Anda di halaman 1dari 10

APPLICATION OF ENZYMES

(Lipase, Laccase, Xylanase, Catalase

Fasya Nurul Azmi 1600017056

PROGRAM STUDI BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN UNIVERSITAS
AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2019
•Lipase
•Laccase
•Xylanase
•Catalase
Lipase
a. Enzim lipase atau asilgliserol hidrolase merupakan enzim yang dapat
menghidrolisis rantai panjang trigliserida yang memiliki kode enzim (E.C 3.1.1.3)
(Bornscheuer, 1995). Keterangan dari kode enzim ini adalah : EC 3 merupakan
kode enzim hidrolase yang mengkatalisis hidrolisis sebagai ikatan. Dan 3.1
merupakan Enzim-enzim yang bekerja pada ikatan ester.
b. Mekanisme Kerja Enzim : Lipase merupakan biokatalisator yang mempunyai
kemampuan mengkatalisis reaksi hidrolisis lipid menjadi asam lemak dan gliserol.
Oleh karena kemampuannya dalam menghidrolisis lipid, lipase dapat dimanfaatkan
sebagai aditif dalam industri detergen. Lipase yang digunakan dalam industri
detergen mempunyai sifat seperti rentang pH antara 8-10,5, serta tetap aktif pada
suhu 300C-600C (Zusfahair et al., 2008).
c. Enzim lipase merupakan enzim yang dapat menghidrolisis trigliserida menjadi
asam lemak bebas (ALB), gliserida (digliserida dan monogliserida) serta gliserol.
Reaksi enzim lipase merupakan reaksi yang terjadi secara bertahap yang
menghasikan digliserida dan monogliserida sebagai senyawa antara (Brockman,
1984).
d. Enzim lipase dapat digunakan untuk menghasilkan emulsifier, surfaktant,
mentega, coklat tiruan, protease untuk membantu pengempukan daging, mencegah
kekeruhan bir, naringinase untuk menghilangkan rasa pahit pada juice jeruk, glukosa
oksidase untuk mencegah reaksi pencoklatan pada produk tepung telur dan lain-lain.
e. Enzim lipase diperoleh dari bakteri Pseudomonas, Aspergillus, Mucor, Moraxella,
Arcaligenes, Candida
LACCASE
a. Lakase merupakan enzim oksioreduktase dengan kode enzim (EC 1.10.3.2) dimana
EC 1 merupakan kode enzim untuk enzim Oksidoreduktase yaitu enzim yang
mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi. Dan EC 1.1 merupakan enzim yang bekerja
pada gugus Ch-OH sebagai donor elektron.
b. Mekanisme kerja dari enzim lakase adalah enzim lakase akan mengkatalisis substrat
berupa senyawa fenolik aromatik sebagai donor elektron dan melibatkan reduksi
oksigen sebagai penerima elekton yang akan terakhirnya membentuk molekul air
c. Enzim lakase dapat dimanfaatkan dalam industri pulp dan kertas. Dimana Lakase
mampu mendepolimerisasi lignin dan delignikasi pulp kayu dan serat kraft pulp
pada proses biopulping (Nigam, 2014). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Kaur
dan Nigam (2014) menunjukkan bahwa lakase yang diperoleh fungi hasil isolasi
(SL4), dapat meningkatkan kecerahan pulp sejumlah 1,8 U dan dapat menghemat
penggunaan ClO2 sejumlah 25% jika dibandingkan dengan kontrol.
d. Enzim lakase dapat diperoleh dari berbagai jenis jamur, serangga, dan bakteri. Salah
satunya yaitu dari Trametes versicolor
XYLANASE
a. Xilanase (endo-beta-1,4-xilanase, E.C 3.2.1.8) adalah enzim yang mampu
memutuskan ikatan pada rantai utama xilan yang akan membentuk
molekul oligosakarida pendek. Dimana Keterangan dari kode enzim ini adalah :
EC 3 merupakan kode enzim hidrolase yang mengkatalisis hidrolisis sebagai
ikatan. Dan kode 3.2 merupakan enzim-enzim yang bekerja pada senyawa
glikosil.
b. Xilanase merupakan kelompok enzim yang memiliki kemampuan untuk memecah
xilan menjadi senyawa lebih sederhana baik berupa xilo-oligosakarida maupun
xilosa. Xilanase dapat diklasifikasikan berdasarkan substrat yang dihidrolisis,
yaitu β-xilosidase dan endoxilanase (Richana, 2002). β-xilosidase merupakan
xilanase yang mampu memecah xilo-oligosakarida rantai pendek menjadi xilosa.
Endoxilanase mampu memutus ikatan glikosidik pada bagian dalam rantai xilan
secara teratur. Pemutusan ikatan dilakukan berdasarkan panjang rantai substrat,
derajat percabangan, gugus substitusi, serta pola pemutusan dari enzim hidrolase
tersbut. (Trismillah dan Lutfi, 2009).
c. Xilanase bermanfaat untuk berbagai aplikasi industri terutama untuk
meningkatkan kualitas kertas dan mengurangi penggunaan klorin yang dapat
mencemari lingkungan (biobleaching) dalam industri pulp dan kertas, biokonversi
berbagai limbah pertanian, peningkatan daya cerna makanan ternak, ekstraksi kopi
dan minyak nabati serta kombinasinya bersama selulase dan pektinase dapat
digunakan untuk penjernihan sari buah dan likuifikasi buah atau sayuran (Kansoh
dan Nagieb 2004)
d. Xilanase dihasilkan oleh bakteri, cendawan, aktinomiset dan khamir. Bacillus,
Trichoderma, Aspergillus serta Streptomyces diketahui merupakan penghasil
xilanase yang potensial.
Catalase
a.Katalase adalah enzim yang mengandung empat gugus heme, pada tulang, membran
mukosa, ginjal dan hati. Katalase memiliki empat rantai polypeptide, masing-masing
terdiri dari 500 lebih asam amino. Katalase memiliki kode enzim yaitu E.C 1.11.1.6,
yang berarti kode EC 1 merupakan kode enzim untuk enzim Oksidoreduktase yaitu
enzim yang mengatalisis reaksi oksidasi/reduksi. Dan EC 1.1 merupakan enzim yang
bekerja pada gugus Ch-OH sebagai donor elektron.
b. Reaksi katalase berjalan dalam 2 tahap. Pertama, hidrogen peroksida masuk ke sisi
aktif katalase dan berinteraksi dengan asam amino Asn147 (asparagine di posisi ke-
147) dan His74 (histidine di posisi ke-74) menyebabkan pembentukan oksigen yang
berikatan dengan besi (O=Fe(IV)). Sisa reaksi dilepaskan sebagai air. Selanjutnya,
hidrogen peroksida kedua bereaksi dengan O=Fe(IV) untuk membentuk Fe(III)-E dan
melepaskan air dan oksigen.
c. Enzim katalase dapat dimanfaatkan dalam bidang industri makanan,
Pada industri makanan, enzim katalase dikombinasikan dengan enzim lain
untuk mengawetkan bahan makanan dan untuk melindungi buah dan
sayuran segar dari bakteri patogen seperti Salmonella atau E.coli,
pasteurisasi produk susu Enzim ini juga diberdayakan dalam pembuatan
minuman dan makanan tertentu. Tak hanya itu, enzim katalase juga
digunakan untuk memecah hidrogen peroksida dalam air limbah.
d. Enzim katalase adalah enzim yang dapat diperoleh dari hati sapi (bovine
livers) atau sumber mikrobial.
REFERENSI
Bornscheuer, U.T. 1995. Lipase-Catalyzed Synthesis of Monoacylglycerols. Enzyme and Microbial
Technology. 578-586

Brockman, H. I.1984. The Lipase. New York : Plenum Press.

Kansoh, A.L, and Nagieb ZA. 2004. Xylanase and mananase enzymes from Streptomyces galbus NR and
their use in biobleaching of softwood kraf pulp. Antonie van Leeuwenhoek 85:103-114.

Nigam, S. K. & V. (2014) “Production and application of laccase enzyme in pulp and paper industry,”
Impact Journals, 2(4), pp. 153–158.

Richana, N., 2002, Produksi dan Prospek Enzim Xilanase dalam Pengembangan Bioindustri di Indonesia .
Buletin AgroBio, 5 (1).

Trismillah dan Lutfi, 2009, Pengaruh pH terhadap proses Ultrafikasi Xilanase. Jurnal Sains Dan Teknologi
Indonesia, 11(2): 76-83.

Zusfahair, Tien Setyaningtyas, dan Amin Fatoni.2014. Isolasi, Pemurnian dan Karakterisasi Lipase Bakteri
Hasil Skrining dari Tanah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Gunung Tugel Banyumas. Jurnal
Natur Indonesia 12(2) : 124-129

Anda mungkin juga menyukai