Anda di halaman 1dari 33

BAB 2

PRODUK

2.1 Spesifikasi Produk


Jamur Tiram yang ditawarkan memiliki kualitas yang baik dari segi rasa
maupun kegunaannya. Produk jamur tiram ini sangat baik karena merupakan salah
satu jamur kayu baik dan aman untuk dikonsumsi. Jamur tiram merupakan jamur
yang paling lezat rasanya dibanding jamur pangan lainnya dan juga mempunyai
kandungan nutrisi yang cukup baik. Jamur tiram memiliki nilai nutrisi yang sangat
bagus dengan alasan 100 persen sayuran yang bersih mengandung protein tinggi dan
kaya vitamin-mineral, rendah karbohidrat, lemak, dan kalori. Berikut kandungan gizi
jamur tiram

Tabel 2.1 Kandungan Gizi JamurTiram


No Komposisi Dalam %
1 Protein 5,94
2 Karbohidrat 50,59
3 Abu 1,14
4 Lemak 0,17
5 Serat 1,56
Sumber: Buku Panen Jamur Tiap Musim

Tabel 2.2 Kandungan Jamur Tiram Segar per 100 Gram


Kandungan Dalam Gram
Protein 13,8
Serat 3,5
Lemak 1,41
Abu 3,6
Karbohidrat 61,7
Zat besi 4,1
Fosfor 0,31
Vitamin B1 0,12
Vitamin B2 0,64
Vitamin C 5
Niacin 7,8
Sumber: Buku Panen Jamur Tiap Musim
2

Memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi dengan kalori yang rendah,
jamur tiram ini dapat dimakan sekehendak hati atau bebas tanpa memperhitungkan
banyaknya jamur yang dimakan. Justru semakin banyak akan membuahkan hasil
semakin bagus pada kesehatan badan / jasmani manusia. Karena Jamur tiram juga
memiliki sifat sebagai imunomodulator (meningkatkan sistem kekebalan tubuh).
Selain sebagai bahan pangan yang baik, jamur tiram juga berguna untuk
keperluan kesehatan dan pengobatan. jamur tiram juga mengandung karbohidrat,
lemak, kalori rendah, dan serat tinggi yang cocok untuk dikonsumsi dalam program
diet penderita diabetes dan hipertensi. Beberapa khasiat jamur tiram untuk kesehatan
diantaranya

Tabel 2.3 Khasiat Jamur Tiram Untuk Kesehatan


NO. KHASIAT PENJELASAN
1 Meningkatkan produksi sel darah merah Kadar zat besi, niasin, dan mineral
lainnya dalam jamur tiram dapat
membantu proses pembentukan
eritrosit atau sel darah merah.
2 Mengobati kanker Jamur tiram mengandung senyawa
–senyawa polisa-karida, seperti
beta D-glucans yang berfungsi
sebagai antitumor, antikanker,
antivirus, antibakteri, dan dapat
meningkatkan sistem imun.
3 Sebagai tambahan gizi untuk ibu hamil Kandungan asam folat pada jamur
tiram sangat baik untuk ibu hamil
karena dapat mengurangi risiko
cacat kelahiran dan cacat otak pada
anak.
4 Menurunkan kolesterol Jamur tiram mampu menurunkan
kadar kolesterol karena
mengandung senyawa aktif
lovastatin
Sumber: Buku Bisnis Jamur Tiram
3

Selain untuk bahan pangan dan kesehatan, limbah dari baglog jamur tiram
juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dan pakan alternatif ternak seperti
ikan, unggas, sapi, dan kerbau. Banyak manfaat yang berguna dari produk jamur
tiram hingga limbahnya, maka tidak salah apabila dikatakan jamur merupakan bahan
pangan masa depan.
UncleMushroom menjual jamur tiram dengan harga rata-rata per Kg jamur
sebesar Rp 9.500. Penetapan harga sebesar Rp 9.500. Ini diambil berdasarkan
perhitungan berikut
• Harga satuan bahan baku bibit jamur (baglog) sebesar Rp 2000
• Rata – rata 1 baglog dapat menghasilkan produk jamur tiram sebanyak 500
gram selama 3 bulan
• Rata – rata penghasilan dari 1 baglog adalah 0,5 Kg x Rp 9.500 = Rp 4.750
• Margin kotor dari 1 baglog adalah Rp 4.750 – Rp 2.000 = Rp 2.750 atau
137,5 % dalam 3 bulan (1 bulan = 46%)
Dari perhitungan di atas margin kotor tersebut masih akan dikurangi biaya
operasional, pembayaran gaji pegawai, dan sebagainya yang akan dibahas lebih jelas
dalam bab 5. Saat ini UncleMUSH juga sedang melakukan negosiasi untuk dapat jadi
pemasok jamur di sebuah restoran di persimpangan Masjid Gadog yaitu restoran
Rumah Makan Selera Anda yang memang dekat dengan lokasi kumbung
UncleMUSH.
Pembudidayaan jamur tiram UncleMUSH benar-benar menghasilkan produk
jamur yang berkualitas dan selalu segar. Hal ini dapat dilihat dari gambar-gambar
dibawah ini.
4

Gambar 2.1 Suasana dalam kumbung jamur


Sumber: Penulis

Gambar 2.2 Baglog Jamur


Sumber: Penulis
5

Gambar 2.3 Jamur tiram sebelum panen


Sumber: Penulis

Gambar 2.4 Jamur tiram setelah di petik dari baglog


Sumber: Penulis
6

Gambar 2.5 Jamur tiram siap kemas


Sumber: Penulis

Gambar 2.6 Jamur tiram ketika di timbang

Sumber: Penulis
7

Dari gambar - gambar di atas menunjukan bahwa UncleMush sangat menjaga


kebersihan kumbung agar jamur dapat tumbuh dengan optimal.
Pada budi daya jamur tiram suhu udara, kelembaban, cahaya, dan udara
memegang peranan penting untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal. Pada
umumnya suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua
fase tumbuh yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar Antara 22-
28 C, pada fase pembentukan tubuh buah suhu lingkungan diperlukan Antara 16-
22 C. Kandungan air di dalam subtract juga sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan miselium jamur. Terlalu sedikit air akan
mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan akan terganggu, bahkan terhenti
sama sekali. Namun, apabila terlalu banyak air, miselium akan membusuk dan mati.
Kandungan air didalam subtract tanaman akan didapat dengan baik bila dilakukan
penyiraman. Jamur tumbuh baik dalam keadaan yang lembab, tetapi tidak
menghendaki genangan air. Miselium jamur tiram tumbuh optimal pada subtract
yang memiliki kandungan air sekitar 60%. Sedangkan untuk merangsang
pertumbuhan tunas dan tubuh buah, memerlukan kelembapan udara sekitar 70-85%.

Gambar 2.7 Alat Higrometer


Sumber: Penulis
8

Higrometer adalah sejenis alat untuk mengukur tingkat kelembaban yang ada
di dalam kumbung jamur UncleMUSH.
Miselium jamur tiram putih tumbuh optimal pada keadaan gelap. Sebaliknya,
tubuh buah jamur tidak dapat tumbuh pada tempat gelap. Cahaya diperlukan untuk
merangsang pertumbuhan tubuh buah. Tangkai jamur akan tumbuh kecil dan tudung
tumbuh abnormal bila saat pertumbuhan primordial tidak memperoleh penyiraman.
Akan tetapi, cahaya matahari yang menembus secara langsung dapat merusak dan
menyebabkan kelayuan, serta ukuran tudung yang relative kecil. Pertumbuhan jamur
hanya akan memerlukan cahaya yang bersifat menyebar. Oleh karena itu, jamur
tiram di Indonesia sangat baik dibudidayakan di daerah dataran menengah dan
dataran tinggi. Budi daya jamur tiram di dataran rendah dapat dilakukan tetapi perlu
biaya yang lebih besar untuk memanipulasi kondisi suhu dan kelembaban
lingkungan. Lokasi budi daya jamur tiram UncleMUSH memenuhi syarat yang ada
untuk mendapatkan hasil yang optimal yaitu di daerah Kp. Sawah, Desa Pandan Sari
Kecamatan Ciawi.
Jamur tiram putih adalah tanaman saprofit fakultatif aerobic yang
membutuhkan oksigen sebangai senyawa untuk pertumbuhannya. Sirkulasi udara
yang lancer akan menjamin pasokan oksigen. Terbatasnya pasokan oksigen udara
disekitar tempat tumbuh jamur dapat mengganggu pertumbuhan tubuh buah. Jamur
tiram juga yang tumbuh pada tempat yang kekurangan oksigen memiliki tubuh buah
kecil dan abnormal. Tubuh buah jamur yang tumbuh pada tempat yang kekurangan
oksisgen akan mudah layu dan mati. Jamur tiram juga memerlukan sirkulasi udara
segar untuk pertumbuhannya. Oleh karena itu, diberi ventilasi agar pertukaran udara
dapat berjalan secara baik.
9

Gambar 2.8 Ventilasi yang terdapat di dalam kumbung


Sumber: Cathlin Yuamanda (2014)

Diversifikasi usaha produk olahan berbasis jamur tiram, akhir-akhir ini


berkembang dengan pesat di Indonesia. Beragam rumah makan dengan menu
jejamuran bermunculan dimana-mana. Industri pengolahan jamur tiram juga tumbuh
pesat, permintaan keripik jamur tiram setiap hari mencapai 0,5 – 2,0 ton, sedangan
produsen keripik jamur baru mampu mensuplai pasar 50 – 100 Kg setiap hari
(Maulana, 2012). Kondisi ini menggambarkan bahwa usaha produksi jamur tiram
dan usaha beragam produk olahannya sangat prospektif dan menjanjikan.

2.2 Keunggulan Produk


Budidaya jamur tiram memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan usaha
budidaya komoditas pertanian yang lain. Saat ini, budidaya jamur tiram telah
dilakukan di berbagai daerah, bahkan hingga ke pelosok desa. Walaupun metode
budidaya yang digunakan berbeda, mayoritas pembudidaya jamur mengakui kalau
budidaya jamur tiram cukup menguntungkan. Berikut ini adalah keunggulan
budidaya jamur tiram:
1. Panen setiap hari
Salah satu keunggulan jamur tiram adalah dapat tumbuh sepanjang tahun,
atau tidak tergantung pada musim. Hal ini menjadikan produksi jamur tiram
bersifat berkelanjutan. Dilihat dari segi bisnis, terlihat jelas perputaran uang
10

akan terus mengalir. Tubuh buah jamur yang telah tumbuh dan mekar, dapat
dipanen setiap hari selama tiga bulan.
2. Teknologi sederhana
Kelebihan lain budidaya jamur tiram adalah proses budidaya yang
mudah dilakukan, bahkan tidak memerlukan alat-alat khusus, cukup sediakan
kumbung dan bibit jamur yang tersedia dalam bentuk baglog. kondisi
lingkungan yang sesuai dengan kondisi hidup jamur, termasuk suhu dan
kelembapan, serta sterilnya bibit dan kumbung jamur, sudah dapat melakukan
perawatan dengan mudah. Jamur tiram juga terkenal jarang terserang hama
penyakit. Hal ini menjadikan risiko kegagalan panen sangatlah kecil.Dibanding
usaha budidaya yang lain,jamur tiram mempunyai waktu panen yang singkat
tidak membutuhkan biaya pakan, obat-obatan, dan pupuk. tenaga kerja yang
sedikit sehingga hasil bisa maksimal.
3. Pasar yang pasti
Perubahan gaya hidup masyarakat yang cenderung memilih makanan
sehat dengan mengonsumsi sayuran, seperti olahan jamur, kini semakin
meningkat. Bagi kaum vegan (sebutan untuk vegetarian) jamur digunakan
sebagai pengganti daging. Pasar jamur tiram di Indonesia masih terfokus di kota-
kota besar. Permintaan banyak berdatangan dari rumah makan, hotel-hotel
berbintang, usaha katering, hingga restoran tertentu yang menyediakan menu
olahan jamur. Kini jamur tiram tidak hanya dipasarkan dalam keadaan segar,
tetapi juga dapat diolah lebih lanjut menjadi produk olahan siap saji. Harga
jamur tiram juga bisa dikatakan stabil. Dalam usaha apapun pasti tidak lepas dari
berbagai macam kendala. Didalam pemeliharaan atau budidaya jamur tiram juga
terdapat kendala yang kadang bagi orang yang baru pertama memelihara jamur
tiram ini seperti saya masih sulit untuk mencari solusinya. Berdasarkan
pengalaman dan pengamatan dilingkungan sekitar tempat budidaya jamur tiram
UncleMUSH, berikut kendala dalam pemeliharaan jamur tiram
4. Produk UncleMUSH bebas dari bahan kimia
Hampir seluruh makanan yang dijual dipasaran tercemar oleh zat kimia ,
sayuran dan buah dipenuhi pestisida. Dalam budi daya jamur tiram,
UncleMUSH tidak melibatkan bahan kimia sintetis. Dalam penanganan hama
pun, UncleMUSH masih memakai cara tradisional untuk menghilangkannya.
Jadi jamur UncleMUSH bebas kimia dan amat sehat untuk dikonsumsi.
11

2.3 Kelemahan Produk


Dalam usaha apapun pasti tidak lepas dari berbagai macam kendala. Didalam
pemeliharaan atau budidaya jamur tiram juga terdapat kendala yang kadang bagi
orang seperti saya yang baru pertama memelihara jamur tiram ini masih sulit untuk
mencari solusinya. Berikut ini adalah kelemahan dari usaha budidaya jamur tiram
1. Jamur tiram tidak tumbuh optimal
Jamur Tiram yang tidak tumbuh optimal dapat disebabkan oleh cuaca di
sekitar tempat pemeliharaan jamur tiram. Cuaca yang panas dapat
mengakibatkan pertumbuhan jamur tiram terhambat, bahkan jamur tiram
tersebut bisa mati. Untuk menjaga suhu dan kelembaban pada kumbung jamur
dapat dilakukan salah satunya dengan penyiraman pada jamur (pengabutan). Hal
ini dimaksudkan agar kondisi baglog tetap dalam kondisi lembab sehingga jamur
tidak mati atau kering.
2. Baglog berwarna kekuningan
Jika baglog jamur berwarna kekuningan hal ini bisa disebabkan oleh air yang
terlalu banyak di dalam baglog jamur. untuk mengatasinya yaitu dengan
menghilangkan air pada baglog jamur yang biasanya terletak pada bagian depan
baglog jamur. Jika terbentuk seperti ini maka akan mengakibatkan pertumbuhan
jamur yang tidak optimal selain itu dapat mengakibatkan warna jamur
kekuningan pada bagian yang terkena air tersebut.
3. Ulat pada jamur tiram
Ulat merupakan salah satu kendala yang paling sering dialami. Ulat tersebut
bisa disebabkan oleh adanya kotoran yang menempel pada jamur. Untuk
menghilangkan ulat pada jamur dapat dilakukan dengan insect yang dibuat
secara alami dan untuk mencegah adanya ulat, kumbung jamur harus dijaga
kebersihannya setiap selesai panen.
Kelemahan produk yang telah disebutkan diatas tidak menjadi hambatan saya
untuk terus menjalankan bisnis ini. Hal tersebut justru menjadi motivasi untuk saya
dalam menjalankan usaha budidaya jumur tiram UncleMUSH.
12
BAB 3
PEMASARAN

3.1 Riset Pemasaran


Suatu perusahaan harus mempunyai konsep pemasaran dalam menjalankan
aktivitasnya agar usaha yang dijalankan menjadi efisien dan keuntungan yang
diharapkan dapat terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran
dalam perusahaan harus dikoordinasi dan dikelola dengan cara yang baik.
Perencanaan strategi pemasaran menjadi salah satu kunci utama kesuksesan sebuah
usaha. Begitu pula dalam menjalankan peluang bisnis budidaya jamur tiram. Tidak
hanya melihat kualitas hasil panen yang didapatkan, tapi tanpa dukungan strategi
pemasaran jamur yang tepat maka bisa dipastikan tidak banyak orang yang
mengetahui keberadaan produk. Sehingga pemasaran produk jamur tersebut kurang
berjalan lancar, dan akhirnya mengalami kerugian. Oleh karena itu sebelum
menjalankan bisnis budidaya jamur tiram, kami memperhatikan kondisi pasar yang
ada sebelum menentukan strategi pemasaran yang akan digunakan. Saat ini
permintaan produk jamur segar masih sangat mendominasi pasar, sehingga kita bisa
memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sebuah peluang untuk memperluas bisnis
jamur tiram. Tidak hanya di dalam negeri, tapi permintaan akan jamur ini juga sangat
besar di pasar internasional. Hal ini dapat dilihat dari data yang dikeluarkan oleh
ITC (International Trade Center) tentang negara pengekspor jamur ke dunia selama
lima tahun terakhir yaitu periode 2007 sampai dengan 2011.

Tabel 3.1 Negara Pengekspor Jamur ke Dunia


Trend Pangsa
Rank Eksportir 2007 2008 2009 2010 2011
07 - 11 2011
World 1.23 1.42 0.93 1.03 1.22 -3.33 100.00%
1 China 0.66 0.66 0.38 0.47 0.57 -6.15 46.40%
2 Netherlands 0.25 0.36 0.26 0.24 0.26 -3.43 21.35%
3 France 0.07 0.06 0.06 0.06 0.11 10.59 8.92%
4 Spain 0.07 0.08 0.07 0.08 0.09 4.33 7.60%
5 Poland 0.03 0.04 0.04 0.04 0.04 5.35 3.53%
6 India 0.00 0.02 0.01 0.02 0.03 52.94 2.72%
7 Italy 0.03 0.03 0.02 0.03 0.03 -2.43 2.53%
8 Indonesia 0.03 0.03 0.02 0.01 0.01 -21.01 1.03%
9 Germany 0.02 0.05 0.02 0.02 0.01 -18.56 0.97%
10 Vietnam 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 -4.54 0.62%
Sumber: International Trade Centre (ITC), satuan milyarUSD

Sumber: International Trade Center, 2012 (www.trademap.org)

25
26

Dari data diatas terlihat bahwa pasokan jamur dunia relatif stabil berada pada
kisaran 1 Milyar USD tiap tahunnya. Kendati demikian, pasokan dari Indonesia
justru menurun sekitar 21.01% dari tahun 2007 – 2011. Hal ini sangat disayangkan
mengingat kontribusi Indonesia masih sangat kecil (hanya sebesar 1% dari total
pasokan dunia pada tahun 2011). Melihat potensi yang masih sangat besar ini,
seharusnya para pelaku agribisnis dapat lebih mengembangkan industri jamur
Indonesia. Hal ini didukung juga oleh iklim Indonesia yang cukup kondusif untuk
menanam jamur dan juga biaya sumber daya manusia yang relative lebih rendah
dibandingkan Negara maju seperti Belanda, Prancis, Spanyol, dan Polandia yang
merupakan lima besar pemasok jamur dunia.
Tidak hanya pasar luar negeri, permintaan jamur pasar dalam negeri dari
tahun ke tahun juga semakin meningkat. Hal ini bisa dilihat dari data yang
dikeluarkan oleh BPS tentang proyeksi kebutuhan terhadap jamur di Jakara

Tabel 3.2 Kebutuhan Masyarakat Jakarta Terhadap Jamur


Kebutuhan
Tahun (Kg/bulan)
1990 320.892
1991 328.949
1992 335.962
1993 342.829
1994 350.208
1995 357.259
1999 385.414
2000 392.137
Sumber : Buku Budidaya Jamur

Dari data diatas terlihat bahwa setiap tahun kebutuhan masyarakat Jakarta
akan jamur meningkat. Hal ini mendukung pernyataan bahwa pasar jamur tiram
sangat potensial. Penelitian ITPC Osaka juga mengeluarkan data yang menyatakan
bahwa produksi jamur tiram menduduki peringkat ke dua di dunia setelah jamur
kancing, yaitu sekita 25% dari total produksi jamur dunia.
27

3.2 Faktor Ekonomi


3.2.1 Ukuran Pasar dan Target Pasar

Tabel 3.3 Penyediaan, Penggunaan dan Ketersediaan Jamur Indonesia

Sumber: Statistik Konsumsi Pangan Tahun 2012


Oleh Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian (PUSDATIN) tentang konsumsi pangan Indonesia tahun 2012, dapat
diketahui bahwa rata-rata produksi jamur Indonesia dari tahun 2007 – 2011 adalah
sebesar 47,180 ton per tahun. Namun apabila dibandingkan dengan total penggunaan
jamur Indonesia yang mempunyai rata-rata sebesar 48,160 ton per tahunnya (2007 –
2011) dapat disimpulkan bahwa masih ada permintaan yang belum dapat terpenuhi
dalam pasar jamur domestik Indonesia. Karena data yang dikeluarkan oleh
PUSDATIN mengacu pada produksi jamur konsumsi dari semua jenis secara
keseluruhan, maka untuk menetukan besar pasar jamur tiram saja diasumsikan bahwa
pasar jamur tiram adalah 25% dari total produksi jamur. Asumsi ini diambil dengan
28

anggapan bahwa produksi jamur tiram Indonesia sama dengan produksi jamur tiram
dunia, yang menurut data ITPC Osaka adalah sebesar 25% total produksi jamur
dunia secara keseluruhan. Mengacu pada data PUSDATIN tahun 2011 dimana total
produksi jamur Indonesia adalah sebesar 45,850 ton/tahun maka menurut asumsi
diatas total produksi jamur tiram adalah 11,462 ton/tahun atau 31,840 KG/hari.
Dalam hal ini, UncleMush mempunyai target awal untuk dapat memenuhi 2.5% total
produksi jamur tiram Indonesia atau sebesar 796 KG/hari.

3.2.2 Target Permintaan


Permintaan akan jamur dapat dilihat dari data lain yang dikeluarkan
PUSDATIN pada Statistik Pertanian 2013. Dalam buku ini, PUSDATIN
memaparkan bahwa konsumsi jamur per kapita Indonesia memiliki tren yang
meningkat tiap tahunnya. Peningkatan yang signifikan terutama terjadi pada tahun
2013, dimana pada tahun sebelumnya konsumsi jamur per kapita hanya sekitar 0.06
KG per kapita per tahun melonjak menjadi 0.57KG per kapita per tahun atau
pertumbuhan sebesar 900% dari tahun sebelumnya. Perlu diketahui juga bahwa
menurut data yang dikeluarkan PUSDATIN ini, jamur mempunyai pertumbuhan
terbesar apabila dibandingkan dengan 27 komoditas sayur-sayuran lainnya.

Tabel 3.4 Konsumsi Sayur-Sayuran Indonesia

Sumber: Statistik Pertanian 2013


29

Oleh Badan Pusat Statistik diolah PUSDATIN


3.2.3 Tren Pasar
Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan signifikan konsumsi
jamur per kapita masyarakat Indonesia adalah meningkatnya penerimaan masyarakat
terhadap jamur sebagai makanan konsumsi. Apabila sebelumnya jamur hanya
sebagai makanan pelengkap atau tambahan dari suatu menu, sekarang sudah banyak
ditemukan jamur sebagai makanan utama. Bahkan sebagian restoran telah
mengusung jamur sebagai tema utamanya, sebut saja Rumah Makan Jejamuran,
Cempaki Mushroom Restaurant, O-Jamur, Rumah Jamur, dll.

3.2.4 Peluang Perkembangan Bisnis


Usaha jamur tiram relatif lebih mudah dibudidayakan dibandingkan dengan
jamur lain, Dalam buku “Panen Jamur Tiap Musim” yang ditulis oleh Erie Maulana
Sy. Mengemukakan bahwa kelayakan usaha jamur tiram dapat ditunjukkan dengan
beberapa indikator antara lain:
1. Daya serap pasar jamur tiram sangat tinggi dan terus
meningkat setiap tahun.
2. Kemungkinan stagnasi pasar sangat kecil karena merupakan
konsumsi masyarakat sehari-sehari.
3. Bahan baku beragam, murah, dan mudah diperoleh (limbah).
4. Kebutuhan skill tidak begitu tinggi.
5. Proses pemeliharaan tergolong mudah.
6. Tidak memerlukan lahan yang luas.
7. Budi daya jamur tiram tidak mengenal musim sehingga dapat
menghasilkan keuntungan terus-menerus sepanjang tahun.
8. Jamur tiram merupakan sayuran organic yang higenis, lezat,
sehat, dan bergizi tinggi.
9. Tidak menimbulkan pencemaran lingkungan
10. Kompos sisa media tanam dapat digunakan untuk pupuk
organic, campuran pakan ikan, campuran pakan ternak, dan media
memelihara cacing.
11. Usaha budi daya jamur tiram dapat dilakukan secara parsial
(sebagian) ataupun keseluruhan. Usaha parsial yang dapat dilakukan, yaitu:
1) Produksi Bibit
30

2) Produksi Bibit sebar


3) Produksi media tanam baglog
4) Produksi jamur tiram segar
5) Beragam produk olahan berbasis jamur tiram
6) Industri / pabrikasi produk berbahan baku jamur tiram
7) Produksi pupuk organic dan pakan ternak dari kompos sisa
media tanam
8) Agrowisata berbasis jamur tiram dan resto healthy food
Peluang untuk membudidayakan jamur tiram di Indonesia masih sangat
terbuka lebar. hal ini tidak terlepas dari tingginya permintaan pasar dan stabil dari
waktu ke waktu. beberapa tahun belakangan permintaan jamur tiram cenderung terus
meningkat hal ini disebabkan jamur merupakan sayuran yang dapat dikonsumsi dan
memiliki nilai gizi yang tinggi. Perubahan paradigma masyarakat terhadap pola
hidup yang sehat menyebabkan terjadinya peningkatan jumlah konsumsi makanan
yang dipandang lebih sehat, termasuk diantaranya adalah konsumsi jamur tiram
putih. Rasa dan aroma dari jamur tiram banyak disukai dibandingkan dengan jamur
lain, harganya jugs sangat terjangkau oleh semua kalangan. Budidaya jamur tiram
memiliki prospek ekonomi yang baik hal ini tidak terlepas dari tingginya permintaan
pasar dalam negeri maupun luar negeri.

Tabel 3.5 Permintaan jamur tiram di beberapa kota besar di Indonesia 2012

No Kota Kebutuhan per hari (kg)


1 Jabodetabek 20.000 - 25000
2 Cianjur 1.500 - 2.000
3 Sukabumi 1.750 - 2000
4 Bandung 7.500 - 8.500
5 Semarang 500 - 1.000
6 Yogyakarta 1.000 - 2.000
7 Malang 1.500 - 1.750
8 Surabaya 1.500 - 2000
Sumber: Buku Bisnis Jamur Tiram

Diperkirakan pada tahun 2015, dengan asumsi kenaikan pasar sekitar 5% per
tahun, maka kebutuhan jamur tiram untuk wilayah Indonesia akan naik menjadi
31

21.900 ton/tahun. Padahal kemampuan petani untuk menyediakannya baru sekitar


10.000-12.500 ton/tahun. Dari informasi di atas sudah jelas bahwa prospek budidaya
akan jamur tiram putih ini sangat baik dan peluang ini belum termasuk permintaan
terhadap produk olahan jamur tiram itu sendiri. (Piryadi, 2013).
3.2.5 Faktor penghalang dalam memasuki pasar
Setiap usaha yang dijalankan, pasti ada yang sukses dan ada yang belum
mencapai titik keberhasilan seperti halnya usaha ini. Ada beberapa hal yang menurut
kami akan menghambat dan sangat mendukung dalam menjalankan usaha ini. Faktor
penghambat tersebut diantaranya
1. Banyaknya usaha yang sama
2. Mudah terserang hama lalat jamur
3. Daya simpan yang tidak lama
4. Kesulitan dalam proses pengiriman jarak jauh karena tulang-tudungnya
mudah hancur
Ketika menjalankan usaha UncleMUSH kami sudah merencanakan untuk
memecahkan masalah faktor penghambat tersebut diantaranya yaitu, pertama
menyikapi banyaknya usaha yang sama, disini diperlukan adanya sebuah inovasi
dalam bisnis. Ketika membicarakan inovasi, maka sebenarnya inovasi tidak bisa
dibatasi. Inovasi sangatlah luas, batasnya adalah kemampuan berfikir manusia.
Inovasi yang biasa dilakukan oleh perusahaan adalah inovasi produk, inovasi proses,
inovasi pelayanan, inovasi organisasi, dan inovasi model bisnis. Saat ini
UncleMUSH telah melakukan inovasi pada produk dengan membuat jamur olahan,
inovasi terhadap ide bisnis dengan optimalisasi lahan yang nanti akan djelaskan di
sub bab selanjutnya. Sedangkan untuk salah satu faktor penghambat yaitu mudah
terserang hama lalat jamur, kami sudah mengidentifikasi penyebab serangan dan cara
terbaik untuk melawan perusak jamur, baik hama maupun penyakit adalah dengan
mencegahnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kami untuk menjaga kebersihan
dan melakukan monitoring secara intensif, terarah, dan terprogram pada tiap tahap
budi daya jamur. Kemudian kesulitan dalam proses penyimpanan yang tidak tahan
lama serta ulang tudung jamur yang mudah hancur ketika proses pengiriman jarak
jauh, kami atasi dengan adanya diversifikasi produk jamur olahan. hal ini tidak hanya
sekedar melakukan diversifikasi produk, tapi dengan hal ini kami mempunyai
strategi sebagai salah satu cara untuk melakukan diversifikasi pada saluran distribusi.
Adanya diversifikasi Produk jamur olahan ini adalah untuk membuat produk tahan
32

lebih lama, mengarah kepada produk siap konsumsi, memenuhi selera dan kebutuhan
konsumen serta memperluas pasar, mempermudah transportasi, memberi nilai
tambah, pendapatan dan lain sebagainya.
Setiap perusahaan memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan laba,
tetapi untuk memaksimalkan perusahaan harus melakukan strategi yang efektif,
dengan diversifikasi produk maka perusahaan akan mampu memaksimalkan revenue.
Adapun faktor pendukung usaha ini yang membuat kami semakin yakin melakukan
usaha ini, diantaranya:
1. Kondisi tempat budidaya UncleMUSH yang kondusif untuk
menanam jamur, dan dengan peralatan yang memadai
2. Jenis jamur tiram relatif mudah dibudidayakan
3. Toleran terhadap perubahan musim serta cuaca
4. Produktivitasnya cukup baik dengan panen setiap hari
5. Higienis dan harga yang relatif terjangkau
6. Merupakan salah satu bagian produk yang banyak dibutuhkan
oleh masyarakat

3.3 Pelanggan
Budidaya jamur tiram sekarang ini telah memiliki pasar yang jelas. Hampir
semua wirausaha budidaya jamur tiram memiliki hubungan dengan pedagang yang
siap menerima hasil produksi jamur tiram dengan harga yang cukup tinggi bila
dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya. Permintaan jamur tiram semakin hari
semakin meningkat, masyarakat semakin sadar akan pentingnya mengkonsumsi
jamur tiram untuk tujuan kesehatan. Jamur tiram ini dikonsumsi sebagai pengganti
daging selain memiliki nilai gizi yang lebih tinggi serta membuat pola makan
masyarakat meningkat. Target market usaha ini adalah:
• Pengumpul maupun tengkulak
Pengumpul merupakan pihak yang melakukan pembelian jamur tiram hasil
produksi produsen. Pengumpul kemudian melakukan penjualan kepada
pedagang besar atau dapat juga dijual langsung kepada konsumen. Seorang
pengumpul umumnya juga mengangkut komoditas pertanian lain selain jamur
tiram untuk dijual kembali.
• konsumen rumah tangga dengan memasarkannya melalui pasar swalayan,
supermarket.
33

• restoran, rumah makan, catering ataupun hotel - hotel apabila produksi telah
stabil serta sarana dan prasarana telah memadai.
Adapun saluran pemasaran antara satu bagian dengan bagian lainnya dari suatu
organisasi adalah satu kesatuan yang saling tergantung, yang nantinya akan
memperlancar arus produk dan jasa kepada konsumen.

Gambar 3.1 Saluran Distribusi


Sumber: Penulis

3.2 Analisa Pesaing


Pesaing adalah perusahaan yang menghasilkan atau menjual barang dan jasa
yang sama atau mirip dengan produk yang ditawarkan.. Keberhasilan bisnis salah
satunya ditentukan oleh kemampuan memahami pesaing. Output dari
kemampuan tersebut, menopang manajemen dalam memutuskan dimana akan
bersaing dan bagaimana posisi diantara pesaing. Kualitas perusaahaan akan
meningkat akibat adanya persaingan yang sehat. Sebelum melangkah lebih jauh
untuk analisa pesaing, dibutuhkan proses analisa pemecahan masalah agar
mendapatkan sebuah informasi yang penting, input, dan umpan balik sehingga
mendapatkan sebuah keputusan yang tepat. Salah satu analisis yang dibutuhkan
adalah analisis SWOT. melakukan analisis SWOT bertujuan untuk mengetahui
kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (Opportunity), dan ancaman
(Threats) dari bisnis yang dijalani. Dari analisa tersebut seorang wirausaha dapat
memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara bersamaan dapat
meminimalkan kelemahan dan ancaman, dengan kata lain perusahaan dapat
menjadi tahu strategi bersaing yang tepat untuk diterapkan pada usahanya.
34

Dalam proses analisa pesaing selain menganalisa SWOT, bisnis jamur


UncleMUSH juga menganalisis dengan berbagai macam strategi, diantaranya:
1. Menganalisis faktor internal dan eksternal yang dimiliki perusahaan.
2. Membandingkan beberapa faktor keberhasilan dengan keunggulan
kompetitor yang ada.
3. IE Matrix (Internal-External). Matriks ini memposisikan berbagai divisi
suatu perusahaan dalam 9 kuadran.
4. CPM (Competitive Profile Matriks) yang digunakan untuk
mengidentifikasi para pesaing utama perusahaan mengenai kekuatan dan
kelemahan utama mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis
perusahaan.

3.4.1 SWOT Bisnis Jamur Tiram UncleMUSH


Faktor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kekuatan (Strength) bagi
bisnis jamur UncleMUSH adalah sebagai berikut :
1. Memiliki dan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok
Pemasok berperan penting dalam menentukan mutu produk, biaya,
pengembangan produk, dan akses pembiayaan bagi perusahaan. Mutu
produk dan layanan, sebagai penentu kepuasan pelanggan, salah satunya
bergantung kepada kualitas pemasok yang dipilih. Pasokan yang
berkualitas tentu memudahkan perusahaan menghasilkan produk dan
layanan yang berkualitas pula.
2. Letak lokasi usaha yang strategis
Lokasi UncleMUSH berada di dataran menengah. Dimana lokasi tersebut
sesuai dengan kebutuhan jamur tiram dapat tumbuh secara optimal. Oleh
karena itu, kami dapat memaksimalkan keuntungan usaha.
3. Kualitas produk yang baik
Kualitas produk yang ditawarkan oleh UncleMUSH baik karena
UncleMUSH memiliki komitmen memberikan pelayanan secara
konsisten dengan menawarkan dari segi kualitas & tujuan kesehatan bagi
konsumen. UncleMUSH juga mempertahankan kualitas produknya
dengan tidak memakai obat-obatan kimia dalam penanggulangan hama.
Sehingga jamur tiram UncleMUSH dijamin lebih sehat dibandingkan
dengan jamur tiram lainnya.
35

4. Komunikasi antara pemilik usaha dengan karyawan berjalan lancar


Pemilik atau pemimpin perusahaan harus selalu berkomunikasi dan
berkordinasi dengan karyawannya. Komunikasi yang baik ini tidak hanya
dalam hal pekerjaan. Hal ini akan menciptakan hubungan kekeluargaan
yang baik antara pemilik dan karyawannya. Kondisi seperti itu dapat
menciptakan kenyamanan karyawan dalam bekerja dan tentunya juga
akan meningkatkan loyalitas karyawan terhadap perusahaan.
5. Lahan untuk pengembangan usaha jamur yang masih luas
Salah satu kendala dalam menjalankan bisnis adalah tidak adanya atau
keterbatasan lahan untuk melakukan usaha. Sedangkan UncleMUSH
masih memiliki lahan yang cukup luas, sehingga hal tersebut dapat
menjadi salah satu kekuatan UncleMUSH untuk mengembangkan usaha
budi daya jamur tiram ini.
6. selalu mengutamakan kebersihan di lingkungan usaha
UncleMUSH selalu mengutamakan kebersihan di lingkungan kumbung
jamur. Karena dengan menjaga kebersihan secara berkala merupakan
salah satu cara mencegah adanya hama pada jamur, dan hasil produksi
jamur tiram lebih optimal.
7. fasilitas produksi untuk budidaya jamur baik
Kumbung jamur UncleMUSH sudah dilengkapi dengan fasilitas produksi
yang baik, diantaranya adalah bangunan kumbung yang sesuai dengan
kebutuhan jamur tiram, terdapat alat pengukur suhu agar suhu di dalam
kumbung tetap stabil dan juga terdapat alat pengkabutan untuk menjaga
kelembaban kumbung jamur.
Faktor-faktor internal yang teridentifikasi sebagai kelemahan (Weakness)
bagi bisnis jamur UncleMUSH adalah sebagai berikut :
1. Kapasitas produksi belum optimal
Modal yang masih terbatas menjadikan kapasitas produksi belum optimal.
2. Masih belum adanya labelisasi atau merek dagang
Belum adanya merek dagang pada kemasan, karena UncleMUSH saat ini
masih memasarkan jamur tiram ke wholesaler, dimana kemasan yang
dibutuhkan hanya dalam bentuk pelastik bening per 5 Kg. Ketika
UncleMUSH sudah berhasil masuk ke retailer, UncleMUSH akan
memberi merek dagang UncleMUSH pada kemasan jamur tiram tersebut.
36

3. Modal yang masih sangat terbatas


Keterbatasan modal merupakan masalah yang sering dihadapi oleh
usaha kecil dan menengah. Kondisi ini juga terjadi pada UncleMUSH
dimana keterbatasan modal ini menghambat perusahaan untuk
meningkatkan kapasitas produksinya untuk memenuhi permintaan yang
ada. Modal masih terbatas juga karena saat ini UncleMUSH masih
menggunakan dana pribadi.
4. Teknologi yang digunakan masih sederhana
Teknologi yang digunakan masih sederhana karena bisnis UncleMUSH
ini masih dalam tahap pengembangan dan kapasitas jamur tiram yang
belum maksimal, menyebabkan UncleMUSH masih memakai teknologi
sederhana dalam produksinya.
5. Promosi yang dilakukan masih sederhana
Selama memasarkan produknya, UncleMUSH belum melakukan
labelisasi atau menggunakan merek dagang pada produknya. Akan tetapi
UncleMUSH memberikan kuitansi transaksi penjualan kepada pelanggan
dengan menyertakan nama perusahaan serta nomor telepon perusahaan
untuk pemesanan lebih lanjut.
Faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai peluang (Opportunity)
bagi bisnis jamur UncleMUSH adalah sebagai berikut :
1. Pertumbuhan ekonomi yang positif
Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim
berbisnis suatu perusahaan. semakin buruk kondisi ekonomi, semakin
buruk pula iklim berbisnis. Berdasarkan dari data BPS, pertumbuhan
ekonomi Indonesia sejak tahun 2012 mengalami peningkatan sebesar 6,5
% dibanding tahun sebelumnya. hal ini akan menjadi peluang bagi
UncleMUSH untuk dapat mengembangkan usahanya.
2. Meningkatnya kesadaran masyarakat semakin tinggi terhadap kesehatan
Saat ini konsumen semakin cerdas dalam memilih suatu produk. Gaya
hidup sehat yang semakin memasyarakat menjadikan sebagian konsumen
cenderung memilih produk yang aman untuk dikonsumsi dengan
indikator produk tersebut lebih sedikit mengandung bahan pengawet.
Salah satu produk yang tidak mengandung bahan pengawet adalah jamur
tiram putih sebagai komoditas hortikultura yang diharapkan mampu
37

dijadikan produk yang dapat memenuhi kebutuhan giji masyarakat yang


dapat dikonsumsi untuk semua umur. Jamur dapat menjadi makanan
utama dimasa depan, karena kaya akan manfaat kesehatan dengan cita
rasa yang lezat.
3. Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat
Melihat permintaan pasar yang selalu meningkat, UncleMUSH
memanfaatkan keadaan tersebut sebagai sebuah peluang untuk
memperluas bisnis jamur tiram. Tidak hanya di dalam negeri, tapi
permintaan akan jamur ini juga sangat besar di pasar internasional.
4. Industri jamur diarahkan untuk ketahanan pangan, pengembangan
teknologi kesehatan, dan obat-obatan
Selain sebagai bahan pangan yang baik, jamur tiram juga berguna untuk
keperluan kesehatan dan pengobatan. jamur tiram juga mengandung
karbohidrat, lemak, kalori rendah, dan serat tinggi. Oleh karena itu jamur
tiram diarahkan untuk ketahanan pangan, pengembangan teknologi
kesehatan, dan obat-obatan.
5. Sumber daya manusia yang memadai di sekitar lokasi usaha
Tidak sulit mecari sumber daya manusia di sekitar lokasi UncleMUSH.
Sumber daya manusia yang dimaksud adalah para petani yang tidak
mempunyai lahan dan menjadi buruh tani. Hal tersebut akan menjadi
suatu peluang yang baik apabila dimanfaatnya secara terorganisir.
Faktor-faktor eksternal yang teridentifikasi sebagai ancaman (Threats) bagi
bisnis jamur UncleMUSH adalah sebagai berikut :
1. Perubahan cuaca tidak menentu
Cuaca merupakan salah satu faktor yang harus sangat diperhatikan untuk
menunjang keberhasilan budidaya jamur tiram putih. Dalam
memproduksi bibit dan media tanam jamur tiram putih diperlukan suhu
dan kelembapan yang relatif tetap atau stabil. Cuaca yang terlalu panas
akan mengakibatkan pertumbuhan miselium terhambat yang bila tidak
ditangani dengan cepat akan mengakibatkan kegagalan dalam
mempoduksi bibit jamur tiram putih. Perubahan cuaca yang tidak
menentu merupakan ancaman yang harus dihadapi.
2. Situasi keamanan sekitar
Situasi keamanan lingkungan sekitar merupakan faktor ancaman yang
38

cukup penting untuk diperhatikan agar tidak berdampak merugikan bagi


perusahaan.
3. Kemungkinan adanya penyakit atau virus pada jamur
Penyakit dan hama sering timbul karena kurangnya ketelitian dan kehati-
hatian dalam melakukan penanganan produksi salah satunya proses
pemeliharaan. Hal tersebut menimbulkan pekerjaan baru karena penyakit
dan hama yang menyerang harus segera ditangani.
4. Peningkatan impor jamur
Tingginya persaingan industri dapat dilihat dengan adanya peningkatan
pengimpor jamur tiram putih. Pesaing yang berasal dari luar negeri telah
berhasil memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi
lebih unggul.

3.4.2 IFE Matriks Bisnis Jamur Tiram UncleMUSH


Tabel 3.6 IFE Matriks Bisnis Jamur Tiram UncleMUSH
Faktor Internal Bobot Ranking Score
Strength
Memiliki dan menjalin hubungan yang baik dengan
pemasok 0.1 2 0.2
Letak lokasi usaha yang strategis 0.05 2 0.1
Kualitas produk yang baik 0.12 4 0.48
Komunikasi antara pemilik usaha dengan pegawai
berjalan lancer 0.02 2 0.04
lahan untuk pengembangan usaha jamur yang masih
luas 0.1 3 0.3
selalu mengutamakan kebersihan di lingkungan usaha 0.2 4 0.8
fasilitas produksi untuk budidaya jamur baik 0.08 1 0.08
Weakness
Kapasitas produksi belum optimal 0.2 2 0.4
Masih belum adanya labelisasi atau merek dagang 0.04 2 0.08
Modal yang masih sangat terbatas 0.05 3 0.15
Teknologi yang digunakan masih sederhana 0.03 1 0.03
Promosi yang dilakukan masih sederhana 0.01 1 0.01
39

Total 1 2.67
Sumber: Penulis
Berdasarkan hasil analisis faktor internal pada matriks IFE, dapat dilihat yang
menjadi kekuatan utama bisnis jamur UncleMUSH adalah kualitas produk yang baik
dengan nilai tertimbang 0,48. Faktor lain yang juga merupakan kekuatan bisnis
Jamur UncleMUSH adalah selalu mengutamakan kebersihan di lingkungan usaha
(nilai tertimbang = 0,8), lahan untuk pengembangan usaha jamur yang masih luas
(nilai tertimbang = 0,3), memiliki dan menjalin hubungan yang baik dengan pemasok
(nilai tertimbang = 0,2), letak lokasi yang strategis (nilai tertimbang = 0,1), fasilitas
produksi untuk budidaya jamur baik (nilai tertimbang = 0,08), dan komunikasi antara
pemilik usaha dengan pegawai berjalan lancar (nilai tertimbang = 0,04). Identifikasi
faktor kelemahan yang memiliki posisi terbesar bagi perusahaan adalah kapasitas
produksi jamur tiram belum optimal dengan nilai tertimbang 0,4, Faktor lain yang
juga menjadi kelemahan adalah modal yang masih terbatas (nilai tertimbang = 0,15),
masih belum adanya labelisasi atau merek dagang (nilai tertimbang = 0,08),
teknologi yang digunakan masih sederhana (nilai tertimbang = 0,03), dan promosi
yang dilakukan masih sederhana dengan nilai tertimbang 0,05. Dari Tabel IFE
tersebut diketahui bahwa total nilai tertimbang adalah 2,67. Saat ini kondisi internal
perusahaan berada di atas kondisi rata-rata, yaitu 2,5. Hal tersebut menyatakan
bahwa usaha jamur UncleMUSH sudah mampu dalam memanfaatkan kekuatan yang
dimiliki untuk menutupi kelemahannya.
40

3.4.3 EFE Matriks Bisnis Jamur Tiram UncleMUSH

Tabel 3.7 EFE Matriks Bisnis Jamur Tiram UncleMUSH


Faktor Eksternal Bobot Ranking Score
Opportunity
Pertumbuhan ekonomi yang positif 0.1 2 0.2
Meningkatnya kesadaran masyarakat semakin tinggi
terhadap kesehatan 0.16 4 0.64
Permintaan pasar tiap tahunnya selalu meningkat 0.22 4 0.88
Industri jamur diarahkan untuk ketahanan pangan dan
pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan 0.07 1 0.07
Sumber daya manusia yang memadai di sekitar lokasi
usaha 0.1 3 0.3
Threats
Perubahan cuaca tidak menentu 0.08 2 0.16
Situasi keamanan sekitar 0.07 1 0.07
kemungkinan adanya penyakit atau virus pada jamur 0.1 2 0.2
Peningkatan impor jamur 0.1 1 0.1
Total 1 2.62
Sumber: Penulis

Berdasarkan hasil analisis faktor eksternal pada matriks EFE, menunjukkan


bahwa peluang terbesar yang dimiliki oleh usaha UncleMUSH adalah permintaan
pasar tiap tahun selalu meningkat dengan nilai tertimbang sebesar 0,88. Faktor lain
yang menjadi peluang bagi usaha UncleMUSH adalah meningkatnya kesadaran
masyarakat semakin tinggi terhadap kesehatan = 0,64), sumber daya manusia yang
memadai di sekitar lokasi usaha (nilai tertimbang =0,3), pertumbuhan ekonomi yang
positif (nilai tertimbang = 0,2). Industri jamur diarahkan untuk ketahanan pangan,
pengembangan teknologi kesehatan dan obat-obatan (nilai tertimbang = 0,07). Faktor
yang menjadi ancaman terbesar bagi usaha budi daya jamur tiram UncleMUSH
41

adalah kemungkinan adanya penyakit atau virus pada jamur (nilai tertimbang = 0,2),
peningkatan impor jamur (nilai tertimbang = 0,1), kemudian diikuti oleh perubahan
cuaca tidak menentu (nilai tertimbang = 0,16) , dan situasi keamanan sekitar (nilai
tertimbang = 0,07). Dari Tabel EFE tersebut diketahui bahwa total nilai tertimbang
adalah 2,62. Hal tersebut menyatakan bahwa bisnis UncleMUSH dapat menanggapi
peluang dan ancaman dengan baik, yaitu dapat memanfaatkan peluang yang ada dan
menghindari ancaman eksternal perusahaan.

3.4.4 Matriks Internal Eksernal

Gambar 3.2 Matriks Internal Eksternal


Sumber: Penulis

Berdasarkan analisis Matriks IE pada Gambar diatas menunjukkan bahwa


Bisnis Jamur UncleMUSH untuk Tahun 2014 berada di kuadran V. Pada kuadran V
strategi yang sesuai untuk perusahaan adalah strategi menjaga dan mempertahankan
(hold and maintain). Alternatif strategi yang dapat digunakan untuk perusahaan yang
berada di kuadran V biasanya strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk.
Strategi penetrasi pasar adalah suatu strategi mencari pangsa pasar yang lebih besar
lewat produk saat ini, di pasar yang sekarang melalui pemasaran yang lebih baik.
Sedangkan strategi pengembangan produk adalah suatu strategi mengupayakan
42

peningkatan penjualan melalui perbaikan produk saat ini atau pengembangan produk
yang baru. Tahun 2014 strategi penetrasi pasar sebaiknya digunakan untuk
mempercepat penjualan produk pada segmen pasar yang sudah dituju dengan
melakukan perbaikan pada saluran distribusi. Perbaikan tersebut bisa dilakukan
dengan menambah saluran distribusi yang dianggap strategis dalam meningkatkan
penjualan. Tujuan penambahan tersebut untuk menambah pangsa pasar serta
konsumen lebih mudah memperoleh produk jamur tiram. Strategi penetrasi pasar
juga dapat dilakukan dengan cara promosi yang lebih gencar melalui periklanan di
internet. Hal tersebut bertujuan agar produk jamur tiram UncleMUSH lebih dikenal
masyarakat. Disamping melakukan penetrasi pasar, perusahaan juga bisa
menjalankan strategi pengembangan produk bisa dilakukan perusahaan dengan
membuat produk jamur olahan, Tujuan penambahan produk jamur olahan untuk
mengoptimalkan kapasitas produksi serta melengkapi produk yang sudah ada
dipasaran. Produk tersebut bisa dijual pada segmen pasar yang telah dituju ataupun
pasar di wilayah geografis baru.

3.4.5 Competitive Profile Matrix


Competitive Profile Matrix (CPM) mengidentifikasi pesaing utama
perusahaan serta kekuatan dan kelemahannya. Dalam hal ini pesaing dari
UncleMUSH adalah:
1. Nama Perusahaan : Jamur Tegalwaru
Alamat : desa Tegalwaru kecamatan Ciampea Kabupaten
Bogor
2. Nama Perusahaan : CV Wahyu Makmur Sejahtera
Alamat : Kampung Gadog RT 03/RW 03
43

Tabel 3.8 Competitive Profile Matrix

Bisnis Jamur UncleMUSH Perusahaan Jamur Tegalwaru CV Wahyu Makmur Sejahtera


Faktor
Bobot Peringkat Skor Bobot Peringkat Skor Bobot Peringkat Skor
Keberhasilan
Kualitas produk 0.2 4 0.8 0.12 1 0.12 0.2 2 0.4
Kebersihan
kumbung jamur
0.16 3 0.48 0.15 2 0.3 0.15 3 0.45
Daya saing
harga 0.12 3 0.36 0.1 2 0.2 0.2 2 0.4
Kualitas
pelayanan 0.14 4 0.56 0.2 2 0.4 0.05 2 0.1
hubungan
dengan
supplier 0.12 3 0.36 0.11 1 0.11 0.1 1 0.1
Lokasi usaha 0.15 4 0.6 0.12 3 0.36 0.2 2 0.4
Kualitas
manajemen 0.11 3 0.33 0.2 1 0.2 0.1 3 0.3
Total 1 3.49 1 1.69 1 2.15
Sumber: Penulis
Kondisi diatas menggambarkan bahwa bisnis jamur UncleMUSH merupakan bisnis
yang paling unggul dengan peringkat pertama dalam kualitas produk, kebersihan
kumbung jamur, daya saing harga, kualitas pelayanan, hubungan dengan supplier,
lokasi usaha, dan kualitas manajemen dengan total skor sebesar 3,49. Kemudian
peringkat kedua diperoleh oleh CV Wahyu Sejahtera dengan total skor sebesar 2,15,
dan peringkat ketiga diperoleh oleh Perusahaan Tegalwaru dengan total skor sebesar
1,69.

3.5 Rencana pemasaran


Memiliki usaha dengan jumlah permintaan yang melimpah dapat dikatakan
sebagai tolak ukur sebuah keberhasilan seseorang yang menjalankan bisnis. Hal ini
lah yang akhirnya menjadi salah satu faktor penting dalam merintis usaha, selain
kualitas produk itu sendiri tentunya. Dalam menjalankan bisnis jamur, untuk dapat
44

menjual seluruh hasil panen dengan baik, pelaku bisnis harus memiliki jaringan
pemasaran yang efektif dan solid. Hampir semua pengusaha jamur tiram memiliki
hubungan dengan pedagang yang siap menerima hasil produksi jamur tiram dengan
harga yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan tanaman sayuran lainnya.

3.5.1 Aspek Pemasaran


Aspek pemasaran disini akan dijelaskan melalui marketing mix, yang
merupakan strategi dasar manajemen pemasaran yang ditetapkan oleh perusahaan
dalam memasarkan produknya. Bauran pemasaran ini terdiri dari 4 macam yang
biasa disingkat dengan 4P, yaitu Product, Price, Place, dan Promotion.
• Produk (Product)
Produk yang ditawarkan UncleMUSH adalah jamur segar dengan kualitas
terbaik tanpa menggunakan bahan kimia dalam pemeliharaannya. Untuk saat
ini UncleMUSH masih dalam tahap proses menstabilkan tingkat produksi dan
penjualan baru melalui wholesaler. Namun pada tahap selanjutnya
UncleMUSH akan memproduksi jamur olahan, sehingga UncleMUSH dapat
menjangkau pangsa pasar yang lebih luas.
• Harga (Price)
UncleMUSH menetapkan harga sebesar Rp 9.500 per-Kg. Harga tersebut
merupakan harga yang sesuai dengan kualitas produk yang UncleMUSH
berikan. Namun harga tersebut dapat berubah naik maupun turun sesuai
dengan jumlah permintaan pasar akan jamur tiram dan juga tergantung
pengaruh musim atau cuaca.
• Lokasi (Place)
Lokasi bisnis jamur UncleMUSH terletak pada daerah dengan kondisi
lingkungan yang optimum (suhu udara, cuaca, tingkat kelembaban) untuk
melakukan budi daya jamur tiram. Hal ini membuat biaya produksi
UncleMUSH menjadi lebih efisien, karena tidak perlu mengeluarkan biaya
tambahan untuk pengkondisian lingkungan tumbuh jamur.
• Promosi (Promotion)
Promosi yang dilakukan UncleMUSH masih dalam tahap promosi mulut ke
mulut. Untuk itu UncleMUSH memastikan bahwa produk dan pelayanan
yang diberikan dapat memuaskan pelanggan. Sehingga pelanggan tersebut
45

dapat ikut memasarkan produk UncleMUSH kepada koleganya. Menurut


Jurvetson (2008), kepuasan pembelian pelanggan lebih dipengaruhi oleh
rekomendasi orang terdekat dibandingkan dengan iklan-iklan komersial. Cara
tersebut sudah cukup untuk memasarkan produk UncleMUSH yang masih
tergolong usaha mikro dengan hasil produksi per-hari yang masih relatif
kecil.

3.6 Proyeksi Penjualan (Sales Forecast)


Skenario terbaik (Best-Case) adalah ketika 1 baglog mencapai produksi
maksimum yaitu 6 ons dalam tiga bulan. Untuk tahun pertama dimana UncleMUSH
menargetkan 22.500 baglog, maka hasil panen maksimum sekitar 4.500 Kg per
bulan. Sedangkan untuk skenario Terburuk (Worst-Case) pada penjualan Bisnis
Jamur UncleMUSH ketika 1 baglog hanya menghasilkan 4 ons dalam tiga bulan,
sehingga pada tahun pertama hasil panen minimum sekitar 3.000 Kg per bulan.
Kemudian pada Skenario Sedang (Normal-Case) hasil panen akan fluktuatif, namun
dengan strategi rotasi pergantian baglog, panen yang didapat diharapkan mendekati
hasil maksimum. Berikut adalah grafik ketiga scenario tersebut

Gambar 3.3 Simulasi Penjualan Terbaik, Sedang, Terburuk


Sumber: Penulis

Anda mungkin juga menyukai