di
PT LAROS MULTI INDOTEKNIK SIDOARJO
Disusun Oleh :
Rezza Agung Fahlevi (203709002)
KERJA PRAKTIK
Disusun Oleh:
Rezza Agung Fahlevi (203709002)
Mengetahui,
ii
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN
PRAKTEK KERJA LAPANGAN
Disusun Oleh
Rezza Agung Fahlevi (203709002)
sTAS
GR 0Mepgetahui,
PGR
ii
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan
ridhonya serta diberi kesehatan, sehingga laporan kerja praktik di Program Studi
Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ini dapat
tersusun dan terselesaikan dengan judul “Laporan Kerja Praktik di PT Laros Multi
Indoteknik”. Mata kuliah Kerja Praktik (KP) merupakan mata kuliah yang wajib
ditempuh oleh setiap mahasiswa program studi Teknik Industri, Universitas PGRI
Adi Buana Surabaya.
Untuk selanjutnya penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak –
pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan ini, antara lain:
1. Tuhan Yang Maha Esa, telah memberikan rahmat dan hidayah serta
kesehatan pada kita semua.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan semangat, doa yang tiada henti
dipanjatkan, serta tekad yang kuat sampai saya pada titik sekarang ini.
3. Ibu Yunia Dwie Nurcahyanie, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Teknik
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
4. Bapak M. Nushron Ali Mukhtar, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi
Teknik Industri Universitas PGRI Adi buana Surabaya.
5. Bapak Yitno Utomo, S.T., M.T., CSCA. Selaku Dosen Pembimbing Kerja
Praktik Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
6. Seluruh staff karyawan PT Laros Multi Indoteknik.
Penulis menyadari bahwa laporan kerja praktik lapangan ini masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan. Sehingga penulis memohon maaf apabila
dalam penyusunan dan penulisan hasil praktik kerja lapangan ini kurang sempurna.
Oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran dari pembaca agar dapat lebih
baik lagi kedepannya.
iv
Sebagai penutup penulis sekali lagi mengucapkan terima kasih banyak
kepada semua pihak yang telah membantu melancarkan proses praktik kerja
lapangan dan juga penyusunan laporan kerja praktik lapangan ini. Semoga laporan
kerja praktik lapangan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul .... …………………………………………………………………i
Lembar Pengesahan .. ……………………………………………………………ii
Kata Pengantar…………………………………………………………………...iv
Daftar Isi………………………………………………………………………....vi
Daftar Gambar…………………………………………………………………..viii
Daftar Tabel……………………………………………………………………...ix
Bab I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..1
1.2 Tujuan Kerja Praktik ...................................................................................... .2
1.3 Manfaat ........................................................................................................... 2
1.4 Waktu dan Pelaksanaan................................................................................... 3
vi
Bab IV TUGAS KHUSUS KERJA PRAKTIK…………………………………..32
4.1 Tugas Khusus Pembimbing…………………………………………………..32
4.2 Tugas Khusus Mata Kuliah…………………………………………………..32
Bab V PENUTUP………………………………………………………………...35
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………...35
5.2 Saran………………………………………………………………………….35
Daftar Pustaka……………………………………………………………………35
vii
DAFTAR GAMBAR
2.4 Gambar Susunan Struktur Organisasi………………………………………..5
3.1 Gambar Gas Turbine di Power Plant………………………………………....9
3.2 Gambar Motor Pump PMK…………………………………………………..10
3.3 Gambar Trnasformator PT LMI……………………………………………...11
3.4 Gambar PLC Siemens………………………………………………………..12
3.5 Gambar VFD Inferter………………………………………………………...13
3.6 Gambar Batterai Charger………………………………………………….....13
3.7 Gambar ICA SE2100………………………………………………………...14
3.10 Gambar Busbar Swicthgear..…………………………………………….....20
3.11 Gambar AC NW40H1……………………………………………………...20
3.12 Gambar VCB Type 3AH1114……………………………………………...21
3.13 Gambar Disconnect Swithgear……………………………………………..22
3.14 Gambar CT Pada Kotak Merah………………………………………….....22
3.15 Gambar VT Pada Kotak Merah………………………………………….....23
3.16 Gambar OCR PT LMI……………………………………………………...24
3.17 Gambar Power Meter……………………………………………………....25
3.18 Gambar Hasil Pengukuran Megger………………………………………...26
3.19 Gambar Alat Pengukur Contact Resistance………………………………..27
3.20 Gambar Alat Test Circuit Breaker Analyzer…………………………….....30
3.21 Gambar Alat Secondary Injection……………………………………….....31
4.1 Gambar Maintenance Management………………………………………....32
4.2 Gambar Sistem Pemeliharaan…………………………………………….....33
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Magang Kerja
Tujuan secara umum :
a. Membuka wawasan mahasiswa agar dapat mengetahui, memahami dan
mengaplikasikan ilmunya di dunia industri maupun lembaga pendidikan
pada umumnya dan mampu menyerap serta bersosialisai dengan dunia kerja
secara utuh.
b. Mengimplementasikan ilmu-ilmu yang telah di dapatkan untuk kemudian
dipraktikan di dunia kerja.
c. Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui system kerja di dunia industri
dan lembaga pendidikan sekaligus mampu mengadakan pendataan masalah
secara utuh.
d. Melatih skill dari mahasiswa, terutama dari segi tanggung jawab dan
disiplin agar terbiasa menghadapi dunia kerja.
1.3 Manfaat
Bagi Mahasiswa :
a. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapatkan pada praktik kerja
lapangan.
b. Menambah wawasan tentang dunia kerja industri, disiplin kerja, serta
meningkatkan kreativitas dan ketrampilan mahasiwa.
c. Menyiapakan diri untuk menghadapi persaingan dan tantangan dalam
menghadapi permasalahan yang ada di dunia industri maupun di dunia
pendidikan satu tingkat di bawah.
Bagi S1 Teknik Industri Universitas PGRI Adi Buana Surabaya :
a. Sarana pengenalan perkembangan IPTEK khususnya dibidang industri dan
pendidikan ke perguruan tinggi.
2
b. Membuka link antara Universitas Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
dengan perusahaan terkait dalam pelaksanaan PKL di masa yang akan
datang.
3
BAB II
PROFIL PT LAROS MULTI INDOTEKNIK
4
2.4 Struktur Organisasi
5
2. Direktur
-Menyusun Strategi Bisnis untuk Perusahaan
-Melakukan Evaluasi Perusahaan
-Melakukan Rapat Rutin
-Mengawasi Situasi Bisnis
3. Project manager
-Membuat Rencana Proyek
-Mengalokasikan Unit Tugas Kepada Tim
-Membentuk Komunikasi Tim Yang Efektif
-Melakukan Kalkulasi Anggaran
-Mitigasi Masalah dan Krisis
-Membuat Report untuk Stakeholder
4. Administrasi
-Melakukan aktivitas pembukuan dasar.
-Merencanakan dan mengatur jalannya rapat atau konferensi.
-Menulis dan mendistribusikan notulen rapat ke semua pihak yang
memerlukannya.
-Menjaga dokumen perusahaan baik yang bentuknya fisik atau digital.
5. Procurement
-Membuat Standar Perusahaan untuk Barang dan Jasa
-Merencanakan Penyediaan
-Menyesuaian Detail Barang yang Dibutuhkan
-Mencari Vendor dan Supplier
-Menganalisa Surat Penawaran
-Melakukan Negosiasi
-Membuat Kontrak
-Menerima Tagihan Pembayaran
-Melakukan Kontrol
6
6. Marketing Manager
-Mengkoordinasi dan meningkatkan penjualan melalui chanel online
atau offline
-Mengkoordinasikan semua media, organizer acara dan rekan bisnis
untuk keperluan -promosi dan meningkatkan penjualan
-Menjaga efektifitas dari invetory level dengan penjualan
-Mengevaluasi pencapaian target sales
-Melakukan strategi pemasaran yang efektif serta berorientasi pada
pencapaian dan peningkatan target sales
7. Sales Engineer
-Melakukan Presentasi Produk
-Memberi Solusi Masalah di Bidang Teknis
-Berkolaborasi dengan Tim Penjualan
-Menganalisa Kebutuhan Klien
-Mengatur Pengiriman Barang
-Memberi Rekomendasi
-Mengembangkan Produk Baru
8. Supervisor
-Membuat dan Mengatur Jadwal Karyawan
-Mengevaluasi Kinerja dan Memberikan Umpan Balik
-Melatih Karyawan Baru
-Melaporkan ke Manajemen dan HR
-Membantu Menyelesaikan Masalah dan Perselisihan Karyawan
-Mengidentifikasi Peluang Peningkatan Karier
7
9. Engineering manager
-Menginspirasi dan memandu tim
- Membangun kepercayaan anggota tim
-Menjaga motivasi tim
-Mendelegasikan tugas
-Menguasai kemampuan teknis dan menyelesaikan masalah
11. Engineering
-Melakukan Pengawasan Teknis.
-Memastikan Proses Produksi Berjalan dengan Lancar.
-Bekerja dengan Efektif dan Efisien.
-Melakukan Pengecekkan secara Rutin dan Berkala.
-Bekerja pada Jobdesk dan Spesifikasinya Masing Masing.
12. Technisian
-Membantu teknisi mesin dengan desain dan tugas perawatan.
-Memasang dan melakukan tes diagnosa pada sistem mekanik.
-Mengembangkan dan menerapkan rencana perawatan mekanis untuk
mencegah kerusakan peralatan yang mahal.
-Memecahkan masalah kerusakan dan melakukan perbaikan.
-Mendokumentasikan proses dan melakukan pencatatan servis mekanis.
-Memantau ketersediaan suku cadang dan mengisi kembali persediaan.
8
BAB III
SISTEM KELISTRIKAN PERUSAHAAN
9
Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah sebagai
berikut:
➢ Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan
➢ Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar
dengan udara kemudian di bakar.
➢ Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar
melalui nozel.
➢ Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat saluran
pembuangan.
3. 2. Motor Induksi 3 Fasa
Motor induksi tiga fasa adalah alat listrik yang mengubah energy listrik
menjadi energy mekanik, dimana listrik yang diubah adalah listrik tiga fasa. Motor
induksi sering juga disebut motor asinkron. Motor induksi 3 fasa banyak digunakan
untuk menggerakkan peralatan – peralatan di industri. Hal ini karena motor induksi
3 fasa memiliki konstruksi yang sederhana, harga yang lebih murah dan mudah
dalam perawatannya. Pada dasarnya, motor induksi 3 fasa memiliki kecepatan yang
konstan saat keadaan tidak berbeban (zero/no–load) maupun beban penuh (full–
load). Kecepatan motor induksi 3 fasa tergantung pada frekuensi kerjanya sehingga
sulit untuk mengatur kecepatannya. Meskipun begitu, peralatan pengatur frekuensi
(variable frequency electronic drive) semakin banyak digunakan untuk mengatur
kecepatan motor induksi.[2]
10
3. 3. Transformator Distribusi
3. 4. PLC
Sebuah PLC (Programmable Logic Controller) adalah sebuah alat yang
digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang ada pada sistem
control konvensional. PLC bekerja dengan cara mengamati masukan (melalui
sensor), kemudian melakukan proses dan melakukan tindakan sesuai yang
dibutuhkan, berupa menghidupkan atau mematikan keluaran. Program yang
11
digunakan adalah berupa ladder diagram yang kemudian harus dijalankan oleh
PLC. Dengan kata lain PLC menentukan siapa yang harus dilakukan pada
instrument keluaran yang berkaitan dengan status suatu ukuran atau besaran yang
diamati.
PLC pada dasarnya adalah bentuk khusus perangkat kontroler digital berbasis
mikroprosesor yang menggunakan memori programmable untuk menyimpan
instruksi sekaligus digunakan untuk mengimplementasikan berbagai fungsi logika,
aritmatika, seqeunce, counting, timing. Berbedadengan personal computer (PC),
PLC tidak berjalan di atas sistem operasi yang rumit, serta difasilitasi bahasa
pemrograman yang memudahkan teknisi dengan pemahaman pemrograman
terbatas untuk membuat program, seperti bahasa pemrograman logika ladder,
sequential function chart, structured text, instruction list atau function block
diagram.[4]
12
perangkat konversi daya yang mengubah tegangan tetap, frekuensi tetap dari daya
input ketegangan variabel, output frekuensi variable untuk mengendalikan motor
induksi AC.[5]
3. 6. Batterai Charger
Battery adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel
elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk member daya pada
perangkat listrik.
13
mampu memberikan perlindungan hamper seketika saat terjadi pemutusan sumber
listrik. Perangkat UPS ini dapat digunakan untuk melindungi segala jenis alat
elektronik yang sensitive terhadap ketidak stabilan arus dan tegangan listrik.
Namun pada umumnya UPS digunakan untuk melindungi computer supaya
ketika terjadi kehilangan daya secara mendadak, kita masih sempat mematikan
computer kita secara benar untuk menghindari kerusakan baik software terlebih
hardware
UPS memiliki tiga fungsi utama, yaitu
1) sebagai alat untuk menstabilkan tegangan arus listrik,
2) memberikan cadangan listrik sementara, dan
3) sebagai alat bantu backup data.[6]
14
3.8 Inspeksi
Pekerjaan inspeksi dibagi atas inspeksi bagian luar dan inspeksi bagian
dalam. Inspeksi bagian luar ditujukan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan-
kelainan yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya: timbul suara
yang tidak normal, getaran, panas, asap dan lain-lain. Inspeksi bagian dalam
ditujukan untuk pemeriksaan elemen-elemen switchgear yang dipasang pada
bagian dalam.
Frekuensi inspeksi perlu ditentukan secara sangat hati-hati, karena terlalu
kurangnya inspeksi dapat menyebabkan kerusakan mesin yang sulit untuk
diperbaiki dengan segera. Sedangkan terlalu sering diadakan inspeksi dapat
menyebabkan mesin kehilangan waktu produktivitasnya. Dengan demikian
frekuensi pelaksanaan inspeksi harus benar-benar ditentukan berdasarkan
pengalaman, dan jadwal untuk inspeksi perlu dipertimbangkan dengan matang.[7]
Perawatan Preventif.
Adalah merupakan salah satu perawatan komponen penting dalam suatu
aktivitas perawatan. Aktivitas perawatan ini dilakukan sebelum terjadinya
kegagalan atau kerusakan pada sebuah sistem atau komponen dimana sebelumnya
sudah dilakukan perencanaan dengan pengawasan yang sistematik, deteksi, dan
koreksi, agar sistem atau komponen tersebut dapat mempertahankan kapabilitas
fungsionalnya.
Perawatan Korektif.
Adalah tindakan perawatan yang dilakukan untuk mengatasi kerusakan-
kerusakan atau gangguan yang terjadi berulang kali. Prosedur ini diterapkan pada
peralatan atau mesin yang sewaktu-waktu dapat rusak. Dalam kaitan ini perlu
dipelajari penyebab-penyebabnya, perbaikan apa saja yang dapat dilakukan, dan
bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar kerusakan tidak terulang
lagi.
15
Perawatan Berjalan.
Pekerjaan perawatan ini dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan yang
harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
Perawatan Prediktif.
Perawatan ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan atau
kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan. Biasanya
perawatan ini dilakukan dengan bantuan panca indra atau alat monitor yang
canggih.
3.10 Pengertian Switchgear
Switchgear adalah panel distribusi yang mendistribusikan beban kepanel-
panel yang lebih kecil kapasitasnya. Dalam bahasa Indonesia artinya Panel
Tegangan Menengah (PTM) atau juga disebut MVMDB (Medium Voltage main
distribution board) dan sedangkan untuk tegangan rendah disebut LVMDB (Low
Voltage Main Distribution Board). Switchgear adalah komponen-komponen
hubung / pemutus dan pendukung-pendukungnya dalam satu kesatuan (unit)
terintegrasi, sehingga dapat difungsikan sebagai penghubung, pemutus, dan
pelindung terhadap dua sisi rangkaian tersebut.
Peran utama switchgear pada sistem tenaga adalah untuk proses
pembangkitan tenaga, transmisi, distribusi dan konversi daya, pembukaan dan
penutupan, pengendalian dan perlindungan peralatan listrik. Bagian-bagian
switchgear antara lain pemutus sirkuit utama, pemutus, saklar beban, transformer
dan berbagai perangkat pelindung dan komponen lainnya.
Metode klasifikasi switchgear, seperti melalui pemutus sirkuit dapat dibagi
menjadi switchgear yang dapat dilepas dan saklar tetap; atau sesuai dengan struktur
kabinet yang berbeda dapat dibagi menjadi switchgear terbuka, saklar tertutup
logam, dan logam Sakelar lapis baja tertutup; sesuai dengan tingkat tegangan yang
berbeda dapat dibagi menjadi switchgear tegangan tinggi, switchgear tegangan
menengah dan switchgear tegangan rendah dan sebagainya. Hal ini terutama
berlaku untuk pembangkit listrik, gardu induk, petrokimia, rolling metalurgi,
industri ringan dan tekstil, pabrik dan tambang dan tempat tinggal, bangunan
16
bertingkat tinggi dan berbagai kesempatan lainnya.[8]
Manfaat Switchgear
1. Menghubungkan dan memutuskan sisi sumber tenaga listrik dengan sisi
beban
2. Menghubungkan dan memutuskan sumber tenaga listrik dengan peralatan
listrik yang lain
3. Menghubungkan jaringan listrik utama dengan jaringan listrik cabang.
17
➢ Periksa system pendingin dan suhu ruangan
b) Sering trip tanpa sebab pasti :
➢ Periksa atau acak pada kabel-kabel pada rangkaian pengontrol
sesuai gambar diagram rangkaian
➢ control.
➢ Periksa penyetelan/setting dari relay proteksi.
➢ Periksa tegangan catu daya rangkaian control.
➢ Periksa kondisi/spesifikasi peralatan proteksi dan pemutus
(switchgear)
➢ Periksa hubungan ke beban.
c) Gagal di operasikan (on / off)
➢ Periksa kondisi fisik switchgear
➢ Periksa atau melacak kabel-kabel control
➢ Periksa komponen rangkaian kontol dan karakteristik atau
spesifikasi
➢ Periksa hubungnnya ke beban
Pengoperasian Switchgear
Urutan Operasi Switchgear :
1. Operasi “ ON“ (CLOSING)
Dari posisi terbuka/posisi pemeliharaan ES posisi menutup (closed)
➢ ES di buka (operasi off)
➢ DS di tutup (operasi on)
➢ CB di tutup (operasi on)
2. Operasi “ OFF “ (OPENING)
Dari posisi pelayanan, CB posisi on (closed) :
➢ CB di buka (operasi off)
➢ DS di buka (operasi off)
➢ DS di tutup (operasi on)
Dalam hal ini berlaku / mutlak bahwa :
➢ DS hanya dapat / boleh beroperasi on dan off apabila CB dalam posisi
terbuka (CB off).
18
➢ ES hanya dapat/boleh beroperasi on dan off apabila DS dalam posisi terbuka
(DS off).
Untuk menghindari kesalahan operator, kondisi operasi Switchgear ini hanya
dapat dijamin dengan cara :
➢ Interloching secara mekanikal (dengan kunci interlocking).
➢ Kontrol elektrik, terutama pada Switchgear yang tidak memungkinkan
mekanikal interlock.[9]
19
Gambar 3.10. Busbar Switchgear
2. Circuit Breaker
➢ ACB (Air Circuit Breaker)
ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breaker dengan
sarana pemadam busur api berupa udara. ACB dapat digunakan pada
tegangan rendah dan tegangan menengah. Udara pada tekanan ruang atmosfer
digunakan sebagai peredam busur api yang timbul akibat proses switching
maupun gangguan.Salah satu ACB yang digunakan di PT Laros Multi
Indoteknik merupakan Circuit breaker Masterpact NW40H1 - 4000 A - 3
poles - fixed - w/o trip unit.
20
dapat mengisolir hubungan setelah bunga api terjadi, akibat gangguan atau
sengaja dilepas. Salah satu tipe dari circuit breaker adalah recloser. Recloser
hampa udara dibuat untuk memutus- kan dan menyambung kembali arus
bolak-balik pada rangkaian secara otomatis. Pada saat melakukan pengesetan
besaran waktu sebelumnya atau pada saat recloser dalam keadaan terputus
yang kesekian kalinya, maka recloser akan terkunci (lock out), sehingga
recloser harus dikembalikan pada posisi semula secara manual.
3. Pemisah (PMS)
Disconnecting switch (DS) atauPemisah (PMS) adalah peralatan pada
sistem tenaga listrik yang berfungsi sebagai saklar pemisah yang dapat
memutus dan menyambung rangkaian dengan arus yang rendah (±5A),
biasa dipakai ketika dilakukan perawatan atau perbaikan. PMS terletak di
antara sumber tenaga listrik dan PMT serta di antara PMT dan beban.
Mekanisme interlocking tersebut adalah :
➢ PMS tidak dapat ditutup ketika PMT dalam posisi tertutup.
➢ Saklar pembumian (Earthing Switch) dapat ditutup hanya ketika PMS
dalam keadaan terbuka.
➢ PMS dapat ditutup hanya ketika PMT dan ES terbuka.
➢ PMT dapat ditutup hanya ketika PMS dalam kondisi telah terbuka atau
telah tertutup.
21
Gambar 3.13. Disconnect Switch Switchgear
4. Current Transformer (CT)
TrafoArus, mentransformasikan besaran arus dari nilai arus yang besar ke
arus yang kecil digunakan untuk pengukuran dan proteksi. Serta sebagai isolasi
antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat ukurnya atau alat
proteksinya.
22
sebagai isolasi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksi dengan alat
ukurnya atau alat proteksinya.
23
Gambar 3.16. Salah Satu OCR di PT Laros Multi Indoteknik
7. Power Monitoring System
Power monitoring system adalah proses pengumpulan data daya dan
pengukuran kemajuan daya atas objektif program atau memantau perubahan, yang
fokus pada proses daya dan keluaran daya. Untuk itu pengembangan system
monitoring dan control untukoperasi system tenaga harus mencakup strategi-
strategi sebagai berikut :
➢ Dapat meningkatkan keandalan dan power quality
➢ Dapat mengurangi biaya operasi
➢ Real time data
24
Tahapan Inspeksi
Tahapan Inspeksi yang akan dilakukan untuk Switchgear adalah :
a) Insulation Test
b) Contact Resistance Test
c) Circuit Breaker Analyzer
d) Relay Protection Test
Insulation Test
Merupakan test untuk mengukur tahanan isolasi. Nilai resistansi isolasi pada
suatu kabel atau penghantar listrik memiliki nilai minimum yaitu : 1000 ohm x
tegangan listrik yang dialiri penghantar tersebut. Langkah – langkahnya:
1. Check baterai.
Tahap awal jika menggunakan megger tipe baterai maka,baterai pastikan
masih ada.
2. Lakukan kalibrasi
Kalibrasi yang dilakukan saat posisi off jarum penunjuk harus tepat berimpit
dengan garis skala (jika dengan analog ) Apabila memakai digital pastikan
display (layar) menunjuk angka zero. Bila tidak tepat, atur pointer zero (10)
pada alat ukur (analog).
3. Pastikan sudah tidak ada sumber tegangan yang mengalir dan kondisi DS
sudah terbuka.
4. Mempersiapakan alat test dan kebutuhan pendukung seperti kabel power,
kunci shock, Obeng, Probe kabel dll.
5. Memastikan dan mengamankan peralatan yang akan dilakukan inspeksi dari
tegangan kerja sebuah peralatan.
6. Melakukan Insulation Test baik antar phase atau phase ground. Ketika
kondisi Breaker posisi Open maka yang di test hanya antar Fasa R-R, S-S,
T-T dan ketika Breaker posisi Closed yang di test adalah R-S, R-T, S-T, R-
G, S-G, T-G.
7. Mencatat dan menganalisa hasil pengujian insulation resistance test.
8. Mengembalikan peralatan sesuai dengan posisi sebelum dilakukan test.
25
Gambar 3.18. Hasil pengukuran Megger
26
Hasil Pengukuran Panel Trafo 2
kondisi Open kondisi Close
R-R 56 GΩ R-S 65 GΩ R-G 16 GΩ
S-S 97 GΩ R-T 59 GΩ S-G 23 GΩ
T-T 194 GΩ S-T 71 GΩ T-G 25 GΩ
Tabel 3.18 Hasil pengukuran Megger Panel Switchgear Trafo 10
27
Gambar 3.19. Alat Pengukuran Contact Resistance
28
Hasil Pengukuran Contact Resistance Switchgear Trafo 2
Fasa R-R 53 µΩ
Fasa S-S 73 µΩ
Fasa T-T 58 µΩ
29
Gambar 3.20. Alat Test Circuit Breaker Analyzer
30
8. Melakukan pengujian injection ampere dan menunggu waktu trip relay
protection.
9. Mencatat hasil pengujian beserta waktu trip dan membandingkan dengan
teory relay protection .
10. Mengulangi langkah 6 – 8 kembali sesuai dengan jenis – jenis protection
yang digunakan seperti 50/51 , 50N/51N dll.
11. Setelah selesai melakukan test, mengembalikan wiring panel sesuai dengan
kondisi semula dan merapikan area sekitar panel.
31
BAB IV
TUGAS KHUSUS
32
A. Keandalan Sistem
Sistem terdiri dari serangkaian saling keterkaitan antara individu dengan
komponen, masing-masing menjalankan pekerjaan tertentu. Jika ada salah satu
komponen yang gagal saat dijalankan dengan berbagai macam alasan, maka
keseluruhan system akan mengalami kegagalan.
Metode perhitungan keandalan sisem (R3) dapat dituliskan :
Rs = R1 XR2 X R3 X … XRn
Keterangan :
R1 :Keandalan komponen 1
R2 :Keandalan komponen 2
Dan seterusnya.
Asumsi: Keandalan komponen individual tidak bergantung pada keandalan
dari kompnen lainnya.
B. Jenis perawatan / pemeliharaan
1. Pemeliharaan preventif ( preventive maintenance )
Mencakup pemeriksaan dan perawatan secara rutin serta menjaga fasilitas
tetap dalam kondisi baik untuk mencegah kegagalan.
2. Pemeliharaan kerusakan ( breakdown maintenance )
Pemeliharaan yang terjadi ketika suatu peralatan mengalami kegagalan dan
harus diperbaiki dalam basis yang mendesak atau prioritas.
3. Menerapkan pemeliharaan preventif
Melakukan pemeliharaan preventif perlu diketahui kapan sebuah sistem
memerlukan pemeliharaan kapan kemungkinan sistem akan gagal. Sebuah
tingkat kegagalan awal yang tinggi disebut kematian dini.
.
33
Biaya Pemeliharaan
Pandangan lama yang mmepertimbangkan keseimbangan antara biaya
pemeliharaan prefenif dengan biaya pemeliharaan kerusakan. Pandangan ini
biasanya mengabaikan biaya keseluruhan dari kerusakan( fullos of breakdown )
yang meliputibiaya inventory ( persediaan ), employee morale (keselamaan moral)
& schedule unreliability ( jadwalmendatang ).
Untuk meningkakan kemampuan memperbaiki diperlukan :
➢ Personal yang terlatih dengan baik
➢ Sumberdaya yang memadai
➢ Kemampuan menerapkan sebuah rencana perbaikan dan prioritas
➢ Kemampuan dan otoritas untuk melakukan perencanaan bahan
➢ Kemampuan mengidentifikasi penyebab kerusakan
➢ Kemampuan merancang cara memperluas MTBF
Pemeliharaan yang otonom merupakan kebijakan dan teknik pemeliharaan
pencegahan meliputi penekanan pada penerimaan tanggung jawab karyawan
terhadap “mengamati, memeriksa, menyesuaikan, membersihkan dan
membeitahukan” tipe pemeliharaan perlengkapan. Kebijakan ini konsisten dengan
keunggulan pemberdayaan karyawan. Pendekatan ini dikenal dengan pemeliharaan
yang otonom. Manajer operasi harus menentukan cara pemeliharaan yang akan
dilakukan.
Pemeliharaan produktif total
Disebut juga Total Produktif Maintenance (TFM) yaitu konsep
pengurangan variabilitas melalui keterlibatan karyawan dan pemeliharaan catatan
yang sempurna dengan cara perancangan mesin yang handal, mudah diperasikan
dan mudah pemeliharaannya. Penekanan pada biaya kepemilikan total saat
membeli mesin, hingga harga biaya pelayanan dan pemeliharaan sudah termasuk
dalam biaya pembelian pembuatan rencana pemeliharaan peventif yang
memanfaatkan praktik terbaik dari para operator, departemen pemeliharaan dan
depot layanan. Pelatihan pekerja untuk mengoperasikan dan memelihara mesin
mereka sendi
34
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kegiatan Inspeksi yang telah dilakukan di area Paper Machine 5 PT
Laros Multi Indoteknik Switchgear pelaksanaan pada tanggal 05 Mei 2022 masih
dalam kondisi yang baik dengan hasil pengukuran tahanan isolasi yang
menunjukkan rata – rata diatas nilai 18 GΩ yang merupakan nilai minimalnya dan
juga terdapat nilai OL yang berarti tak terhingga. Untuk pengukuran Contact
Resistance didapatkan nilai yang dibawah standar yang artinya resistansi kontak
dari VCB/CB masih baik. Untuk test Circuit Breaker Analyzer menunjukkan hasil
keserempakan yang bisa dikatakan hampir sama dan masih normal. Pengujian
Relay Protection juga bekerja normal ketika dicoba di injek dengan arus yang lebih
besar dari arus nominal. Secara keseluruhan hasil inspeksi bisa dikatakan baik dan
tidak terjadi masalah.
Saran
Walaupun hasil inspeksi dinyatakan normal sebaiknya kegiatan ini harus
tetap dilakukan secara rutin untuk setiap area yang lain juga karena dapat
mengurangi tingkat kegagalan sistem yang dapat mengakibatkan kerugian oleh PT
Laros Multi Indoteknik.
35
DAFTAR PUSTAKA
“Turbin gaa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.”
https://id.wikipedia.org/wiki/Turbin_gas (accessed Dec. 09, 2021).
“BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Motor Induksi Tiga Fasa.”
T. B. G. Egziabher and S. Edwards, “Electric Power Distribution System
Engineering,” Africa’s potential Ecol. Intensif. Agric., vol. 53, no. 9, pp.
1689–1699, 2013. P. T. Java Diamond, “LAPORAN KERJA PRAKTIK.”
“Apa itu Variabel Frekuensi Drive (VFD) & Prinsip Kerja Variabel Frekuensi
Drive- Belajar Elektronika.” https://abdulelektro.blogspot.com/2019/10/apa-
itu-variabel-frekuensi-drive-vfd.html (accessed Dec. 09, 2021).
“Pengertian UPS Adalah : Fungsi dan Cara Kerja UPS (Lengkap).”
https://www.nesabamedia.com/pengertian-ups-dan-fungsi-ups-beserta-cara-
kerjanya/ (accessed Dec. 09, 2021).
U.Mempertahankan and K. Operasi, “Optimasi Perawatan Sistem Elektrik...(Asep
Saepuloh, dkk),” pp. 46–56, 1987.
[“www.pabriksawit.com:Switchgear.”
https://wwwpabriksawitcom.blogspot.com/2011/05/switchgear.html
(accessed Dec. 10, 2021).
36
Lampiran 1. Surat Permohonan Kerja Praktik
Unipa Srala KAMPUS Il: JI. Dukuh Menanggal XI1/4 (031) 8281181 Surabaya 60234
Website: www.ft.unipasby.ac.id E-mail: ft@unipasby.ac.id
2022
:80Ad. /FT/Y 2022 Surabaya, 08 April
Nomor
Lamp.
Hal : Permohonan ljin Kerja Praktek
Kepada Yth.
Indoteknik
Pimpinan PT Laros Multi
Timur 61257
Citra Harmoni, Blok H1, No 5, Trosobo, Kec. Taman,
Kabupaten Sidoarjo, Jawa
Di
Sidoarjo
Fakultas Teknik
Untuk memenuhi tuntutan Kurikulum Jurusan/ Program Studi Teknik Industri
untuk menempuh mata kuliah
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya, dimana mahasiswa diwajibkan
mahasiswa dibawah ini
Kerja Praktek, dengan ini kami mengajukan permohonan ijin, agar
maka
mulai tanggal 11 April 2022 s.d. 25 Mei
dapat Melakukan Kerja Praktek selama 1,5 bulan, terhitung
kondisional dan tergantung kebijakan dari
2022. Waktu pelaksanaan masih bersifat
perusahaan/instansi. Adapun mahasiswa tersebut adalah
Demikian permohonan ini atas perkenan dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
Mengetaby,
DeRan, Ketua Program Studi,
Yunia Dwie Narcphvanie, ST.. MT. M. Nushron Ali Mukhtar, ST. M.T.
NIP. 19780609200501 2003 NIDN. 0722108505
Lampiran 2. Surat Balasan Kerja Praktik
Kepada Yth.
Yunia Dwie Nurcahyanie, ST, MT
Dekan Fakultas Teknik
Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
Di-
Tempat
Dengan Hormat,
Pada Perusahaan PT. Laros Multi lndoteknik, bersama ini kami beritahukan bahwa kami telah menyetujui
permohanan tersebut. Dan kepada yang bersangkutan dijadwalkan untuk melaksanakan kegiatan tersebut pada
tanggal 11 April 2022 s/d 25 Mei 2022.
Demikian yang dapat kami sampaikan atas kerjasamanya yang baik, kami mengucapkan terima kasih.
HRD
'
2022 Switchgear T7 di Area PMl
�
- Meeting di Kantor PT Lams Multi
18-04-
08.15 17.15 lndoteknik untuk Perencanaan &
2022
Schedule Shudtown Pabrik PT DAP
Lampiran 4. Daftar Acara Bimbingan Kerja Praktik
..-....__
-11 •-•v � � � �
���� �yi� /�
�-
-A
� � '7-
� �fM.��- {2eAf0
,�
·.
-=:�:M____!'-:!:/"��=-·--=-��-M� �a �\
Lampiran 5. Penilaian Kerja Praktik Pembimbing Lapangan
(S
Lampiran 6. Penilaian Kerja Praktik Dosen Pembimbing
Surabaya,
Mengetahui Dosen Pembimbing
Ketua Program Stu.di Teknik Industri
BERITA ACARA
UJIAN LAPORAN KERJA PRAKTIK
Pada hari Rabu, tanggal 27 bulan Juli tahun 2022 telah dilaksanakan Ujian untuk Laporan
Kerja Praktik:
Nama: Rezza Agung Fahlevi NIM: 203709002
Telah selesai mempresentasikan Laporan Kerja Praktik dan telah diuji dengan hasil baik serta
dinyata.kan LULUS / TIDAK LULUS dengan nilai /+ dalam melaksanakan Mata
Kuliah Kerja Praktik (TI1601) pada Kurikulum Program Studi Teknik Industri, Fakultas
Teknik, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.
Mahasiswa,
r
Dosen Pembimbing,
Ir. Titiek Koesdjati, M.T. Yitno Utomo, S.T., M.T., CSCA. R=aAg,1evi
NIDN: 0706115601 NIDN: 0712058003 NIM: 203 709002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Teknik Industri
NIDN: 0722108505