Anda di halaman 1dari 18

SEMINAR HASIL

GAMBARAN LEUKOSIT SEDIMEN URIN SEBAGAI UJI SARING DUGAAN


INFEKSI SALURAN KEMIH PADA MASYARAKAT YANG TINGGAL DI SEKITAR
TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) ANTANG

IRKA JUMRIANA
B1D219097
PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
FAKULTAS TEKNOLOGI KESEHATAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2022
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

BAB LATAR BELAKANG


1

BAB Bakteri Escherichia coli paling sering


Tempat Pembuangan
ditemukan pada sampah di lokasi Infeksi Saluran Kemih
2 Akhir (TPA)
pembuangan sampah (Afrian, 2017)

BAB
3 Bakteuria adalah kondisi adanya
bakteri dalam urin yang menjadi Prevalansi Infeksi
Pemeriksaan Urinalisis
pemicu terjadinya infeksi saluran Saluran Kemih
BAB kemih
4

Infeksi sepanjang perkemihan dapat Leukosit yang berlebih dalam urin


BAB dilakukan pemeriksaan awal dengan menjadi penanda awal adanya respon
5 menghitung jumlah leukosit pada urin inflamasi akibat infeksi bakteri
Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

RUMUSAN MASALAH
1 Bagaimana Gambaran Leukosit Sedimen Urin Sebagai Uji Saring
Dugaan Infeksi Saluran Kemih pada Masyarakat yang Tinggal di
Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang?

TUJUAN PENELITIAN
2 Untuk mengetahui Gambaran Leukosit Sedimen Urin Sebagai Uji
Saring Dugaan Infeksi Saluran Kemih pada Masyarakat yang Tinggal
di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Antang.

MANFAAT PENELITIAN

3 1. Manfaat Institusi
2. Manfaat Masyarakat
3. Manfaat Peneliti
Kerangka
.
Tempat Pembuangan Akhir Usia
(TPA)
Teori
Kurangnya Sanitasi Diri

1 Bakteuria
Menahan Buang Air Kecil

Inflamasi/peradangan
Penggunaan Air

Pemeriksaan Urin

2
Mikroskopis Makroskopis Kimiawi

Terindikasi Infeksi
Sedimen Urin Saluran Kemih
Eritrosit
Normal : 0-5/LPB

3 Anorganik Organik Leukosit


Abnormal : >5/LPB
Epitel
Kristal
Kerangka
Konsep
1
Variabel Bebas
Infeksi Saluran Kemih

2
Variabel Terikat
Leukosit Sedimen Urin

3
Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Populasi dan Sampel Definisi Operasional

Jenis Penelitian
1
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat deskriptif dengan
pendekatan observasional.

Lokasi Dan Waktu Penelitian


2
Waktu penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli – Agustus 2022
1. TPA Antang, Kecamatan Tamangapa, RT 07, RW 04.
2. Laboratorium Patologi Prodi DIII Teknologi Laboratorium
Medis Universitas Megarezky.

Waktu penelitian telah dilaksanakan pada


3 tanggal 1–10 Agustus 2022
Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Populasi dan Sampel Teknik Pengambilan Sampel

1 Populasi dan Sampel Penelitian Teknik Pengambilan Sampel

Populasi Sampel
Teknik pengambilan
Urin sewaktu masyarakat sampel secara purposive
Semua masyarakat
2 yang usia 15- 45 tahun
yang usia 15-45 tahun
yang tinggal disekitar TPA
sampling yaitu metode
yang tinggal disekitar non random yang
Antang Kecamatan mengambil sampelnya
Tempat Pembuangan
Akhir (TPA) Antang Tamangapa RT 07/RW 04 sesuai dengan kriteria
Kecamatan Tamangapa yang telah memenuhi yang ditentukan oleh
RT 07/RW 04. kriteria sampel peneliti
penelitian.

3
Jenis Penelitian Lokasi dan Waktu Populasi dan Sampel Kriteria Sampel

1 KRITERIA SAMPEL

Kriteria Inklusi
Kriteria Eksklusi
 Usia 15-45 tahun
 Masyarakat sekitar TPA Antang,  Menderita infeksi saluran
Kecamatan Tamangapa RT
kemih
2
07/RW 04
 Menderita penyakit ginjal
 Menggunakan air sumur bor
(mencuci, mandi, dan  Mengkonsumsi obat yang
membersihkan area kelamin) mempengaruhi urin
 Bersedia menjadi subjek (antibiotik, metronidazole, dan
penelitian dan mendatangani doxorubicin)
Informed Consent

3
Definisi Operasional Teknik Pengumpulan Data Alur Penelitian

DEFINISI
1 OPERASIONAL ALUR PENELITIAN

Infeksi Saluran Kemih

Leukosit

2
Tempat Pembuangan Akhir
(TPA) Sedimen Urin

TEKNIK PENGUMPULAN
DATA
Kuisinoer Informed Consent
(Angket) (Lembar Persetujuan)

3
Observasi Interview
(Pengamatan) (Wawancara)
CARA KERJA

Lakukan pengamatan

1 dibawah mikroskop
perbesaran 10x dan 40x
ANALISA DATA
Analisa data diolah
dengan microsoft excel

4 kemudian disajikan
secara desktriptif dalam
Disentrifus kecepatan

3
1500-2000 rpm bentuk tabel dan
2 selama 5 menit dijelaskan dalam bentuk
Endapan diteteskan diatas narasi
2 kaca preparat dan ditutup
dengan deck glass

1
3 Diambil 8-10 ml urin dan
dimasukkan kedalam
tabung reaksi
HASIL PENELITIAN

3
HASIL PENELITIAN

3
PEMBAHASAN
TABEL 4.1

1
Pada tabel 4.1 berdasarkan 31 sampel bahwa hasil pemeriksaan leukosit didapatkan hasil
normal sebanyak 11 orang (35,48%), abnormal sebanyak 20 orang (64,52%). Hasil dari 11
orang dinyatakan normal karena nilai leukosit kurang dari 5/LPB dan hasil dari 20 orang
dinyatakan abnormal karena jumlah leukosit melebihi 5/LPB. Hasil dari 11 orang
dinyatakan normal karena berdasarkan hasil koisiner dari responden memiliki pola
pembersihan yang baik pada area perkemihan sehingga mengurangi perkembangan
bakteri sehingga leukosit tidak berlebih. Berdasarkan peningkatan leukosit pada 20 orang
kemungkinan adanya infeksi yang disebabkan oleh benda asing (bakteri) yang menyerang

2 jaringan disekitar kandung kemih. Adanya benda asing ini akan membuat tubuh
mempengaruhi sistem imun salah satunya memproduksi leukosit sebagai pertahanan
utama terhadap infeksi.

TABEL 4.2
Pada tabel 4.2 berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil pemeriksaan leukosit
meningkat pada usia 33-45 tahun sebanyak 7 orang (100%) dengan hasil
3 abnormal, hal ini disebabkan usia semakin tua akan memiliki pola pikir dan
kesadaran yang kurang dalam melakukan pembersihan area genital
TABEL 4.3
Pada tabel 4.3 berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil pemeriksaan leukosit
meningkat pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 15 orang (70%) dengan
1 hasil abnormal, hal ini disebabkan karena uretra perempuan lebih pendek
daripada laki-laki sehingga memudahkan bakteri masuk ke dalam kandung kemih.

TABEL 4.4
Pada tabel 4.4 berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil pemeriksaan leukosit
meningkat pada kelompok pernah menahan buang air kecil sebanyak 18 orang
2 (85,71%) dengan hasil abnormal, hal ini disebabkan kebanyakan responden
mengalami keadaan disaat keinginan untuk membuang air kecil namun tidak
segera buang air kecil

TABEL 4.5
Pada tabel 4.5 berdasarkan hasil penelitian bahwa hasil pemeriksaan leukosit
meningkat pada kelompok >5 tahun menggunakan air sumur bor sebanyak 7 orang

3 (87,5%) dengan hasil abnormal, hal ini disebabkan karena kondisi air sumur yang
digunakan masyarakat untuk mandi dan membersihkan area genital memiliki
tingkat kekeruhan yang sangat tinggi berwarna kecoklatan yang kemungkinan air
tersebut sudah banyak terkontaminasi bakteri
KESIMPULAN & SARAN
Kesimpulan Saran

1. Diharapkan seseorang hendak selalu


Berdasarkan hasil penelitian yang memperhatikan kebersihan di daerah
dilakukan tentang “gambaran genital, bagi perempuan hendak
memperhatikan kebersihan di daerah
leukosit sedimen urin sebagai uji
kewanitaan dan menjaga kebersihan
saring dugaan infeksi saluran pakaian dalamnya. Untuk laki-laki
kemih pada masyarakat di sekitar sebaiknya jangan menunda untuk buang
tempat pembuangan akhir (TPA) air kecil dan perbanyak minum air.
Antang” sebanyak 31 sampel
dapat disimpulkan bahwa dalam
2. Untuk pemeriksaan leukosit dalam sedimen
sedimen urin sebagian besar
urin dapat dilakukan pemeriksaan
responden memiliki jumlah penunjang seperti kultur urin yang
leukosit dalam sedimen urin yang merupakan penegak diagnosis ISK secara
abnormal yang menjadi penanda kuantitatif dan dapat mengindetifikasi
terjadinya infeksi. bakteri patogen yang spesifik untuk
memastikan seseorang terkena penyakit
infeksi saluran kemih.
DOKUMENTASI PENELITIAN

Melakukan wawancara dan memberikan lembar


persetujuan serta koisiner kepada responden

Melakukan sterilisasi alat, pengumpulan sampel


urin, dan persiapan alat dan bahan yang akan
digunakan
DOKUMENTASI PENELITIAN

Tahap Pengerjaan Pemeriksaan Leukosit Pada Hasil Pengamatan dengan perbesaran 10x dan
Sedimen Urin 40x
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai