Anda di halaman 1dari 15

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang.

TOKSIKOLOGI
ANALISA PADA KASUS KERACUNAN

Bab ini akan membicarakan : .....


Bahasan ke : racun.
1. Batasan 1
Analisa toksikologi.
2. Proses terjadinya keracunan.
3. Lingkup analisa toksikologi.
1. BATASAN RACUN
Racun atau toksikan, adalah setiap bahan/senyawa yg
bila masuk ke dlm tubuh organisme mencapai takaran
tertentu, menimbulkan gangguan kesehatan atau bahkan
kematian organisme itu.
Keracunan : gangguan kesehatan karena racun.
Akut : racun masuk tubuh dlm waktu singkat mencapai
takaran besar (> takaran toksik); gejala timbul segera.
Kronik : racun masuk tubuh dlm takaran kecil (<< takar-
an toksik), berlangsung terus menerus dlm waktu lama;
gejala timbul setelah bebrapa minggu, bulan / tahun sejak
tubuh mulai kemasukan racun itu.
2. PROSES TERJADINYA KERACUNAN

SUMBER LINGKNGN absorbsi kerusakan EFEK


sel

distribusi kerusakan
jaringan

metabolism

gangguan
ekskresi fungsi organ

PEMAPARAN FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK


FASE PEMAPARAN mulai dr racun dilepaskan sum-ber
masuk lingkungan hingga mencapai tubuh korban.

SUMBER RACUN
• Alam : mineral, tanaman dan hewan
• Hasil aktifitas manusia : pabrik, mesin motor
DLM LINGKUNGAN racun mengalami : .....
• Penyebaran melalui media air, udara, tanaman
hewan dan manusia.
• Perubahan kimiawi krn fisika-kimia dan biologi ling-
kungan, umumnya, jadi senyawa non-toksik.
MENCAPAI TUBUH manusian (terutama) melalui : ..
• Udara (saluran pernafasan, kulit)
• Air (saluran cerna, kulit)
• Makanan (saluran cerna)
FASE FARMAKOKINETIK racun diabsorbsi, didistri-
busikan, dimetabolisme dan akhirnya diekskresi tubuh.

Absorbsi, distribusi dan ekskresi adalah transport lintas


membran secara difusi (absorbsi dan distribusi) atau
filtrasi (ekskresi).

 Membran sel tersusun dari lipida  zat mudah larut


lemak mudah terdifusi  mudah diabsorb dan mudah
didistribusi.
 Membran sel berpori berisi air  zat mudah larut air
mudah difiltrasi  mudah diekskresi.
Metabolisme adalah perubahan kimiawi senyawa.
Absorbsi pd kasus keracunan, lewat saluran cerna,
saluran pernafasan atau kulit.
Distribusi, melalui sirkulasi darah ke seluruh tubuh.
 Zat mudah larut lemak dpt melintasi :
o dinding sel mencapai cairan intra sel;
o sawar darah otak mencapai SSP.
 Zat sukar larut lemak/mudah larut air tidak dapat me-
lintasi dinding sel hanya ada di cairan ekstra sel.
 Terikat pd jaringan tertentu
Metabolisme (biotransformasi) terutama di hepar.
 Tahap-1 oksidasi reduksi dan hidrolisa; tahap-2 kon-
jugasi dg zat endogen (glukuronida, asetat, glisin)
menjadi senyawa mudah larut air, mudah diekskresi.
 Metabolit umumnya tdk aktif  metabolisme meng-
akhiri efek toksik.
Ekskresi umumnya dlm bentuk metabolit hanya sedi-
kit dlm bentuk senyawa asli, melalui :
 ginjal bersama urina
 paru paru, metabolit bentuk gas.
 kelenjar emedu, bersama cairan empedu.
 sedikit melalui kelenar : kel. keringat kel. ludah,
kel mammae.

Ekskresi mengakhiri efek toksik.


FARMAKODINAMIKA
Zat toksik berikatan dg zat tertentu (enzim atau senyawa
penyusun sel) dlm tubuh menyebabkan efek toksik.

T + R T-R KERUSAKAN SEL


toksin resetor

KERUSAKAN
JARINGAN ORGN

GANGGUAN
FUNGSI ORGAN

GEJALA / EFEK
NITRIT

oksidasi

Fe(II) Hb Fe(III) Hb TRANSP O2 TERGANGGU

JARINGAN
KEKURANGAN OKSIGEN

PUSING, TD TURUN,
PARALISA PERNAFASAN
FAKTOR YG MEMPENGARUHI EFEK

DOSIS – makin besar dosis, efek toksik makin kuat

USIA KORBAN – anak dan orang lanjut usia lebih


rentan dr pd orang dewasa muda

KESEHATAN – gangguan fungsi hati dan atau ginjal


meningkatkan efek.

ZAT TOKSIK LAIN – dpt memperbesar efek


3. LINGKUP ANALISA TOKSIKOLOGI
Diagnosa keracunan dpt ditegakkan melalui :

1. Riwayat keracunan dan pemeriksaan di tempat

Hypo kalemia
Anion Gap

kejadian.
Hypernadi

Zat toksik
glycemia

glycemia

Peristal-tik
kalemia
Zat toksik

Hyper
Tekanan

keringat
2. Pemeriksaan fisik : gejala keracunan.
darahyt

Hypo
Denyut

Pupil

usus
3. Analisa kimia cairan tubuh Kofein, theofilin
+ + +
4. Analisa
++ - Toksikologi.
++ + - Fenilefrin, Fenilpropanolamin.
Etanol, metanol
+ +
+ ++ + + + Kafein, teofilin
+ b-blocker, ACE blocker
- - -- - - Opiat, fenothiazin.
+ CO, Cyanida
+ + -- ++ ++ Pospat organik, karbamat.
UNTUK DISKUSI
1. Arsen trioksida, As2O3, adalah racun kuat; akan teta-
pi dahulu pernah digunakan sebagai tonikum untuk
mengatasi rasa letih dan lesu. Apa bedanya antara
As2O3 sebagai racun dan sebagai obat ?

2. Pada suatu kasus, diketahui adanya Parasetamol di


dalam lambung seorang pasien. Dptkah disimpulkan,
bahwa pasien itu keracunan parasetamol ?

3. Menurut BSN, tepung terigu sbg bahan pangan, tidak


boleh mengandung Pb lebih besar dr 1 mg/kg.Bagai-
mana bisa terjadi Pb terkandung dlm tepung tsb. ?
UNTUK DISKUSI
4. Mengapa gangguan fungsi ginjal atau hati dpt meng-
akibatkan efek toksik suatu senyawa makin kuat ?

5. Dijumpai seseorang tergeletak tidak sadarkan diri; di-


duga korban keracunan. Bagaimana anda dpt meng-
identifikasi/menduga senywa penyebab keracunan ?
semoga sukses

ABGDEF

KERJA SAMA YANG BAIK ANTARA GURU DAN


SISWANYA MENENTUKAN KEBERHASILAN
BELAJAR-MENGAJAR

Anda mungkin juga menyukai