Anda di halaman 1dari 42

Nefrolitiasis

Laporan Divisi

Stephen Christopher Limbong


2108436710

Perseptor: Dr. dr. Afdal, Sp.U, Subsp.And (K)

KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN BEDAH UROLOGI


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
2024 1
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. A
Umur : 46 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Rengat
Pekerjaan : Swasta
No RM : 011xxxx
Tgl Masuk : 24 Januari 2024
Tgl Periksa : 24 Januari 2024

2
Keluhan Utama

Nyeri pinggang kanan sejak 1 tahun SMRS

3
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang kanan sejak 1 tahun SMRS. Nyeri pinggang
dirasakan hilang timbul, sangat hebat, dan menjalar ke perut kanan bawah dan kandung kemih. Tidak
ada yang memperberat nyeri dan pasien tidak mengonsumsi obat pereda nyeri.

Pasien tidak ada keluhan BAK. BAK masih sama seperti biasa, yaitu 5-6 kali dalam sehari.
Keluhan BAK mengedan disangkal. Rasa tidak puas saat BAK (-), nyeri saat BAK (-), BAK berdarah
(-), BAK berpasir (-), keluar batu saat BAK (-). BAB tidak ada keluhan. Mual muntah disangkal,
demam (-), riwayat trauma abdomen (-).

Sebelumnya pasien sudah berobat di RSUD Rengat dengan keluhan nyeri pinggang yang
semakin memberat sejak seminggu SMRS. Pasien dirujuk ke RSUD AA untuk terapi lebih lanjut.

4
Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan yang sama sebelumnya (+) tahun 2018

• Riw. Hipertensi (-)

• Riw. Peningkatan kadar asam urat (-)

• Riw. Infeksi saluran kemih (-)

• Riw. Operasi (-)

• Riw. DM (-)

• Riw. trauma (-)

• Riw. keganasan (-)

5
Riwayat Penyakit Keluarga
• Keluhan yang sama (-)

• Riyawat Hipertensi (-)

• Riwayat DM (-)

• Riwayat keganasan (-)

6
Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan
• Pasien sudah bekerja sebagai karyawan swasta

• Pasien tinggal bersama anak dan istri.

• Pasien merokok

• Pasien tidak mengkonsumsi alkohol

• Pasien memiliki kebiasaan minum-minuman kemasan, dan jarang


minum air putih (<1 liter perhari)

• Pasien jarang berolahraga dan jarang mengkonsumsi sayur buah

7
Pemeriksaan Fisik

• Kesadaran : Komposmentis kooperatif.


• Keadaan umum : Tampak sakit sedang.
• Tekanan darah : 110/72 mmHg.
• Nadi : 78 x /menit, reguler, kuat angkat.
• Nafas : 20 kali /menit, napas abdominotorakal
• Suhu : 36,6°C.
• SpO2 : 99% room air
• Berat badan : 69 kg.
• Tinggi badan : 168 cm.
• BMI : 24.44 kg/m2 (Normoweight)

8
Pemeriksaan Fisik Umum
Kepala dan leher

 Kepala : Normocephal, tidak ada kelainan


 Mata : Konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
pupil bulat, isokor diameter 2mm/2mm, refleks cahaya (+/+)
 Telinga : Keluar cairan (-), keluar darah (-), tanda inflamasi (-)
 Hidung : Napas cuping hidung (-), keluar cairan (-), keluar darah (-)
 Mulut : Mukosa bibir pucat (-), sianosis (-), bibir dan mulut kering (-).
 Leher : Pembesaran KGB (-), pembesaran tiroid (-)

9
Pemeriksaan Fisik Umum
Thoraks (paru-paru)
- Inspeksi
Statis : Normochest, jejas (-), scar (-), venektasi (-), benjolan (-)
Dinamis : Gerakan dinding dada simetris kanan kiri, retraksi (-), penggunaan
otot bantu napas tambahan (-)

- Palpasi : Ekspansi dada simetris kanan kiri, benjolan (-), vocal fremitus sama
kiri dan kanan

- Perkusi : Sonor pada kedua lapang paru

- Auskultasi : Suara napas : vesikuler (+/+) normal


Suara napas tambahan : ronkhi basah (-/-), wheezing (-/-)

10
Pemeriksaan Fisik Umum
Thoraks (jantung)
- Inspeksi : Denyut iktus kordis tidak terlihat

- Palpasi : Denyut iktus kordis teraba pada SIK V linea


midclavicularis sinistra

- Perkusi
Batas jantung kanan : Linea parasternalis dextra
Batas jantung kiri : Linea midclavicularis sinistra SIK VI

- Auskultasi : Suara jantung : S1 S2 reguler (+)


Suara jantung tambahan : murmur (-)

11
Pemeriksaan Fisik Umum
Abdomen
- Inspeksi : Perut tampak datar, venektasi (-), distensi (-), massa (-)

- Auskultasi : Bising usus (+), 8 kali/menit

- Palpasi : Nyeri tekan (-), hepar sulit dinilai, dan lien tidak teraba

- Perkusi : Timfani di seluruh lapang abdomen, Shifthing dullnes (-)

12
Pemeriksaan Fisik Umum
Ekstremitas
- Atas : Akral hangat, pucat (-/-), sianosis (-/-), CRT < 2 detik (+/+),
kekuatan otot 5/5

- Bawah : Akral hangat, pucat (-/-), sianosis (-/-), CRT < 2 detik (+/+),
pitting edema (-/-), kekuatan otot 5/5

Kekuatan Otot Interpretasi


1 Hanya kontranksi, tidak ada gerakan sendi

2 Terdapat gerakan sendi, dan mampu melawan gravitasi untuk


sementara
3 Mampu melawan gravitasi, tidak mampu melawan tekanan
minimal
4 Mampu melawan gravitasi, dan tahanan minimal

5 Mampu melawan gravitasi dan tahanan penuh


13
Pemeriksaan Fisik Lokalis
Status Urologi

I. FLANK AREA Kanan Kiri


Tanda Trauma (-) (-)
Tanda Radang (-) (-)
Tanda Massa (-) (-)
Nyeri Tekan CVA (+) (-)
Nyeri Ketok CVA (+) (-)
Ballotement (-) (-)

14
Pemeriksaan Fisik Lokalis
Status Urologi

II. SUPRA PUBIS


Inspeksi
Tanda Trauma (-)
Tanda Radang (-)
Tanda Massa (-)
Palpasi
Nyeri Tekan (-)

III. Genitalia Eksterna : Tidak tampak kelainan

15
Diagnosis

- Diagnosis Kerja :
Kolik Renal ec Nefrolitiasis Dextra

- Diagnosis Banding :
· Pyelonephritis
· Renal abscess

16
Pemeriksaan Penunjang
CT Abdomen Non Kontras (11/10/2023)
Coronal
Interpretasi:
Renal Dextra :
• Ukuran normal, struktur parenkim normal,
PCS normal, batu (+) multiple ukuran
terbesar lk 5 mm (HU 329), cortex dan
medula normal.
• Ureter dextra tidak melebar, batu (-).

Kesan :
• Hidronefrosis sinistra grade I dengan
hidroureter sinistra ec ureterolithiasis distal
• Multiple nefrolithiasis bilateral.

17
TATA LAKSANA
Penatalaksanaan Farmakologi Penatalaksaan Non Farmakologi
- Natrium Diclofenac 50 mg 2 x 1 Edukasi minum air putih minimal 2 L/hari
- Levofloxacin 500 mg 1 x 1 Observasi TTV
Observasi produksi urin
ESWL

18
TERIMA KASIH
MOHON ARAHAN DAN BIMBINGANNYA DOKTER

19
TINJAUAN PUSTAKA

NEFROLITHIASIS

20
Anatomi Ginjal

21
Definisi Nefrolithiasis

Nefrolithiasis adalah batu ginjal yang dapat dibagi menjadi:


- Batu pyelum (pyelolithiasis)
- Batu calyx (Kalikolithiasis)
- Batu infundibulum (Infundibulolithiasis)
- Batu multipel ginjal
- Batu cetak ginjal (Staghorn)

22
Definisi Nefrolithiasis
Batu saluran kemih, bisa terjadi dimana saja.
Sehingga BSK, bukanlah suatu diagnosis
- Batu di ginjal (Nefrolitiasis)
- Batu di ureter (Ureterolitiasis)
- Batu di vesika urinaria (Vesikolithiasis)
- Batu di uretra (Urethrolithiasis)

23
Epidemiologi Nefrolithiasis

• BSK merupakan penyakit ketiga terbanyak di bidang urologi


(setelah ISK dan BPH)
• Di seluruh dunia rata-rata 1-12% penduduk.
• Laki-laki : perempuan = 4 : 1
• Di RSUD AA, 2010 :
Batu ureter (51,8%), Batu ginjal (28,3%),
Batu buli (18,8%), Batu urethra (3%)

24
Faktor yg Mempengaruhi
Pembentukan BSK

Supersaturasi Urin
Retensi Kristal batu
Meningkat

Inhibitor Pembentuk batu


menurun (Sitrat, Glikos
Amino Glikan, protein tom
horsfal)

25
Faktor yg Mempengaruhi
Pembentukan BSK

26
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

BSK

Opasitas Batu Infeksi Posisi

Radioopak Radiolusen BSK Atas BSK Bawah

Kalsium Kalsium
Struvite Sistin Asam Urat Xantine
oksalat Fosfat

27
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

28
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

29
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

30
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

31
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

32
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

33
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

34
Klasifikasi Batu Saluran Kemih

35
Gejala Klinis Batu Ginjal
Tanpa Gejala Nyeri Pinggang
- Tidak menyumbat - Nyeri kolik
- Batu calyx dan batu pyelum kecil - Kolik renal
- Kolik ureter
Dengan Gejala
- Nyeri non kolik
- Nyeri pinggang (flank/loin/waist pain)
- Hematuria
Hematuria
- Dengan atau tanpa nyeri pinggang
- Keluar batu spontan saat BAK
- Dengan atau tanpa nyeri berkemih
- Pinggang bengkak
- Waktu hematuia
- Demam
- Awal berkemih
- Mual muntah
- Akhir berkemih
- Sesak nafas
- Awal hingga akhir berkemih
- Anuria
36
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Fisik Umum
- Hipertensi, demam, anemia, syok
- Head to toe
Status Urologi
- Flank area
- Inspeksi
- Palpasi (ballotement, nyeri tekan
CVA)
- Perkusi (nyeri ketok CVA)
- Suprapubis
- Inspeksi
- Palpasi
- Genitalia ekstena
- Rectal Toucher 37
Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi


- Urinalisis - Foto polos abdomen
- Darah rutin - USG
- BNO IVP
- CT Scan abdomen dengan atau tanpa
kontras

38
Tata laksana

Watchful waiting Non Invasive (ESWL)

Minimal Invasive (PCNL) Invasive Surgery

39
Extracoporeal Shock Wave Lithotripsy
Indikasi
Indikasi
• Batu yang terletak di ginjal/ureter atas
• Batu yang terlihat di X-Ray
• Ukuran batu 4 mm - 2 cm (20 mm)
• Penggunaan ESWL untuk batu ureter :
- batu radioopaque, batu infeksi, batu sistin semua ukuran di ureter proximal
- batu radioopaque, batu urat, batu infeksi, batu sistin semua ukuran di ureter
tengah dan distal (sblmnya batu hrs didorong ke arah ginjal/ureter atas dgn
ureteroscope)

40
Extracoporeal Shock Wave Lithotripsy
Kontraindikasi
Kontra indikasi absolut : Kontra indikasi relatif :
• Infeksi saluran kemih akut/urosepsis • Berat badan > 300 lb (150 kg)
• Gangguan perdarahan yang tidak terkoreksi • Malformasi ginjal
• Kehamilan • Complex intrarenal drainage (infundibular stenosis)
• Sepsis • Pasien dengan hipertensi tak terkontrol
• Sumbatan di saluran kemih

41
Terima kasih, Dokter.
Mohon arahan dan bimbingannya, Dokter.

42

Anda mungkin juga menyukai