Anda di halaman 1dari 49

ASSALAMU’ALAIKUM WR WB

MANDATORI TRAINING FIQIH PASIEN

1 • Pengenalan Maqashid Syari’ah


.
2 • Bimbingan bersuci dan salat bagi pasien
.
3 • Bimbingan doa pre operasi
.
4 • Bimbingan Sakaratul Maut & Talqin
.
5.
• Bimbingan Hijab Pasien

6
• Bimbingan Fiqih Darah Wanita

7
• Komunikasi Islami
MAQASHID SYARI’AH

Syariat Islam adalah peraturan hidup yang datang dari Allah ta’ala, ia
adalah pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Sebagai pedoman
hidup ia memiliki tujuan utama yang dapat diterima oleh seluruh umat
manusia. Tujuan diturunkannya syariat Islam adalah untuk kebaikan
seluruh umat manusia. Dalam ruang lingkup ushul fiqh tujuan ini
disebut dengan maqashid as-syari’ah yaitu maksud dan tujuan
.diturunkannya syariat Islam
MAQASHID SYARIAH

Maqashid Syari’ah secara istilah adalah tujuan-tujuan syariat Islam yang


terkandung dalam setiap aturannya
Apabila dipelajari secara seksama ketetapan Allah dan Rasul-Nya yang terdapat di
dalam Al-Quran dan kitab-kitab hadis yang sahih, kita segera dapat mengetahui
tujuan hukum Islam. Sering dirumuskan bahwa tujuan hukum Islam adalah
kebahagiaan hidup manusia di dunia ini dan di akhirat kelak, dengan jalan
mengambil (segala) yang bermanfaat dan mencegah atau menolak yang mudarat
yaitu yang tidak berguna bagi hidup dan kehidupan.Dengan kata lain, tujuan hukum
Islam adalah kemaslahatan hidup manusia, baik rohani maupun jasmani, individual
dan sosial. Kemaslahatan itu tidak hanya untuk kehidupan dunia ini saja tetapi juga
.untuk kehidupan yang kekal di akhirat kelak
MAQASHID SYARIAH

:Abu Ishaq al-Shatibi merumuskan lima tujuan hukum Islam, yakni


Hifdz Ad-Din (Memelihara Agama) .1 .1

Hifdz An-Nafs (Memelihara Jiwa) .2 .2

Hifdz Al’Aql (Memelihara Akal) .3 .3

Hifdz An-Nasb (Memelihara Keturunan) .4 .4

Hifdz Al-Maal (Memelihara Harta) .5 .5

Kelima tujuan hukum Islam tersebut di dalam kepustakaan disebut al-maqashid .6

.al khamsah atau al-maqashid al- syari’ah


BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


1. Orang yang sakit wajib bersuci dengan air. Ia harus berwudhu jika
berhadats kecil dan mandi jika berhadats besar.

2. Jika tidak bisa bersuci dengan air karena ada halangan, atau takut
sakitnya bertambah, atau khawatir memperlama kesembuhan, maka
ia boleh bertayamum.

3. Tata cara tayamum : Hendaknya ia membaca basmallah,
memukulkan dua tangannya ke tanah yang suci sekali pukulan,ditiup,
kemudian mengusap wajahnya lalu mengusap telapak tangan sampai
pergelangan.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


4. Bila tidak mampu bersuci sendiri maka ia bisa
diwudhukan, atau ditayamumkan orang lain.

5. Jika pada sebagian anggota badan yang harus disucikan
terluka, maka ia tetap dibasuh dengan air. Jika hal itu
membahayakan maka diusap sekali, caranya tangannya
dibasahi dengan air lalu diusapkan diatasnya. Jika
mengusap luka juga membahayakan maka ia bisa
bertayamum.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


6. Jika pada tubuhnya terdapat luka yang digips atau dibalut,
maka mengusap balutan tadi dengan air sebagai ganti dari
membasuhnya.

7. Dibolehkan betayamum pada dinding, atau segala
sesuatu yang suci dan mengandung debu. Jika dindingnya
berlapis sesuatu yang bukan dari bahan tanah seperti cat
misalnya,maka ia tidak boleh bertayamum padanya kecuali
jika cat itu mengandung debu.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


8. Jika tidak mungkin bertayamum di atas tanah, atau
dinding atau tempat lain yang mengandung debu maka tidak
mengapa menaruh tanah pada bejana atau sapu tangan lalu
bertayamum darinya.

9. Jika ia bertayamum untuk shalat lalu ia tetap suci sampai
waktu shalat berikutnya maka ia bisa shalat dengan
tayamumnya tadi, tidak perlu mengulang tayamum, karena ia
masih suci dan tidak ada yang membatalkan kesuciannya.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


10. Orang yang sakit harus membersihkan tubuhnya dari
najis, jika tidak mungkin maka ia shalat apa adanya, dan
shalatnya sah tidak perlu mengulang lagi.

11. Orang yang sakit wajib shalat dengan pakaian suci. Jika
pakaiannya terkena najis ia harus mencucinya atau
menggantinya dengan pakaian lain yang suci. Jika hal itu
tidak memungkinkan maka ia shalat seadanya, dan
shalatnya sah tidak perlu mengulang lagi.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


12. Orang yang sakit harus shalat di atas tempat yang suci. Jika
tempatnya terkena najis maka harus dibersihkan atau diganti dengan
tempat yang suci, atau menghamparkan sesuatu yang suci di atas
tempat najis tersebut. Namun bila tidak memungkinkan maka ia
shalat apa adanya dan shalatnya sah tidak perlu mengulang lagi.

13. Orang yang sakit tidak boleh mengakhirkan shalat dari waktunya
karena ketidak mampuannya untuk bersuci. Hendaknya ia bersuci
semampunya kemudian melakukan shalat tepat pada waktunya,
meskipun pada tubuhnya, pakaiannya atau tempatnya ada najis yang
tidak mampu membersihkannya
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


14. Orang yang sakit harus melakukan shalat wajib dengan
berdiri meskipun tidak tegak, atau bersandar pada dinding,
atau betumpu pada tongkat.

15. Bila sudah tidak mampu berdiri maka hendaknya shalat
dengan duduk. Yang lebih utama yaitu dengan posisi kaki
menyilang di bawah paha saat berdiri dan ruku.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


16. Bila sudah tidak mampu duduk maka hendaknya
ia shalat berbaring miring dengan bertumpu pada sisi
tubuhnya dengan menghadap kiblat, dan sisi tubuh
sebelah kanan lebih utama sebagai tumpuan. Bila
tidak memungkinkan meghadap kiblat maka ia boleh
shalat menghadap kemana saja, dan shalatnya sah,
tidak usah mengulanginya lagi.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


17. Bila tidak bisa shalat miring maka ia shalat
terlentang dengan kaki menuju arah kiblat. Yang lebih
utama kepalanya agak ditinggikan sedikit agar bisa
menghadap kiblat. Bila tidak mampu yang demikian
itu maka ia bisa shalat dengan batas kemampuannya
dan nantinya tidak usah mengulang lagi.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN

18. Orang yang sakit wajib melakukan ruku dan sujud dalam
shalatnya. Bila tidak mampu maka bisa dengan isyarat
anggukan kepala. Dengan cara untuk sujud anggukannya
lebih ke bawah ketimbang ruku. Bila masih mampu ruku
namun tidak bisa sujud maka ia ruku seperti biasa dan
menundukkan kepalanya untuk mengganti sujud. Begitupula
jika mampu sujud namun tidak bisa ruku, maka ia sujud seperti
biasa saat sujud dan menundukkan kepala saat ruku.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


19. Apabila dalam ruku dan sujud tidak mampu lagi
menundukkan kepalanya maka menggunakan isyarat
matanya. Ia pejamkan matanya sedikit untuk ruku dan
memejamkan lebih banyak sebagai isyarat sujud.

20. Jika dengan anggukan dan isyarat mata juga sudah tidak
mampu maka hendaknya ia shalat dengan hatinya. Jadi ia
takbir, membaca surat, niat ruku, sujud, berdiri dan duduk
dengan hatinya (dan setiap orang mendapatkan sesuai yang
diniatkannya).
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


21. Orang sakit tetap diwajibkan shalat tepat pada waktunya pada setiap shalat.
Hendaklah ia kerjakan kewajibannya sekuat dayanya. Jika ia merasa kesulitan
untuk mengerjakan setiap shalat pada waktunya, maka dibolehkan menjamak
dengan shalat diantara waktu akhir dzhuhur dan awal ashar, atau antara akhir
waktu maghrib dengan awal waktu isya. Atau bisa dengan jama taqdim yaitu
dengan mengawalkan shalat ashar pada waktu dzuhur, dan shalat isya ke waktu
maghrib. Atau dengan jamak ta’khir yaitu mengakhirkan shalat dzuhur ke waktu
ashar, dan shalat maghrib ke waktu isya, semuanya sesuai kondisi yang
memudahkannya. Sedangkan untuk shalat fajar, ia tidak bisa dijamak kepada
yang sebelumnya atau ke yang sesudahnya.
BERSUCI DAN SHALAT BAGI PASIEN


22. Apabila orang sakit sebagai musafir, pengobatan
penyakit ke negeri lain maka ia mengqashar shalat yang
empat raka’at. Sehingga ia melakukan shalat dzuhur, ashar
dan isya, dua raka’at-raka’at saja sehingga ia pulang ke
negerinya kembali baik perjalanannya lama ataupun
sebentar.
DOA PRE OPERASI

‫َح ْس ُبَنا هللا َو ِنْع َم الَو ِكيُل َع َلى هللا َتَو َّك ْلَنا‬
Ya Allah Yang Maha Mencukupi kami dan yang sebaik
baiknya melindungi kami. Kepada Allah kami
.berserah diri
BIMBINGAN MENGHADAPI
SAKARATUL MAUT & TALQIN

Setiap muslim harus dilandasi keyakinan bahwa segala penyakit yang


menimpanya merupakan suatu ketetapan Allah SWT. Degan keyakinan
ini, maka ia akan mengembalikan segala sesuatunya kepada Allah. Ia
percaya bahwa Allah lah yang dapat menyembuhkan penyakitnya.
Apabila ia sembuh dari sakitnya, maka keimanannya semakin
bertambah. Tetapi jika melalui sakit itu ia kemudian menghadap Allah
(meninggal dunia), maka meninggalnya dalam keadaan husnul
khatimah. Untuk mencapai keadaan husnul khatimah sangat ditentukan
.oleh sikap hidup sehari hari
Lanjutan…


Sakit merupakan salah satu pintu kematian dari sekian banyak pintu yang lain.

Terdapat langkah langkah praktis tatkala seseorang sedang sakit.
1. Orang sakit tapi masih sadar

a. meminta maaf dan memaafkan

b. berwasiat dan nasehat yang baik

c. memperbanyak istighfar dan dzikir

d. husnudzan kepada Allah

e. jangan meninggalkan shalat

f. berdoa terus

g. berobat

h. sabar dan tawakkal

i. akhiri ucapan dengan kalimah tauhid
Lanjutan…

2. Orang yang sakit kritis



a. semua anggota keluarga harus ikhlas dan jangan meratap

b. jaga pakaian dan tempat dari najis

c. doakan dan ucapkan perkataan yang baik

“Apabila kalian mendatangi orang yang sakit atau yang akan meninggal (sakaratul
maut), maka ucapkanlah ucapan yang baik, karena para Malaikat mengamini apa
yang kalian ucapkan”. ( HR. Muslim)

d. talqinkan
Secara bahasa, talqin berarti mengajar. Dalam arti luas, talqin berarti mengajarkan
orang yang dalam keadaan sakaratul maut dengan kalimah Laa Ilaaha Illallah.
Talkinkanlah orang yang mau meninggal (sakaratul maut) dengan laa ilaaha illallah.
(HR. Nasa'i)
Barangsiapa yang akhir hayatnya mengucapkan laa ilaaha illallah, maka ia masuk
surga. (HR. Ahmad & Abu Dawud)
BIMBINGAN HIJAB PASIEN


Menurut ‘Fikih Perempuan Kontemporer’ karya Huzaimah Tahido
Yanggo, aurat berasal dari kata a’wara artinya sesuatu yang jika
dilihat akan mencemarkan. Karenanya aurat adalah suatu anggota
badan yang harus ditutupi dan dijaga hingga tidak menimbulkan
kekecewaan dan malu.

Hijab dalam pengertian bahasa Arab secara harfiah adalah
penghalang. Hijab kerap diidentikkan dengan penggunaan jilbab
pada wanita. Namun, ternyata arti hijab secara lebih luas ialah
meliputi pengertiannya sebagai media yang penggunaan sebagai
penutup atau pembatas.
BIMBINGAN HIJAB PASIEN
BIMBINGAN HIJAB PASIEN
FIQIH DARAH WANITA

HAL APA YANG DIHARAMKAN BAGI ORANG YANG SEDANG HAID DAN NIFAS ?
1. Mengerjakan shalat fardhu maupun shalat sunnah.
2. Mengerjakan Thawaf di Baitullah.
3. Mengerjakan Puasa.
4. Berhubungan suami istri
5. Menyentuh lembaran Al Qur’an
6. Tidak boleh diceraikan.
7. Membaca Al Qur’an kecuali kalua mengharap barokah, misalnya membaca basmalah saat memulai
pekerjaan yang baik, membaca hamdalah karena bersyukur, membaca istighfar karena terkena musibah.
8. Berdiam diri di dalam masjid, sekiranya dikhawatirkan darahnya menetes.


NB. Apabila haid atau nifas sudah berhenti, tetapi belum mandi, maka larangan ini tetap
berlaku, kecuali puasa dan thalaq.
FIQIH DARAH WANITA

HAID

Haid menurut Bahasa artinya mengalir

Haid menurut istilah, darah kebiasaan yang keluar dari farji
(kemaluan wanita) yg telah berusia 9 tahun, bukan karena
melahirkan, dalam keadaan sehat.
FIQIH DARAH WANITA

HAID

DASAR HUKUM

QS. Al Baqarah : 222

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran".
Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan
janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci,
maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.

Hadits Rasulullah SAW

Sesungguhnya haid ini yang telah menetapkan Allah atas anak-anak putri Nabi Adam AS
(HR. Bukhori dan Muslim dari Aisyah RA).
FIQIH DARAH WANITA

HAID

WAKTU
1. Waktu minimal untuk darah haid adalah sekurang-kurangnya sehari semalam atau 24
jam, baik keluar secara terus menerus maupun keluar secara terputus-putus. Jika darah
yang keluar tidak sampai 24 jam, hal itu dihukumi sebagai darah istihadhah.
2. Waktu maksimal darah haid adalah 15 hari 15 malam.
3. Siklus haid masing masing Wanita bisa berbeda, umumnya adalah 28 hari, namun bisa
terjadi antara 24-35 hari. Siklus Haid adalah jarak pertama haid sampai hari pertama haid
berikutnya.
FIQIH DARAH WANITA

ISTIHADHAH

Istihadhah menurut Bahasa artinya mengalir.

Menurut istilah adalah darah yang keluar dari kemaluan
seorang Wanita pada waktu selain haid dan nifas dan
bukan dalam kondisi sehat.

Seorang Wanita yang mengeluarkan darah istihadhoh
disebut mustahadhoh.
FIQIH DARAH WANITA

ISTIHADHAH

DASAR HUKUM

Hadits Nabi SAW dari Ummu Salalah :

“Bahwa ia pernah meminta fatwa kepada Rasulullah SAW mengenai seorang Wanita
yang selalu mengeluarkan darah maka Rasulullah bersabda : Hitunglah berdasarkan
bilangan hari dan malam dari masa haid pada setiap bulan berlangsungnya, sebelum ia
terkena serangan darah penyakit yang menimpanya itu. Maka tinggalkanlah sholat
sebanyak bilangan haid yang biasa dijalani setiap bulan. Apabila ternyata terlewati dari
batas yang berlaku, maka hendaklah ia mandi. Lalu memakai cawat (pembalut) dan
mengerjakan sholat. (HR. Abu Dawud dan Nasai).
FIQIH DARAH WANITA

NIFAS

Menurut Bahasa, nifas berarti melahirkan

Menurut istilah, nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan
seorang Wanita setelah melahirkan dan sebelum melampaui 40
hari 40 malam dari lahirnya anak.

Darah nifas dihitung mulai setelah keluarnya bayi dan placenta/ari-
ari.
FIQIH DARAH WANITA

NIFAS

DASAR HUKUM

Hadits Nabi SAW:

Pada masa Rasulullah SAW para Wanita yang sedang menjalani masa nifas
menahan diri selama 40 hari 40 malam (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi)


WAKTU

Minimal darah nifas tidak ditentukan, sedangkan batas maksimal adalah 40
hari 40 malam.
FIQIH DARAH WANITA
Lanjutan…..
KOMUNIKASI ISLAMI
DEFINISI


Esensi (hakikat) komunikasi Islam adalah mengajak manusia
kepada jalan dakwah yang lebih menekankan kepada nilai-
nilai agama dan sosial budaya, yakni dengan menggunakan
prinsip dan kaedah yang terdapat dalam Al-Qur’an dan
Hadits.

Komunikasi Islam adalah proses penyampaian pesan-pesan
keislamandengan menggunakan prinsip-prinsip komunikasi
dalam Islam.
Maka komunikasi Islam menekankan pada unsur pesan (message),
yakni risalah atau nilai-nilai Islam, dan cara (how), dalam hal ini tentang
gaya bicara dan penggunaan bahasa(retorika). Pesan-pesan keislaman
yang disampaikan dalam komunikasi Islam meliputi seluruh ajaran
Islam, meliputi akidah (iman), syariah (Islam), dan akhlak(ihsan).
Pesan-pesan keislaman keislaman yang disampaikan tersebut
disebutsebagai dakwah. Dakwah adalah pekerjaan atau ucapan untuk
.mempengaruhi manusia mengikuti Islam
Prinsip Penerapan Komunikasi Islam

Dikemukakan pada ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana di bawah ini

Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula.sesungguhnya Tuhanmu Dialah
.yang lebih tau siapa yang tersesat jalannnya dan siapa yang diberi petunjuk
)QS. 16:125(
Prinsip Penerapan Komunikasi Islam

Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik daripada


sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan perasaan,
”Allah maha kaya lagi maha penyantun
Perbedaan Komunikasi Islam


Perbedaan paling mendasar antara komunikasi perspektif Islam dan
komunikasi perspektif barat,

1. Komunikasi barat bersifat individualistik dan bebas nilai, ternyata
secara realitas tidak mampu membangun sistem sosial
kemasyarakatan yang harmonis.

2. Komunikasi Islam diyakini memiliki konsepsi aplikasi tentang
bagaimana tata hidup yang harmonis dan pesan yang disampaikan
mengandung unsur yang mengarahkan manusia kepada
kemaslahatan dunia dan akhirat.
6 Jenis Gaya Bicara

1. Qawlan Sadidan (perkataan yang benar)

2.Qawlan Baligha (efektif, tepat sasaran)

3. Qawlan Ma’rufan (perkataan yang baik, pantas)

4. Qawlan Karima (perkataan yang mulia)

5. Qawlan Layyina ( Perkataan lemah lembut )

6. Qaulan Maysura( Perkataan yang mudah )
KESIMPULAN

Dalam berkomunikasi Allah telah memberikan petunjuk bagi hambanya,

agar dalam berkomunikasi mereka mampu menjalin komunikasi yang baik.

Komunikasi yang sesuai dengan ajaran Al Qur’an dengan segenap prinsip-prinsip
didalamnya dan dengan etika-etika tertentu akan menjadikan komunikasi dapat
membuat komunikasi berjalan sesuai dengan yang diharapkan, tujuan dalam
berkomunkasi dapat tercapai, sehingga komunikasi dapat dikatakan baik.

Dalam menjalankan kehidupannya, manusia memerlukan komunikasi agar

proses kehidupan mereka dapat berlangsung. Manusia tidak hanya bisa

berkomunikasi dengan sesamanya, namun manusia juga perlu berkomunikasi
dengan tuhannya dan berkomunikasi dengan alam semesta.
TERIMAKASIH
WASSALAMU’ALAIKUM WR WB

Tim Bimroh
Rsi pku Muhammadiyah tegal

Anda mungkin juga menyukai