Anda di halaman 1dari 43

Penyusunaan Instrumen

Uji Kompetensi Jabatan Fungsional Kesehatan


TIM FASILITATOR

Dr. Atik Khodiqoh, M.Kep., Drs. Wahyu Hartono, Apt., MK3 Ns. Sri Suprapti, S.Kep., MMRS
Sp.Mat (Wahyu) (Prapti)
(Atik) Widyaiswara Widyaiswara
Prodi Keperawatan Bogor
Bapelkes Lampung BBPK Jakarta
Poltekkes Bandung
TIM FASILITATOR

Dr. Atik Khodiqoh, M.Kep., Drs. Wahyu Hartono, Apt., MK3 Ns. Sri Suprapti, S.Kep., MMRS
Sp.Mat (Wahyu) (Prapti)
(Atik) Widyaiswara Widyaiswara
Prodi Keperawatan Bogor
Bapelkes Lampung BBPK Jakarta
Poltekkes Bandung
TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta mampu melakukan


PENYUSUNAN penyusunan instrumen
INSTRUMEN uji kompetensi jabatan fungsional
kesehatan
KEGAWATDARURATAN
MATERNAL NEONATAL

Kegawatdaruratan Maternal
merupakan kejadian berbahaya yang
dapat mengancam jiwa akibat dari
masalah kehamilan, persalinan, atau
nifas.

Kegawatdaruratan Neonatal
merupakan kejadian
yang mengancam jiwa bayi
baru lahir usia 0-28 hari.
TUJUAN KHUSUS
Setelah mengikuti mata pelatihan ini peserta dapat :

1 1.Melakukan identifikasi unit


kompetensi/butir kegiatan

2 2.Memilih metode uji

3.Menyusun kisi-kisi materi uji


3 atau indikator perilaku

4.Menyusun Instrumen uji


4 kompetensi
Identifikasi Unit
Kompetensi/ Butir Kegiatan
1 sesuai Kategori, Jenjang
dan Rumah Jabatan

2 Pemilihan metode Uji

3 Penyusunan kisi-kisi materi


uji atau indikator perilaku
POKOK BAHASAN
& SUB POKOK 4 Penyusunan Instrumen Uji
Kompetensi
BAHASAN
Metode, Media dan Alat Bantu

Metode Media dan Alat f. Flipchart


Bantu
g. Spidol
a. Curah Pendapat h. SPO penentuan UK
a. Bahan Tayang i. Permenpan tiap
b. Ceramah tanya jawab b. Modul Jabfungkes/ Standar
c. Diskusi kelompok c. Laptop Kompetensi Teknis
d. LCD (SKT), instrumen2
d. Latihan penyusunan j. Panduan diskusi
instumen uji e. ATK kelompok
k. Petunjuk Latihan.
kompetensi .
Langkah Langkah Pembelajaran

1 Pengkondisian Peserta

2 Penyampaian materi Identifikasi Unit


Kompetensi/ Butir Kegiatan
3 Penyampaian materi Pemilihan
metode uji
4 Penyampaian materi Penyusunan
Kisi-kisi Materi Uji atau Indikator
Perilaku
5 Penyampaian materi Penyusunan
Instrumen Uji Kompetensi
6 Rangkuman dan kesimpulan
MATERI
INSTANSI

IP PUSAT
29 K & 28 L

PEMBINA
Dinkes Prov
Dinkes Kab/
Kota
Jabfung
Jabfung
Jabfung

Puskesmas Rumah Sakit


Balai
Labkes Faskes Lain
KKP
Jabfung Jabfung Jabfung
Jabfung Jabfung
Kompetensi ASN yang dibutuhkan (UU No. 5/2014)

1. Kompetensi 2. Kompetensi Teknis,


manajerial, diukur dari tingkat dan
diukur dari tingkat Teknis spesialisasi pendidikan,
Manajerial
pendidikan, pelatihan pelatihan teknis
struktural atau fungsional, dan
manajemen, dan pengalaman bekerja
pengalaman secara teknis.
Sosio-
kepemimpinan.
Kultural

3. Kompetensi Sosial Kultural,


diukur dari pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya sehingga
memiliki wawasan kebangsaan.
TINGKAT PENGUASAAN KOMPETENSI
Proficiency Levels Competence 
Mengkreasikan mengembangkan, konsep, teori,
kebijakan
Level 5
 Sebagai sumber rujukan utama (mentor)
05
 Mengevaluasi suatu proses pekerjaan
Level 4  Mengembangkan teknik metode kerja
04  Memberi arahan atau tanpa panduan
 Menerapkan dg analisis
03 Level 3  Tdk memerlukan bimbingan
 Dapat membimbing orang lain
 memecahkan masalah teknis operasional.
02  Menerapkan sesuai pedoman
Level 2  Berdasar pedoman/panduan dan memerlukan
bimbingan
01
 Tingkat memahami, mengerti substansi
 pekerjaan sederhana dg pedoman/ panduan
Level 1
 Bimbingan intensif
melaksanakan pekerjaan teknis sederhana dengan
1 proses dan aturan yang jelas, memerlukan pen-
gawasan langsung/bantuan dari orang lain.
penguasan pengetahuan dan keterampilan yang tidak
2
memerlukan pelatihan khusus
Level 1 memiliki pemahaman dasar tentang prinsip-prinsip
Awareness/being developed
Paham/Dalam Pengembangan
3 teori dan praktek, namun masih memerlukan pengawasan
langsung dan/atau bantuan pihak lain.

mengindikasikan kemampuan bertanggungjawab


4
atas pekerjaan sendiri
melakukan tugas teknis dengan alat, prosedur dan
1 metode kerja yang sudah baku
pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan
2
praktek, dalam pelaksanaan tugas tanpa
bantuan dan/atau pengawasan langsung.

Level 2 mengindikasikan penguasaan pengetahuan dan


Basic / Dasar
3 keterampilan yang memerlukan pelatihan
tingkat dasar.
mengindikasikan kemampuan untuk
4
bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan dapat
diberi tangungjawab membantu pekerjaan
orang lain untuk tugas teknis yang sederhana
melakukan tugas teknis yang lebih spesifik dengan
1 menganalisis informasi secara terbatas dan pilihan
metode untuk menyelesaikan permasalahan

pemahaman tentang prinsip-prinsip teori dan praktek


2 tanpa bantuan dan/atau pengawasan langsung, dengan
kecepatan yang tepat penyelesaian pekerjaan yang
lebih cepat

Level 3 3
mengindikasikan kepercayaan diri dan kemampuan dan
menunjukkan kelancaran dan ketangkasan dalam
Intermediate/Menengah
praktek pelaksanaan pekerjaan teknis

penguasan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan


4
pelatihan tingkat menengah

kemampuan bertanggungjawab atas pekerjaan sendiri dan


5 dapat diberi tangungjawab atas pekerjaan
kelompok/tim.
mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek, konsep/teori dan
1 praktek mampu mendapat pengakuan ditingkat instansi

kemampuan menghasilkan perbaikan dan


2 pembaharuan teknis, metode kerja.

beradaptasi dengan berbagai situasi, peningkatan


3 kompleksitas dan resiko serta kemampuan memecahkan
Level 4 permasalahan teknis yang timbul dalam pekerjaan.
Advance/Mumpuni
kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan
4 mono disipliner/satu bidang keilmuan dan kemampuan
melakukan uji kompetensi serta memiliki kemampuan
pengajaran serta menjadi rujukan atau mentor tingkat
instansi.
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang memerlukan
5 pelatihan lanjutan
kemampuan mengembangkan ilmu pengetahuan/iptek,
1 konsep/teori mampu mendapat pengakuan nasional
atau internasional
2 kemampuan menghasilkan karya kreatif, original dan
teruji
menunjukkan inisiatif dan kemampuan beradaptasi dengan
3 situasi masalah khusus, dan dapat memimpin orang
Level 5 lain dalam melakukan kegiatan teknis
Expert/Ahli
mampu mengkoordinasikan, memimpin dan menilai orang
4
lain, kemampuan melakukan uji kompetensi, dan
kemampuan menjadi pembimbing/mentor.
5 kemampuan mengembangkan dan menerapkan pendekatan
inter, multi disipliner.
penguasaan pengetahuan dan keterampilan yang menjadi
6 rujukan atau mentor tingkat nasional atau
internasional.
JENIS JABATAN DALAM ASN

JABATAN
PRATAMA,
PIMPINAN MADYA, UTAMA
TINGGI
JABATAN JABATAN KETERAMPILAN,
ASN FUNGSIONAL KEAHLIAN

PELKSANA,
JABATAN PENGAWAS,
ADMINISTRASI ADINISTRATOR
Pola Distribusi Required Competency Level (RCL)
Kompetensi Teknis

Jabatan Jenjang Jabatan RCL


JPT Utama 5-4 Dominan 5
Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya 5-4 Fity-fifty
Pratama 5 - 4 -3 Dominan 4
JA Administrator 4 -3 Dominan 3
Jabatan Administrasi
Pengawas 2 -3 Fifty-fifty
Pelaksana 2 -1 Dominan 1 atau 2
JF Utama 5- 4 Dominan 5
Jabatan Fungsional
Keahlian Madya 5-4 Dominan 4
Muda 4 -3 ffty-fifty
Pertama 3-2 -1 Dominan 2
JF Penyelia 4-3 fifty-fifty
Jabatan Fungsional
Keterampilan Mahir 4-3 Dominan 3
Terampil 3,2,1 Dominan 2
Pemula 2 -1 Dominan 1
Metode Uji Kompetensi

Metode uji, dapat berupa :


a. Portofolio  Wajib
b. Uji Tulis
c. Uji Lisan
Pilihan
d. Uji Praktik
Penetapan Metode Uji
Dalam menetapkan metode uji kompetensi Tim Penguji harus
memperhatikan beberapa hal :
Tim penguji harus memperhatikan peraturan perundang – undangan,
1
kondisi, keadaan sumber daya yang tersedia di instansi pengguna yang
akan diuji
Penetapan metode uji dilakukan setelah tim penguji berkoordinasi
2 dengan pimpinan instansi pengguna jabatan fungsional yang akan diuji

Tim penguji menginformasikan kepada peserta uji tentang metode uji


3 yang akan digunakan, rencana penilaian, metode penilaian, waktu,
dan tempat, tata tertib, dll pada saat peserta uji konsultasi dengan tim
penguji
Materi Uji

Materi Uji Kompetensi jabatan


fungsional kesehatan mengacu
pada butir butir kegiatan jenjang
jabatan yang sedang dipangku
dan jenjang yang akan dipangku
sesuai dengan peraturan
perundangan.

(Permenkes Nomor 18 tahun 2017)


Langkah-langkah mengidentifikasi
unit kompetensi/ butir kegiatan
Melihat butir butir kegiatan sesuai dengan
1
Permenpan masing-masing jabatan
fungsional kesehatan

Mengidentifikasi butir kegiatan/ unit kompetensi


2
sesuai dengan rumah jabatan masing-masing

3 Mengidentifikasi butir kegiatan sesuai level


kompetensi
Identifikasi Butir Kegiatan

Permenpan
35/2019
Identifikasi Butir Kegiatan

Permenpan
35/2019
Identifikasi Unit Kompetensi/Butir Kegiatan
sesuai Kategori, Jenjang dan Rumah Jabatan Fungsional Kesehatan
NKJBl Ru
oaeuema
tntv h
ej ieJa
garl bat
1. Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri
on an
rgK
dari 10 orang. Masing-masing kelompok memilih ketua,
ie
g
sekretaris dan penyaji. Setiap kelompok didampingi oleh
i
a
satu fasilitator. t
a
2. Setiap kelompok diminta untuk mengerjakan tugas sebagai
nRPDBI
uui an
berikut: msnl s
akkat
a) Mengidentifikasi butir
heei a
ss/n
kegiatan/ unit kompetensi
berdasarkan kategori dan jenjang jabatan fungsional
SmKs
aaKi
kesehatan sesuai rumah jabatan masing-masing,
ks Pl
i a
b) Mengidentifikasi level
t i kompetensi sesuai standar
n
kompetensi jabatan fungsional untuk masing-masing
n
y
katagori dan jenjang jabatan fungsional kesehatan
a

c) Mengidentifikasi metode uji


Identifikasi Unit Kompetensi/Butir Kegiatan
sesuai Kategori, Jenjang dan Rumah Jabatan Fungsional Kesehatan

NKJBl Ru
oaeuema
tntv h
ej ieJa
N Kategori Jenjang Butir Kegiatan garl bat
on an Level Rumah Jabatan Metode Uji
o rgK
ie
g
1 Keterampilan Mahir Melakukan i
a
2 Puskesmas Portofolio
pengkajian t
a
keperawatan pada nRPDBI
uui an
keluarga msnl s
akkat
heei a
Melakukan komunikasi ss/n
terapeutik SmKs
aaKi
ks Pl
Memberikan oksigenasi i a
t i
Rumah Sakit
sederhana n
n
y
a
Instrumen Uji Portofolio
Portofolio

1 2 3

Laporan lengkap segala Dapat merefleksi pelayanan


aktifitas seseorang yang Digunakan sebagai salah satu yang diberikan, dapat
dilakukannya yang cara penilaian yang mampu menunjukan kemampuan,
menunjukan kecakapan mengungkap pencapaian memberi gambaran atas apa
pejabat fungsional standar kompetensi dan yang dilakukan pejabat
kesehatan kompetensi dasar setiap fungsional kesehatan dan
pejabat fungsional kesehatan sebagai bukti otentik
Penilaian Portofolio
Penilian portofolio terdiri dari dua
komponen
1
2 20%
80%
Sertifikat
Pelatihan Unsur
Pelayanan
Karya dan/ /Asuhan
Penghargaan Pengembangan atau
yang relevan dan/ Profesi
bidang atau
kesehatan
Komponen Tambahan Komponen Utama
Komponen penilaian portofolio

 Komponen Utama adalah bukti Pelayanan/asuhan


Penilaian komponen pelayanan/asuhan ini
mengacu dari butir
kegiatan jabatan fungsional dengan kriteria:
a. 75% - 80% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi pada jenjang
yang sedang dipangkunya dan
b. 20% - 25% komponen pelayanan/asuhan
berasal dari kompetensi yang akan
dipangkunya
Contoh instrumen portofolio JF Perawat
Jenjang
saat ini : Terampil
Rumah Jabatan : Rumah Sakit
N Unit Kompetensi Definisi Operasional Jumlah Jenis Target M V A T Dokumen
o dokum bukti kompete yang
en nsi memenuh
i4
persyarat
an

1 Melakukan pengkajian keperawatan Melakukan pengumpulan data pada klien dengan tingkat 20 loogbook 20
dasar pada individu. ketergantungan minimal tanpa risiko, melalui anamnesis dan
pemeriksaan fisik head to toe, menilai riwayat kesehatan dan
perkembangan penyakit/masalah kesehatan, norma, perilaku
dan kebiasaan seseorang.

2 Melakukan intervensi keperawatan Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan 10 loogbook 10
dalam pemenuhan kebutuhan dasar gangguan pemenuhan oksigen dengan kasus sederhana,
manusia: oksigenasi sederhana. sehingga pemberian oksigen hanya dengan nasal dan sungkup
sederhana.

3 Melakukan intervensi keperawatan Penatalaksanaan tindakan keperawatan pada pasien dengan 10 loogbook 10
dalam pemenuhan kebutuhan dasar gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit menghindari
manusia: cairan elektrolit. terjadinya dehidrasi, gangguan elektrolit diberikan melalui
parenteral.
No Unit Kompetensi Definisi Operasional Jumlah Jenis Target M V A T Dokumen
Lanjutan dok bukti kompetensi yang
mememnuhi 4
unsur

4 Melakukan intervensi keperawatan Komunikasi dengan menggunakan prinsip dan 10 loogbook 10


yang berkaitan dengan komunikasi. teknik komunikasi terapeutik, antar perawat-
klien tanpa hambatan komunikasi.

5 Melakukan dokumentasi terhadap Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan 10 loogbook 10


proses asuhan keperawatan. keperawatan pada pasien.

6 Memfasilitasi penggunaan alat Memfasilitasi klien dengan menyediakan alat 10 loogbook 10


pengaman atau pelindung fisik pada pengaman (APD, bedplang, screen, dll) sesuai
pasien untuk mencegah risiko cedera dengan kebutuhan klien untuk mencegah
pada individu dalam rangka upaya cedera pada pasien serta mencegah
preventif. penularan/infeksi silang dari dan terhadap
perawat

7 Melakukan intervensi keperawatan Memberikan makan dalam bentuk cair dan 10 loogbook 10
dalam pemenuhan kebutuhan dasar minum melalui selang atau pipa NGT kepada
manusia: nutrisi enteral. klien yang tidak mampu makan secara normal.

8 Melakukan intervensi keperawatan Memberikan nutrisi berupa cairan infus yang 10 loogbook 10
dalam pemenuhan kebutuhan dasar dimasukan ke dalam tubuh melalui darah vena
manusia: nutrisi parenteral. baik sentral (untuk nutrisi parenteral total) atau
vena perifer (untuk nutrisi parenteral parsial).
90
Penilaian Portofolio

Memadai kesesuaian antara jumlah dokumen yang dipersyaratkan

PERTAMA
dengan ketersediaan dokumen portofolio yang ada

Valid Bukti asuhan /pelayanan yang dilakukan dibuktikan dengan


Autem corrumpit quo te. Pri
dokumen/loogbook yang telah diverifikasi ditandai dengan
cu unumtandahabeo modus,
tangan danne
nama jelas atasan langsung atau ketua
munere maluisset his.atau
tim pelaksana Estpenanggung jawab asuhan.
quod ignota viderer in. Ius ne
Asli a. Untuk bukti asuhan/pelayanan, dokumen yang dinilai
etiam latine quaerendum. Pri
merupakan bukti asli dari asuhan / tindakan yang
id ferri fabulas assentior, error
dilakukan yang berupa laporan portofolio yang diserahkan
munere.
ke penguji,
b. Untuk sertifikat pelatihan, dokumen berupa sertifikat asli
dan dapat ditunjukkan kepada penguji pada saat ujian.

Terkini laporan pekerjaan dalam kurun waktu paling lama 5 tahun


sejak ditetapkan dalam SK jenjang Jabfung terakhir sampai
dengan pelaksaan ujian
Latihan Penyusunan Instrumen Uji Portofolio

1) Peserta dibagi menjadi 3 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 10


orang dan setiap kelompok didampingi oleh satu fasilitator
2) Setiap peserta menyusun instrumen untuk uji kompetensi
kenaikan jenjang jabatan (untuk kenaikan satu jenjang jabatan
saja dan satu rumah jabatan misalnya dari jenjang ahli pertama
ke jenjang ahli muda di Puskesmas)
3) Membuat instrumen uji portofolio, Untuk uji portofolio, susunlah
instrumen portofolio dengan pemilihan butir kegiatan sesuai
dengan jenjang jabatan, level kompetensi dan juga disesuaikan
dengan rumah jabatan peserta uji. Butir kegiatan yang dipilih
dengan jumlah minimal 4 (empat) butir kegiatan dan dengan
komposisi butir kegiatan yang dipilih sesuai ketentuan yaitu 75-
80% jenjang saat ini dan 20-25% jenjang yang akan diduduki.
EVALUASI

Bagaimana cara menyusun


instrumen uji portofolio?
PENUTUP
KESIMPULAN

Dalam penyusunan
instrumen uji mengacu pada
PERMENPANRB masing
masing JF dan disesuaikan
dengan kondisi instansi
penyelenggara uji
REFERENSI

1. DITBINWAS DIRJENAKES
2. PERMENPAN JABFUNG KES
3. PERMENKES NO 18 TAHUN
2017

Anda mungkin juga menyukai