Anda di halaman 1dari 4

PERTEMUAN KE 11

PSIKOTERAPI QANA'AH
Definisi Qana'ah

• Secara garis besar, qana’ah itu berarti sikap menerima apa adanya terhadap setiap
pemberian Allah atau setiap kejadian/peristiwa. Selain itu, qana’ah itu juga bisa
dimaknai sebagai sikap rela atau merasa puas.

• Sikap qana’ah menjadi penting karena manusia memiliki keinginan. Hal ini
disebabkan manusia memiliki nafsu. Apabila keinginan manusia tidak dikendalikan,
maka akan menyebabkan kerentanan terhadap gangguan psikologis, misalkan stres,
cemas, dan khawatir. Bahkan, jika keinginannya tersebut tidak dapat dikendalikan,
akan menyebabkan individu rentan melakukan perilaku abnormal, misalkan mencuri
dan mengambil barang milik orang lain. Pada titik ini, qana’ah menjadi penting
untuk menjaga kesehatan mental.
Psikoterapi Qana'ah

• Psikoterapi qana’ah lebih cocok untuk individu yang memiliki gangguan


psikologis dan perilaku (misalkan, stres, cemas, khawatir, dan dorongan kuat
untuk memiliki sesuatu) yang berkaitan dengan sikap penerimaan. Contohnya,
ambisius, perfeksionis, dan tamak atau rakus.

• Oleh karena itu, psikoterapi qana’ah bisa diintegrasikan dengan konsep


penerimaan diri pada paradigma psikologi dan konseling.
Langkah-langkah Psikoterapi Qana'ah

• Building raport/ membangun hubungan dan kepercayaan dengan klien.


• Diagnosis dan asesmen (gejala, faktor penyebab, dan durasi/intensitas).
• Informed consent (hak dan kewajiban klien dan psikoterapis).
• Psikoterapis meminta klien untuk membandingkan keinginannya dengan kondisi saat ini. Misalkan,
“apa yang salah dengan kondisi saat ini?”, “apakah kondisi saat ini seburuk yang dia pikirkan?”,
“apakah dengan sikap perfeksionis, ambisius, dan tamak itu lebih banyak menguntungkan atau
merugikan?”.
• Jika klien sudah menyadari bahwa sikap keinginannya yang besar dan tidak menerima keadaan itu
merugikan, maka klien didorong untuk menyadari sepenuhnya bahwa kondisinya saat ini adalah
kondisi yang baik. Bahkan, jika klien menerima kondisi saat ini, maka akan memunculkan
ketenangan. Oleh karena itu, psikoterapis mendorong klien untuk menerima kondisi dan realistis.
• Psikoterapis juga bisa menggunakan model untuk memudahkan klien mengubah sikapnya
(observational learning dan modeling).
• Psikoterapis memberi penguatan positif dan penugasan.
• Psikoterapis memantau perubahan.

Anda mungkin juga menyukai