Anda di halaman 1dari 28

HIV/AIDS

TIM DOSEN
DEFINISI
 Human immunodeficiency virus (HIV) merupakan retrovirus
yang menginfeksi sel sistem imun dan menghancurkan atau
mengganggu fungsi normalnya. Seiring dengan berkembangnya
infeksi, sistem imun menjadi semakin lemah, dan penderita
menjadi lebih rentan terhadap infeksi.
 AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan
sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya sistem
kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.
 AIDS merupakan tahapan akhir dari infeksi HIV. Butuh waktu
sekitar 10-15 tahun hingga orang terinfeksi HIV terkena AIDS.
 Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) adalah orang yang telah
terinfeksi virus HIV.
ETIOLOGI
 HIV merupakan retrovirus yang
berasal dari subfamili lentivirinae.  Struktur HIV:
Retrovirus dapat menggunakan RNA
dan DNA host untuk menghasilkan
DNA viral dan dikenal dengan
periode inkubasinya yang panjang.
 Jenis HIV:
1. HIV-1 (paling banyak ditemukan)
2. HIV-2 (afrika barat)
PREVALENSI
Data HIV/AIDS di Dunia
PREVALENSI
PREVALENSI
PREVALENSI
Data HIV/AIDS di Indonesia
PREVALENSI
PREVALENSI
PREVALENSI
CARA PENULARAN
 HIV dapat ditularkan melalui pertukaran
berbagai cairan tubuh dari orang yang
terinfeksi, seperti darah, ASI (Air Susu
Ibu), semen dan cairan vagina. HIV juga
dapat ditularkan dari seorang ibu ke
anaknya selama kehamilan dan
persalinan.
 Orang tidak dapat terinfeksi melalui
kontak sehari-hari seperti mencium,
berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi
benda pribadi, makanan, atau air.
(WHO, 2019)
FAKTOR RESIKO
Jumlah Kumulatif Kasus Menurut Faktor
 Heteroseksual Resiko
 Homo-Biseksual
 IDU ( Injecting Drug User) Heteroseksual
Homo-Biseksual
17.24% IDU
 Transfusi darah 2.72% Transfusi Darah
0.24% Transmisi Perinatal
 Transmisi perinatal 15.30%
Unknown
62.03%
2.47%
 Tidak diketahui
PATOFISIOLOGI
HIV dapat memasuki tubuh
kita melalui 3 cara utama,
yaitu seksual, parenteral, dan
perinatal.
TANDA & GEJALA
PENILAIAN STADIUM KLINIS INFEKSI HIV
TES DIAGNOSIS HIV
ALUR PEMERIKSAAN
LABORATORIUM HIV
Keterangan:
Yang dimaksud berisiko dalam bagan adalah kelompok
populasi kunci (pekerja seks, pengguna napza suntik,
lelaki sek dengan lelaki, waria), pasien Hepatitis, ibu
hamil, pasangan diskordan, pasien TB, pasien IMS,
Warga Binaan Pemasyarakatan

Intepretasi hasil pemeriksaan anti-HIV


Hasil positif:
 Bila hasil A1 reaktif. A2 rektif dan A3 reaktif
Hasil Negatif :
 Bila hasil A1 non reaktif
 Bila hasil A1 reaktif tapi pada pengulangan A1 dan A2 non
reaktif
 Bila salah satu reaktif tapi tidak berisiko
Hasil indeterminate
 Bila dua hasil reaktif
 Bila hanya 1 tes reaktif tapi berisiko atau pasangan
berisiko
PENILAIAN DAN TATA LAKSANA PASCA-
DIAGNOSIS HIV
Sesudah dinyatakan HIV positif,
1. Persiapan pemberian ARV
dilakukan pemeriksaan CD4 dan
deteksi penyakit penyerta serta Konseling pasca-diagnosis
infeksi oportunistik. Pemeriksaan Persetujuan tertulis/informed consent
CD4 digunakan untuk menilai untuk memulai terapi ARV jangka
derajat imunodefisiensi dan panjang
menentukan perlunya pemberian
profilaksis. Pemeriksaan penunjang awal
memulai terapi ARV
 CD4 (kluster diferensiasi 4) adalah sebuah marker atau penanda yang berada di
permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama sel-sel limfosit.
 CD4 pada orang dengan sistem kekebalan yang menurun menjadi sangat penting, karena
berkurangnya nilai CD4 dalam tubuh manusia menunjukkan berkurangnya sel-sel darah
putih atau limfosit yang seharusnya berperan dalam memerangi infeksi yang masuk ke
tubuh manusia.
 Pada orang dengan sistem kekebalan yang baik, nilai CD4 berkisar antara 500 -1500.
Sedangkan pada orang dengan sistem kekebalan yang terganggu (misal pada orang yang
terinfeksi HIV) nilai CD 4 semakin lama akan semakin menurun (bahkan pada beberapa
kasus bisa sampai nol).
 Metode pemeriksaan ini mudah dan dapat menggambarkan fungsi sistem imun kita secara
garis besar.
 Beberapa faktor yang dapat memengaruhi nilai CD4 antara lain olah raga dan penggunaan
obat antiretroviral (ARV). Kedua aktivitas ini akan meningkatkan nilai CD4.
 Bila pemeriksaan dilakukan pada orang yang kurang istirahat dan merokok maka bisa
didapati nilai CD4 yang menurun.
PENILAIAN DAN
TATA LAKSANA
PASCA-DIAGNOSIS HIV

2. Kapan memulai ARV????


CARA MENGHINDARI PENULARAN HIV
SUMBER
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA NOMOR REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87
HK.01.07/MENKES/90/2019 TENTANG TAHUN 2014 TENTANG
PEDOMAN NASIONAL PELAYANAN PEDOMAN PENGOBATAN
KEDOKTERAN TATA LAKSANA HIV ANTIRETROVIRAL

Kemenkes RI. Infodatin HIV-AIDS 2020

Anda mungkin juga menyukai