Anda di halaman 1dari 39

VESIKOLITI

ASIS dr. Zia Faradila

Preseptor : dr. M. Arief Hidayat Sp.B

RSUD KOTA SUBULUSSALAM


1
Identitas pasien
• Nama : Tn. Lemioner
• Usia : 61tahun
• Jenis Kelamin : Laki-Laki
• Alamat : Tuntuhan Sp kanan
• Pekerjaan : Pensiunan, berkebun
• No. RM : 102799
• Tanggal masuk RS : 13-03-2023
• Tanggal pemeriksaan : 18-03-2023
2
Keluhan Utama Nyeri Saat Berkemih

Keluhan Utama Bak Berdarah, sebentar-bentar kencing, bak menetes

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien datang ke rumah sakit RS Kota Subulusalam dengan keluhan nyeri saat berkemih.
Nyeri dirasakan sejak sudah sejal lama, namun memberat dalam +/- 1 minggu ini SMRS. Nyeri
terutama dirasakan pada saat mulai berkemih dan setelah berkemih. Saat berkemih pancaran
BAK terkadang terhenti dan dilanjut kembali saat pasien bergerak dan mengganti posisi
berkemih. Dalam sehari pasien dapat berkemih berkali-kali dengan jumlan air seni yang sedikit
sedikit, dan kadang menetes.

Pasien mengaku juga mengalami bak berdarah sejak +/- 3 hari SMRS. Riwayat
kencing berpasir (-), riwayat demam (-) mual (-) muntah (-). Pasien mengaku sekitar
1 tahun yg lalu sempat berobat di RS murni teguh dengan keluhan yg sama dan
dilakukan USG, dokter mendapatkan adanya batu di kandung kemih, dan pada saat
itu dokter menyarankan pasien untuk dilakukan operasi namun pasien menolak.
Riwayat Penyakit Dahulu
• Batu kandung Kemih tahun 2022
• Hipertensi (+), Diabetes (-), Hiperuresemia (+),
Sakit maag (+).

Riwayat Penyakit Keluarga


Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang
sama, Penyakit Kronis lain disangkal

Riwayat Penggunaan Obat Riwayat Kebiasaan Sosial


Minum Sedikit < 1,5 L/Hari
Obat antibiotic dan anti Nyeri:
Aktiftas Berkebun selama pensiunan
Pasien lupa nama obatnya Konsumsi Jeroang, Kacang- Kacangan (-)
4
Omeprazol 3x 20 mg
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit
sedang
Kesadaran : compos mentis TANDA VITAL
Berat badan : 50 kg
Tinggi Badan : 165 cm 140/95 mmHg 20 kali/menit

85 kali/menit 36,5℃

5
__________________
Mulut
Kepala
• Sianosis (-), Inflamasi (-), Pedarahan (-).
• Normocephali
• Mukosa kering (-)
• simetris (+)
Mata
• Conjungtiva Anemis (-/-)
Leher
• Sklera Ikterik (-/-)
• Pembesaran KGB (-)
STATUS • Isokor (+/+)
• Deviasi Trakea (-), TVJ: R+1,5 cmH20
GENERALIS • Reflek cahaya langsung (+/+)
• Reflek cahaya tidak langsung (+/+) Paru
• Inspeksi : Bentuk normal, pergerakan
simetris, retraksi ICS (-)
Hidung
• Palpasi : Pelebaran ICS (-), Nyeri Tekan (
• Sekret (-)
• Perkusi : Sonor di seluruh lapangan paru
• Deviasi septum (-)
• Auskultasi : Vesikuler (+/+), rhonki (-/-),
• Hiperemis (-)
wheezing (-/-)
6
__________________
Abdomen Supra pubik

• Inspeksi : permukaan perut datar, jejas • Inspeksi : jejas (-/-), sikatrik (-) memar (-/-).
(-), sikatrik (-), Distensi (-)
• Palpasi : Soepel, nyeri tekan
• Palpasi : nyeri tekan (+)
Supra pubik (+),
• Perkusi : Timpani • Perkusi : timpani (+)
• Auskultasi : Bising usus normal Genitalia (Dalam Batas Normal), Terpasang Kateter
Flank Area (Urologi) (+)

• Inspeksi : jejas (-/-), sikatrik (-) memar Orthopedi

(-/-) • Look : edema (-), jejas (-), deformitas (-).


• Palpasi : ballottement (-/-)
• Feel : hangat, sensibilitas baik, CRT < 2 detik
• Perkusi : nyeri ketok CVA (-/-)
• Move : pergerakan aktif, pasif, ROM dalam batas
7
normal
Pemeriksaan Penunjang
 Pemeriksaan laboratorium (14-03-2023)
Urine rutine HASIL NILAI
DARAH RUTIN HASIL NILAI RUJUKAN
RUJUKAN
Hemoglobin 16.1 g/dl 12.0 – 16.0
Eritrosit 5.20 10^6/uL 4.00 – 10.00
Warna Kesan keruh -
Hematokrit 48.6 % 40.0 – 50.0 PH 6,0 -
MCV 93.5 FL 82.0 – 95.0
BJ 1,025 -
MCH 31.0 PG 27.0 – 31.0
MCHC 32.6 g/dl (L) 33.0 – 36.0 Nitrit Neg Neg
Leukosit 7.54 10^3/ul 4.0 – 10.0 Keton Neg Neg
Trombosit 116 10^3/ul 100 – 300
Darah - Neg
Protein +3 Neg
DARAH RUTIN HASIL NILAI
Glucosa Neg Neg
RUJUKAN
Glucosa Ad Random 92 g/dl (L) 60-200
Bilirubin Neg Neg
Urobilin Post Positif
8
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Foto Polos Abdoment (5-10-2021)

Pemeriksaan Foto usg (14-03-2023)

9
Diagnosis Banding Tatalaksana
• Vesikolitiasi • Bed Rest
• Uretrolitiasis • Pasang Kateter Urin
• Benign Prostat Hipertropi (BPH) • IVFD Asering 20 TPM
• Inj. Vcilin 1gr/ 8 jam
• Inj. Norages 1Amp/8 jam
• Inj Asam Tranexamat 1 amp/8 jam
Diagnosis • Rencana Operasi Open Vesicolitotomi

• Vesikolitiasis

11
Laporan hasil operasi
Hari/tanggal : Selasa, 14/03/23
Tempat : Kamar Operasi, RSUD Kota Subulussalam
Diagnosa : Batu Buli-buli
Tindakan : Vesicolitotomy

1. Posisi Supine dengan GA ( General Anestesi, Intubasi )


2. Desinfeksi lapangan operasi kemudan pasang duk steril
3. Insisi midline suprasimfisis diperdalam sampai membuka fasia
4. Identifikasi buli dengan otot detrusor yg tebal, aspirasi urin (+)
5. Insisi dinding buli s/d tampak cavum buli, keluar urin jernih, dan
didapatkan batu buli-buli mutiple
6. Dilakukan ekstraski batu buli
7. Buli dijahit dan dipasangkan drain
8. Luka operasi dijahit lapis demi lapis.
Follow Up
Ruangan
Tanggal S O A P

14/03/23 Nyeri suprapubik (+), Kesadaran = compos mentis Vesikolithiasis • Bed Rest
Nyeri saat BAK (+), (CM) • IVFD Asering 20 TPM
Lemas (+), Bak berdarah TD = 140/95 mmHg • Inj. Vcilin 1gr/ 8 jam
(-) HR = 81x/menit • Inj. Norages 1Amp/8 jam
RR = 20 x/menit • Inj Asam Tranexamat 1 amp/8 jam
Suhu = 37˚C • Rencana Usg
• Rencana Operasi jam 14:00 wib

14/03/23 Post Operasi - Kesadaran = compos mentis Post Vesicolitotomy H-0 • Bed Rest
- TD = 113/869 mmHg • Diet Makan Biasa
Nyeri Perut bawah (-), - HR = 83x/menit • IVFD B-fluid 20 gtt/i
Nyeri saat BAK (-), mual - RR = 20x/menit • Inj. Vicilin 1gr /8 jam
(-) muntah (-), nyeri luka - Suhu = 36,8˚C • Inj. Ibuprofem 1amp/8 jam
operasi (+) • Inj. Lansoprazole 1Amp/12jam
• Inj kalnex 500 mg/8 jam
• Diet TKTP
• Pertahankan drain s/d hari ke 4 post
op
• Aff dc 3 hari post op

12
Follow Up
Ruangan
Tanggal S O A P

15/03/23 Pos Operasi Kesadaran = compos mentis Post Vesicolitotomy H-1 • Bed Rest
TD = 118/70 mmHg • Diet Makan Biasa
Nyeri Perut bawah (-), HR = 80x/menit • IVFD B-fluid 20 gtt/i
Nyeri saat BAK (-), mual RR = 20x/menit • Inj. Vicilin 1gr /8 jam
(-) muntah (-), nyeri luka Suhu = 36,5˚C • Inj. Ibuprofem 1amp/8 jam
operasi (+) • Inj. Lansoprazole 1Amp/12jam
• Inj kalnex 500 mg/8 jam
• Diet TKTP
• Pertahankan drain s/d hari ke 4 post
op
• Aff dc 3 hari post op

16/03/23 Pos Operasi Kesadaran = compos mentis Post Vesicolitotomy H-2 • Bed Rest
TD = 120/70 mmHg • Diet Makan Biasa
Nyeri Perut bawah (-), HR = 72x/menit • IVFD B-fluid 20 gtt/i
Nyeri saat BAK (-), mual RR = 20x/menit • Inj. Vicilin 1gr /8 jam
(-) muntah (-), nyeri luka Suhu = 37˚C • Inj. Ibuprofem 1amp/8 jam
operasi (+) • Inj. Lansoprazole 1Amp/12jam
• Inj kalnex 500 mg/8 jam
• Diet TKTP
• Pertahankan drain s/d hari ke 4 post
op
• Aff dc

13
Follow Up Ruangan

Tanggal S O A P

17/03/23 Pos Operasi - Kesadaran = compos mentis Post Vesicolitotomy H-3 • Bed Rest
- TD = 116/76 mmHg • Diet Makan Biasa
Nyeri Perut bawah (-), Nyeri - HR = 80x/menit • IVFD B-fluid 20 gtt/i
saat BAK (-), mual (-) - RR = 17x/menit • Inj. Vicilin 1gr /8 jam
muntah (-), nyeri luka - Suhu = 37˚C • Inj. Ibuprofem 1amp/8 jam
• Inj. Lansoprazole
operasi (+)
1Amp/12jam
• Inj kalnex 500 mg/8 jam
• Diet TKTP
• aff drain
18/03/23 Nyeri Perut bawah (-), Nyeri - Kesadaran = compos mentis Post Vesicolitotomy H-4 Terapi Lanjut
saat BAK (-), mual (-) - TD = 115/70 Terapi pulang :
muntah (-), nyeri luka - HR = 69x/menit • Cefixim 2 x 200 mg
operasi (+) - RR = 20x/menit • Asam mefenamat 3 x 1
- Suhu = 36,5˚C • Neurohax 2 x 1
• Omeprazole 2 x 1
• Gv

14
Tinjauan pustaka
ANATOMI VESIKA
URINARIA

VESIKA URINARIA

• Terdiri dari m. Detrusor → relaksasi (saraf simpatis), kontraksi (saraf


parasimpatis) Bentuk berubah tergantung isi urin

• Terdiri dari 3 lubang : 2 ostium ureteris , 1 ostium uretra internum

• Mampu menampung urin 300 - 450 ml 17


apa itu batu saluran kemih ?
• BSK adalah terbentuknya batu yang disebabkan
oleh pengendapan substansi yang terdapat dalam
air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena
faktor lain yang mempengaruhi daya larut
substansi.

• Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis,


dan dapat terbentuk pada ginjal (nefrolithiasis),
ureter (ureterolithiasis), vesica urinaria
(vesicolithiasis), dan uretra (urethrolithiasis).
B a t u K a n d u n g Ke m i h
( V E S I KO L I T I A S I S )
Vesikolhitiasis adalah batu yang terbentuk di buli-buli, secara eksklusif terbentuk dari stasis
urin atau obstruksi kandung kemih. Selain itu batu buli dapat berasal dari batu ginjal atau
batu ureter yang turun ke buli-buli

Vesikolitiasis terjadi ketika terdapat Peningkatan substansi tertentu, seperti kalsium oksalat,
kalsium fosfat, dan asam urat atau ketika terdapat defisiensi subtansi tertentu, seperti sitrat
yang secara normal mencegah terjadinya kristalisasi dalam urin.

18
P R E VA L E N S I

Negara Barat
5%-10%

3:1

Prevalensi di Indonesia
sekita 6 dari 1000
Penduduk.

19
Etiologi
Teori yang palig diyakini adalah terjadinya supersaturasi urin. Proses saturasi ini tergantung pada
PH urin, jumlah ion yang terkandung dan konsentrasi zat-zat pelarut.

• Urin mempunyai kemampuan melarutkan lebih banyak zat yang terlarut bila
dibandingkan dengan air biasa. Campuran beberapa ion aktif dalam urin menimbulkan
interaksi sehingga mempengaruhi kelarutan elemen- elemen urin. Bila konsentrasi zat-
zat yang relatif tidak larut dalam urin seperti kalsium, oksalat, fosfat, dan
sebagainya makin meningkat dalam urin, maka akan terbentuk kristalisasi zat-zat
tersebut.

• Urine orang normal mengandung zat penghambat pembentuk kristal, antara lain:
magnesium, Ion magnesium (Mg2+) dikenal dapat menghambat pembentukan batu
karena jika berikatan dengan oksalat, membentuk garam magnesium oksalat sehingga
jumlah oksalat yang akan berikatan dengan kalsium (Ca2+) untuk membentuk kalsium
oksalat menurun.
FA K TO R R E S I KO
Faktor Internal Faktor Eksternal

1 Usia 1 Asupan cairan dan makanan

Kebiasaan menahan
2 Jenis kelamin 2 BAK

3 Herediter Geografis, iklim dan


3 Temperatur

20
J E N I S BAT U

21
PATO F I S I O LO G I Magnesium

Pirofosfat
↑ Zat komponen Supersaturasi ↓ Zat penghambat
pembentuk batu urin kristalisasi
Glikoprotein
Kalsium
Proses kristalisasi
oksalat Sitrat

Kalsium
fosfat Proses nukleasi

Asam
urat Proses agregasi

Sistin

Membentuk batu dan


Xantin menyumbat saluran kemih
Struvite

Gejala klinis

22
PATO F I S I O LO G I

23
Gejala Klinis
• Asimptomatik
• Nyeri Suprapubik terkadang menjalar ke
Ujing penis, Scrotum, dan Panggul.
• Disuria
• Gross Hematuri : akibat iritasi dari mukosa
kandung kemih
• Rasa ingin kencing di malam hari
• Kencing tiba tiba terhenti, pada saat
dilakukan perubahan posisi urin akan
jadi lancar
• Jika terjadi Komplikasi: (Hidronefrosis)
Nyeri pada punggung.

24
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan fisik Pemeriksaan penunjang

25
Keluhan utama &
keluhan tambahan

Riwayat penyakit
dahulu

ANAMNESIS
Riwayat pola makan

Riwayat penggunaan
obat & suplemen

26
P E M E R I KSA A N F I S I K

Pemeriksaan Tanda Vital : Tekanan darah, Nadi, Respirasi Rate, Suhu


(Anemia, Hipertensi dll)

Pemeriksaan fisik urologi :

- Inspeksi : Suprapubik distensi (Menandakan Vesika Urinari Penuh)

- Palpasi : Nyeri tekan, teraba batu, buli kesan penuh.

- Perkusi : Tympani atau Redup


27
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Laboratorium
(darah CT Scan
lengkap, Non-
kimia klinik, Kontras
urinalisa)

Intravena
Foto polos USG Traktus
pielography
SUN
abdomen Urinarius
(IVP)

28
SEMPEL PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG FOTO ABDOMEN IVP

CT-SCAN SITOSCOPY 30
Uretrolitiasis

BPH

DIAGNOSIS BANDING
ISK

Striktur Uretra 31
Medicamentosa

Extracorporeal shock wave lithotripsy


Terapi non-invasif (ESWL)
TATA L A K S A N A

Terapi invasif Vesiko Litotripsi transuretra

minimal Percutaneous Vesikolithotomy (PVCL)

Terapi bedah (operasi


terbuka)

32
Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL)

Indikasi ESWL :
• Ukuran diameter batu < 2 cm
• Lokasi batu di kaliks atas dan tengah
• Batu yang tidak terlalu keras

Kontraindikasi ESWL :
• Ibu hamil
• Obesitas (IMT >30 kg/m2)
• ISK
• Ukuran diameter batu > 2cm
• Batu terlalu keras (batu sistin)

33
Vesicolithotripsy Transuretra

Indikasi
• Ukuran diameter batu < 2 cm
• Batu yang keras (batu sistin)
• Tindakan ESWL tidak berhasil
• Batu ginjal menyebabkan kerusakan pada ginjal
atau menyebabkan pembengkakan ginjal

Kontraindikasi
• Ukuran diameter batu > 2 cm
• Pasien dengan riwayat obstruksi saluran kemih

34
Percutaneous Vesikolithotomy
Indikasi
• Diameter batu > 2 cm
• Batu Buli-Buli berjumlah banyak atau padat
• Batu Buli-Buli berukuran besar
• Batu Buli-Buli menyebabkan infeksi saluran kemih (ISK)
• Batu Buli-Buli menyebabkan kerusakan pada ginjal atau
menyebabkan pembengkakan ginjal
• Terapi dengan extracorporeal shock wave lithotripsy (ESWL)
atau uteroskopi tidak berhasil

Kontraindikasi Percutaneus Vesikolitotomi :


• Ibu hamil
• Sedang mengkonsumsi obat pengencer darah
(aspirin/warfarin)
• ISK

35
Open Vesikolithotomy

Indikasi
• Batu besar
• Batu keras
• Kesulitan akses melalui uretra
• Tindakan bersamaan dengan prostatektomi atau
divertikelektomi

36
1 Hidronefrosis

2 Gagal ginjal

KO M P L I K A S I
3 Infeksi saluran kemih

37
KESIMPULAN
1) Vesikolitiasis adalah penyakit batu kandung kemih yang merupakan salah satu penyakit batu pada saluran kemih.

2) Lebih sering terjadi pada pria dari pada wanita dengan perbanding 3 :1

3) Faktor resiko yang mempengaruhi Usia, jenis kelamin, genetic, pola makan dan minum, geografi, iklim dan
aktifitas

4) Jenis batu yang sering ditemukan pada vesikolitiasi adalah batu Kalsium, Asam Urat, dan Batu Struvit

5) Secara umu gejala asimptomatis, namun dapat ditemukan gejala seperti dysuria, BAK terhenti, kencing berdarah
dan gejalan LUTS

6) Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan seperti Urinalisa, Pemeriksaan Darah rutin, Fungsi ginjal, dan
pemeriksaan Radiologi (USG, Foto BNO, IVP, dan CT-Scan Non-Kontras sebagai Gold Standart)

7) Talalaksana yang dapat dilakukan berkaitan dengan medikamentosa dan pembedahan yang dapat
menghasilakan Prognosis yang baik jika dilakukan dengan cepat dan tepat.

38
THANKYOU

39

Anda mungkin juga menyukai