2. Menjelaskan tata cara Shalat Bagi Orang Sakit secara tertulis maupun lisan dengan tepat
3. Menunjukkan tata cara Shalat Bagi Orang Sakit dengan melakukan praktik
Artinya:
“Shalatlah sambil berdiri, jika kamu tidak mampu sambil duduk, dan jika kamu tidak mampu,
sambil berbaring miring.” (HR. Bukhari).
Gambar III. 4 Orang sakit shalat dengan cara telentang (Terlentang kaki menghadap kiblat)
Shalat dengan cara telentang dilakukan jika tidak mampu lagi untuk berbaring miring. Tata
cara shalat telentang adalah sebagai berikut:
a. Posisi badan telentang dengan posisi kedua kaki diluruskan ke kiblat.
b. Kepala diganjal bantal berada di sebelah timur, agar muka menghadap ke kiblat (usahakan
kepala diganjal agak tinggi) kemudian berniat shalat sesuai dengan niat shalat yang akan
dikerjakan.
c. Untuk melakukan ruku’ dan sujud cukup dengan isyarat seperti menganggukkan kepala
atau kedipan mata, jika tidak mampu maka cukup dengan isyarat hati saja selama masih
sadar.
d. Bacaan shalat dilafadzkan seperti biasa, jika tidak mampu cukup dilafadzkan di dalam hati.
Demikianlah tata cara shalat bagi orang yang sakit. Ibadah shalat tetap harus dilaksanakan
dalam keadaan apapun selama akal masih sehat atau sadar