Disusun Oleh :
ST ELEVATION MYOCARDIAL INFARCTION (STEMI)
Dr. Ikramullah
Pembimbing :
• No. RM : 2209371236
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada yang dialami sejak kemarin siang. Nyeri digambarkan terasa seperti
tertekan yang menajalar ke tangan kiri dan bahu. Namun hari ini keluhan dirasakan kembali sampai keringat dingin (+)
walau dalam posisi istirahat. Sesak (-). Demam (-). Mual (+). Muntah (-). BAK dan BAB (+) Normal. Riwayat merokok
(+) sejak remaja.
• Status Generalis
Keadaan umum: Compos mentis (E4M6V5), VAS 7-8, KGDS 134 mg/dl
• Tanda vital
TD : 190/120 MmHg
Nadi : 68 x/menit
RR : 24 x/menit
Suhu : 36,00C
• Pemeriksaan Thoraks
Inspeksi : Apeks jantung tidak tampak
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan
Palpasi : Apeks jantung tidak teraba, thrill (-)
Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), vocal
Perkusi : Batas jantung kanan :ICS IV Linea
fremitus simetris
parasternalis dextra
Perkusi : Paru kiri : Sonor
Batas jantung kiri : ICS V Linea mid aksilaris
Paru kanan : Sonor
anterior sinistra
Batas paru-hepar : ICS IV dekstra
Auskultasi : Bunyi jantung : S I/II regular, murmur (-)
Batas paru belakang kanan : CV Th. IX dekstra
Batas paru belakang kiri : CV Th. X sinistra
Auskultasi : Bunyi pernapasan : vesikuler,
Bunyi tambahan : ronki -/-, wheezing -/-
• Pemeriksaan Abdomen
Palpasi : Massa tumor (-), nyeri tekan (-), hepar dan limpa tidak teraba
Pemeriksaan Ekstremitas
Extremitas hangat
EKG
kesimpulan :
Tidak tampak kelainan pada
pulmo.
Kardiomegali
LABORATORIUM
DIAGNOSIS
Tanggal S O A P
• ISDN 5 mg SL
Sens: CM , TD 149/95 • Drip Fentanyl
STEMI anterior +
mmHg , HR 87 bpm reg , 100 mcg dalam
Post VT tanpa Nadi
01-Sep-22 Nyeri dada muncul RR 20 x/i , T 36,5 C , SPO2 20 cc NS , Bolus
(DC Shock 360 J 1
Jam 16:07 kembali 98% dengan NC 2 LPM , 3 cc/jam , lanjut
x) + Hipertensi Stg
VAS 8 , 2 cc/jam
o EKG : STEMI anterior 2
• Melapor ke dr
Zulfikri SpJP
Tanggal S O A P
• Drip Fentahyl 100
mcg dalam 20 cc
NS jalan 2 cc/jam ,
Sens: CM , TD 149/95 mmHg , Target VAS< 3
STEMI anterior + Post
Menghubungi dr HR 87 bpm reg , RR 20 x/i , T • Kalau sudah
01-Sep-22 VT tanpa Nadi (DC
Zulfikri SpJP melapor 36,5 C , SPO2 98% dengan NC Setuju Angiografi
Jam 16:39 Shock 360 J 1 x) +
kondisi pasien anjuran 2 LPM , VAS 8 , koroner standby
o EKG : STEMI anterior Hipertensi Stg 2
PCI -> Mohon
hubungi kembali dr
Zulfikri SpJP
kembali
Tanggal S O A P
• Furosemide 20mg/
24jam
• Platogrix 2 x 75
mg
Sens : CM, SPO2 99 % On NC
Post Primary PCI 1 • Cardio Aspirin 2 x
01-Sep-22 Menerima pasien dari 5 LPM , kaki sebelah kanan
Stent di LAD EC CAD 100mg
Jam 22:39 Cath Lab sudah di restrain , hematome
2 VD • KSR 1 x 600 mg
dan perdarhan tidak ada.
• Bisoprolol 1x 1,25
mg
• NTG habis stop
• Etanyl habis stop
Tanggal S O A P
• Acc pindah
ruangan
02-Sep-22 post arrest + post
kondisi baik CM/ hemodinamik baik • dr. ADE
Jam 21:08 PCI
WINATA,
Sp.An-KIC
Tanggal S O A P
• KSR 1 x 600 mg
• Furosemid 1 x
Nyeri dada
Sens: CM , TD 116/76 STEMI Anterior + 40 mg
berkurang,
04-Sep-22 mmHg , HR 83 bpm reg , Post rimary PCI 1 • Atorvastatin 2x
Konfirmasi dengan
Jam 08:55 RR 20 x/i , T 36,0 C , SPO2 Stent di LAD EC 40 mg
dr Zulfikri pasien
99% On RA , VAS 2 CAD 2 VD • Aptor 2x 100 mg
rencana PBJ hari ini
• Platogrix 2 x 75
mg
PROGNOSIS
• Faktor - faktor resiko yaitu pasien dengan riwayat hipertensi yang tidak terkontrol, memiliki riwayat
diabetes mellitus sebelumnya, status obesitas, kebiasaan merokok, riwayat PJK dini dalam keluarga,
maupun makanan yang dikonsumsi.
• Manifestasi klinis meliputi nyeri dada seperti ditekan, rasa panas, menjalar ke lengan kiri ke punggung,
nyeri hilang saat istirahat, Keluhan ini dapat berlangsung intermiten/beberapa menit atau persisten (>20
menit). Keluhan angina tipikal sering disertai keluhan penyerta seperti diaphoresis/keringat dingin,
mual/muntah, nyeri abdominal, sesak napas, dan sinkop.
KLASIFIKASI INFARK MIOKARD
AKUT BERDASARKAN KILLIP Kelas Definisi Mortalitas (%)
• Secara umum tatalaksana SKA dengan ST elevasi dan SKA tanpa elevasi hampir sama.
• Perbedaan terdapat pada strategi terapi reperfusi, IMAEST lebih ditekankan untuk segera reperfusi baik medikamentosa
(fibrinolisis) atau intervensi (PCI).
Tindakan yang dilakukan pada layanan gawat darurat pada pra rumah sakit :
1. Monitoring dan amankan ABC. Persiapkan diri untuk melakukan RJP dan defibrilasi
2. Berikan aspirin dan pertimbangkan O2, nitrogliserin, dan morfin jika diperlukan
a. Cek tanda vital, evaluasi saturasi oksigen a. Berikan oksigen 4 L/menit dengan nasal kanul, bila
didapatkan dispnea, hipoksemia dan tanda gagal
b. Pasang akses intravena
jantung atau SpO2 <90%
c. Lakukan anamnesis (O, P, Q, R, S, T) dan
b. Berikan aspirin (non enteric coated) 160-325 mg
pemeriksaan fisik yang singkat dan terarah
dikunyah
d. Lengkapi checklist fibrinolitik, cek kontraindikasi
c. Nitrogliserin/nitrat sublingual atau spray atau
e. Lakukan pemeriksaan enzim jantung, elektrolit, dan intravena
pembekuan darah
d. Morfin IV, jika nyeri dada tidak berkurang dengan
f. Pemeriksaan foto toraks portabel (<30 menit setelah nitrogliserin/nitrat
pasien sampai IGD)
e. Berikan Clopidogrel 300-600 mg
Aspirin dan NSAID Nitrogliserin/nitrat Morfin
Dosis inisial aspirin 160-325 mg, dosis Diberikan secara sublingual, dapat Sebagai analgetik yang terpilih pada
pemeliharaan 75-100 mg/hari. diberikan hingga 3x dengan interval 3-5 pasien SKA.
menit.
Aspirin dapat menurunkan reoklusi Diberikan bila pemberian nitrat
koroner dan berulangnya kejadian iskemik TIDAK BOLEH diberikan pada pasien sublingual/semprot tidak respon.
pasca terapi fibrinolitik. dengan hemodinamik tidak stabil yaitu :
Dosis inisial : 2-4 mg (IV), dapat diberikan
Obat NSAID baik selektif maupun non a. TDS <90 mmHg atau >30 mmHg dosis tambahan 2-8 mg (IV) dlm interval
selektif TIDAK BOLEH diberikan pada lebih rendah dari pemeriksaan TD 5-15 menit.
SKA karena meningkatkan risiko awal.
kematian, reinfark, gagal jantung, dan
b. Bradikardia <50 x/menit atau
ruptur miokard.
takikardia >100x/menit tanpa
adanya gagal jantung.
Syarat :
1. Energi cukup
2. Protein cukup Diet Diet
3. Lemak sedang 25-30% energi Jantung Jantung
total I II
4. Rendah kolesterol
5. Vitamin dan mineral cukup
6. Rendah garam, 2-3 gr/hari Diet Diet
7. Makanan mudah dicerna, tidak
menimbulkan gas
Jantung Jantung
8. Serat cukup III IV
9. Cairan cukup, 2 liter/hari
DIET JANTUNG I DIET JANTUNG II
Early Complication :
1. Aritmia (SVT, VT, AF, VF, AV block)
Late Complication :
2. Syok kardiogenik
1. Dressler syndrome
3. Ruptur miokardium
2. Chronic Heart Failure
4. Ruptur septum ventrikel
5. Acute Heart Failure
TERIMAKASIH