Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI

PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM


(amaranthus)

DISUSUN OLEH :

AFIQ MUKHLIS ABDURRAZZAQ


LAPORAN PENELITIAN BIOLOGI
PENGARUH JENIS AIR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN BAYAM
(amaranthus)

DISUSUN OLEH :
1. AFIQ MUKHLIS ABDURRAZZAQ
Kata Pengantar
Daftar Isi
Kata Pengantar............................................................................................................................................3
Daftar Isi......................................................................................................................................................4
BAB I............................................................................................................................................................5
A. Latar Belakang.................................................................................................................................5
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................5
C. Tujuan Penelitian.............................................................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................................................5
BAB II...........................................................................................................................................................6
A. Tinjauan Pustaka..............................................................................................................................6
1. Tanaman bayam..........................................................................................................................6
B. Jenis Air..........................................................................................................................................17
1. Jenis jenis air..............................................................................................................................17
2. Hipotesis....................................................................................................................................17
BAB III........................................................................................................................................................18
A. Variabel dan definisi variabel.........................................................................................................18
B. Tempat dan Waktu pelaksanaan...................................................................................................18
C. Alat dan Bahan...............................................................................................................................18
D. Rancangan Penelitian....................................................................................................................18
E. Populasi dan Sampel......................................................................................................................18
F. Prosedur Penelitian.......................................................................................................................18
G. Jadwal Penelitian...........................................................................................................................19
H. Rencana Analisis Data....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................20
BAB I
A. Latar Belakang
Bayam merupakan sayuran yang telah lama dibudidayakan secara luas oleh petani di
seluruh Indonesia. Hampir semua orang mengetahui dan menyukai tanaman tersebut. Bayam
dapat ditemukan di berbagai olahan makanan di Indonesia.

Bayam memiliki nilai gizi yang cukup tinggi. Bayam juga mudah tumbuh di berbagai
tempat di Indonesia. Masa panen yang cukup singkat dan perawatan yang relatif mudah
membuat bayam dapat ditemukan dengan mudah di pasar tradisional hingga supermarket.

Banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bayam. Faktor tersebut seperti cahaya
matahari, media tanam, air dan kelembaban. Faktor faktor tersebut dapat membuat
pertumbuhan bayam menjadi maksimal dan lebih berkualitas.

Berdasarkan faktor faktor yang dapat memengaruhi pertumbuhan bayam diatas. Kita
dapat melakukan penelitian seperti pengaruh jenis air pada pertumbuhan tanaman bayam.
Penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan pertumbuhan tanaman bayam yang
disiram dengan berbagai macam jenis air. sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil berupa
pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman bayam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh jenis air terhadap pertumbuhan tanaman bayam?
2. Jenis air apakah yang paling baik untuk proses pertumbuhan bayam?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari kegiatan ini adalah:

1. Mengetaui pengaruh dari pemberian berbagai macam jenis air pada pertumbuhan tanaman
bayam
2. Mengetahui jenis air yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman bayam

D. Manfaat Penelitian
1. Sebagai sumber informasi untuk oranglain tentang perngaruh pemberian berbagai jenis air
untuk pertumbuhan bayam
2. Diharapkan dapat menjadi sumber informasi tambahan untuk kegiatan lain yang terkait dengan
tanaman bayam
BAB II
A. Tinjauan Pustaka
1. Tanaman bayam
a. Sejarah

b. Klasifikasi
Kerajaan :Plantae

Divisi :Magnoliophyta

Kelas :Magnoliopsida

Ordo :Caryophyllales

Famili :Amaranthaceae

Subfamili :Amaranthoideae

Genus :Amaranthus L.

c. Kandungan dan manfaat


Bayam dikenal karena mengandung banyak nutrisi didalamnya. Merangkum dari Live
Science, analisis dari The George Mateljan Foundation tentang sifat gizi bayam,
menempatkan sayur hijau ini sebagai makanan kaya nutrisi.

Menurut World Healthiest Food, bayam merupakan sumber vitamin K, vitamin A (dalam
bentuk karetonoid), mangan, folat, tembaga, vitamin B2, vitamin B6, vitamin E, kalsium,
dan vitamin C yang sangat baik.

fakta nutrisi dari bayam dikutip dari laman Healthline.

Dalam 100 gram bayam mentah, mengandung gizi sebagai berikut:

 Kalori 23 Air 91 persen


 Protein 2,9 gram
 Karbohidrat 3,6 gram
 Gula 0,4 gram
 Serat 2,2 gram
 Lemak 0,4 gram

Selain memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh, bayam memiliki segudang manfaat untuk
tubuh dan kesehatan. Berikut ini merupakan manfaat bayam:

1. Baik untuk penglihatan

Kandungan bayam yang kaya beta karoten, lutein, dan zeaxanthin sangat baik untuk
penglihatan Anda.

Beta-karoten yang ada pada bayam hijau menjadi alasan mengapa sayuran ini sehat
untuk mata Anda. Dengan makan bayam yang rutin, kebutuhan vitamin A Anda akan
selalu tercukupi dan tak perlu takut kekurangan.
Selain itu, makan bayam hijau baik untuk mengurangi rasa gatal di mata, bantu
mengobati ulkus mata, dan gangguan pada mata lainnya.

Lain lagi dengan zeaxanthin dan lutein yang juga terkandung di dalam bayam.
Menurut sebuah artikel dari Annual Review of Nutrition, lutein dan zeaxanthin dapat
meningkatkan ketajaman penglihatan serta mengurangi risiko degenerasi makula.

2. Mencegah kanker

Bayam mempunyai kandungan klorofil di dalamnya. Klorofil efektif berperan sebagai


penahan efek karsinogenik dari amina heterosilik. Tidak hanya itu, bayam juga
membantu memperlambat pertumbuhan sel tumor.

Hal ini dibuktikan melalui penelitian dari Bioactive Foods in Promoting Health yang
melibatkan seorang wanita dengan tumor di serviks alias leher rahimnya.

3. Memperkuat otot

Bayam sangat berperan penting dalam mengencangkan otot Anda, terutama otot
jantung.

Hal tersebut dikarenakan faktor koenzim Q-10 (C0-Q10) di dalam bayam bertugas
sebagai antioksidan sekaligus membantu memompa darah ke seluruh tubuh.

Darah yang dipompa ke seluruh bagian tubuh ini dibantu oleh otot jantung yang
sudah lebih kuat.

Selain itu, koenzim pada bayam mampu menurunkan risiko terkena penyakit gagal
jantung, hipertensi, dan jantung koroner.

4. Mengelola diabetes

Antioksidan atau asam alfa-lipoat yang terkandung di bayam juga dapat menurunkan
gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan mencegah oksidatif.

Selain ketiga manfaat tersebut, bayam dengan asam alfa-lipoat ternyata bisa
menurunkan risiko neuropati perifer dan otonom pada penyandang diabetes.

Hal ini diulas dalam sebuah studi dari jurnal Medical Archives, meski belum
terungkap jelas apakah asam alfa-lipoat dalam bentuk pil atau tablet akan sama efeknya
dengan yang injeksi.

Namun, tidak menutup harapan bagi para penyandang diabetes untuk tetap makan
bayam agar mereka terhindar dari komplikasi.

5. Baik untuk ibu hamil

Manfaat bayam hijau bagi ibu hamil ternyata berpengaruh sangat besar bagi
janinnya. Folat yang ada pada sayuran berwarna hijau ini sangat dibutuhkan oleh calon
bayi.

Hal tersebut dikarenakan dapat mengembangkan sistem saraf mereka, sehingga


cacat pada mulut, seperti sumbing dapat terhindarkan.

Oleh karena itu, bayam hijau sangat bermanfaat bagi para ibu hamil dan menyusui
karena memberikan dampak yang baik bagi anak Anda.
6. Menjaga tekanan darah

Bagi para penderita hipertensi, makan bayam dapat menjadi salah satu alternatif
untuk menjaga tekanan darah mereka.

Kandungan kaliumnya ternyata dapat menurunkan tekanan darah. Selain itu, risiko
terkena hipertensi pun berkurang karena folat yang menenangkan pembuluh darah.

Tekanan darah yang terjaga dengan baik, Anda juga mengurangi stres pada sistem
kardiovaskular. Nah, tubuh pun mendapatkan oksigen dengan baik.

d. Ciri ciri morfologis


1) Akar

Bayam memiliki sistem perakaran tunggang bagian bawah serta serabut pada bagian atas.
Akar tanaman bayam dapat menembus kedalam tanah sampai kedalaman 20-40 cm bahkan
dapat lebih tergantung dari jenis media tanah yang digunakan.

2) Batang

Tanaman bayam memiliki batang yang berbentuk tegak, tebal, dan mengandung banyak air
atau herbacius. Batang tanaman ini berukuran cukup panjang sampai 0.5-1 meter serta
memiliki cabang monodial. Batang bayam memiliki warna hijau namun ada juga yang
bewarna merah tergantung dari varietas bayam yang ditanam.

3) Daun

Bayam memiliki daun tunggal dan bewarna hijau muda atau tua. Namun, ada juga bayam
yang memiliki daun bewarna merah tergantung dari varietas yang digunakan. Bentuk dari
daun bayam yaitu bulat memanjang dan oval. Panjang daun berukuran sekitar 1.5 sampai 6
cm, untuk lebar daun sekitar 0.5 sampai 3.2 cm. pada daun terdapat tangkai yang berbentuk
bulat serta opacus yang berukuran 0.5 sampai 9 cm.

4) Bunga

Tanaman bayam memiliki bunga yang berkelamin tunggal, warna daunnya yaitu hijau tua
serta terdapat mahkota yang terdiri dari daun bunga dengan jumlah 4-5 buah, bakal buah
dengan jumlah 2-3 buah dan benang sari 1-5 serta bagian lain yang berguna untuk
membantu penyerbukan.

Ukuran bunga bayam sekitar 1.5-2.5 mm, cara membedakan antara bunga jantan dengan
bunga betina yaitu bunga jantan memiliki bentuk bulir sedangkan untuk bunga betina
berbentuk bulat yang terdapat diketiak batang. Proses penyerbukan bunga dibantu oleh
hewan sekitar ataupun angin.
e. Jenis tanaman
1) Bayam Cabut (Amaranthus tricolor)

Batang bayam cabut atau biasa disebut bayam sekul ada yang berwarna kemerah-
merahan (bayam merah) dan ada pula yang berwarna hijau keputih-putihan (bayam
putih).
2) Bayam Tahun (Amaranthus hybridus)

Bayam tahun yang biasa disebut dengan bayam sekop atau bayam kakap ini berdaun
lebar. bayam ini memiliki dia varietas, yaitu varietas caudatus dan varietas paniculatus.
Varietas caudatus berdaun agak panjang, berujung runcing, dan berwarna hijau atau
merah tua. Bunganya merangkai panjang di ujung-ujung batang. Sementara itu, Varietas
paniculatus memiliki dasar daun yang lebar dan berwarna hijau.
3) Bayam Merah

Bayam merah sendiri ada 2 jenis, yaitu bayam merah yang seluruh daun dan batangnya
berwarna merah(blitum rubum) dan yang berdaun merah namun batang berwarna
hijau(blitum album).Bayam merah biasa dimanfaatkan sebagai sayuran pelengkap
sumber gizi yang baik, dan banyak juga pakar herbal yang menyarankan bayam merah
untuk membantu pengobatan penyakit tertentu.
f. Cara penanaman
5) Pertama, siapkan benih bayam terlebih dahulu yang dapat Anda beli di toko pertanian
sekitar anda. Jika tidak menggunakan benih dapat juga menanam langsung batang
bayam dengan menggunakan metode stek.
6) Kedua, membuat media tanam dengan cara mencampurkan tanah dan pupuk kandang
kemudian diremas hingga merata lalu diayak hingga media memiliki tekstur yang sangat
halus.
7) Media tanah yang halus dimasukkan ke dalam polybag dan pada bagian dasar polybag
dilandasi dengan pecahan genteng untuk menahannya sehingga pada saat polybag
disiram, tanah di dalamnya tidak akan mudah keluar.
8) Apabila menanam menggunakan batang bayam maka memerlukan polybag dengan
ukuran sedang dan bagian akar batang bayam dikuburkan ke dalam tanah.
9) Untuk yang menggunakan benih bayam maka benih dapat disemai ke dalam polybag
berukuran kecil dengan banyak benih 2 – 3 biji.
10) Pada saat benih bayam sudah mulai tumbuh maka dapat dipindahkan pada polybag
yang ukurannya lebih besar.
11) Tahap pemindahan bibit dapat dilakukan dengan cara yang sama pada saat proses
penyemaian yaitu media tanah dan pupuk kandang dicampur terlebih dahulu lalu bibit
dimasukkan ke dalamnya.
12) Jika sudah maka dapat disiram dengan air agar kelembaban sayur ini dapat terjaga.
Perlu diingat pada saat proses pemindahan bibit dilakukan harus dengan cara yang
sangat hati-hati agar nantinya tidak merusak bagian akarnya.
13) Sayur bayam dalam polybag ini dapat dipindahkan pada rak tanaman dengan intensitas
cahaya yang cukup. Jika semua sudah selesai maka tahap berikutnya yang harus di
perhatikan yaitu merawat tanaman sayur bayam agar tumbuh cepat dan subur.

g. Cara perawatan
14) Pemberian pupuk hanya perlu dilakukan ketika pertumbuhan bayam lambat, atau
gunakan sebagai suplemen jika pH tanah tidak memadai.
15) Saat bibit berkecambah hingga sekitar 2 inci, tipiskan hingga 3-4 inci.
16) Jaga tanah tetap lembab dengan mulsa.
17) Siram secara teratur untuk membantu kelembapan tanah.
18) Bayam bisa tahan dingin dan dapat bertahan dalam cuaca beku dan suhu hingga 15ºF (-
9 ° C). Bayam muda lebih empuk; tutup jika suhu dingin melebihi perkiraan.

h. Hama dan penyakit


Hama adalah organisme yang dianggap merugikan dan tak diinginkan dalam kegiatan
sehari-hari manusia. Bayam memiliki beberapa hama yang dapat merusak pertumbuhan
tumbuhan tersebut seperti:
1. Ulat Daun

Ulat daun menjadi penyebab utama daun bayam rusak. Serangannya cukup ganas
karena bisa menyebabkan tanaman bayam tersisa tulang daunnya saja. Pengendalian yang
bisa dipilih sebenarnya sangat beragam. Apabila pengendalian secara mekanik sudah tidak
mempan, anda bisa gunakan insektisida. Penggunaannya juga harus sesuai dengan
ketentuan.

2. Hymenia recurvalis

Hama tanaman bayam yang kedua adalah Hymenia recurvalis. Hama ini lebih dikenal
dengan nama ulat penggulung daun. Sesuai dengan namanya, ulat yang stau ini membuat
daun tanaman bayam menggulung dan berlubang. Ulat penggulung daun menggunakan
semacam jaringan tipis sehingga daun membentuk sebuah gulungan.

Bagaimana ciri ciri ulat yang satu ini? Ulat penggulung daun pada tanaman bayam
memiliki warna tubuh hijau muda. Meskipun begitu bukan berarti semua ulat dengan warna
hijau cerah adalah jenis ulat penggulung daun. Agar lebih pasti anda bisa melihat kondisi
daun tanaman bayamnya terlebih dahulu apakah ada yang menggulung atau tidak.

3. Sexava Spp.
Sexavana spp. atau belalang daun menjadi agen perusak daun tanaman bayam. Tanda
serangannya adalah dengan ditemukan bekas gigitan dari bagian tepi daun. Hingga saat ini
belalang masih menjadi hama yang menyerang berbagai tanaman. Tidak heran jika pilihan
pengendaliannya sangat banyak.

Salah satu cara pengendalian belalang daun yang paling mudah adalah dengan
menggunakan pengendalian mekanik. Anda hanya perlu menggerakkan bagian tajuk
tanaman bayam agar belalang menjauh. Jika serangannya sudah tidak terkendali, anda bisa
gunakan insektisida. Gunakan merek yang paling rekomended agar pengendalian bisa
dilakukan dengan baik.

4. Myzus persicae

Myzus persicae atau kutu daun ternyata menjadi salah satu hama tanaman bayam yang
bisa menyebabkan gagal panen. Kutu daun menyerang tanaman bayam dengan cara
menghisap cairan yang ada di bagian daun. Akibat yang ditimbulkan yaitu daun menjadi
melengkung dan berpilin. Apabila gejala serangan cukup berat, daun bisa rontok dan bayam
menjadi gundul.

Lantas kapan kutu daun banyak menyerang? Serangga yang satu ini sangat aktif di
musim kemarau. Serangan akan semakin menjadi jadi jika cuaca sangat terik. Sama seperti
hama lainnya, pengendalian mekanik masih menjadi cara yang paling sederhana. Apabila
serangan tidak kunjung mereda, anda dapat menggunakan insektisida.

5. Bekicot atau Siput


Walaupun lebih banyak ditemukan di sawah, ternyata bekicot bisa menjadi hama
bayam. Kehadiran bekicot sangat mengganggu karena mereka makan benih yang disebar di
persemaian. Akibatnya banyak tanaman bayam yang tidak tumbuh. Mereka juga makan
tanaman bayam mulai dari bagian akar, batang, hingga daun.

Selain hama, hal yang dapat mengganggu atau merusak tanaman bayam adalah penyakit.
Berikut ini penyakit pada tanaman bayam:

1. Dumping off (Rebah Kecambah)

Penyakit ini menyerang tanaman bayam muda pada saat benih mulai berkocambah.
Gejala serangan menunjukkan pertumbuhan kecambah yang tidak normal, batang lemah,
dan mudah rebah karena akar dan batangnya busuk. Gejala yang khas ialah busuk pada
lapisan korteks akar utama dan pangkal batang menjadi berwarna kecokelatan sehingga
akar dan batang menjadi busuk dan akhimya tanaman menjadi mati.

Penyakit ini disebabkan cendawan Rhizoctonia solani dan Phytium sp. Cendawan ini
dapat bertahan hidup pada keadaan yang kering dan cepat menyerang tanaman lainnya.
Sifatnya yang politagus menyebabkan hampir semua tanaman diserangnya. Cara
pengendalian dan pemborantasannya adalah sebagai berikut. Perbaiki saluran drainase
sehingga permukaan tanah tidak terlalu kering dan tidak terlalu lembab. Peremajaan
kembali tanaman dengan moncabut tanaman yang terserang parah. Penggunaan pupuk
yang berimbang. Penyemprotan fungisida sesuai dosis anjuran pakai.

2. Penyakit karat putih

Terbentuknya bercak-bercak putih yang agak melepuh pada daun, terutama pada sisi
bawah tanaman bayam. Pada populasi karat meningkat dapat terjadi kerusakan daun
sehingga mengakibatkan hasil dan mutu daun menurun. Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Albogo candida. Pengendalian penyakit cukup dilakukan dengan membongkar
tanaman dan melakukan peremajaan kembali bila serangan sudah parah.

3. Penyakit virus keriting (spinach blight )

Penyebab penyakit adalah sejenis virus dan jenis cucumbor mosaic virus (CMV).
Serangan virus menyebabkan daun menyempit, mengkerut, menggulung, dan mengecil.
Pada daun timbul bercak-bercak. Permukaan daun berwarna kuning dan belang-belang
(mosaik). Penyakit ini paling banyak menyerang daun muda.

Pengendalian dan pencegahan dilakukan dengan cara :

Mencabut tanaman yang sakit dan membakar tanaman yang sudah terinfeksi agar tidak
menyebar, kemudian melakukan peremajaan tanaman kembali Melakukan penggiliran
tanaman (rotas) dengan tanaman yang tidak sefamili dengan bayam sebagai tindakan
pencegahan. Selain itu, lahan harus dibersihkan dari tanaman-tanaman yang mungkin
sebagai inang bagi penyakit ini.
4. Penyakit kekurangan mangan (Mn)

Gejala penyakit ini ditandai dengan timbulnya bintik-bintik kuning pada daun dan tepi
daun menjadi keriting. Pertumbuhan daun menjadi lambat. Gejala serangan ini banyak
dijumpai bila keadaan cuaca sangat panas. Sebagai penyebab dari gejala tersebut adalah
kekurangan unsur mangan (Mn).

Pengendalian dan pencegahan dilakukan sebagai berikut :

Tanah dapat diberi multonik yang mengandung Mn saat serangan pertama muncul
Pencegahannya dilakukan dengan memberikankapur saat pengolahan tanah, terutama pada
tanah yang diduga kekurangan Mn.

i. Penanaman
Konsumen bayam tentunya menghendaki untuk mendapatkan daun-daun yang segar dan
baik. Untuk itu, setiap tahap proses produksi sayuran ini harus dlakukan dengan benar dan
pada waktu yang tepat, termasuk pada saat pemanenan. Kerusakan daun dapat terjadi
karena cara pemanenan yang salah dan kurang hat-hati. Hal ini dapat mempengaruhi
kemudahan dalam pemasaran ataupun penentuan harga jualnya.

Agar kita bisa menanggulangi panen yang tidak diinginkan maka anda harus mengetahu cara
panen yang disarankan.

1. Waktu panen

Pemanenan bayam cabut dilakukan pada saat pertumbuhan tanaman masih dalam fase
vegetatif atau tanaman belum berbunga. Bayam siap dipanen pertama pada umur 21 hari
setelah tanam. Pada saat itu tinggi tanaman telah mencapai 15-20 cm. Pemanenan
berikutnya dilakukan 2 kali dalam satu minggu atau setiap 3 hari sekali. Pemanenan
berlangsung sampai sekitar 36 hani setelah tanam yang merupakan panen terakhir. Apabila
tanaman dibiarkan melewati umur 35 hari, tanaman sudah terlalu tua dan berbunga
sehingga kualitasnya kurang baik karena daun menjadi keras dan berseat. Kecuali bila akan
diambil benihnya, tanaman dibiarkan tumbuh, berbunga, dan menghasilkan biji. Awal
pemanenan bayam petik relatif lebih lama daripada bayam cabut.
Dalam jangka waktu 30-40 hari setelah tanam, tanaman bayam petik baru mulai
dipanen. Pada saat itu tinggi tanaman mencapai 30-35 cm, belum bercabang dan berbunga.
Pada setiap ketiak daun telah muncul pucuk pucuk baru. Pucuk daun yang dipetik pertama
kali merupakan batang utama atau tunas. Akibat pemotongan pucuk tersebut akan
merangsang tumbuhnya cabang-cabang baru yang lebih bayak. Pemetikan bayam cabut
selanjutnya dapat dilakukan dalam selang waktu 5-7 hari sekali Apabila lahan pertanaman
luas, selang waktu pemetakan lebih kerap karena jumlah populasi tanaman banyak dan
pertumbuhan pucuk bayam sangat cepat. Tanaman bayam petik mempunyai umur produktif
yang cukup lama, yaitu sampai tanaman berumur 1 tahun atau lebih Namun, setelah
mesowat 6 bulan, tanaman bayam akan menampakkan tanda-tanda penuaan, yaitu
batangnya menjadi keras dan berserat. Pada saat itu tanaman sebaiknya diganti dengan
tanaman yang baru. Pemberian pupuk nitrogen dalam bentuk Urea setiap 2 minggu akan
membantu mempertahankan pertumbuhan vegetatif tanaman secara terus-menerus dan
kualitas daun tetap baik.

2. Cara dan waktu panen

Sesuai dengan sebutannya, pemanenan bayam cabut dilakukan dengan cara mencabut
seluruh bagian tanaman termasuk akarnya. Pencabutan bayam dilakukan dengan menarik
batang tanaman pada bagian bawah.

Pencabutan bayam dilakukan dengan menarik batang tanaman pada bagian bawah.
Penyabutan harus dilakukan dengan hati-hati agar tanaman tidak rusak, patah, atau
merusak tanaman yang lain, terutama yang masih kecil. Semua tanaman bayam dapat
dipanen secara serempak penanaman dari benih memungkinkan pertumbuhan tanaman
bayam tidak seragam oleh karena itu, pencabutan hanya dilakukan pada tanaman yang
telah mempunyai tinggi 15-20 cm.

Sisa tanaman yang lain dapat dipanen pada hari-hari berikutnya setelah cukup tingginya.
Pencabutan tanaman akan semakin mudah bila tanahnya gembur. Dengan demikian
penggemburan pada saat penyiapan lahan sangat membantu dalam cara panen ini. Volume
hasil panen bayam cabut yang dapat diperoleh dari penanaman 5 kg benih adalah sekitar 10
ton bayam segar. Waktu untuk melakukan pemanenan sebaiknya pada pagi atau sore hari
saat temperatur udara tidak terlalu tinggi.

Apabila pemanenan dilakukan pada saat panas, daun bayam akan cepat layu dan
tentunya akan menurunkan kualitasnya. Pemanenan untuk bayam petik dilakukan dengan
cara memotong pucuk pucuk daun yang sehat menggunakan alat bantu berupa pisau atau
gunting tanaman. Pemotongan tepat di atas daun ke-8 atau ke-9. Pada ketiak daun di bawah
pemotongan tersebut sudah muncul pucuk-pucuk baru sepanjang 10 cm yang dalam waktu
5-7 hari berikutnya dapat dipetik kembali demikian seterusnya.

Dari pemanenan yang pertama akan diperoleh daun-daun bayam yang relatif lebih besar
dengan batang yang besar pula karena merupakan batang utama tanaman. Panjang pucuk
daun yang dipotong 20 cm dengan diameter batang 1 cm dan berat segar per tangkai 75
gram. Dari pemanenan kedua dan seterusnya diperoleh pucuk pucuk daun yang lebih kecil
dengan panjang 15 cm, diameter batang 0,5 cm dan berat segar per tangkai 25 gram. Jumlah
pucuk daun yang bisa dipetik dari satu tanaman pada setiap pemanenan antara 2-5 batang.
Dari pertanaman bayam petik seluas 1 ha selama 6 bulan dapat dihasilkan daun bayam
segar 150-190 ton.

B. Jenis Air
1. Jenis jenis air
a. Air
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat
ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% permukaan Bumi. Terdapat
1,4 triliun kilometer kubik tersedia di Bumi.
Air berfungsi sebagai bahan baku tanaman dalam proses fotosintesis dan juga dapat
menjaga kelembaban tumbuhan agar tidak layu. Dilansir dari Encyclopaedia
Britannica, air diserap oleh akar tumbuhan dan dikirimkan ke daun, tempat melakukan
fotosintesis.
b. Air kolam
Air kolam ikan terlebih yang sudah berwarna hijau, memiliki kandungan nitrogen dan
fosfor yang baik untuk membantu pertumbuhan tanaman. Kandungan nitrogen pada air
kolam ikan dapat merangsang pertumbuhan pada tanaman khususnya pada batang,
cabang, dan daun.
c. Air cucian beras
Secara tradisional, air bekas cucian beras dapat menjaga kesehatan akar tanaman.
Penggunaan air bekas cucian beras untuk menjadi pupuk organik bisa dijadikan sebagai
zat perangsang tumbuh. Ini karena air beras adalah vitamin B1 atau thiamin, yaitu
berfungsi memacu perpanjangan akar tanaman.
d. Air gula
Air gula biasanya berfungsi saat digunakan untuk bunga yang mulai layu. Menukil
Hunker, akar yang dipotong menyerap gula dan membuatnya menjadi lebih hidup. Jika
Anda memiliki tanaman hidup dengan daun yang mulai layu, pemberian sedikit air
gula bisa membantu, cukup gunakan 1 sdt gula per liter air untuk menyiramnya.

2. Hipotesis
Berdasarkan manfaat berbagai jenis air diatas, menurut saya pemberian air dengan jenis yang
berbeda akan menghasilkan perbedaan dalam pertumbuhan tanaman bayam.
BAB III
A. Variabel dan definisi variabel
1. Variabel Kontrol :
2. Variabel Bebas :
3. Variabel Terikat

B. Tempat dan Waktu pelaksanaan


1. Tempat pelaksanaan : Jl. Kunir no.01 Kota Madiun
2. Waktu pelaksanaan :

C. Alat dan Bahan


1. Alat
a. 4 buah polybag
b. Benang wol
c. Penggaris
2. Bahan
a. ±70 biji bayam yang telah direndam dalam air hangat selama 3 jam
b. Media tanam organik
c. Air tanah
d. Air kolam
e. Air cucian beras
f. Air gula

D. Rancangan Penelitian
1. Polybag “A” disiram dengan air tanah
2. Polybag “B” disiram dengan air kolam
3. Polybag “C” disiram dengan air cucian beras
4. Polybag “D” disiram dengan air gula

E. Populasi dan Sampel

F. Prosedur Penelitian
1. Siapkan 4 buah polybag
2. Masukan media tanam organik kedalam masing masing wadah
3. Letakan 10 benih bayam kedalam setiap polybag
4. Beri label pada setiap polybag
5. Siram setiap polybag dengan jenis air yang telah ditentukan
a. Polybag “A” disiram dengan air tanah
b. Polybag “B” disiram dengan air kolam
c. Polybag “C” disiram dengan air cucian beras
d. Polybag “D” disiram dengan air gula
6. Letakan polybag di tempat yang telah ditentukan
7. Amati selama waktu yang telah ditentukan dengan selalu menyiram tanaman sesuai jenis air
yang telah ditentukan untuk setiap label
8. Amati dengan mencatat perubahan
a. Tinggi batang
b. Jumlah daun

G. Jadwal Penelitian

H. Rencana Analisis Data


BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
[CITATION Fak21 \l 1057 ]

[CITATION Tid21 \l 1057 ]

[CITATION Men21 \l 1057 ]

[CITATION Men211 \l 1057 ]

[CITATION Car21 \l 1057 ]

[CITATION Jen21 \l 1057 ]

[CITATION Car211 \l 1057 ]

[CITATION Car212 \l 1057 ]

[CITATION Bay21 \l 1057 ]

[CITATION Tan21 \l 1057 ]

[CITATION Fun21 \l 1057 ]

[CITATION Air21 \l 1057 ]

[CITATION Bik21 \l 1057 ]

[CITATION Man21 \l 1057 ]

[ CITATION AWi96 \l 1057 ]

Anda mungkin juga menyukai