Anda di halaman 1dari 14

Pengembangan

mikrobiologi
dibidang
lingkungan
Suci miranti
G1A022011
Mikrobiologi lingkungan memiliki peranan
penting dalam pengelolaaan lingkungan.
Mikrobiologi memiliki potensi untuk
memecahkan masalah lingkungan, seperti
biodegradasi limbah dengan melibatkan
mikroorganisme.
selain itu mikroorganisme juga berperan dalam
meningkatkan kesuburan tanah,
mengendalikan hama, dan mengeliminasi
kontaminasi patogen dalam air
cara pemanfaatan mikrobiologi untuk lingkungan.

Bioremediasi Biodegradasi Biofouling


Bioremediasi
Bioremediasi adalah proses pengurangan
polutan di lingkungan menggunakan
mikroorganisme. Saat bioremediasi terjadi,
enzim-enzim yang diproduksi oleh
mikroorganisme memodifikasi polutan beracun
dengan mengubah struktur kimia polutan.
Bioremediasi dapat digunakan untuk
membersihkan berbagai jenis polutan, seperti
senyawa hidrokarbon minyak bumi, logam berat
(seperti merkuri, stronsium, kadmium), serta
senyawa organik terhalogenasi seperti pestisida,
herbisida, CFC, dan lain-lain.
Biodegradasi
Proses biodegradasi melibatkan penguraian
senyawa kimia menjadi komponen yang lebih
sederhana melalui bantuan mikroorganisme,
seperti bakteri. Bakteri juga dapat membantu
dalam bioremediasi, yaitu teknik memperbaiki
lingkungan dengan memanfaatkan organisme
untuk mentransformasikan substansi organik
menjadi molekul sederhana yang tidak toksik.
Dalam proses biodegradasi, bakteri memiliki
peran penting dalam mendegradasi senyawa
hidrokarbon yang terdapat dalam limbah minyak
bumi maupun produk-produknya, membantu
rehabilitasi lingkungan yang tercemar oleh
minyak bumi, dan menghasilkan karbon
dioksida, air, biomassa, dan oksidasi sebagian
hasil biodegradasi
biofouling
Biofouling pada sistem membran reverse osmosis terjadi
ketika mikroorganisme menempel pada permukaan
membran dan membentuk lapisan yang tidak diinginkan.
Biofouling dapat menghambat aliran air melalui pori
membran dan mengurangi efisiensi sistem reverse
osmosis
Biofouling dalam sistem membran reverse
osmosis untuk mengolah air baku menjadi air
siap minum terjadi ketika mikroorganisme
menempel pada permukaan membran dan
membentuk lapisan yang tidak diinginkan.
Proses ini dapat menghambat aliran air melalui
pori membran dan mengurangi efisiensi sistem
reverse osmosis
Untuk mengatasi biofouling pada sistem membran reverse osmosis,
beberapa langkah yang dapat diambil meliputi:
• Penggunaan biocide untuk membunuh mikroorganisme dan bakteri
yang menempel pada permukaan membran.
• Penggunaan teknologi membran yang lebih tahan terhadap biofouling.
• Penggunaan teknologi pengolahan air yang lebih baik, seperti
penggunaan pre-treatment, seperti pembersihan biologis (biofiltrasi)
dan ultrafiltrasi, sebelum menjadi input untuk sistem reverse osmosis
contoh bakteri yang berperan dalam pengelolaan
lingkungan
Bakteri Pseudomonas putida memiliki potensi
untuk digunakan sebagai bioremediasi dan
membantu mengatasi berbagai jenis polutan, seperti
minyak bumi. Bakteri ini digunakan untuk
mengatasi pencemaran air oleh limbah minyak
bumi. Mereka memiliki kemampuan untuk
mendegradasi senyawa hidrokarbon, yang
merupakan komponen utama minyak bumi.
Dengan menguraikan limbah minyak
bumi, bakteri ini membantu menjaga
kualitas air dan mencegah pencemaran.
Mereka dapat membantu mengurangi
pencemaran minyak di laut dengan
mengonsumsi minyak sebagai sumber
karbon dan nitrogen
daftar pustaka
Susilawati, S., Audia, M., & Agustin, N. R. (2023). Peranan mikrobiologi dalam
pengelolaan Lingkungan (Studi tentang mikro organisme di lingkungan alamiah). Jurnal
Sains dan Teknologi (JSIT), 3(3), 359-363.

Fidiastuti, H. R., & Rozhana, K. M. (2016). Developing modul of microbiology subject


through biodegradation by using the potencial of indigen bacteria. JPBI (Jurnal
Pendidikan Biologi Indonesia), 2(2), 125-132.

Prayitno, J. (2019). Aspek Mikrobiologi Dalam Pengolahan Air Siap Minum


Menggunakan Membran Reverse Osmosis. Jurnal Rekayasa Lingkungan, 12(2), 175-184.
thank you

Anda mungkin juga menyukai