Anda di halaman 1dari 6

KONSEP NILAI

PENGERTIAN NILAI

 Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas, dan berguna
bagi manusia. Sesuatu itu bernilai berarti sesuatu itu berharga atau berguna bagi
kehidupan manusia.
Para ahli mengemukakan pengertian nilai sebagai berikut.
 Kimball Young berpendapat bahwa mengemukakan nilai sosial adalah asumsi yang abstrak
dan sering tidak disadari tentang apa yang dianggap penting dalam masyarakat.
 A.W.Green berpendapat bahwa nilai sosial adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung
disertai emosi terhadap objek.
 Woods berpendapat bahwa nilai sosial merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung
lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
 M.Z.Lawang berpendapat bahwa nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang
pantas, berharga, dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
 Hendropuspito berpendapat bahwa nilai sosial adalah segala sesuatu yang dihargai
masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan
manusia.
 Driyarkara berpendapat nilai adalah hakekat suatu hal, yang menyebabkan hal itu pantas
dikejar oleh manusia
TIPE NILAI
 Schwartz menjabarkan 10 tipe nilai yang dianut oleh manusia, yaitu
 Power : Nilai ini merupakan dasar pada lebih dari satu tipe kebutuhan yang universal,
yaitu transformasi kebutuhan individual akan dominasi dan kontrol yang diidentifikasi
melalui analisa terhadap motif sosial. Tujuan utama tipe nilai ini adalah pencapaian status
sosial dan prestise serta dominasi.
 Achievement : Nilai ini bertujuan untuk keberhasilan pribadi dengan menunjukkan
kompetensi sesuai standar sosial.
 Hedonism : Nilai ini bersumber dair kebutuhan organismik dan kenikmatan yang
diasosiasikan dengan pemuasan kebutuhan tersebut. Tipe nilai ini mengutamakan
kesenangan dan kepuasan diri sendiri.
 Stimulation : Nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik akan variasi dan rangsangan
untuk menjaga agar aktivitas seseorang tetap pada tingkat yang optimal. Unsur biologis
mempengaruhi variasi kebutuhan ini.
 Self-direction : Nilai ini bersumber dari kebutuhan organismik akan kontrol dan
penguasaan. Tujuan nilai ini adalah pikiran dan tindakan yang independen.
 Universalism : Nilai ini mengutamaan penghargaan, toleransi, pemahaman atas sesama
manusia, dan perlindungan terhadap kesejahteraan umat manusia
TIPE NILAI
 Schwartz menjabarkan 10 tipe nilai yang dianut oleh manusia, yaitu
 Benevolence : Nilai ini berhubungan dengan nilai universalism, tetapi dalam
prakteknya lebih kepada kedekatan kepada interaksi sehari-hari. Tujuan nilai ini
adalah peningkatan kesejahteraan individu yang terlibat dalam kontak personal
yang intim.
 Tradition : Nilai ini berhubungan dengan tradisi dan ritual yang sama. Tujuan nilai
ini adalah penghargaan, komitmen, dan penerimaan terhadap kebiasaan, adat,
tradisi, atau agama.
 Conformity : Nilai ini bertujuan untuk pembatasan tingkah laku, dorongan individu
yang dipandang tidak sejalan dengan harapan atau norma sosial.
 Security : Nilai ini bertujuan untuk mengutamakan kemanan, harmoni, dan
stabilitas masyarakat, sesama manusia, maupun diri sendiri.
FUNGSI NILAI

Fungsi utama dari nilai dapat dijelaskan sebagai berikut :


 Nilai sebagai standar, yang berfungsi :
 Membimbing individu dalam mengambil posisi tertentu dalam isu sosial.
 Mempengaruhi individu untuk lebih menyukai ideologi politik tertentu.
 Mengarahkan cara menampilkan diri pada orang lain.
 Melakukan evaluasi dan membuat keputusanSistim nilai sebagai rencana
umum dalam memecahkan konflik dan pengambilan keputusan.
 Nilai dapat berfungsi untuk memotivasi individu melakukan suatu tindakan
tertentu, mengingat bahwa nilai juga merepresentasikan kebutuhan dan
keinginan.
 Nilai dapat berfungsi sebagai keyakinan yang melandasi suatu tindakan
berdasarkan pilihannya
Referensi

 Slide mengajar Rizki Novalia Purnamasari untuk Program


Diploma III Akuntansi Tahun 2015
 Slide mengajar Satria Adhitama untuk Program Diploma I
Spesialisasi Kepabeanan dan Cukai Tahun 2014
 Lubis, S. H. (2011). Etika Profesi PNS. Jakarta: STAN Press.
 Syahbana, A. K. dan Adhitama, S. (2013). Bahan Ajar Etika dan
Pengembangan Kepribadian. Jakarta: STAN Press

Anda mungkin juga menyukai