ACS NSTEMI
PUTRI PARAMITHA OENIASIH
Identitas Pasien
Nama : Ny. E
Jenis Kelamin : Perempuan
Usia : 62 tahun
Agama : Kristen
No. Rekam Medis : 95xxxx
Admisi : 10 April 2021
Anamnesis
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis pada:
Waktu dan Tanggal : 10 April 2021 pkl. 02.05 WIB
Lokasi : IGD RS Umum Siloam Karawaci
Keluhan Utama : Nyeri dada kiri saat sejak satu hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
9/4/21 10/4/21
Nafas terasa berat saat nyeri dada, seperti tertimpa beban berat. Keringat dingin
(-), mual, muntah (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
1. Pasien mengatakan mempunyai riwayat hipertensi
2. Riwayat DM, dislipidemi, penyakit jantung sebelumnya disangkal
Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien tidak tahu
Riwayat Obat-obatan
Amlodipin 1 x 10 mg
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis (GCS=15)
Tanda-tanda vital
Tekanan darah: 140/90 mmHg
Nadi : 69 x/menit
Pernapasan : 19 x/menit
Suhu : 36,5 oC
Status Generalis
Kepala dan wajah:
Bentuk kepala simetris
Rambut hitam tersebar merata
Kulit kepala normal
Tidak ada luka atau scar bekas operasi, massa, deformitas
Mata:
Mata normal, tidak cekung
Pupil isokor (3mm/3mm)
Refleks cahaya +/+
Konjungtiva tidak anemis
Sklera tidak ikterik
Thorax:
Jantung:
Inspeksi: Paru:
Inspeksi:
Iktus kordis tidak terlihat Bentuk dada normal
◦ Palpasi:
Pergerakan dada cepat dan simetris
Iktus kordis tidak teraba Tidak ada paru tertinggal
◦ Perkusi Tidak ada retraksi paru
Tidak ada barrel chest
Kanan atas: ICS II Linea Para Sternalis Dextra.
Kanan Bawah : SIC VI linea para sternalis dextra Palpasi:
Tactile fremitus kedua lapang paru simetris
Kiri atas : SIC II Linea para sternalis sinistra Perkusi:
Kiri Bawah : ICS VI Linea mid clavicula sinistra Batas paru hati normal
◦ Auskultasi: Sonor pada kedua paru
Auskultasi:
S1-S2 reguler, gallop (-), murmur (-) Suara napas vesikular
Ronki dan Wheezing negatif pada kedua lapang paru
Abdomen
Inspeksi:
Perut datar
Tidak ada massa, deformitas, bekas operasi, scar, jejas, distensi
striae
◦ Auskultasi:
P:
-Brilinta 2x90 mg
-Aspilet 1x80 mg
-Atorvastatin 1 x 40 mg
-Amlodipine 1x10 mg
- Ramipril 1 x 10 mg
-Concor 1x2,5mg
- ISDN 3x5 mg
LANDASAN TEORI
Sindrome Koroner Akut
Suatu kegawatdaruratan kardiovaskular --> terapi segera -->
mengurangi daerah mikard yang mengalami infark. Tediri
dari :
i. Stable angina pectoris
ii. UAP
iii. NSTEMI
iv. STEMI
Patofisiologi
Trombosis koroner dan robekan plak
--> Robekan plak --> agregasi trombosit --> trombus
ANGINA TIDAK STABIL
Sumbatan trombus parsial
iskemia progresif
Efektif untuk pemberian aspirin, antagonis reseptor ADP, dan
GPIIb/IIIa
pemberian fibrinolis --> mengakselerasi oklusi--> koagulasi.
Oklusi trombus intermitten dapat menyebabkan nekrosis
miokard --> NSTEMI
DIAGNOSIS
Keluhan khas SKA
Pemeriksaan Fisik --> normal
EKG (Depresi ST atau inversi gelombang T, EKG non
diagnostik)
Laboratorium (CK-MB, Troponin T dan I, Mioglobin)
Tatalaksana
Penilaian awal di IGD < 10 menit
Cek tanda vital, saturasi oksigen
Pasang akses IV
Anamnesis dan PF singkat dan terarah
pemeriksaan enzim jantung, elektrolt, dan pembekuan darah
pemeriksaan foto toraks
Tatalaksana Awal di IGD
Bila dispneu atau saturasi < 94%, berikan terapi oksigen
Aspirin (160-325 mg)
Nitrogliserin Sublingual
Morfin IV jika nyeri dada tidak berkurang
Clopidogrel 300-600 mg / ADP/ P2Y12 Inhibitor
Jenis Dan Dosis Anti Platelet
Inhibitor ACE dan Penghambat Reseptor
Angiotensin
Inhibitor angiotensin converting enzyme (ACE) berguna
dalam mengurangi remodeling dan menurunkan angka
kematian penderita pascainfark-miokard yang disertai
gangguan fungsi sistolik jantung, dengan atau tanpa gagal
jantung klinis.
Statin
inhibitor hydroxymethylglutary-coenzyme A reductase (statin) harus
diberikan pada semua penderita UAP/NSTEMI, termasuk mereka
yang telah menjalani terapi revaskularisasi, jika tidak terdapat
indikasi kontra
Terapi Reperfusi
Mengembalikan aliran koroner pada arteri
Mencegah perluasan infark
Menurunkan mortalitas jangka panjang