Anda di halaman 1dari 19

VISI

PENDIDIKAN INDONESIA Beriman, bertakwa


kepada Tuhan Berkebinekaan
YME dan Global
Mewujudkan Indonesia maju berakhlak mulia

yang berdaulat, mandiri,


dan berkepribadian melalui
terciptanya Pelajar Pancasila
yang bernalar kritis, kreatif, PELAJAR
mandiri, beriman, bertakwa PANCASILA
Mandiri Bergotong-
Royong
kepada Tuhan YME, dan
berakhlak mulia, bergotong
royong, dan berkebinekaan
global

Bernalar
Kreatif
Kritis
Merdeka Belajar
1
SEKOLAH Gambaran Akhir Sekolah
Penggerak Secara Umum
PENGGERAK
sebagai KATALIS Hasil Belajar :
Di atas level yang diharapkan

Untuk mewujudkan VISI PENDIDIKAN Lingkungan Belajar:


Aman, nyaman, inklusif, dan menyenangkan
INDONESIA
• Sekolah yang berfokus pada Pembelajaran:
pengembangan hasil belajar siswa secara Berpusat pada murid
holistik dengan mewujudkan Profil
Pelajar Pancasila Refleksi diri dan pengimbasan:
• Diawali dengan SDM yang unggul • Perencanaan program dan anggaran berbasis
refleksi diri
(kepala sekolah dan guru) • Refleksi guru dan perbaikan pembelajaran
terjadi
• Sekolah melakukan pengimbasan

2
Program Sekolah Penggerak merupakan
penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya

Program kolaborasi antara KEMDIKBUD dengan PEMERINTAH DAERAH


dimana komitmen Pemda menjadi kunci utama

Intervensi dilakukan secara holistik, mulai dari SDM sekolah, pembelajaran,


perencanaan, digitalisasi, dan pendampingan Pemerintah Daerah

Memiliki ruang lingkup yang mencakup seluruh kondisi sekolah, tidak hanya sekolah
unggulan saja, baik negeri dan swasta

Pendampingan dilakukan selama 3 tahun ajaran dan sekolah melanjutkan upaya


transformasi secara mandiri

Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di Indonesia


menjadi Sekolah Penggerak
3
Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh
tahap untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun pelajaran

TAHAP 4
Di atas level yang
TAHAP 3 diharapkan

Di level yang Aman, nyaman,


TAHAP 2 diharapkan inklusif, dan
menyenangkan
1-2 tingkat dibawah Perundungan tidak
TAHAP level yang diharapkan terjadi Berpusat pada murid
1 Perundungan masih
>=3 tingkat di bawah Sesuai dengan kebutuhan
Hasil Belajar terjadi namun tidak
level yg diharapkan dan tingkat kemampuan Perencanaan program
menjadi norma dan anggaran berbasis
siswa
Lingkungan Perundungan menjadi Belum memperhatikan refleksi diri
Belajar norma kebutuhan dan tingkat Perencanaan program dan
kemampuan murid anggaran berbasis refleksi Refleksi guru dan
diri perbaikan
Secara rutin
Pembelajaran pembelajaran terjadi
mengalami gangguan
- Guru mulai melakukan
refleksi dan perbaikan Guru dan kepala
Refleksi diri dan sekolah melakukan
- pembelajaran
pengimbasan pengimbasan
4 Tahapan Proses Transformasi Sekolah Indonesia
SEKOLAH PENGGERAK
Bukanlah Tidak
sekolah mengubah
unggulan input

1 2

3 4

Meningkatkan
Mengubah
kapasitas
proses
SDM

Ke depannya semua sekolah akan menjadi Sekolah Penggerak


Program Sekolah Penggerak terdiri dari lima intervensi yang saling
terkait dan tidak bisa dipisahkan

Profil Pelajar Pancasila


Pendampingan Konsultatif Pembelajaran dengan Perencanan Berbasis
Penguatan SDM
dan Asimetris Paradigma baru Data

Program kemitraan antara Pembelajaran yang


Penguatan Kepala Sekolah,
Kemendikbud dan berorientasi pada penguatan Manajemen
Pengawas Sekolah, Penilik, dan
PEMDA dimana kompetensi dan berbasis sekolah:
Guru Melalui program
Kemendikbud pengembangan karakter perencanaan
pelatihan dan pendampingan
memberikan yang sesuai nilai-nilai berdasarkan refleksi
intensif (coaching one to one)
pendampingan Pancasila, melalui kegiatan diri satuan
dengan pelatih ahli yang
implementasi Sekolah pembelajaran di dalam dan pendidikan
disediakan oleh Kemdikbud.
Penggerak luar kelas

Digitalisasi Sekolah. Penggunaan berbagai platform digital bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan
efisiensi, menambah inspirasi, dan pendekatan yang disesuaikan
1 PENDAMPINGAN KONSULTATIF DAN
Program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah dimana Kemendikbud
ASIMETRIS
memberikan pendampingan implementasi Sekolah Penggerak

Kemdikbud melalui UPT di masing UPT Kemdikbud di masing masing provinsi


masing provinsi akan memberikan akan memberikan pendampingan Pemda
pendampingan bagi pemda provinsi selama implementasi Sekolah Penggerak
dan kab/kota dalam perencanaan seperti fasilitasi Pemda dalam sosialisasi
Program Sekolah Penggerak. terhadap pihak pihak yang dibutuhkan
hingga mencarikan solusi terhadap kendala
lapangan pada waktu implementasi
2 Penguatan SDM sekolah
Penguatan Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru melalui program pelatihan dan pendampingan
intensif (coaching) one to one dengan pelatih ahli.

Pelatihan untuk Kepala Sekolah,


Pengawas Sekolah, Penilik, dan Guru
Pendampingan untuk KS,
PS, Penilik, dan Guru
Implemntasi Teknologi

1. In-house training
Pelatihan implementasi pembelajaran dengan 2. Lokakarya tingkat 1. Literasi Teknologi
paradigma baru bagi kepala sekolah, Kabupaten/Kota 2. Platform Guru : Profil
pengawas, penilik, dan guru 3. Komunitas Belajar / Praktisi dan Pengembangan
(Kelompok Mapel) Kompetensi
4. Program Coaching
Pelatihan kepemimpinan pembelajaran bagi a. 1-on-1 dengan kepala
3. Platform Guru :
kepala sekolah, pengawas, penilik sekolah Pembelajaran
b. Bermitra dengan kepala 4. Platform Sumber
sekolah, guru dilatih Daya Sekolah
Dilakukan 1 kali/tahun selama program. Latihan nasional untuk 5. Platform Rapor
nasional untuk perwakilan guru. Sementara guru lain pendampingan Pendidikan
dilatih oleh in-house training berkelompok dgn guru

Dilakukan secara berkala 2-4 minggu sekali selama program

1 Pelatih Ahli untuk 5-7 kepala sekolah. Pelatih ahli akan mendampingi
8
guru sekolah secara berkelompok
3
Pembelajaran dengan Paradigma Baru
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang
terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya
PROFIL PELAJAR
PANCASILA PROGRAM INTRAKULIKULER
- Pembelajaran terdiferensiasi
Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME - Capaian pembelajaran disederhanakan
dan berakhlak mulia
- Siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep
dan menguatkan kompetensi
Berkebinekaan Global - Guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai kebutuhan

Gotong Royong
PROGRAM KOKURIKULER
Kreatif - Lintas mata pelajaran
- Berorientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi umum
Bernalar Kritis - Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan kelas
- Melibatkan masyarakat
- Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan isu
Mandiri nasional dan global
4 Perencanaan Berbasis Data
Manajemen berbasis sekolah: perencanaan berdasarkan refleksi diri satuan pendidikan

Laporan* potret kondisi mutu


pendidikan

Pendampingan oleh UPT dan


atau pelatih ahli Bahan untuk refleksi
diri

Perencanaan program *dikumpulkan dari


berbagai sumber
perbaikan data
5 Digitalisasi Sekolah
Penggunaan berbagai platform digital bertujuan mengurangi kompleksitas, meningkatkan efisiensi, menambah
inspirasi, dan pendekatan yang customized

Platform Guru: Profil dan Pengembangan Platform Guru: Pembelajaran


Kompetensi

Alat bantu Guru untuk meningkatkan Alat bantu Guru untuk menjalankan
kompetensi melalui pembelajaran berbasis pembelajaran kompetensi holistik dan
microlearning dan habituasi pembelajaran terdiferensiasi

Platform Sumber Daya Sekolah Dashboard Rapor Pendidikan

Meningkatkan fleksibilitas, transparansi dan Memotret kondisi mutu pendidikan secara


akuntabilitas dalam manajemen sumber daya akurat dan otomatis. Dirujuk untuk evaluasi
sekolah dan perencanaan

11
mempercepat
Program Sekolah Penggerak akan
peningkatan mutu pendidikan di daerah
Efek multiplier dari
Sekolah Penggerak ke
sekolah lainnya

Program
Sekolah
Mempercepat Penggerak
Menjadi daerah rujukan
praktek baik dalam
peningkatan
pengembangan Sekolah
mutu pendidikan di Penggerak
daerah

13
Siapa saja yang berperan dalam Program Sekolah Penggerak?

Pemerintah Daerah Platform Teknologi Mitra

Perguruan tinggi, lembaga


Sebagai Pendukung
sosial, kepala desa, dsb.

Peserta didik Komite Orang Tua


Peserta Didik:
Akan menggunakan pembelajaran dengan paradigma baru: Pemangku Kepentingan
Pembelajaran intrakurikuler yang terdiferensiasi
Proyek kokurikuler lintas mata pelajaran yang berorientasi pada
pengembangan karakter dan kompetensi umum
Siapa saja yang berperan dalam Program Sekolah Penggerak?

Komite Pembelajaran
Guru Guru

1. Akan menggunakan platform pembelajaran


1. Dipilih oleh Kepala sekolah untuk membantu
mandiri guru
Pembelajaran Guru
2. Menerapkan prinsip pengajaran & penilaian
2. Menjadi fasilitator pembelajaran Guru
yang efektif

Pelatih ahli & Pengawas Kepala Sekolah

1. Pelatih ahli melakukan pendampingan kepala 1. Berkolaborasi dalam Community of Practice


sekolah dengan Kepala Sekolah Penggerak lain
2. Pengawas mendapatkan pelatihan dan 2. Kepala sekolah mendapatkan pelatihan
pendampingan manajemen dan instructional leadership
Program dilakukan terintegrasi dengan ekosistem hingga seluruh sekolah di
Indonesia menjadi SEKOLAH PENGGERAK
Tahun Ajaran
Tahun Ajaran 20XX-20XX
20XX-20XX
Tahun Ajaran
Tahun Ajaran 2024-2025
2023-2024
Tahun Ajaran
2022-2023
Tahun Ajaran
2021-2022

34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi 34 Provinsi


111 Kab/Kota 2 5 0 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota 514 Kab/Kota
2.500 SP 10.000 SP 2 0 . 0 0 0 SP 4 0 . 0 0 0 SP Penambahan 100% Satuan
jumlah SP Pendidikan
14
PROGRAM SEKOLAH PENGGERAK 2022
Segera Daftar Sebelum Tanggal 28 Februari 2022

16

Anda mungkin juga menyukai