Anda di halaman 1dari 12

ELASTISITAS

DAN HUKUM
HOOKE
Mohammad Syaifullah Yusuf
APA ITU ELASTISITAS ?
Dalam ilmu fisika, Elastisitas merupakan kemampuan suatu benda untuk
kembali ke kondisi atau bentuk awal ketika gaya yang diberikan pada benda
dihilangkan.
Pada umumnya setiap benda yang memiliki sifat elastis
juga akan memiliki sifat plastis, bagaimana bisa?

Jika hasil yang diperoleh digambarkan dalam dalam bentuk grafik antara gaya berat benda (F)
dengan pertambahan panjang pegas (x), akan tampak pada grafik berikut.

Dari grafik dapat dilihat bahwa :


Garis lurus 0 – A : F sebanding dengan x
Garis A – B : batas elastisitas pegas
Garis 0 – B : daerah elastisitas
Garis B – C : daerah plastis
Perubahan bentuk benda terjadi karena gaya yang bekerja pada benda, disebut tegangan.
Tegangan didefinisikan sebagai gaya persatuan luas. Secara matematis dapat dituliskan sebagai
berikut :

Keterangan : = gaya (N)


= Luas penampang (m2)
= Tegangan (N/m2)
Namun jika benda diberi gaya (F), akan mengalami perubahan
panjang (). Perbandingan perubahan panjang mula mula () dengan
panjang benda disebut regangan. Secara matematis dapat dituliskan
sebagai berikut :

Keterangan : = Perubahan panjang (m)


= Panjang mula - mula (m)
= Regangan
perbandingan antara tegangan dan regangan dapat disebut
dengan modulus. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :

Namun pada benda elastis dikenal dengan “Modulus Young”.


Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut :
Hubungan antara besar gaya dengan pertambahan panjang pegas pertama kali diamati
oleh Robert Hooke, seorang ahli kimia dan matematika berkebangsaan Inggris. Hooke membuat
hukum yang menjelaskan tentang besar gaya maksimum yang dapat diberikan pada benda elastis
agar tidak melewati batas elastisitasnya dan menghilangkan sifat elastis benda tersebut yang
dikenal dengan hukum Hooke.

Kemuadian apakah kalian ada yang tau bunyi hukum hooke?

Bunyi hukum Hooke yaitu “Jika gaya tarik pegas tidak melampaui batas elastisitasnya, maka
pertambahan panjang pegas akan berbanding lurus atau sebanding dengan gaya tariknya.”
Besarnya gaya (F) akan berbanding lurus dengan pertambahan panjang pegas dari
keadaan awalnya (ΔL). Artinya, semakin besar gaya yang diberikan, maka semakin besar
juga pertambahan panjang pegasnya. Secara matematis, hukum hooke dapat dituliskan
sebagai berikut :

Keterangan :

Berdasarkan hukum III Newton (aksi-reaksi) pegas akan mengadakan gaya yang
besarnya sama tetapi arahnya berlawanan.
Gaya Pemulih
Susunan Pegas

 Susunan Seri  Susunan Paralel


Pada susunan pegas seri daya tarik yang dialami pegas sama besar. Pada susunan pegas parallel, gaya pegas sama
𝐹1 = 𝐹2 = 𝐹3 = ⋯ = 𝐹𝑠𝑒𝑟𝑖 dengan jumlah gaya masing – masing pegas.
𝑥1 + 𝑥2 + 𝑥3 + ⋯ = 𝑥𝑠𝑒𝑟𝑖
𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 + ⋯ = 𝐹𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙
𝐹 = 𝑘. 𝑥 𝑥 = 𝐹ൗ
𝑘 𝑥1 = 𝑥2 = 𝑥3 = ⋯ = 𝑥𝑠𝑒𝑟𝑖
𝐹𝑠𝑒𝑟𝑖 𝐹1 𝐹2 𝐹3
= + + +⋯ 𝐹 = 𝑘. 𝑥
𝑘𝑠𝑒𝑟𝑖 𝑘1 𝑘2 𝑘3
𝐹𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝐹1 + 𝐹2 + 𝐹3 + ⋯
1 1 1 1
= + + +⋯ 𝑘𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 . 𝑥𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝑘1 . 𝑥1 + 𝑘2 . 𝑥2 + 𝑘3 . 𝑥3 + ⋯
𝑘𝑠𝑒𝑟𝑖 𝑘1 𝑘2 𝑘3
𝑘𝑝𝑎𝑟𝑎𝑙𝑒𝑙 = 𝑘1 + 𝑘2 + 𝑘3 + ⋯
CONTOH SOAL

Sebuah pegas dengan panjang 5 cm memiliki nilai


konstanta sebesar 100 N/m. Ketika pegas ditarik dengan
gaya sebesar 10 N, maka panjang pegas yaitu .…

Perhatikan gambar di bawah ini!


Pegas pada sepeda motor digunakan untuk meredam getaran
ketika sepeda motor melewati jalan berlubang, hal tersebut
dikarenakan ….
a. Pegas pada sepeda motor bersifat plastis sehingga dapat
kembali ke bentuk semula
b. Pegas pada sepeda motor bersifat elastis sehingga dapat
kembali ke bentuk semula
c. Pegas pada sepeda motor bersifat elastis sehingga tidak dapat
kembali ke bentuk semula
d. Pegas pada sepeda motor bersifat plastis sehingga tidak dapat
kembali ke bentuk semula
e. Pegas pada sepeda motor bersifat patah sehingga dapat kembali
ke bentuk semula
THANKS!
any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics
& images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai