Bioteknologi memiliki peranan yang sangat penting di dalam lingkungan, yaitu sebagai agen
biologi untuk mengatasi berbagai permasalahan lingkungan. Agen biologi ini dapat berupa
hewan, tumbuhan, atau mikroorganisme yang dapat melalui rekayasa genetika untuk
memperoleh peran yang dibutuhkan dalam mengatasi berbagai permasalahan lingkungan.
Selain dalam mengatasi permasalahan lingkungan, bioteknologi juga dapat digunakan sebagai
biofertilizer dan biokontrol yang sangat berguna dalam pertanian.
Secara umum, pemanfaatan bioteknologi dalam bidang lingkungan dapat berupa bioremediasi,
biofertilizer, dan biokontrol. Berikut ini merupakan penjelasannya.
1. Bioremediasi
yaitu proses penguraian limbah baik organik maupun anorganik yang dilakukan oleh agen
biologi. Contohnya diantaranya:
Degradasi plastik
Organisme yang berfungsi dalam degradasi atau perombakan plastik disebut biodegradasi.
Meskipun plastik berasal dari bahan yang sulit terurai bahkan hingga ratusan tahun, ada bakteri
spesies tertentu yang dapat menguraikannya. Contohnya yaitu Clasdoporium resinae. Selain itu,
ada pula jenis ulat yang disebut mealworm yang dapat memakan plastik yang berasal dari bahan
polistirena. Ulat ini mengubah plastik menjadi karbondioksida dan material yang dapat terurai.
Selain itu, penelitian di Spanyol juga ditemukan cacing lilin Galleria mellonella yang juga
memakan plastik polyethilene.
Tumpahan minyak di laut menjadi masalah yang semakin besar dan perlu diatasi agar tidak
membayakan ekosistem laut. Beberapa mikroorganisme dapat menguraikan minyak melalui
suatu mekanisme biosurfaktan yag bisa mengurai tegangan permukaan seperti prinsip yang
dimiliki oleh detergen, contohnya yaitu Cladosporium resinae dan beberapa bakteri genus
Pseudomonas.
Biocontrol
Selain mikroba, organisme makroskopis juga mampu digunakan sebagai biokontrol. Contoh
organisme yang dapat digunakan sebagai biokontrol adalah jamur Beauvaria bassiana, jamur ini
dapat menginfeksi serangga seperti walang sangit yang mengganggu tanaman, dengan cara
menembuskan miselium ke dalam tubuh serangga tersebut, kemudian mengambil nutrisi dan
tumbuh di dalam tubuh serangga hingga serangga mati.
Dari organisme makroskopis, contoh biokontrol adalah semut hitam Dolichoderus thoracicus.
Semut ini mengendalikan hama penggerek buah kakao (PBK) Conopomorpha cramerella. Semut
hitam bertugas sebagai predator untuk menginvasi buah kakao, sehingga akan menghambat
serangga dewasa PBK yang meletakkan telurnya pada tanaman kakao.