Anda di halaman 1dari 16

Budidaya Jamur Tiram

Oleh:

Muh.Nur Fajar, Amd.P


BTP Angkatan 31

PUSAT BUDIDAYA JAMUR TIRAM


2023
Apa itu Jamur?
Jamur/Fungi/Cendawan
 Jamur atau cendawan adalah organisme yang termasuk ke dalam
kingdom Fungi dan tidak mempunyai klorofil sehingga bersifat
heterotrof. Jamur ada yang uniseluler dan multiseluler. Tubuhnya terdiri
dari benang-benang yang disebut hifa. Hifa dapat membentuk anyaman
bercabang-cabang yang disebut miselium
 Jamur tiram merupakan jamur yang berasal dari Divisi
Basidiomycotina dari jenis pleurotus (jamur kayu) yang tempat hidupnya
atau habitatnya di potongan-potongan kayu. Jamur tiram (Pleurotus
ostreatus) merupakan jenis jamur pangan dari kelompok Basidiomycota
dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh
buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah
lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung.
Manfaat dan Nilai Gizi Jamur
NILAI GIZI
MANFAAT
Tabel 1. Kandungan Gizi Jamur Tiram
 Pengendali Kolestrol Jahat
No Komposisi Dalam%
 Meningkatkan Imunitas Tubuh
1 Protein 27
 Membantu Melawan Radikal Bebas
 Asupan Nutrisi Bagi Ibu Hamil 2 Karbohidrat 58

 Sumber Protein Alternatif 3 Abu 9,3


 Membantu Melindungi Jantung
dan Menurunkan Tekanan Darah 4 Lemak 1,6

 Dapat Mengatasi Liver 5 Serat 11,5


 Dapat Menurunkan Badan
6 Kalori 265,5 kl

Sumber: AGBI Parung kudu, Suka Bumi


Tabel 3. Kandungan Gizi Jamur Tiram Segar Per 100 Gram
Kandungan Dalam Gram
Protein 13,8
Serat 3,5
Lemak 1,41
Abu 3,6
Karbohidrat 61,7
Kalori 0,41
Kalsium 32,9
Zat Besi 4,1
Fosfor 0,31
Vitamin B1 0,12
Karena kandungan kalorinya rendah, jamur
Vitamin B2 0,64 tiram ini boleh dimakan sekehendak hati atau
Vitamin C 5 bebas tanpa memperhitungkan banyaknya.
Niacin 7,8 Justru makin banyak akan membuahkan hasil
makin bagus pada kesehatan badan / jasmani
Sumber : FAO 1992 manusia. Garis besarnya, manfaat jamur tiram
adalah berfungsi menekan kolesterol jahat
didalam darah, menyerap kelebihan kadar gula
dalam darah dan menyeimbangkan metabolisme
tubuh.
SYARAT TUMBUH JAMUR TIRAM
 IKLIM
 Temperature 23-28 °C
 Kelembapan 60-85%
 Cahaya gelap = tumbuh optimal
 Udara, butuh karbon dioksida cukup tinggi sekitar 15%-20%
 Derajat Keasaman (pH) antara 5-6,5
 MEDIA TANAM
a. Nutrisi : Pertumbuhan yang optimal dapat dicapai bila lingkungannya sesuai serta tersedia nutrisi
yang cukup. Protoplas sel memerlukan nitrogen, fosfor, dan nutrisi lai. Karbon selain diperlukan
untuk pembentukan protoplasma, juga diperlukan sebagai sumber energy. Sehingga karbon lebih
banyak dibutuhkan dibanding dengan nitrogen. Nitrogen dibutuhkan untuk pembentukan asam
nukleat. Sedangkan protein dan kitin diperlukan untuk pembentukan dinding sel jamur.
b. Kehadiran Mikroorganisme lain Sterilisasi media merupakan cara yang efektif untuk
membebaskan media tanam dari kehadiran jasad asing di dalam media tanam yang tidak
diharapkan.
 KETINGGIAN TEMPAT

Kondisi di atas lebih mudah dicapai didaerah dataran tinggi sekitar 700-800 m dpl.

Kemungkinan budidaya jamur didataran rendah tidak mustahil, asalkan iklim ruang

penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan jamur.

 PEMBIBITAN

Bibit ini dapat dibuat atau diperoleh dari petani jamur yang sudah bisa membuat

bibit bibit jamur. Untuk membuat bibit sendiri, diperlukan alat dan bahan yang steril

karena proses ini sangat rentan terhadap kontaminasi. Sterilisasi pembuatan bibit biasa

menggunakan laminar flow atau transfer box.


Proses Budidaya Jamur
 1. Penyiapan Alat dan Bahan Media
 2. Pembuatan Media Baglog
 3. Sterilisasi Media baglog
 4. Inokulasi Bibit Jamur
 5. Inkubasi Media
 6. Panen dan Pascapanen
Proses Budidaya Jamur
 1. Penyiapan Alat & Bahan Media

 BAHAN  ALAT
 Serbuk gergaji (100 Kg)  Plastik baglog (ukuran18 * 30)
 Alat press/ botol
 Dedak halus (10 Kg)  Mixer pengaduk/sekop
 Kapur/ kalsit (2 kg)  Terpal
 Bibit jamur F2  Semprotan
 Ring pipa
 Air
 Tali rapia
 Molase/tetes tebu  Drum/ Autoclave
(optional)
Proses Budidaya Jamur
 2. Pembuatan Media Baglog
 Pengayakan serbuk kayu
 Pencampuran bahan media dengan komposisi perbandingan 100 kg serbuk : 10 kg dedak :
2 kg kapur. Setelah tercampur rata kemudian di berikan air sampai media dapat di bentuk
tapi tidak sampai menetes airnya pada saat di genggam.
 Media yang telah dicampurkan kemudian dimasukkan kedalam plastik berukuran 18 × 30
cm kemudian dilakukan pengepressan sampai padat dan tidak ada udara
 Selanjutnya ujung plastik di ikat dengan menggunakan tali rapia dan media siap untuk di
sterilisasi
Proses Budidaya Jamur
 3. Sterilisasi Media baglog
Tahap sterilisasi merupakan tahap yang sangat penting karena tahap ini sangat menentukan
keberhasilan bibit jamur untuk tumbuh dan menghasilkan badan buah. Sterilisasi dapat membunuh
mikroorganisme yang ikut dalam substrat. Mikroorganisme itu dapat berupa spora jamur lain, bakteri
dan virus yang nantinya dapat mengganggu laju pertumbuhan miselium. Jika menggunakan alat-alat
sterilisator yang dibuat sendiri waktu optimum yang digunakan +/- 5 jam dengan suhu 85º-90ºC.
Sterilisasi/ penyetiman dilakukan dengan cara mengukus log media. Lamanya pengukusan dihitung
setelah air di dalam drum mendidih. Setelah selesai pengukusan, media di angkat dari drum. Lalu,
biarkan sampai dingin pada ruangan yang tertutup. Untuk selanjutnya, dilakukan penanaman
(inokulasi) bibit.
Proses Budidaya Jamur
 4. Inokulasi Bibit Jamur
Inokulasi adalah pemindahan bibit jamur dari botol ke dalam substrat tanam.
Setelah media dingin, baru dilakukan penanaman bibit dengan cara :
a. Penanaman bibit dilakuan di ruangan tertutup
b. Semprot isi ruangan dan tangan dengan alkohol 95%
c. Untuk memudahkan penanaman bibit, media yang akan diinokulasi disimpan di depan
dekat tangan kiri. Bibit yang akan ditanamkan disimpan di depan dekat tangan kanan.
Antara media yang akan ditanami dan bibit, disimpan lampu spirtus.
d. Buka tali rapia penutup media, masukkan bibit sekitar 10 butir untuk satu media.
e. Media yang sudah ditanami bibit tersebut ditutup kembali dengan kertas lalu diikat
karet
f. Penanaman bibit dikerjakan dengan cepat, tetapi harus teliti.
Proses Budidaya Jamur
 5. Inkubasi Media
Tahap inkubasi adalah tahap penumbuhan miselium jamur. Faktor-faktor yang mempengaruhi prose ini adalah :
1. Kesempurnaan saat pencampuran substrat
2. Jenis atau turunan bibit yang diinokulasikan
3. Dosis bibit yang diinokulasikan
4. Keadaan ruang inkubasi → suhu dan kelembapan
5. Cahaya yang masuk ruang inkubasi → sebaiknya dalam keadaan gelap
Masa inkubasi diakhiri jika media baglog sudah berwarna putih minimal setengah dari ukuran baglog. Ciri-ciri
inkubasi yang berhasil :
6. Miselium tumbuh rata dan tidak spot (tebal tipis)
7. Miselium berwarna putih dan tebal
Catatan : Apabila baglog berwarna hijau, kuning, atau terdapat lendir keputih-putihan tandanya bag log terkontaminasi
oleh jamur lain yang beracun. Bag log yang demikian harus dibuang dan dijauhkan dari rumah jamur /kumbung
Proses Budidaya Jamur
 6. Panen dan Pascapanen
1. Bag log yang sudah ditumbuhi miselium minimal 50% dari ukuran panjang bag log dapat
dipindahkan ke kumbung jamur yang sudah dilengkapi dengan rak. Cara peletakan yang efektif
dan efisien adalah dalam posisi tidur, ditumpuk agar muat banyak
2. Penutup ring kepala di buka, dengan tujuan agar oksigen dapat terserap oleh miselium sehingga
dapat memicu terbentuknya badan bakal buah.
3. Kondisi ruangan lembab dan memerlukan sinar dengan suhu ruang 22º-24ºC dan kelembapan
90%
4. Dalam waktu 50 hari setelah inokulasi/3 minggu dari masa inkubasi dari mulut cincin akan
muncul bakal badan buah yang bentuknya bergerombol dan ujungnya menggembung mirip jarum
pentul, empat hari kemudian bakal badan buah tersebut akan membesar dan membentuk badan
buah yang sempurna
5. Pengabutan atau penyiraman ruangan harus dilakukan secara kontinyu dan hati-hati
GAMBAR PROSES BUDIDAYA JAMUR TIRAM
PENGOLAHAN HASIL PANEN
 Kripik Jamur  Kebab Jamur

 Burger Jamur

 Kaldu Jamur
 Sate Jamur
 Campuran sayuran
 Tumis jamur tiram
 Bakso Jamur, dll
Sekian &
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai