Anda di halaman 1dari 38

Hernia Inguinalis

Pembimbing :
Dr. Heri P, M.Si.Med.Sp.B

Disusun Oleh :

Cynthia Andrina Illahi Hermawan 30101700045


Haris Ihza Mahendra 30101700071
IDENTITAS PASIEN
Nama :Tn. S
Usia : 64 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Menikah
Pekerjaan : Petani
Alamat : Penawangan,Grobogan.
No. RM : 00564XXX
Ruang rawat : Lavender
Status care : Bansos
Tanggal Masuk : 28 Juli 2022
Keluhan Utama

Nyeri benjolan daerah selangkangan kanan


Riwayat Penyaki Sekarang
Pasien datang ke IGD pada hari Rabu, 28 Juni 2022 pukul 19.10
WIB, dengan keluhan terdapat benjolan pada inguinal kanan Keluhan Utama:
sejak 4 hari SMRS. Benjolan masih dapat kembali saat Nyeri pada benjolan di
aktifitas maupun ketika istirahat dan terasa nyeri. inguinal kanan, dan masih
Awalnya pasien merasakan benjolan yang muncul tiba tiba bisa dimasukkan.
sejak hari kamis 23 Juni 2022 Pasien mengatakan awalnya
benjolan turun ke inguinal kanan dan lebih parah saat pasien
sedang mengejan dan batuk
3 hari SMRS benjolan keluar namun masih bisa kembali, Keluhan Tambahan:-
BAB dan BAK dalam batas normal,lalu dibawa ke tempat pijat
namun menjadi lebih besar dan nyeri
1 hari SMRS pasien mengeluhkan nyeri pada benjolannya
dan dibawa ke praktek dokter umum, diberi obat Pereda nyeri
namun tidak membaik, BAB-BAK dalam batas normal. Keluhan
lain seperti nyeri di benjolan (++)
Timeline Keluhan Pasien
4 Hari SMRS 3 hari SMRS 1 hari SMRS

Benjolan di inguinal
Benjolan di inguinal pasien dibawa ke
kanan dapat masuk
kanan dapat masuk praktek dokter
kembali, kemudian dipijat
kembali, demam (-), umum, diberi obat
(+) demam (-), mual(-)
mual(-) muntah (-) Pereda nyeri namun
muntah (-) , nyeri (++),
keluhan tidak
benjolan membesar (+),
membaik, BAB-BAK
benjolan tidak dapat
(+) nyeri (++).
dimasukan kembali (+)
Riwayat Penyakit
RPD RPK RSOSEK

Penyakit Lambung (-) Keluhan serupa (-) BPJS


DM (-)
Konsumsi obat nyeri (-) HT (-)
TB/batuk lama (-)
Operasi/kateter (-)
Penyakit jantung(-)
Status Generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : GCS E4V5M6 (15)
Tekanan darah : 175/127mmHg
Nadi : 80x/menit
Pernapasan : 22x/menit
Suhu : 36,8oC
VAS :6

Interpretasi : Hipertensi grade II BB : 60kg


TB : 170cm
BMI : 20,7 kg/m2 (normal)
Pemeriksaan Fisik
Bentuk Kepala : Mesocephal, tidak ada jejas
Wajah : Simetris, deformitas (-)
Mata : Mata cekung -/-, konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-,
edema palpebra -/-.
Telinga : Bentuk normal, simetris
Hidung : Bentuk normal, septum deviasi -/-, discharge -/-
Bibir : Simetris, mukosa bibir kering, sianosis (-), laserasi (-)
Trakea : berada di tengah, tidak deviasi dan intak.
KGB : Tidak terdapat pembesaran.

Interpretasi: Dalam batas Normal.


Pemeriksaan Fisik Thoraks
EXAMINATION ANTERIOR POSTERIOR
Inspeksi Jejas (-), RR: 22x/menit, pernapasan Jejas (-), RR: 22x/menit pernapasan
thoracal, hyperpigmentasi (-), spider thoracal, hyperpigmentasi (-),
Statis nevi (-), atrofi M. Pectoralis (-), spider nevi (-), atrofi M. Pectoralis
Hemithoraks D=S, ICS Normal, (-), Hemithoraks D=S, ICS Normal,
Diameter AP < LL Diameter AP < LL
Dinamik Pergerakan hemitoraks D=S ,retraksi Pergerakan hemitoraks
otot pernapasan (-), retraksi ICS (-) D=S ,retraksi otot pernapasan (-),
retraksi ICS (-)
Palpasi Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm Nyeri tekan (-), massa (-), Sterm
fremitus D=S fremitus D=S

Perkusi Sonor (+) Sonor (+)


Auskultasi Vesicular (+/+), Wheezing (-/-), Ronchi Vesicular (+/+), Wheezing (-/-),
(-/-) Ronchi (-/-)

Interpretasi Normal Normal


PEMERIKSAAN FISIK JANTUNG
INSPEKSI
Ictus cordis tak tampak
PALPATION
Ictus cordis teraba ICS VI 2cm dari medial linea mid clavicula sinistra, thrill (-), pulsus epigastrium (-),
pulsus parasternal (-), sternal lift (-)
PERCUTION
Dull sound
 Upper borderline : ICS II linea sternalis sinistra
 Waist : ICS II linea parasternalis sinistra
 Lower right borderline : ICS V linea sternalis dextra
 Lower left borderline : ICS V, 2 cm lateral from linea mid clavicula sinistra
AUSCULTATION

 Aorta valve : S1 & S2 standart, Suara bising tambahan (-)


 Pulmonal valve : S1 & S2 standart, Suara bising tambahan (-)
 Trikuspidal valve : S1 & S2 standart, Suara bising tambahan (-)
 Mitral valve : S1 & S2 standard, Suara bising tambahan (-)
Interpretasi Normal
Pemeriksaan Fisik Abdomen
Pemeriksaan Hasil

Inspeksi Simetris, datar, sikatriks (-), striae (-), dilatasi vena(-), massa (-),
pulsasi aorta di regio epigastric (-)

Aukultasi Peristaltik (+) normal


Bising aorta abdominal (-)

Perkusi Timpani, tes undulasi (-), pekak sisi (-), pekak alih (-)

Palpasi Nyeri (-) Defans muskular (-) Mcburney (-) rovsings test (-)

Interpretasi normal
PEMERIKSAAN FISIK REGIO INGUINAL DEXTRA

Pemeriksaan Hasil
Inspeksi Tes Visibel : Tampak benjolan padat panjang 6 cm pada
inguinal dekstra kemarahan berbentuk bulat.

Aukultasi Peristaltik (-)


Palpasi Teraba benjolan pada regio inguinal, permukaan tidak
rata, konsistensi padat keras, immobile, berbatas tegas,
nyeri tekan (+), suhu lebih hangat dibanding dengan suhu
kulit.
Ring Occlusion Test : -
Finger Test : -
Ziemann’Test : -
(tidak dilakukan karena ireponible)
Pemeriksaan Fisik Ekstremitas
Superior Inferior
Edema -/- -/-
Akral Dingin -/- -/-
Sianosis -/- -/-
CRT <2’ <2’

Interpretasi Normal
Diagnosis Sementara

Diagnosis Klinis :
Hernia Inguinalis Dekstra Ireponible.

Diagnosis Banding :
limfadenopati, varikokel, testis yang tidak turun, lipoma, dan
hematoma
Pemeriksaan Laboratorium
(28/06/2022)
HEMATOLOGY HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Hemoglobin 13.2 13.2 – 17 g/dl
Leukosit 10500 3800-10600 Ribu/Ul
Trombosit 323000 3.80 – 10.60 ribu/Ul
Eritrosit 4.42 4.4-5,9 10^6/uL
Jenis Hitung Leukosit HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Basofil 0 0-1 %
N.Batang 0(L) 3-5 %
N.Segmen 76 (H) 50-70 %
Limfosit 18 (L) 25-40 %
Monosit 4 2-8 %
Eosinofil 1 (L) 2-4 %
Gol. Darah O/RH+ %
HEMOSTASIS HASIL NILAI RUJUKAN SATUAN
Massa Pembekuan (CT) 4’14” 2-6 menit

Massa Perdarahan (BT) 1’ 05” 0-6 menit


KIMIA KLINIK

Albumin 4.4 3.4-4.8 g/dL

Kalium (K) 4.70 3.6-5.5 mmol/L

Natrium (Na) 139.3 131-145 mmol/L

Klorida(Cl) 100.4 92-108 mmol/L

Glukosa Darah Sewaktu 101.6 70-140 mg/dL

IMUNO SEROLOGI

HbsAg Negatif Negatif

Anti HIV Non reaktif Non reaktif


Diagnosis Kerja

Hernia Inguinalis Lateralis Dekstra Irreponible


IP/TX
1. Infus RL 20 tpm
2. Injeksi Dexketoproten 2x1 30mg/8jam (NSAID)
3. Inj. Ranitidine 2x1 50 mg (H2 Blocker)
4. Konsul dr Bedah Hernioraphy (Operatif)
DOKUMENTASI
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Pustaka
Definisi dan Eiologi

. Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi


(penonjolan) organ intestinal masuk ke rongga
melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau
lemah (lokus minoris resisten) dari cincin inguinalis.
Hernia terdiri atas cincin, kantong, dan isi hernia
• 75% hernia abdominal hernia inguinal
• Hernia inguinal dibagi menjadi
– Hernia inguinalis lateralis (HIL) / hernia
inguinalis indirek (2/3 kasus)
– Hernia inguinalis medialis (HIM) / hernia
inguinalis direk (1/3 kasus)
Hernia inguinalis adalah kondisi prostrusi (penonjolan) organ intestinal masuk ke
rongga melalui defek atau bagian dinding yang tipis atau lemah dari cincin
inguinalis. Materi yang masuk lebih sering adalah usus halus, tetapi bisa juga
merupakan suatu jaringan lemak atau omentum
Klasifikasi Hernia
Hernia reponibilis : hernia yang dapat dimasukkan kembali ke
rongga abdomen
Hernia irreponibilis : isi kantong tidak dapat dimasukkan
(biasanya omentum)
Hernia inkarserata : isi kantong tidak dapat masuk disertai
dengan gangguan pasase usus
Hernia strangulata : hernia inkarserata disertai gangguan
vaskularisasi / nekrosis
Faktor Risiko

• lanjut usiaotot dinding rongga perut dapat melemah.


• Sejalan dengan bertambahnya umurorgan dan jaringan tubuh
mengalami proses degenerasi.
• tekanan intraabdominal meningkat seperti, batuk kronik, bersin
yang kuat dan mengangkat barang- barang berat dan mengejan
Patofisiologi
N= Bulan ke-8 kehamilan, terjadinya desensus testikulorum
melalui kanalis inguinalisakan menarik peritoneum ke
daerah skrotum prosesus vaginalis peritonea. Bila bayi lahir
umumnya prosesus ini telah mengalami obliterasi, sehingga
isi rongga perut tidak dapat melalui kanalis tersebut. Tetapi
dalam beberapa hal sering belum menutup. Normalnya, kanal
yang terbuka ini akan menutup pada usia 2 bulan. Bila
prosesus terbuka sebagian hidrokel. Bila kanal terbuka
terus, karena prosesus tidak berobliterasi hernia inguinalis
lateralis kongenital.
Pemeriksaan Fisik Hernia
• Finger Test: benjolan dimasukkan dengan jari telunjuk
HIL: dirasakan di ujung jari
HIM: dirasakan disamping/sisi Jafri
• Ziemman Test: letakkan jari II di anulus inguinalis internus, jari III anulus
inguinalis eksternus, jari IV di fossa ovalis pasien disuruh mengejan
HIL: dorongan pada jari II
HIM: dorongan pada jari III
Hernia Femoralis: dorongan pada jari IV
• Thumb Test: ibu jari menutup anulus inguinalis internus pasien disuruh
mengejan
HIL: benjolan tidak keluar
HIM: benjolan keluar
Membedakan HIL dan HIM
Hernia Inguinalis Lateralis/Hernia Indirect:
Hernia keluar dari rongga peritoneum melalui anulus inguinalis internusmasuk
ke kanalis inguinalis bila cukup panjang akan kluar melalui anulus inguinalis
eksternua, jika berlanjut akna sampai ke skrotum sehingga disebut hernia skrotalis

Hernia Inguinalis Medialis/Hernia Direct:


Hernia keluar melalui trigonum hasselbach
Tatalaksan Hernia Inguinalis
a. Herniotomi
membuka kantong hernia, memasukkan kembali isi kantong hernia ke rongga abdomen, serta mengikat
dan memotong kantong hernia.
b. Herniorafi
Herniorafi
kantong hernia di sertai tindakan bedah plastik untuk memperkuat dinding perut bagian bawah di belakang
kanalis inguinalis.
c. Hernioplasti Hernioplasti
adalah membuang
adalah tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang
kanalis inguinalis.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai