peternakan yang di gunakan pada masa itu seperti berikut : • Giring – Giring ( Karo) : Dipakai pada lonceng kereta lembu oleh suku Karo • Lonceng : Dipakai untuk lonceng lembu • Sunut (Batak Toba) : Digunakan untuk tempat anak ayam yang baru menetas • Segak (Karo) : Digunakan untuk wadah ayam bertelur • Sangka (Batak Toba) : Digunakan untuk wadah ayam bertelur pda suku batak toba Perkebunan Perkebunan tradisional sudah dilaksanakan oleh masyarakat sebelum kedatangan bangsa asing di sumatera utara. Jenis tanaman berupa pisang, lada, kopi, nanas dll. Setelah bangsa eropa masuk ke sumatera timur untuk mengembangkan pyuyerkebunan, penduduk mulai mengusahakan perkebunan dengan cara yang lebih maju seperti menanam kelapa sawit, tembakau, karet ,kopi, teh dan sebagainya ada beberapa alat peternakan yang di gunakan pada masa itu seperti berikut : • Rogo (Karo) : Digunakan untuk menggemburkan tanah atau membersihkan rumput • Kiskis(Angkola/mandailing) : Digunakan untuk menggemburkan tanah atau membersihkan rumput • Babat (Melayu) : Alat pemotong rumput • Assuan (Batak Toba) : Alat untuk menggemburkan tanah yang akan ditanami di ladang dan sawah • Beliung (Batak Toba) : Alat untuk menebang atau membelah kayu • Kiskis (Batak Karo) : Alat untuk membersihkan rumput di sela-sela padi • Ko’o ko’o Gowi (Nias) : Alat untuk mencungkil ubi • Fuyi (Nias) : Alat untuk membuat api THE AND THANK YOU