ARUS SEJARAH
BANGSA INDONESIA
Dosen Pengampu : Irawan Malebras, S.H.,M.H.
Disusun Oleh :
Kelompok 01 :
Lahirnya Pancasila
Timbangan
Dewi
Justitia
POKOK PEMBAHASAN
Sejarah telah ada di Indonesia (Hindia Belanda) lebih kurang sejak satu
abad sebelumnya yaitu saat mulai beroperasinya RAAD VAN
JUSTITIE dan LANDRAAD, lembaga peradilan yang dibentuk
Advokat ●
pemerintah kolonial (Belanda) berdasarkan STAATSBLAAD
1847 No.23
Pendirian IKADIN pada 10 November 1985 di Jakarta dalam
Musyawarah Nasional Advokat Indonesia digerakkan oleh Ali
Said SH, Ketua Mahkamah Agung pada masa itu. Organisasi
yang mempunyai semboyan fiat justitia ruat coelum, “demi
keadilan sekalipun langit runtuh”, adalah Organisasi Advokat
yang paling populer di Indonesia.
TUGAS DAN WEWENANG ADVOKAT
Tugas memiliki arti sesuatu yang wajib dikerjakan, sedangkan wewenang memiliki arti kekuasaan untuk memberi perintah.
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia terkait, tugas dan wewenang advokat adalah
sebagai berikut:
1. UU RI No. 8 Tahun 1981 tentang Memberikan bantuan hukum kepada tersangka atau terdakwa selama dalam
Hukum Acara Pidana (KUHAP) waktu dan pada tingkat pemeriksaan. (Pasal 54)
2. UU RI No. 18 Tahun 2003 Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau diperoleh dari kliennya
tentang Advokat karena adanya hubungan profesi. (Pasal 19 ayat (1))
3. UU RI No. 48 Tahun 2009 Pemberian bantuan hukum kepada pencari keadilan yang tidak mampu.
tentang Kekuasaan Kehakiman (Pasal 56 ayat (1))
4. UU RI No. 18 Tahun 2001 Menyelenggarakan konsultasi hukum, penyuluhan hukum, dan kegiatan
tentang Bantuan Hukum lain yang berkaitan dengan bantuan hukum. (Pasal 9 huruf c)
Menjunjung kode etik profesi (pasal 26 UU No. 18/2003)
Menegakkan hukum termasuk supremasi hukum dan hak
asasi manusia (UU. No.18 tahun 2003 dan Bab II pasal
2 Kode Etik Advokat)
Bersungguh-sungguh melindungi dan membela
KEWAJIBAN kepentingan kliennya dalam hal jasa hukum tertentu yang
telah mereka perjanjikan. (pasal 4 huruf I, j dan k kode
ADVOKAT etik advokat)
Merahasiakan segala sesuatu yang diketahui atau
diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya,
kecuali ditentukan oleh undang-undang (pasal 19 (1) UU
No. 18 tahun 2003).
Fungsi Advokat :
1. Advokat sebagai penegak hukum akan
menegakkan hukum dan keadilan
2. Advokat sebagai pekerjaan profesional yang
berdasarkan keahlian di bidang hukum yang diikat
oleh aturan tingkah laku dan kode etik profesi.
3. Advokat akan melakukan fungsi berkaitan dengan
kekuasaan kehakiman.
4. Advokat dalam kedudukan sebagai penegak
hukum yang berada di luar pemerintahan.
HAK Advokat :
Bendahara Umum Dewan Pimpinan Pusat Dr. Nyana Wangsa, SH., MH.