Anda di halaman 1dari 8

Percobaan

Definisi
• Percobaan/poging: menuju ke sesuatu hal tapi tidak sampai kepada
hal yang dituju itu, atau hendak berbuat sesuatu , sudah dimulai tapi
tidak selesai.

• Contoh: Seseorang yang bermaksud membunuh orang tetapi


orangnya tidak mati, maka dalam hukum pidana dikenal sebagai
poging atau percobaan tindak pidana.
Dasar Hukum
Kitab Undang-Undang Hukum Pdana ("KUHP")
Percobaan melakukan kejahatan diatur dalam Buku ke satu tentang
Aturan Umum, Bab 1V pasal 53 dan 54 KUHP. Dan UU Nomor 1 Tahun
2023 pasal 17.
pasal 53 KUHP hanya menentukan bila (kapan) percobaan melakukan kejahatan itu terjadi atau dengan kata
lain Pasal 53 KUHP hanya menentukan syarat-syarat yang harus dipenuhi agar seorang pelaku dapat dihukum
karena bersalah telah melakukan suatu percobaan.
Syarat-syarat tersebut adalah sebagai berikut:
a. Adanya niat/kehendak dari pelaku;
b. Adanya permulaan pelaksanaan dari niat/kehendak itu;
c. Pelaksanaan tidak selesai semata-mata bukan karena kehendak dari pelaku.
Oleh karena itu agar seseorang dapat dihukum melakukan percobaan
melakukan kejahatan, ketiga syarat tersebut harus terbukti ada
padanya, dengan akta lain suatu percobaan dianggap ada jika
memenuhi ketiga syarat tersebut.

Selain itu ada juga beberapa kejahatan yang percobaannya tidak dapat
dihukum, misalnya percobaan menganiaya (Pasal 351 ayat (5)),
percobaan menganiaya binatang (Pasal 302 ayat (3), dan percobaan
perang tanding (Pasal 184 ayat (5)). (Soesilo, 1980:61).
Unsur-unsur Percobaan
Unsur-unsur tindak pidana percobaan (poging).

• Suatu rencana untuk mengadakan suatu perbuatan tertentu dalam keadaan


tertentu.

• Permulaan pelaksanaan (begin van ultvoering).

• Pelaksanaan tidak selesai bukan karena kehendak pelaku.

• Contoh: tidak selesainya kejahatan karena ketahuan polisi atau orang lain, bukan
atas kemauan sendiri.
Ancaman Hukuman
Ancaman hukuman:

• maksimal pidana pokok dikurangi sepertiga.


• Pidana penjara maksimal 15 tahun, jika diancam pidana mati atau
seumur hidup. - Pasal KUHP
Contoh Kasus
Sebagai contoh kasus, dapat dilihat dalam Putusan PN SIBOLGA Nomor 94/PID.B/2013/PN-SBG. Perbuatan terdakwa
dalam kasus ini telah memenuhi unsur tindak pidana percobaan pencurian dari Pasal 362 KUHP jo. Pasal 53 Ayat (1) KUHP.
Unsur-unsurnya adalah sebagai berikut (hal. 10-12):
• Barang siapa, yakni orang atau subjek hukum yang melakukan tindak pidana.
• Mencoba melakukan mengambil barang sesuatu, yakni selama pemeriksaan dipersidangan, terdapat fakta-fakta hukum
dari keterangan saksi-saksi dan pengakuan terdakwa sendiri bahwa terdakwa mengambil 3 (tiga) buah tabung gas elpiji
dan 1 (satu) buah jeringen minyak solar sebanyak 22 (dua puluh dua) liter dan perbuatan terdakwa tersebut diketahui
oleh orang yang berada di tempat tersebut, sehingga barang-barang yang diambil oleh terdakwa tersebut belum sempat
dimilikinya.
• Mengambil sesuatu barang yang sebagian atau seluruhnya milik orang lain, yaitu sebanyak 3 (tiga) buah tabung gas
elpiji dan 1 (satu) buah jeringen minyak solar sebanyak 22 (dua puluh dua) liter milik saksi korban dibawa oleh terdakwa.
• Dengan maksud untuk dimiliki dengan melawan hak, yaitu tindakan yang dilakukan oleh terdakwa dilakukan tanpa
sepengetahuan dan izin dari saksi korban selaku pemilik barang.
• Dengan demikian, terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana “percobaan
melakukan pencurian” sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 362 KUHP jo. Pasal 53 Ayat (1) KUHP. Akibat
perbuatannya, terdakwa dijatuhi hukuman pidana penjara selama 5 (lima) bulan 15 (lima belas) hari dan menetapkan
lamanya masa penahanan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
• SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai